Anda di halaman 1dari 2

Sejerah Pangeran Diponegoro

Pangeran Diponegoro merupakan Putra dari Sultan Hamengku Buwono Ke 3 Jogjakarta.


Kelahiran : 11 November 1785, Yogyakarta
Meningga : 8 Januari 1885, Makassar

NASKAH DRAMA PERANG DIPONEGORO

Pada Tanggal 5 Januari 1808 Zaman Penguasaan Daendles Terjadi Perseteruan Pihak Belanda
dengan Keraton.
Daendels : ”Pembangunan Jalan Ini Harus Segera Dilakukan!. Dari Anyer Hingga Panarukan Harus
Segera Dilaksanakan! Tidak Mau Tau, Segera Bukakan Akses Untuk Melancarkan Pembangunan Jalan Ini”
Pihak Keraton : ”Tidak Bisa Sebelum Ada Persetujuan Dari Pihak Kami, Pilih Saja Jalur Lain”
Deandels : ”Tapi Akses Jalur Ini Yang Saya Mau”
Kedua Belah Pihak Sama Sama Bersikeras Mempertahankan.
Hamengkubuwono IV : Naikkan Tahta Adikku Akan Memperlancar System Birokrasi Kita”
Penasehat Peleton : ”Bagaimana Mungkin Di Usia Yang Begitu Muda, Sri Sultan Hamengkubuwono
Lima Bisa Memimpin Kerajaan Kita”
Pada Tahun 1823 Datanglah Residen Belanda Smissaert
Smissaert : ”Lebih Baik Saya Gantikan Sementara Posisi Adik Baginda Sri Sultan, Setelah
Beliau Tumbuh Dewasa Akan Saya Kembalikan, Dengan Begitu Kehidupan Rakyat Pasti Terjamin
Hamengkubuwono IV : ”Baiklah, Namun Masih Ada Harapan Dari Bagian Keraton Yang Dapat
Memimpin, Keturunan Wali Ia Dari Pakualam Ia Diponegoro
Smissaert:”Mana Bisa Seperti itu, Saya Sudah Berbaik Hati Menawarkan Tugas Seberat Ini Masih Anda
Tolak?”
Hamengkubuwono IV:”Baiklah Kalau Memang Tujuannya Akan Mensejahterakan Rakyat”
Kepemimpinan Smissaert Membuat Rakyat Menderita. Munculah Seorang Bangsawan Putra
Dari Hamengkubuwono III Bernama Raden Mas Ontowiryo Atau Pangeran Diponegoro. Pangeran
Diponegoro Ini Tidak Puas Dengan Melihat Penderitaan Rakyat Karena Kekejaman Dan Kelicikkan
Belanda,Mulailah Pangeran Diponegoro Menantang Dominasi Belanda.
Rakyat : ”Bagaimana Kita Bisa Makan ? Untuk Berdiri Pun Rasanya Tak Kuat Menahan Pedih,
Kejam Sekali”
Pihak Keraton : ”Harus Memperoleh Uang Darimana Lagi Untuk Membayar Kompensasi?”
Pihak Keraton : ”Entahlah Keuangan Kita Sudah Mencapai Kebangkrutan”
Pihak Keraton : ”Kita Harus Mencari Siasat”
Pihak Keraton : ”Kita Manfaatkan Saja Diponegoro Ia Kan Memiliki Banyak Channel Dengan Sesame
Bangsawan Sepertinya”
Datanglah Pihak Keraton Ke Kediaman Diponegoro Dan Memohon Meminjami Pihak Keraton Sejumlah
Uang Untuk Membayar Kompensasi.
Diponegoro : ”Baiklah Akan Saya Usahakan, Insya Allah Ada Jalan”

Anda mungkin juga menyukai