Anda di halaman 1dari 4

SOAL LATIHAN

Nama : Irwansyah Damanik, SKM, M.Si


Asal Instansi : DLH. Provinsi Jambi.
Angkatan : 8
Pengajar : Ir. Antung Dedy, MP
Mata Pelatihan : MP. 11 Pengawasan Kerusakan Pencemaran Lahan Tanah
No. Urut Daftar Hadir : 17

------------------------------------------------------------------------------------------------------

PT AP adalah perusahan perkebunan sawit yang memiliki luas 12.800 ha di Kabupaten


Siak, Propinsi Riau.
Di areal kerjanya telah terjadi kebakaran yg menghanguskan lahan seluas 100 hektar
dengan lokasi yang terpisah-pisah.
Sebanyak 10 ha terbakar di satu titik dan 10 ha lainnya di tempat lain yang sulit
aksesibilitasnya.
Untuk itu telah dilakukan pemadaman dengan Waterbombing dari Sikorsky
Waterbombrsky di Meranti sudah dilakukan 82 kali lebih.
Sementara waterbombing yang dilakukan Helikopter Mi-8 sudah 30 kali lebih.
Operasi terus dilanjutkan selama api masih ada.
Di areal yang terbakar tersebut terdapat areal bernilai konservasi tinggi dan beberapa
flora yang dilindungi ikut terbakar.
Berdasarkan infomasi awal pada saat pemadaman kebakaran, perusahaan tidak cukup
peralatan berat untuk melakukan pembukaan lahan tanpa bakar dan tidak mempunyai
peralatan pemadam kebakaran yang memadai sesuai peraturan.

Anda selaku pejabat PPLH ditugaskan ke lokasi bekas kebakaran tersebut untuk:
1. Mengidentifikasi besaran kerusakan lingkungan.
2. Menganalisis kejadian kebakaran disengaja atau karena terbakar oleh perambatan
api dari luar.

Pertanyaan
a. Kegiatan apa yang dilakukan dalam mengidentifikasi kerusakan tersebut?
b. Bagaimana analisis Saudara terhadap kejadian kebakaran dan saran apa yang akan
disampaikan kepada pimpinan untuk menindak perusahaan tersebut?
c. Siapa yang akan menanggung biaya pemadaman tersebut?
d. Apa Kewenangan Pemda untuk melindungi areal bernilai konservasi tinggi di areal
perusahaan?

--------------------------------------- Selamat Mengerjakan ------------------------------------


Untuk menjawab tersebut gunakan bahan presentasi yang diberikan dan penjelasan
yng diberikan secara lisan…

JAWABAN

a. Kegiatan apa yang dilakukan dalam mengidentifikasi kerusakan tersebut?


Kegiatan identifikasi kerusakan areal bekas Karhutla :
- Penaksiran luas
- Analisis vegetasi dan satwa bekas terbakar
- Rekomendasi pelaksanaan rehabilitasi areal bekas terbakar
- Identifikasi sebab-sebab kebakaran melalui pengamatan dan wawancara
- Data sering terhadap areal pasca karhutla
- Identifikasi kerusakan lapisan tanah yang terbakar

b. Bagaimana analisis Saudara terhadap kejadian kebakaran dan saran apa yang akan
disampaikan kepada pimpinan untuk menindak perusahaan tersebut?
Analisis terhadap kejadian kebakaran
Kebakaran seluas 100 Ha dengan lokasi yang terpisah diduga dilakukan dengan
sengaja karena perusahaan tidak cukup peralatan berat untuk melakukan
pembukaan lahan tanpa bakar dan tidak mempunyai peralatan pemadam
kebakaran yang memadai sesuai peraturan walaupun telah dilakukan pemadaman
dengan Waterbombing dari Sikorsky Waterbombrsky di Meranti sudah dilakukan 82
kali lebih. Kebakaran ini menyebabkan rusaknya lahan bernilai konservasi tinggi dan
beberapa flora yang dilindungi ikut terbakar

Menurut analisis sementara PT AP adalah perusahan perkebunan sawit yang


memiliki luas 12.800 ha di Kabupaten Siak, Propinsi Riau diduga sengaja membakar
karena tidak cukup peralatan berat untuk melakukan pembukaan lahan tanpa bakar
dan tidak mempunyai peralatan pemadam kebakaran yang memadai sesuai
peraturan;
melanggar :
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2001 Tentang
Pengendalian Kerusakan Dan Atau Pencemaran Lingkungan Hidup Yang Berkaitan
Dengan Kebakaran Hutan Dan Atau Lahan
c. Pasal 11
Setiap orang dilarang melakukan kegiatan pembakaran hutan dan atau lahan.
d.Pasal 14
(1) Setiap penanggung jawab usaha wajib memiliki sarana dan prasarana yang
memadai untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan dan atau lahan di
lokasi usahanya.
(2) Sarana dan prasarana pencegahan terjadinya kebakaran hutan dan atau lahan
meliputi: a. sistem deteksi dini untuk mengetahui terjadinya kebakaran hutan
dan atau lahan; b. alat pencegahan kebakaran hutan dan atau lahan; c.
prosedur operasi standar untuk mencegah dan menanggulangi terjadinya
kebakaran hutan dan atau lahan; d. perangkat organisasi yang bertanggung
jawab dalam mencegah dan menanggulangi terjadinya kebakaran hutan dan
atau lahan; e. pelatihan penanggulangan kebakaran hutan dan atau lahan
secara berkala.
e. Pasal 18
(1) Apabila hasil pengawasan dan verifikasi membuktikan telah terjadi kerusakan
tanah maka Gubernur/Bupati/Walikota wajib memerintahkan penanggung
jawab usaha dan/atau kegiatan untuk menghentikan pelanggaran yang
dilakukan dan melakukan tindakan penanggulangan kerusakan tanah serta
pemulihan kondisi tanah

