DISUSUN OLEH:
Puji syukur atas kehadirat Tuhan yang Maha Kuasa atas segala limpahan rahmat,
inayah, taufik dan hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan laporan ini
dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Sholawat serta salam tak lupa kita
curahkan kepada junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW yang kita nantikan
syafaatnya di Yaumul Qiyamah. Semoga laporan ini dapat dipergunakan sebagai salah satu
acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca.
Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membimbing
dalam menulis laporan ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.............................................................................................................i
KATA PENGANTAR..........................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN.....................................................................................................1
A. Latar Belakang............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................................1
C. Tujuan.........................................................................................................................1
A. Pengertian perioperasi................................................................................................2
B. Tujuan pendidikan kesehatan perioperasi..................................................................2
C. Indikasi pendidikan kesehatan perioperasi.................................................................2
D. Kontraindikasi pendidikan kesehatan peioperasi.................................................3
E. Teori-Teori Penting Tentang Tindakan..............................................................3
F. Alat dan Bahan...............................................................................................3
G. Prosedur atau Langkah-Langkah.......................................................................4
BAB 3 PENUTUP.................................................................................................................7
A. Kesimpulan.................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................8
iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pendidikan kesehatan perioperatif adalah bantuan yang diberikan oleh tenaga paramedic
(bidan, perawat) kepada individu/klien. (Depkes, 1996) Asuhan pada pasien pre, intra dan
post operasi merupakan suatu bantuan yang diberikan oleh bidan kepada klien selama proses
persiapan, proses pelaksanaan dan proses pemulihan operasi untuk memenuhi kebutuhannya.
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian
Pendidikan kesehatan perioperatif adalah bantuan yang diberikan oleh tenaga
paramedic (bidan, perawat) kepada individu/klien. (Depkes, 1996) Asuhan pada pasien
pre, intra dan post operasi merupakan suatu bantuan yang diberikan oleh bidan kepada
klien selama proses persiapan, proses pelaksanaan dan proses pemulihan operasi untuk
memenuhi kebutuhannya.
B. Tujuan
C. Indikasi
Tindakan pembedahan dilakukan dengan berbagai indikasi, diantaranya adalah :
1)Diagnostik : biopsi atau laparotomi eksplorasi 2)Kuratif : Eksisi tumor atau mengangakat
apendiks yang mengalami inflamasi 3)Reparatif : Memperbaiki luka multipel
4)Rekonstruktif/Kosmetik : mammoplasty, atau bedah platik 5)Palliatif : seperti
menghilangkan nyeri atau memperbaiki masalah, contoh : pemasangan selang gastrostomi
yang dipasang untuk mengkomponsasi terhadap ketidakmampuan menelan makanan.
Menurut urgensi dilakukan tindakan pembedahan, maka tindakan pembedahan dapat
Diklasifikasikan menjadi 5 tingkatan, yaitu :
1)Kedaruratan/Emergency Pasien membutuhkan perhatian segera, gangguan mungkin
mengancam jiwa. Indikasi dilakukan pembedahan tanpa di tunda. Contoh : perdarahan hebat,
obstruksi kandung kemih atau usus, fraktur tulang tengkorak, luka tembak atau tusuk, luka
bakar sanagat luas.
2)Urgen Pasien membutuhkan perhatian segera. Pembedahan dapat dilakukan dalam 24-30
jam. Contoh : infeksi kandung kemih akut, batu ginjal atau batu pada uretra.
3)Diperlukan Pasien harus menjalani pembedahan. Pembedahan dapat direncanakan dalam
bebeapa minggu atau bulan. Contoh : Hiperplasia prostat tanpa obstruksi kandung kemih.
Gangguan tyroid, katarak.
4)Elektif Pasien harus dioperasi ketika diperlukan. Indikasi pembedahan, bila tidak dilakukan
pembedahan maka idak terlalu membahayakan. Contoh : perbaikan Scar, hernia sederhana,
perbaikan vaginal.
5)Pilihan Keputusan tentang dilakukan pembedahan diserahkan sepenuhnya pada pasien.
Indikasi pembedahan merupakan pilihan pribadi dan biasanya terkait dengan estetika.
Contoh : bedah kosmetik. Sedangkan menurut faktor resikonya, tindakan pembedahan di bagi
menjadi :
2
1)Minor Menimbulkan trauma fisik yang minimal dengan resiko kerusakan yang minim.
Contoh : incisi dan drainage kandung kemih, sirkumsisi
2)Mayor Menimbulkan trauma fisik yang luas, resiko kematian sangat serius. Contoh : Total
abdominal histerektomi, reseksi colon, dll.
D. Kontraindikasi
Keselamatan ibu terancam bila tindakan dilakukan (misalnya, ibu menderita gangguan
pulmonal berat)
Fetus diketahui memiliki abnormalitas kariotipik atau anomali kongenital yang dapat
menyebabkan kematian segera setelah lahir (misalnya, anesncephaly)
Faktor-faktor yang mempengaruhi tekanan darah adalah usia, jenis kelamin, Olahraga,
Obat-obatan, Stress /Cemas, Ras, Obesitas, Variasi diurnal dan demam / panas / dingin
1. Informed consen
2. Form ceklis
3. Persiapan fisik pasien
4. Alat tulis
3
G. Prosedur atau Langkah-Langkah (lampirkan gambar)
1. Memberikan suport mental kepada pasien atau keluarga terhadap kecemasan
menghadapi pasien dengan :
a. memberikan informasi kepada pasien tentang : tindakan-tindakan yang di jalani
sebelum operasi, waktu operasi, hal-hal yang akan di alami selama proses operasi, dan
menunjukkan tempat kamar operasi.
b. melibatkan keluarga pasien dengan kehadirannya menunggu pasien sebelum
operasi
c. memberikan doa dan dukungan dengan kata-kata yang menenangkan hati
d. meneguhkan keputusan pasien untuk menjalani operasi
4
b. Mengajarkan cara batuk efektif
- Posisikan pasien semifowler, jalinkan jari-jari tangan dan letakkan melintang di
atas incisi sebagai bebat ketika batuk
- Kemudian pasien nafas dalam seperti cara nafas dalam ( 3-5 kali )
- Segera lakukan batuk spontan, pastikan rongga pernafasan terbuka dan tidak
hanya batuk dengan mengandalkan kekuatan tenggorokan saja karena bisa terjadi
luka pada tenggorokan
- Ulangi lagi sesuai kebutuhan
5
5. Menyanyakan kesiapan dan persetujuan pasien/keluarga tentang operasi yang akan di
jalani dengan menandatangani informed consen
6. Merapikan pasien dan siap untuk di bawa ke ruang bedah/oerasi
6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
7
DAFTAR PUSTAKA
Kostania, Gita. 2014. Asuhan pada Pasien Pre, Intra dan Pasca Bedah pada Kasus Kebidanan.
Dalam https://oshigita.wordpress.com/2014/04/01/asuhan-pada-pasien-pre-intra-dan-pasca-
bedah-pada-kasus-kebidanan/ di akses pada 13 Mei 2020