Anda di halaman 1dari 6

PT.

ANTAH BERANTAH

STANDARD OPERATING PROCEDURE


(SOP)
PENGENDALIAN PENEBANGAN LIAR

2010
Halaman : 1 dari 5
Nomor
KELING-01-2010
Revisi Ke :

STANDARD OPERATING PROCEDURE


(SOP)
PENGENDALIAN PENEBANGAN LIAR

Dibuat oleh : Diperiksa oleh : Disetujui oleh :

Tanggal Tanggal Tanggal


Nomor : KELING-01-2010
SOP
Halaman : 2 dari 5
PENGENDALIAN PENEBANGAN LIAR
Revisi Ke :

A. PENGERTIAN
1. Penebangan liar (illegal logging) adalah kegiatan menebang dan mengangkut hasil
hutan kayu yang dilakukan oleh masyarakat dan/atau pihak lain di areal kerja IUPHHK
PT. Antah Berantah tanpa izin yang sah sesuai peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
2. Pengendalian penebangan liar adalah kegiatan mencegah dan
membatasi/menanggulangi terjadinya penebangan liar di areal kerja IUPHHK PT. Antah
Berantah.

B. TUJUAN
1. Memberikan acuan pelaksanaan perlindungan hutan dari gangguan penebangan liar.
2. Mencegah dan mengendalikan terjadinya penebangan tanpa izin (penebangan liar) di
areal kerja PT. Antah Berantah.
3. Menumbuh-kembangkan pengetahuan, pemahaman, dan partisipasi masyarakat
adat/setempat dalam perlindungan hutan dari gangguan penebangan liar.
4. Menjaga hubungan baik dengan masyarakat adat/setempat serta mencegah dan
menangani konflik sosial yang terjadi terkait dengan upaya pengamanan hutan dari
penebangan liar.

C. PENANGGUNG JAWAB
1. Manager Pengusahaan Hutan bertanggungjawab atas koordinasi antar bagian serta
pendekatan terhadap pihak lain di luar perusahaan terkait pengendalian penebangan
liar.
2. Kepala Bidang Perencanaan Hutan bertanggung jawab menyiapkan data/peta yang
diperlukan untuk pengendalian penebangan liar.
3. Kepala Bidang Umum bertanggungjawab atas pelaksanaan pengamanan kawasan dari
penebangan liar.
4. Kepala Seksi Perlindungan dan Pengamanan bertanggung jawab atas operasional
pelaksanaan pencegahan dan penanganan penebangan liar.
5. Seluruh karyawan bertanggung jawab untuk melaporkan terjadinya penebangan liar di
areal kerja PT. Antah Berantah kepada atasan masing-masing dan/atau Kasi
Perlindungan dan Pengamanan.

D. LOKASI KEGIATAN
Seluruh areal kerja PT. Antah Berantah.
Nomor : KELING-01-2010
SOP
Halaman : 3 dari 5
PENGENDALIAN PENEBANGAN LIAR
Revisi Ke :

E. MASUKAN YANG DIBUTUHKAN


1. Keputusan Menteri Kehutanan …………………………… (SK HPH/IUPHHK PT.Antah Berantah)
2. Peta Areal Kerja IUPHHK PT. Antah Berantah
3. Peta Wilayah Adat
4. Peta jaringan jalan

F. HASIL / KELUARAN
1. Laporan pelaksanaan perlindungan dan pengamanan hutan dari gangguan penebangan
liar
2. Data dan informasi tentang lokasi-lokasi rawan gangguan penebangan liar
3. Terbangun kesepahaman dengan tokoh adat/tokoh masyarakat dan instansi terkait
mengenai pentingnya pengamanan hutan dari penebangan liar.
4. Areal pengelolaan hutan PT. Antah Berantah relatif aman dari penebangan liar.

