KISAH
KKEJUJURAN
KEJUJURAN
Fattan Aryasatya M. / 15
Bilal Dwi N. / 11
Kisah Kejujuran
Masa dahulu
Kisah Kejujuran Anak Penggembala Kambing
Sahabat pilar islam, Khalifah Umar bin Khattab merupakan
sosok pemimpin setelahmeninggalnya Rasulullah
Muhammad SAW yang sangat disegani. Ini karena Umar
terkenalsangat teguh menjaga amanah dan tidak mau
menyimpang.Kala itu, Umar sedang mengadakan perjalanan
ke suatu tempat. di tengah perjalanan, dia bertemu dengan
seorang anak penggembala kambing.Anak ini hidup
sebatang kara karena kedua orang tuanya telah meninggal
dunia. Dia punhidup mengandalkan upah yang diperolehnya
dengan menggembala kambing. Melihat si anakitu, Umar
kemudian ingin menguji apakah anak ini dapat bersikap
jujur dan amanah. Maka,didekatilah si anak ini.
Kisah Kejujuran
“Banyak sekali kambing yang kau pelihara. Semuanya bagus
dan gemuk
-gemuk. Juallahkepadaku Anak Pengembala Kambing
barang satu ekor saja,” kata Khalifah Umar kepada si anak
gembala.
Kisah Kejujuran
pernah mengurangi timbangan atau pun takaran. Beliau
tidak pernah memberikan janji-janji yang berlebihan, apalagi
bersumpah palsu. Semua transaksi dilakukan atas dasar
sukarela, diiringi dengan ijab kabul.
Pernah suatu ketika Nabi Muhammad berselisih paham
dengan salah seorang pembeli. Saat itu Muhammad menjual
dagangan di Syam, ia bersitegang dengan salah satu
Rasulullah dalam berdagang
pembelinya terkait kondisi barang yang dipilih oleh pembeli
tersebut. Calon pembeli berkata kepada Nabi,
“Bersumpahlah demi Lata dan Uzza!” Nabi menjawab, “Aku
tidak pernah bersumpah atas nama Lata dan Uzza
sebelumnya.”
Kejujuran Rasulullah kala itu cukup sebagai prinsip kuat
yang dipegang secara mandiri tanpa melibatkan Tuhan
sekali pun. Karena baginya, orang akan melihat dan
merasakan sendiri terhadap kejujuran yang dipegangnya
selama berdagang.
Sifat jujurnya juga membuat dirinya tidak takut rugi atau
dagangannya tidak laku. Saat berdagang, Nabi Muhammad
SAW tidak segan-segan memberitahu harga modal barang
yang dia jual. Setelah itu dia mempersilahkan kepada
pembeli ingin menambah margin berapa untuk keuntungan
Nabi Muhammad. Perilaku ini membuat konsumen senang
untuk membeli barang dari Nabi Muhammad.
Kendati beliau sudah menjadi Nabi yang membuat kaum
Kisah Kejujuran
Kafir Quraisy memusuhinya, namun beliau masih
bermuamalah dengan mereka. Saat akan hijrah ke Madinah,
Nabi Muhammad SAW meminta Ali bin Abi Thalib untuk
mengembalikan barang-barang titipan kepada kafir Quraisy.
Hal ini membuktikan bahwa kaum Kafir Quraisy masih
menganggap Nabi Muhammad sebagai Al Amin walau
Rasulullah dalam berdagang
memusuhi dakwahnya.
Keteladanan Nabi Muhammad SAW dalam berdagang
mestinya bisa ditiru oleh umatnya. Nabi Muhammad adalah
teladan dalam keseluruhan hidup kita, tidak hanya soal
ibadah ritual, namun juga interaksi sosial. Jika sudah ditiru
secara konsisten oleh umatnya, maka umat Islam akan
menjadi khairu ummah atau umat terbaik yang berada di
Kesimpulan
Jual beli yang terjadi di Berkata jujur kepada Berbakti kepada kedua orang tua
lingkungan sekitar secara teman dan seluruh warga dan saling tolong menolong dalam
adil dan jujur sekolah pekerjaan rumah
DAMPAK POSITIF DAMPAK NEGATIF
PUSTAKA https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&opi=89978449&url=https://ww
w.lazismujawabarat.org/kejujuran-nabi-muhammad-
saw-dalam-
berdagang/&ved=2ahUKEwivvo3lsreCAxXO1zgGHaLED
SUQFnoECA8QAQ&usg=AOvVaw0ithrAhh5wAUv8F-
HzLDGG