Anda di halaman 1dari 12

PENDIDIKAN KESEHATAN PERIOPERASI

Dosen pengampu : Puji H, Ahli (A), MH.Kes

DISUSUN OLEH:

1. DINY RAHMAWATI (P1337424319051)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATANSEMARANG


PRODI DIII KEBIDANAN PURWOKERTO
2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan yang Maha Kuasa atas segala limpahan rahmat,
inayah, taufik dan hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan laporan ini
dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Sholawat serta salam tak lupa kita
curahkan kepada junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW yang kita nantikan
syafaatnya di Yaumul Qiyamah. Semoga laporan ini dapat dipergunakan sebagai salah satu
acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca.

Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membimbing
dalam menulis laporan ini.

Purwokerto, 13 Mei 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.............................................................................................................i

KATA PENGANTAR..........................................................................................................ii

DAFTAR ISI .......................................................................................................................iii

BAB 1 PENDAHULUAN.....................................................................................................1

A. Latar Belakang............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................................1
C. Tujuan.........................................................................................................................1

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................................2

A. Pengertian perioperasi................................................................................................2
B. Tujuan pendidikan kesehatan perioperasi..................................................................2
C. Indikasi pendidikan kesehatan perioperasi.................................................................2
D. Kontraindikasi pendidikan kesehatan peioperasi.................................................3
E. Teori-Teori Penting Tentang Tindakan..............................................................3
F. Alat dan Bahan...............................................................................................3
G. Prosedur atau Langkah-Langkah.......................................................................4

BAB 3 PENUTUP.................................................................................................................7

A. Kesimpulan.................................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................8

iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Pendidikan kesehatan perioperatif adalah bantuan yang diberikan oleh tenaga paramedic
(bidan, perawat) kepada individu/klien. (Depkes, 1996) Asuhan pada pasien pre, intra dan
post operasi merupakan suatu bantuan yang diberikan oleh bidan kepada klien selama proses
persiapan, proses pelaksanaan dan proses pemulihan operasi untuk memenuhi kebutuhannya.

Tujuannya adalah proses keperawatan untuk mengembangkan rencana asuhan secara


individual dan mengkoordinasikan serta memberikan asuhan pada pasien yang mengalami
pembedahan atau prosedur invasive.
Di laporan ini kami akan membahas tentang pendidikan kesehatan perioperasi.
B. RUMUSAN MASALAH
Ada pun rumusan masalah dari penyusunan laporan ini, yaitu:
a. Apa pengertian perioperasi ?
b. Apa tujuan dari pendidikan kesehatan perioperasi?
c. Apa indikasi dari perioperasi ?
d. Apa kontraindikasi dari perioperasi ?
e. Apa saja teori-teori penting tentang tindakan dari pendidikan kesehatan perioperasi ?
f. Apa saja alat dan bahan dari pendidikan kesehatan perioperasi ?
g. Bagaimana prosedur atau langkah-langkah dari pendidikan kesehatan perioperasi ?
C. TUJUAN PENULISAN
Tujuan dari penyusunan laporan ini, yaitu:
a. Untuk mengetahui pengertian dari perioperasi.
b. Untuk mengetahui tujuan dari pendidikan kesehatan perioperasi.
c. Untuk mengetahui indikasi dari perioperasi.
d. Untuk mengetahui kontraindikasi dari perioperasi.
e. Untuk mengetahui teori-teori penting tentang tindakan dari pendidikan kesehatan
perioperasi.
f. Untuk mengetahui alat dan bahan dari pendidikan kesehatan perioperasi.
g. Untuk mengetahui prosedur atau langkah-langkah dari pendidikan kesehatan
perioperasi.

1
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian
Pendidikan kesehatan perioperatif adalah bantuan yang diberikan oleh tenaga
paramedic (bidan, perawat) kepada individu/klien. (Depkes, 1996) Asuhan pada pasien
pre, intra dan post operasi merupakan suatu bantuan yang diberikan oleh bidan kepada
klien selama proses persiapan, proses pelaksanaan dan proses pemulihan operasi untuk
memenuhi kebutuhannya.
B. Tujuan

Tujuannya adalah proses keperawatan untuk mengembangkan rencana asuhan secara


individual dan mengkoordinasikan serta memberikan asuhan pada pasien yang mengalami
pembedahan atau prosedur invasive.

C. Indikasi
Tindakan pembedahan dilakukan dengan berbagai indikasi, diantaranya adalah :
1)Diagnostik : biopsi atau laparotomi eksplorasi 2)Kuratif : Eksisi tumor atau mengangakat
apendiks yang mengalami inflamasi 3)Reparatif : Memperbaiki luka multipel
4)Rekonstruktif/Kosmetik : mammoplasty, atau bedah platik 5)Palliatif : seperti
menghilangkan nyeri atau memperbaiki masalah, contoh : pemasangan selang gastrostomi
yang dipasang untuk mengkomponsasi terhadap ketidakmampuan menelan makanan.
Menurut urgensi dilakukan tindakan pembedahan, maka tindakan pembedahan dapat
Diklasifikasikan menjadi 5 tingkatan, yaitu :
1)Kedaruratan/Emergency Pasien membutuhkan perhatian segera, gangguan mungkin
mengancam jiwa. Indikasi dilakukan pembedahan tanpa di tunda. Contoh : perdarahan hebat,
obstruksi kandung kemih atau usus, fraktur tulang tengkorak, luka tembak atau tusuk, luka
bakar sanagat luas.

2)Urgen Pasien membutuhkan perhatian segera. Pembedahan dapat dilakukan dalam 24-30
jam. Contoh : infeksi kandung kemih akut, batu ginjal atau batu pada uretra.
3)Diperlukan Pasien harus menjalani pembedahan. Pembedahan dapat direncanakan dalam
bebeapa minggu atau bulan. Contoh : Hiperplasia prostat tanpa obstruksi kandung kemih.
Gangguan tyroid, katarak.
4)Elektif Pasien harus dioperasi ketika diperlukan. Indikasi pembedahan, bila tidak dilakukan
pembedahan maka idak terlalu membahayakan. Contoh : perbaikan Scar, hernia sederhana,
perbaikan vaginal.
5)Pilihan Keputusan tentang dilakukan pembedahan diserahkan sepenuhnya pada pasien.
Indikasi pembedahan merupakan pilihan pribadi dan biasanya terkait dengan estetika.
Contoh : bedah kosmetik. Sedangkan menurut faktor resikonya, tindakan pembedahan di bagi
menjadi :

2
1)Minor Menimbulkan trauma fisik yang minimal dengan resiko kerusakan yang minim.
Contoh : incisi dan drainage kandung kemih, sirkumsisi
2)Mayor Menimbulkan trauma fisik yang luas, resiko kematian sangat serius. Contoh : Total
abdominal histerektomi, reseksi colon, dll.

D. Kontraindikasi

Kontraindikasi SC adalah pada dua keadaan :

 Keselamatan ibu terancam bila tindakan dilakukan (misalnya, ibu menderita gangguan
pulmonal berat)
 Fetus diketahui memiliki abnormalitas kariotipik atau anomali kongenital yang dapat
menyebabkan kematian segera setelah lahir (misalnya, anesncephaly)

E. Teori-Teori Penting Terkait Tindakan


Kerangka teori :
Faktor-faktor yang mempengaruhi denyut nadi adalah usia, jenis kelamin, keadaan
kesehatan, riwayat kesehatan, intensitas dan lama kerja, sikap kerja, faktor fisik dan
kondisi psikis.

Tekanan darah dan frekuensi denyut jantung

Faktor-faktor yang mempengaruhi tekanan darah adalah usia, jenis kelamin, Olahraga,
Obat-obatan, Stress /Cemas, Ras, Obesitas, Variasi diurnal dan demam / panas / dingin

Pre operasi dan Kecemasan

Tindakan pembedahan merupakan ancaman potensial maupun aktual pada integritas


seseorang yang dapat membangkitkan respon kecemasanfisikologis dan psikologis

F. Alat dan Bahan

1. Informed consen
2. Form ceklis
3. Persiapan fisik pasien
4. Alat tulis

3
G. Prosedur atau Langkah-Langkah (lampirkan gambar)
1. Memberikan suport mental kepada pasien atau keluarga terhadap kecemasan
menghadapi pasien dengan :
a. memberikan informasi kepada pasien tentang : tindakan-tindakan yang di jalani
sebelum operasi, waktu operasi, hal-hal yang akan di alami selama proses operasi, dan
menunjukkan tempat kamar operasi.
b. melibatkan keluarga pasien dengan kehadirannya menunggu pasien sebelum
operasi
c. memberikan doa dan dukungan dengan kata-kata yang menenangkan hati
d. meneguhkan keputusan pasien untuk menjalani operasi

2. melakukan pengecekan persiapan fisik pasien bahwa pasien telah :


a. dipasang infus/IV line
b. dipasang DC/kateter
c. persiapan diet pasien ( puasa 6-8 jam ) sebelum operasi
d. persiapan kulit ( pencukuran daerah yang akan di operasi )
e. persiapan premedikasi ( obat-obat yang diberikan sebelum operasi )
f. melakukan pemeriksaan diagnostik/penunjang ( laboratorium, USG, EKG, Rintgen,
dll )
g. persiapan persediaan darah
h. memakai baju operasi dan bebas dari perhiasan, bersih dari cat kuku, dll
3. menjelaskan proses operasi yang akan di jalani ( peristiwa operasi )
4. memberikan penjelasan tentang hal-hal yang harus di perhatikan setelah post
operasi :
Ex. General anestesi ( latihan nafas dalam, batuk efektif, dan mobilisasi )
a. Mengajarkan cara nafas dalam
- Pasien tidur dengan posisi duduk/setengah duduk ( semifowler ) dengan lutut di
tekuk dan perut tidak boleh tegang
- Letakkan tangan di atas perut

