PELAYAN KARAOKE
Baiti Robiati Kirmalasari
baiticutee22@gmail.com
Ilmu Hukum
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaturan tindak pidana mempekerjakan anak
sebagai pelayan karaoke dalam perspektif hukum pidana dan penerapan hukum pidana
terhadap tindak pidana mempekerjakan anak sebagai pelayan karaoke.Penelitian ini
menggunakan metode penelitian pendekatan kasus dan pendekatan perundang-undangan.
Jenis dan sumber bahan hukum yang digunakan adalah bahan hukum primer dan bahan
hukum sekunder berupa undang-undang. Selanjutnya semua materi yang telah diperoleh
dianalisis untuk menjawab permasalahan yang sedang dipelajari. Hasil penelitian ini yaitu
perbuatan eksploitasi ekonomi atau seksual yang mempekerjakan anak sebagai pelayan
karaoke termasuk dalam klasifikasi tindak pidana mengeksploitasi ekonomi atau seksual
terhadap anak. Tindak pidana meksploitasi ekonomi atau seksual terhadap anak diatur dalam
ketentuan Perundang-Undangan yaitu Undang-Undang No. 23 Tahun 2002 tentang
perlindungan anak.
Kata kunci: Pelayan Karaoke ; Anak-anak ; Eksploitasi ekonomi
Pendahuluan
Perkembangan dan teknologi pada masa kini telah memberikan berbagai dampak positif,
namun pada sisi lainnya tidak dapat dipungkiri bahwa terdapat pula berbagai dampak negatif
yang timbul dalam kehidupan sosial masyarakat sebagai akibat dari perkembangan dan
kemajuan teknologi itu sendiri. Dimana terjadi fenomena kejahatan atau tindak kriminal yang
semakin berkembang membuat masyarakat resah dan khawatir terhadap hal-hal tersebut.
Anak menjadi korban seperti menjadi korban kejahatan yang berupa penculikan, penyiksaan
dan ekploitasi seksual bahkan perdangangan anak.
Terjadinnya Tindak Pidana Perdagangan Manusia termasuk perdangangan anak tersebut,
bukanlah masalah yang baru, tetapi perdagangan manusia ini merupakan masalah yang
berlarut-larut dan tidak ada titik penyelesaian yang dilakukan secara efektif. Hal-hal tersebut
dikarenakan kurangnya pemahaman masyarakat terhadap perdangangan manusia itu sendiri.
Dari kurangnya pemahaman masyarakat mengenai hal tersebut begitu pula terjadi yang
dinamakan eksploitasi ekonomi yang disebabkan oleh penggunaan anak dalam pekerjaan atau
kegiatan untuk kepentingan orang lain, tetapi tidak terbatas pada pekerja anak. Eksploitasi
ekonomi terkait dengan manfaat tertentu yang diperoleh dari proses produksi, distribusi, dan
konsumsi barang/jasa (supply chain) di mana anak dipekerjakan dalam siklus tersebut.
Kepentingan materi ini berdampak pada perekonomian suatu unit tertentu baik negara,
masyarakat maupun keluarga. Misalnya: Pekerja Rumah Tangga Anak (PRT), perbudakan
anak, penggunaan anak untuk tujuan kriminal pelibatan anak dalam pekerjaan berbahaya.
Mengenai kasus yang penulis bahas adalah tindak pidana memperdagangkan anak sebagai
pelayan karaoke sedangkan anak yang dipekerjakan masih di bawah umur. Kebanyaka
Tindak pidana mempekerjakan anak sebagai pelayan karaoke kebanyakan dilakukan dengan
memanipulasi data pribadi anak sehingga umur anak yang tercantum di data diri tidak sesuai
dengan umur anak yang sebenarnaya.Dengan demikian jelas bagi kita bahwa Tindak Pidana
perdagangan anak dengan mempekerjakan Anak dibawah umur sebagai pelayan karaoke
merupakan tindakan kejahatan, perbuatan pelaku perdagangan anak sebagaiamana diatur dan
diancam pidana dalam pasal 2 ayat (1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor : 21
Tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang.
Berdasarkan latar belakang tersebut tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
pengaturan tindak pidana memperkerjakan anak sebagai pelayan karaoke dalam perspektif
hukum pidana.l serta untuk mengetahui penerapan hukum pidana materil hakim dalam
menjatuhkan putusan pidana terhadap pelaku kejahatan perdagangan anak.
Metode Penelitian
Metode penelitian yang dilakukan pada penelitian ini adalah pendekatan perundang-
undangan (statute approach) dan pendekatan kasus (case approach). Pendekatan perundang -
undangan yaitu menggunakan legislasi dan regulasi yang ada sedangkan pendekatan kasus
merupakan alasan-alasan hukum yang digunakan oleh hakim untuk sampai kepada keputusan
(ratio decidendi).Jenis penelitian yang penulis gunakan adalah penelitian yuridis normative
yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara mengadakan penelusuran terhadap peraturan-
peraturan dan literatur-literatur yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti.