OLEH :
B10020150
HUKUM FAKULTAS
HUKUM UNIVERSITAS
JAMBI
BAB 1 PENDAHULUAN
1
Ahmad Sofian, 2018,Restitusi Dalam Hukum Pidana Indonesia, RESTITUSI DALAM HUKUM
POSITIF INDONESIA (binus.ac.id)
dengan restitusi ini yang dinormakan dalam beberapa undang-undang dan
peraturan pemerintah. dalam observasi terhadap sejumlah peraturan
perundang- undang ditemukan 7 undang-undang dan 4 peraturan
pemerintah. undang-undang yang disaat ini mengatur tentang sanksi
restitusi meliputi kuhap, undang-undang no. 26/2000 tentang pengadilan
ham, undang-undang no. 15 tahun 2003 tentang tindak pidana teroris,
undang-undang no. 13 tahun 2003 tentang lembaga perlindungan saksi dan
korban juncto undang-undang no. 31/2014 tentang revisi undang-undang
no. 13 tahun 2006, undang-undang no. 21/2007 tentang penghapusan
tindak pidana perdagangan orang, undang-undang no. 35 tahun 2014
tentang revisi undang-undang perlindungan anak (uu no. 23/2002),
undang- undang no. 11/2012 tentang sistem peradilan pidana anak. selain
itu, ada pp no. 3/2002 restitusi dan kompensasi bagi korban pelanggaran
ham. lalu ada pp no. 44/2008 dan pp no. 7/2018 yang merupakan peraturan
restitusi dan kompensasi sebagai perwujudan undang-undang perlindungan
saksi dan korban. dan pp 43/2017 untuk restitusi bagi anak sebagai korban
Hak restitusi yang diatur dalam UU No. 21 Tahun 2007, ternyata belum
sepenuhnya mengakomodir perlindungan dan pemenuhan hak anak yang
menjadi korban kejahatan perdagangan orang. Kelemahan perlindungan
anak yang menjadi korban perdagangan ini kemudian coba diatasi dengan
terbitnya Undang- undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas
Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak (UU
No. 35 Tahun 2014). Berdasarkan amanat Pasal 71D UU No. 35 Tahun
2014, pemerintah kemudian menindaklanjutinya dengan menerbitkan
peraturan pelaksana dalam Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2017
tentang Pelaksanaan Restitusi Bagi Anak yang Menjadi Korban Tindak
Pidana (PP No. 43 Tahun 2017). Kedua undang-undang ini (UU No. 21
Tahun 2007 dan UU No. 35 Tahun 2014) pada dasarnya berusaha untuk
memenuhi hak anak yang menjadi korban kejahatan (pemberian hak
restitusi).2
Rumusan Permasalahan
1. Bagaimana pengaturan restitusi bagi anak dalam tindak pidana perdagangan
orang (Human Traffiking) di Indonesia ?
2. Apakah perlu adanya restitusi bagi anak sebagai korban dalam tindak pidana
perdagangan orang (human trafficking) ?
2
Andi Jefri Ardin dan Beniharmoni Harefa, Pemenuhan Hak Anak Korban Tindak Pidana
Perdagangan Orang,(Jakarta, 2021) hlm 180.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Dalam penulisan karya ilmiah ini, penulis meneliti dan menggali informasi
dari peneliti peneliti sebelumnya sebagai bahan perbandingan, baik mengenai
kekurangan atau kelebihan yang sudah ada. Selain itu, peneliti juga menggali
informasi dari beberapa buku buku maupun skripsi dan dan paper dalam rangka
mendapatkan teori yang berkaitan dengan judul
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Implementasi Restitusi Terhadap Anak Sebagai Korban DalamTindak
Pidana Perdagangan Orang (Human Traffiking) Di Indonesia
Oleh karena itu diharapkan restitusi terhadap anak korban tindak pidana
terutama pada tindak perdagangan orang dapat memberikan ganti kerugian kepada
korban baik kerugian immaterial ataupun kerugian material yang dibebankan
kepada pelaku terhadap anak korban perdagangan orang.
DAFTAR PUSTAKA
Ardin, Andi Jefri, and Dan Beniharmoni Harefa. 2014a. ‘Based on the Research, the Law
Number 21 of 2007 More Fulfilling than Law Number 35 of 2014. Government
Regulation Number 43 of 2017 as Implementing Regulations for Law Number 35 of 2014
Is Not Much Different in Substance from Law Number 21 Of’. Vol. 35.
———. 2014b. ‘Based on the Research, the Law Number 21 of 2007 More Fulfilling than Law
Number 35 of 2014. Government Regulation Number 43 of 2017 as Implementing
Regulations for Law Number 35 of 2014 Is Not Much Different in Substance from Law
Number 21 Of’. Vol. 35.
Lukwira, Andreas Lucky, Mahasiswa Program, and Magister Kriminologi Ui. n.d. ‘Restitusi
Sebagai Pidana Tambahan Yang Bermanfaat Bagi Pelaku Dan Korban Tindak Pidana’.
Tyas Tamtomo, Adi, Audyna Mayasari Muin, Hijrah Adhyanti Mirzana, and Penerapan Hak
Restitusi Bagi Anak Korban Tindak Pidana. n.d. ‘How to Cite’.
Andini Indriawati, Subekti “Pelaksanaan Restitusi Terhadap Anak Korban Tindak Pidana
dalam Putusan Pengadilan Nomor 890/Pid.Sus/2018/PN Btm’’ Recidive Volume 9
No. 3, Sept. - Des. 2020 hlm 207
Internet
Ahmad Sofian, 2018,Restitusi Dalam Hukum Pidana Indonesia, RESTITUSI DALAM HUKUM
POSITIF INDONESIA (binus.ac.id)
3
Andini Indriawati, Subekti “Pelaksanaan Restitusi Terhadap Anak Korban Tindak Pidana dalam
Putusan Pengadilan Nomor 890/Pid.Sus/2018/PN Btm’’ Recidive Volume 9 No. 3, Sept. - Des.
2020 hlm 207