4
b. Mengajarkan cara batuk efektif
- Posisikan pasien semifowler, jalinkan jari-jari tangan dan letakkan melintang di
atas incisi sebagai bebat ketika batuk
- Kemudian pasien nafas dalam seperti cara nafas dalam ( 3-5 kali )
- Segera lakukan batuk spontan, pastikan rongga pernafasan terbuka dan tidak
hanya batuk dengan mengandalkan kekuatan tenggorokan saja karena bisa terjadi
luka pada tenggorokan
- Ulangi lagi sesuai kebutuhan

c. Mengajarkan latihan gerak sendi


- Melakukan gerakan fleksi dan ekstensi pada bahu, leher, ektremitas atas,
pergelangan tangan, siku tangan, pergelangan kaki jari-jari tangan dan kaki
- Melakukan abduksi dan adduksi pada bahu ektremitas atas, jari-jari ektremitas
atas, pinnggul dan lutut
- Melakukan gerakan rotasi pada leher, pinggul, lutut, bahu dan pergelangan kaki
- Melakukan gerakan pronasi dan supinasi pada sikut tangan
- Melakukan gerakan infersi dan enersi pada kaki
- Melakukan derakan protaksi retaksi pada rahang, dan
membusungkan/mengempiskan dada
- Melakukan gerakan elevasi dan depresi pada mulut

5
5. Menyanyakan kesiapan dan persetujuan pasien/keluarga tentang operasi yang akan di
jalani dengan menandatangani informed consen
6. Merapikan pasien dan siap untuk di bawa ke ruang bedah/oerasi

6
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pendidikan kesehatan perioperatif adalah bantuan yang diberikan oleh tenaga


paramedic (bidan, perawat) kepada individu/klien. (Depkes, 1996) Asuhan pada pasien pre,
intra dan post operasi merupakan suatu bantuan yang diberikan oleh bidan kepada klien
selama proses persiapan, proses pelaksanaan dan proses pemulihan operasi untuk memenuhi
kebutuhannya.

Tujuannya adalah proses keperawatan untuk mengembangkan rencana asuhan secara


individual dan mengkoordinasikan serta memberikan asuhan pada pasien yang mengalami
pembedahan atau prosedur invasive.
Tahap kerja
1. Memberikan suport mental kepada pasien/ keluarga terhadap kecemasan menghadapi
pasien
2. Melakukkan pengecekan persiapan fisik pasien
3. Menjelaskan proses operasi yang akan di jalani ( peristiwa operasi )
4. Memberikan penjelasan tentang hal-hal yang harus di perhatikan setelah post operasi
5. Menanyakan kesiapan dan persetujuan pasien/keluarga tentang operasi yang akan di
jalani dengan menandatangani informed consen
6. Merapikan pasien dan siap untuk di bawa ke ruang bedah/operasi

7
DAFTAR PUSTAKA

TIM PENGAMPU KDKK. 2019. BUKU PANDUAN PRAKTIK KETERAMPILAN


DASAR KLINIK KEBIDANAN

Unimus, repository. BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam


http://repository.unimus.ac.id/1904/4/BAB%20II.pdf di akses pada 13 Mei 2020

Kostania, Gita. 2014. Asuhan pada Pasien Pre, Intra dan Pasca Bedah pada Kasus Kebidanan.
Dalam https://oshigita.wordpress.com/2014/04/01/asuhan-pada-pasien-pre-intra-dan-pasca-
bedah-pada-kasus-kebidanan/ di akses pada 13 Mei 2020

Darmawan, dr. Josephine. 2017. Kontraindikasi Sectio Caesarea. Dalam


https://www.alomedika.com/tindakan-medis/obstetrik-dan-ginekologi/sectio-caesarea/
kontraindikasi di akses pada 13 Mei 2020

Academi.edu. KONSEP DASAR KEPERAWATAN PERIOPERATIF . dalam


https://www.academia.edu/8804968/KONSEP_DASAR_KEPERAWATAN_PERIOPERATI
F di akses pada 13 Mei 2020

Unimus, repository. KONSEP PRE OPERASI. Dalam


http://repository.unimus.ac.id/1708/4/12.%20BAB%20II.pdf di akses pada 13 Mei 2020

Anda mungkin juga menyukai