Berdasarkan analisis kasus diatas, beberapa saran yang disampaikan pada


pimpinan
1. Melakukan Rapat Koordinasi dengan Instansi terkait
2. Melakukan pengawasan langsung kelokasi
3. Melakukan identifikasi kerusakan areal bekas Karhutla
4. Sesuai aturan melakukan inventarisasi terhadap usaha dan atau kegiatan yang
potensial menimbulkan kerusakan dan atau pencemaran lingkungan hidup,
melakukan inventarisasi dan evaluasi dampak lingkungan hidup, penyusunan
strategi, rencana, dan biaya pemulihan dampak lingkungan hidup sebagai
upaya pengendalian kerusakan dan atau pencemaran lingkungan hidup yang
berkaitan dengan kebakaran hutan dan atau lahan yang dampaknya lintas
kabupaten/kota.

Saran : Hasil dari pengawasan yang kami lakukan terhadap PT. AP yaitu
terbuktinya perusahaan tersebut melanggar peraturan RI nomor 4 tahun 2001
tentang pengendalian kerusakan dana tau pencemaran LH yang berkaitan dengan
kebakaran hutan dana tau lahan, untuk itu dapat diterapkan sanksi administratif
paksaan pemerintah kepada PT. AP.

C. Siapa yang akan menanggung biaya pemadaman tersebut ?:


Kasus Kebakaran tersebut menjadi tanggung jawab perusahaan tersebut karena
wilayah tersebut adalah wilayah usahanya, sesuai :
PP Nomor. 4 Tahun 2001 tentang Tentang Pengendalian Kerusakan Dan Atau
Pencemaran Lingkungan Hidup Yang Berkaitan Dengan Kebakaran Hutan Dan Atau
Lahan;
Pasal 11
Setiap penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan yang dapat menimbulkan
kerusakan tanah untuk produksi biomassa wajib melakukan upaya pencegahan
kerusakan tanah.

Pasal 12
(1) Setiap penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan yang mengakibatkan
kerusakan tanah untuk produksi biomassa wajib melakukan penanggulangan
kerusakan tanah.
(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara penanggulangan kerusakan tanah
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) ditetapkan oleh instansi teknis yang
bersangkutan.

Pasal 17
Setiap orang berkewajiban menanggulangi kebakaran hutan dan atau lahan di
lokasi kegiatannya

D. Apa Kewenangan Pemda untuk melindungi areal bernilai konservasi tinggi di areal
perusahaan?
Wewenang Pemerintah Propinsi : berdasarkan
PP Nomor. 4 Tahun 2001 tentang Tentang Pengendalian Kerusakan Dan Atau
Pencemaran Lingkungan Hidup Yang Berkaitan Dengan Kebakaran Hutan Dan Atau
Lahan;
Pasal 27
Gubernur bertanggung jawab terhadap pengendalian kerusakan dan atau
pencemaran lingkungan hidup yang berkaitan dengan kebakaran hutan dan atau
lahan yang dampaknya lintas kabupaten/kota.

Pasal 28
(1) Dalam hal terjadi kebakaran hutan dan atau lahan di lintas kabupaten/kota,
Gubernur wajib melakukan koordinasi penanggulangan kebakaran hutan dan
atau lahan lintas kabupaten/kota.
(2) Dalam melakukan koordinasi penanggulangan Gubernur dapat meminta
bantuan kepada Gubernur yang terdekat dan atau Pemerintah Pusat.

Pasal 29
(1) Dalam melakukan koordinasi penanggulangan Gubernur dapat membentuk atau
menunjuk instansi yang berwenang di bidang pengendalian kebakaran hutan
dan atau lahan di daerahnya.
(2) Instansi yang berwenang wajib melakukan inventarisasi terhadap usaha dan
atau kegiatan yang potensial menimbulkan kerusakan dan atau pencemaran
lingkungan hidup, melakukan inventarisasi dan evaluasi dampak lingkungan
hidup, penyusunan strategi, rencana, dan biaya pemulihan dampak lingkungan
hidup sebagai upaya pengendalian kerusakan dan atau pencemaran lingkungan
hidup yang berkaitan dengan kebakaran hutan dan atau lahan yang dampaknya
lintas kabupaten/kota.

Anda mungkin juga menyukai