Anda di halaman 1dari 7

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,

RISET, DAN TEKNOLOGI


UNIVERSITAS JAMBI
FAKULTAS HUKUM

NAMA
NIM
MATA KULIAH
LOKAL
HARI

NASKAH SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER


Mata Kuliah : Hukum Sumber Daya Alam
1. Dr. H. Fauzi Syam, S.H.,M.H.
2. Ivan Fauzani Raharja, S.H.,M.H.
Hari, Tanggal :
Waktu : 90 menit
Cara Pengerjaan : Open Book
Petunjuk :
1. Soal-soal yang akan dikerjakan bersifat multiple choice. Bacalah dengan teliti soal-soal yang
diajukan di bawah.
2. Jawaban yang benar menurut Saudara diberi tanda block berwarna merah. Contoh pilihan
jawaban b, atau d
3. Jawaban disampaikan melalui Email Dosen : dan langsung dikirimkan setelah ujian
berlangsung:
5. Bobot nilai setiap soal adalah 2.

PILIHLAH JAWABAN YANG PALING TEPAT

1. Terdapat hubungan yang sangat erat antara Hukum Agraria (HA) dengan Hukum Sumber Daya Alam
(HSDA). Hubungan ini adalah:
a. Pengertian HA dalam arti luas meliputi bumi, air, ruang angkasa, dan kekayaan alam yang
terkandung di dalamnya.
b. Objek HA dalam arti luas adalah hak-hak penguasaan atas SDA
c. Objek HA dalam arti sempit adalah seperangkat hukum yang mengatur hak penguasaan tanah.
d. Jawaban a dan b.

2. HSDA mengkaji hubungan antara:


a. Manusia dengan manusia
b. Manusia dengan alam
c. Manusia dengan politik
d. Jawaban a dan b

3. Secara teori, hak kepemilikan atas SDA dapat dibedakan atas 4 rezim, yaitu:
a. Communal Property, Private Property, Res Nullius, State Property
b. Communal Property, Private Property, Res Nullius, Open Acces
c. Communal Property, Private Property, Private Rights, Res Nullius,
d. Jawaban a dan b

4 Negara Indonesia adalah penganut teori atau rezim:


a. Communal Property
b. Private Property

Ujian Tengah Semester Hukum Sumber Daya Alam| 1


c. Res Nullius
d. State Property

5. Kelemahan dari rezim open acces (ress nulius) adalah:


a. Masyarakat merdeka melakukan pemanfaatan dengan caranya sendiri karena tidak terdapat
aturan main jelas tentang pendayagunaan SDA yang dapat berdampak pada tragedi of commons.
b. Masyarakat bebas memiliki hak atas SDA sesuai dengan mekanisme pasar yang berdampak pada
ketimpangan hak pengelolaan sumber daya alam.
c. Pemerintah bertindak sebagai pemilik, pengelola, pengurus dan pengawas terhadap tindakan
pengelolaan sumber daya alam
d. Jawaban a dan b

6. Dasar hukum Hak Penguasaan Negara Atas Sumber Daya Alam adalah:
a. Pasal 33 ayat (1) UUD 1945
b. Pasal 33 ayat (2) UUD 1945
c. Pasal 33 ayat (3) UUD 1945
d. Pasal 33 ayat (4) UUD 1945

7. Dalam rangka menjalankankan fungsinya atas SDA, Pemerintah bersama DPR RI telah menetapkan
berbagai UU di bidang SDA, antara lain UU No. 39 Tahun 2014 tentang Perkebunan dan UU No. 41
Tahun 1999 tentang Kehutanan. Fungsi tersebut disebut dengan:
a. Fungsi Pengelolaan (beheersdaad)
b. Fungsi Kebijakan (beleid)
c. Fungsi Pengurusan (bestuursdaad)
d. Fungsi Pengaturan (regelendaad)

8. Dalam rangka menjalankankan fungsinya atas SDA, Pemerintah bersama DPR RI telah menetapkan
berbagai UU di bidang SDA, Pemerintah menerbitkan Instruksi Presiden No. 8 Tahun 2018 tentang
Penundaan dan Evaluasi Perkebunan Sawit serta Peningkatan Produktifitas Kelapa Sawit dan
Kaitannya dengan RTRWP. Fungsi tersebut disebut dengan:
a. Fungsi Pengawasan (toetzichthousdendaad)
b. Fungsi Kebijakan (beleid)
c. Fungsi Pengurusan (bestuursdaad)
d. Fungsi Pengaturan (regelendaad)

9. Dalam rangka menjalankankan fungsinya atas SDA, Pemerintah telah menerbitkan berbagai Perizinan
Berusaha di bidang SDA, misalnya Perizinan Berusaha Budidaya Perkebunan, Perizinan Berusaha
Pemanfaatan Kawasan Hutan, dan lain-lain. Fungsi tersebut disebut dengan:
a. Fungsi Pengawasan (toetzichthousdendaad)
b. Fungsi Kebijakan (beleid)
c. Fungsi Pengurusan (bestuursdaad)
d. Fungsi Pengaturan (regelendaad)

10. Berdasarkan Putusan MK, suatu kesatuan masyararakat Hukum Adat dikatakan masih hidup apabila
memenuhi syarat-syarat:
a. Adanya masyarakat yang warganya memiliki perasan kelompok
b. Adanya pranata pemerintahan adat
c. Adanya harta kekayaan dan/atau benda-benda adat
d. Jaban a, b, dan c

11 Prinsip-prinsip Pengelolaan SDA telah diatur dalam:


a. Tap MPR No. V/MPR/1973
b. Tap MPR No. IX/MPR/1973
c. Tap MPR No. V/MPR/2001
d. Tap MPR No. IX/MPR/2001

12 Ruang lingkup kajian Hukum Sumber Daya Alam (HSDA) sangat luas. Menurut Salim HS, kajian
HSDA mencakup:
a. 4 bidang

Ujian Tengah Semester Hukum Sumber Daya Alam| 2


b. 12 bidang
c. 13 bidang
d. 14 bidang

13 Landasan sosiologis UU Perkebunan karena:


a. Belum mampu memberikan hasil yang optimal;
b. Belum mampu memberikan nilai tambah usaha perkebunan nasional;
c. Belum efektfnya pelaksanaan UU No. 18 Tahun 2004
d. Jawaban a, b, dan c

14 Salah satu persoalan utama pengelolaan perkebunan pada masa UU No. 18 Tahun 2004 karena
terjadinya tumpang tindih antara luasan HGU dengan izin-izin di bidang SDA lainnya. Persoalan
tersebut memicu persoalan lainnya, yaitu:
a. Terjadinya tumpang tindih HGU dengan Izin Pertambangan
b. Terjadinya tumpang tindih HGU dengan IUPHHK-HTI
c. Terjadinya tumpang tindih HGU dengan IUPHHK-HA
d. Terjadinya konflik lahan

15 Syarat bagi pemegang Perizinan Berusaha Pengolahan Hasil Perkebunan yang Terintegrasi dengan
Budidaya Perkebunan wajib memfasilitasi pembangunan kebun masyarakat sekitar paling rendah
seluas 20% dari total luas areal kebun yang diusahakan. Kewajiban Pemegang Izin tersebut
merupakan perwujudan dari asas:
a. Asas kearifan lokal
b. Asas efisiensi berkeadilan
c. Asas kebersamaan
d. Asas keterpaduan

16 Perwujudan dari asas kelestarian fungsi lingkungan hidup di bidang perkebunan tercermin dari
kewajiban pemegang izin:
a. Kewajiban menerapkan teknologi pembukaan lahan tanpa bakar dan mengelola sumber daya
alam secara lestari.
b. Melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan sesuai dengan ketentuan PPU.
c. Memasok bahan baku yang diusahakan sendiri paling sedikit 20% dari kebutuhan total bahan
baku untuk usaha industri pengolahan hasil perkebunan
d. Jawaban a dan b

17 Syarat bagi pemegang Perizinan Berusaha di Bidang Perkebunan wajib mendapat persetujuan
masyarakat hukum adat, untuk lahan yang digunakan seluruhnya atau sebagian berada di atas tanah
hak ulayat, Kewajiban ini merupakan perwujudan dari asas:
a. Asas kearifan lokal
b. Asas efisiensi berkeadilan
c. Asas kebersamaan
d. Asas keterpaduan

18 Perusahaan Perkebunan yang membangun Industri Minyak Mentah Kelapa Sawit dan memiliki usaha
budidaya perkebunan, wajib memperoleh:
a. Izin
b. NIB + Izin
c. NIB + Sertifikat Standar
d. Izin Usaha Industri Minyak Mentah Kelapa Sawit

19 Usaha Budidaya Perkebunan dengan luas kurang dari 25 Ha wajib:


a. Izin
b. NIB
c. NIB + Sertifikat Standar
d. Memperoleh Surat Tanda Daftar Usaha Benih Perkebunan

20 Kewenangan Gubernur dalam Pemberian Izin Usaha di bidang Perkebunan adalah:


a. Pemberian Perizinan Berusaha Budidaya Perkebunan Sawit pada lokasi lintas wilayah Kab/Kota
dalam 1 Provinsi

Ujian Tengah Semester Hukum Sumber Daya Alam| 3


b. Pemberian Perizinan Berusaha Budidaya Karet Dalam Kabupaten/Kota
c. Pemberian Perizinan Berusaha Padi Budidaya Tebu pada lokasi lintas Provinsi
d. Pemberian Perizinan Berusaha Padi Budidaya pada lokasi lintas wilayah Kab/Kota dalam 1
Provinsi

21 Kewenangan Menteri Pertanian dalam Pemberian Izin Usaha di bidang Perkebunan adalah:
a. Pemberian Perizinan Berusaha Budidaya Perkebunan Sawit pada lokasi lintas wilayah Kab/Kota
dalam 1 Provinsi
b. Pemberian Perizinan Berusaha Budidaya Karet Dalam Kabupaten/Kota
c. Pemberian Perizinan Berusaha Padi Budidaya Tebu pada lokasi lintas Provinsi
d. Pemberian Perizinan Berusaha Padi Budidaya pada lokasi lintas wilayah Kab/Kota dalam 1
Provinsi

22 Izin Usaha Produksi Benih Perkebunan merupakan kewenangan dari:


a. Bupati/Walikota pada lokasi dalam wilayah kab/kota
b. Guberur pada pada lokasi pada lokasi dalam wilayah kab/kota
c. Menteri pada pada lokasi dalam wilayah kab/kota
d. Menteri pada lokasi lintas wilayah Provinsi

23 Kewenangan Bupati dalam Pemberian Perizinan Berusaha di bidang Perkebunan adalah:


a. Pemberian Perizinan Berusaha Budidaya Karet Dalam Kabupaten/Kota
b. Pemberian Perizinan Berusaha Budidaya Sawit kurang dari 25 Ha
c. Pemberian Perizinan Berusaha Pengolahan Hasil Usaha UMK
d. Jawaban a, b, dan c

24 Izin Usaha Perkebunan yang paling banyak diterbitkan oleh Pemerintah adalah untuk tanaman:
a. Teh
b. Karet
c. Tebu
d. Kelapa Sawit

25 Tiga komoditi unggulan bidang perkebunan di Provinsi Jambi terluas meliputi:


a. Kelapa Sawit, Karet, Kelapa Dalam
b. Kopi, Cassiavera, Pinang
c. Tebu, Lada, Cengkeh
d. Kemiri, Tembakau, Nilam

26 UU No. 11/2020 tentang Cipta Kerja disebut juga dengan UU Omnibus Law telah berdampak
terhadap Pengaturan UU di bidang Sumber Daya Alam. Dampak pengaturan UU Cipta Kerja terhadap
UU No. 39/2014 tentang Perkebunan adalah:
a. Mencabut UU No. 39 Tahun 2014 tentang Perkebunan
b. Mengubah 31 Pasal UU No. 39 Tahun 2014 tentang Perkebunan
c. Menghapus 31 Pasal UU No. 39 Tahun 2014 tentang Perkebunan
d. Mengubah 26 Pasal dan meghapus 5 Pasal UU No. 39 Tahun 2014 tentang Perkebunan

27 Salah satu tujuan perubahan UU No. 39 Tahun 2014 tentang Perkebunan oleh UU Cipta Kerja adalah:
a. Meningkatkan kemudahan berusaha
b. Terdapat hyper regulation bidang perkebunan
c. Indeks regulasi Indonesia masih bersamalah
d. Jawaban a, b, dan c

28 Dengan berlakunya UU Cipta Kerja, maka seluruh proses Perizinan Berusaha dilakukan melalui
Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik (Online Single Submission). Pada tingkat Daerah,
pelayanan perizinan berusaha tersebut merupakan fungsi dari:
a Dinas Perkebunan
b. Dinas Pertanian
c. Dinas Perizinan
d. Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

29 Dengan berlakunya UU Cipta Kerja, maka pengaturan jenis dan persyaratan Perizinan Berusaha harus

Ujian Tengah Semester Hukum Sumber Daya Alam| 4


mempedomani ketentuan:
a. UU No. 11/2020 tentang Cipta Kerja
b. UU No. 39/2014 tentang Perkebunan
c. PP No. 5/2021 tentang Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Resiko
d. PP No. 6/2021 tentang Penyelenggaraan Perizinan Berusaha di Daerah

30 Jenis Perizinan Berusaha Bidang Perkebunan yang wajib memiliki NIB dan Izin adalah:
a. Produksi Benih Kelapa
b. Produksi Benih Sawit
c. Industri Minyak Mentah Kelapa
d. Industri Minyak Mentah Kelapa Sawit

31 Perusahaan Perkebunan wajib mengusahakan Lahan Perkebunan paling lambat 3 (tiga) tahun setelah
pemberian status hak atas tanah paling sedikit 30% (tiga puluh perseratus) dari luas hak atas tanah.
Dengan berlakunya UU Cipte Kerja, ketentuan tersebut diubah menjadi
a. Paling lambat 1 (satu) tahun setelah pemberian status hak atas tanah paling sedikit 30%
b. Paling lambat 2 (dua) tahun setelah pemberian status hak atas tanah
c. Paling lambat 3 (tiga) tahun setelah pemberian status hak atas tanah
d. Paling lambat 4 (empat) tahun setelah pemberian status hak atas tanah

32 Sanksi terhadap Perusahaan Perkebunan yang tidak memiliki Perizinan Berusaha adalah Pencabutan
Perizinan Berusaha. Pernyataan tersebut:
a. Benar
b. Salah

33 Sanksi Administratif terhadap Perusahaan Perkebunan yang melanggar batas minimum penggunanaan
lahan dikenakan terhadap:
a. Perusahaan Perkebunan Kelapa
b. Perusahaan Perkebunan Karet
c. Perusahaan Perkebunan Tebu
d. Perusahaan Perkebunan Kopi

34 Sanksi Administratif terhadap Perusahaan Perkebunan yang melanggar batas maksimum


penggunanaan lahan adalah
a. Paksaaan Pemerintahan
b. Pengehentian Sementara Kegiatan
c. Denda
d. Jawaban a, b, dan c

35 Kementerian yang tugas dan fungsinya mengelola perkebunan adalah:


a. Kementerian Perkebunan
b. Kementerian Kehutanan
c. Kementerian Lingkungan Hidup
d. Kementerian Pertanian

36 Menurut Salim H.S., Hukum Kehutanan merupakan kaidah-kaidah hukum yang mengkaji tentang:
a. Negara dengan Hukum Kehutanan
b. Hukum Kehutanan Tertulis
c. Hukum Kehuatanan Tidak Tertulis
d. Jawaban a, b, dan c

37 Contoh Hukum Kehutanan Tidak Tertulis adalah:


a UU No. 41/1999 tentang Kehutanan
b. PP No. 23/2021 tentang Penyelenggaraan Kehutanan
C Hak Pemanfaatan Hutan
d Hak untuk mengembalakan ternak

38 Landasan sosiologis UU Kehutanan karena:


a. Masih banyak hutan yang mengalami kerusakan di Indonesia;
b. Praktek-praktek pengelolaan hutan yang hanya berorientasi pada kayu dan kurang

Ujian Tengah Semester Hukum Sumber Daya Alam| 5


memperhatikan hak dan melibatkan masyarakat;
c. Belum efektfnya pelaksanaan UU No. 5 Tahun 1967
d. Jawaban a, dan b

39 Salah satu persoalan utama pengelolaan kehutanan pada masa UU No. 5 Tahun 1967 karena terjadinya
deforestasi sebanyak 45.000 ha tahun. Penyebab terjadinya deforestasi adalah:
a. Terjadinya kebakaran hutan dan lahan
b. Terjadinya penebangan liar (ilegal logging)
c. Buruknya tata kelola hutan
d. Jawaban a, b, dan c

40 Salah satu upaya dilakukan oleh Pemerintah untuk mencegah laju deforetsasi hutan adalah:
a Pembangunan hutan kota
b Pembangunan Manrove
c Penanaman lahan kritis
d Jawaban a, b, dan c

41 Salah satu asas dalam UU Kehutanan adalah asas manfaat dan lestari. Perwujudan dari asas ini setiap
pemegang Perizinan Berusaha pemanfaatan hutan wajib memiliki:
a. Persetujuan Lingkungan
b. Peta areal permohonan skala 1:5000
c. Pakta Integritas
d. Proposal Teknis

42 Salah satu persoalan dalam pengelolaan huta pada masa UU No. 5 Tahun 1967 karena terjadinya
praktek monopoli, monopsoni, oligopoli, dan oligopsoni dalam izin pemanfaatan hutan. Ketentuan ini
bertentangan dengan asas pengelolaan hutan, yaitu:
a. Asas Kebersamaan
b. Asas Kerakyatan dan Keadilan
c. Asas Keterbukaan
d. Jawaban a dan b

43 Tujuan dari UU Kehutanan adalah:


a menjamin keberadaan hutan dengan luasan yang cukup dan sebaran yang proporsional
b. mengoptimalkan aneka fungsi hutan yang meliputi fungsi konservasi, fungsi lindung, dan fungsi
produksi untuk mencapai manfaat lingkungan, sosial, budaya, dan ekonomi, yang seimbang dan
lestari
c. menjamin distribusi manfaat yang berkeadilan dan berkelanjutan
d. Jawaban a, b, dan c

44 Hutan berdasarkan statusnya dibagi atas 2 macam, yang meliputi:


a. Hutan Negara
b. Hutan Hak
c. Hutan Adat
d. Jawaban a dan b

45 Hutan Konservasi adl Kawasan Hutan dengan ciri khas tertentu, yang mempunyai fungsi pokok
pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa serta Ekosistemnya. Contoh Hutan Konservasi
adalah:
a. Cagar Alam
b. Hutan Produksi
c. Hutan Produksi Tetap
d. Hutan Adat

46 Taman Nasional yang wilayahnya masuk dalam wilayah Provinsi Jambi adalah:
a. Taman Nasional Bukit 12
b. Taman Nasional Bukit 30
c. Taman Nasional Kerinci Seblat
d. Jawaban a. b. dan c

Ujian Tengah Semester Hukum Sumber Daya Alam| 6


47 Cagar Alam yang mempunyai potensi eko wisata hutan di wilayah Provinsi Jambi adalah:
a. Cagar Alam Hutan Bakau Pantai Timur
b. Cagar Alam Buluh Hitam
c. Cagar Alam Sungai Batara
d. Jawaban a, b, dan c

48 Taman Hutan Raya di di wilayah Provinsi Jambi adalah:


a. Hutan Harapan atau Restorasi Ekosistem Indonesia
b. Taman Hutan Raya Sultan Thaha (Senami)
c. Hutan Kota
d. Jawaban a, b, dan c

50 Kementerian yang tugas dan fungsinya mengelola kehutanan adalah:


a. Kementerian Perkebunan
b. Kementerian Kehutanan
c. Kementerian Lingkungan Hidup
d. Kemnterian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

SELAMAT BEKERJA

Ujian Tengah Semester Hukum Sumber Daya Alam| 7

Anda mungkin juga menyukai