G. PROSEDUR KERJA
1. Pencegahan Penebangan Liar
a. Mempersiapkan peta-peta yang diperlukan (Peta Kerja RKT, Peta Tata Batas Areal
Kerja, peta wilayah adat, dan peta jaringan jalan).
b. Memelihara dan menjaga pal batas serta tanda-tanda batas blok/petak di areal kerja
PT. Antah Berantah
c. Memelihara dan memfungsikan Pos Jaga sebagai upaya mencegah terjadinya
penebangan liar.
Nomor : KELING-01-2010
SOP
Halaman : 4 dari 5
PENGENDALIAN PENEBANGAN LIAR
Revisi Ke :

2. Pelaksanaan pengamanan hutan secara terpadu yang meliputi kegiatan pengamanan


secara persuasif, edukatif dan represif.
a. Pengamanan secara persuasif - partisipatif
a. Memberikan pengertian secara baik-baik kepada tokoh masyarakat dan pelaku
penebangan liar bahwa kegiatan yang dilakukan tersebut merupakan kegiatan
pelanggaran terhadap hukum
b. Apabila tindakan perambahan dilakukan secara berkelompok maka dilakukan
pendekatan pada pemimpinnya
c. Pelibatan tokoh adat, khususnya Ondoafi/Kepala Suku, dalam perlindungan dan
pengamanan hutan.
b. Pengamanan secara edukatif :
a. Memberikan penjelasan langsung kepada pelaku tokoh masyarakat dan
penebangan liar bahwa kegiatan yang dilakukannya akan mengakibatkan
terjadinya penggundulan hutan dan dalam jangka panjang dapat mengakibatkan
bencana alam berupa banjir, tanah longsor dan kekeringan.
b. Melakukan penyuluhan hukum secara rutin kepada masyarakat yang tinggal di
dalam dan di sekitar areal PT. Antah Berantah tentang hak perusahaan dalam
pengelolaan wilayah hutan, dan kegiatan penebangan liar merupakan tindakan
melanggar hukum yang dapat dikenai sanksi/ tuntutan hukum
c. Pengamanan Represif
a. Melaporkan kepada instansi yang berwenang, antara lain aparat pemerintahan
(Bupati c/q Camat/Distrik); Kepolisian; Dinas Kehutanan dan instansi lain yang
terkait apabila terjadi kasus penebangan liar, terutama dalam skala relatif besar.
b. Meningkatkan penjagaan dan patroli hutan secara rutin.
c. Apabila memungkinkan dapat menghentikan langsung kegiatan penebangan liar
yang terjadi dengan menggunakan sarana/prasarana pengamanan dan sarana
lainnya yang mendukung.
d. Koordinasi dengan tokoh adat dan instansi terkait dalam melaksanakan
pengamanan wilayah.
3. Pengendalian Penebangan Liar
a. Prosedur pelaporan terjadinya kegiatan penebangan liar
a. Seluruh karyawan berkewajiban melaporkan sesegera mungkin kepada
atasannya apabila menjumpai kegiatan penebangan liar di areal kerja PT.Antah
Berantah untuk diteruskan kepada Kasi Perlindungan dan Pengamanan.
b. Laporan kegiatan penebangan liar tersebut segera diteruskan kepada Kabid yang
bertanggung jawab dan Manager Camp untuk segera dilaksanakan konfirmasi
ulang dengan pengecekan langsung di lapangan.
Nomor : KELING-01-2010
SOP
Halaman : 5 dari 5
PENGENDALIAN PENEBANGAN LIAR
Revisi Ke :

c. Berdasarkan temuan tersebut, Manager Camp dengan dibantu oleh Kepala


Bagian Perencanaan mengumpulkan data-data tentang batas areal kerja dan
intensitas kegiatan penebangan liar yang terjadi di lokasi kejadian sekaligus
menyusun rencana pengendalian berdasarkan pengecekan di lapangan dan data-
data yang ada.
b. Melaporkan kejadian tersebut kepada instansi yang terkait (Kepolisian dan
Kehutanan).
c. Melibatkan instansi pemerintah baik pemerintah pusat, provinsi maupun kabupaten
sebagai mediator dalam penyelesaian konflik yang mungkin timbul.
d. Membatasi ruang gerak para pelaku penebangan liar dengan meningkatkan patroli
hutan pada lokasi yang berpotensi terjadinya penebangan liar
e. Meningkatkan koordinasi dengan aparat keamanan setempat dan dinas kehutanan
dalam pengawasan peredaran peralatan penebangan dan alat berat yang dapat
digunakan sebagai peralatan penebangan liar
f. Untuk pengendalian jangka panjang dan berkelanjutan, ditempuh upaya
pemberdayaan masyarakat dalam kegiatan – kegiatan pengelolaan hutan yang
memungkinkan adanya keterlibatan masyarakat sekitar dalam bentuk pelibatan
tenaga kerja di bidang pembinaan hutan, penebangan, pengupasan, pemanfaatan
limbah kayu tebangan, atau kegiatan pada pemukiman masyarakat sekitar yang
terintegrasi dalam kegiatan Pemberdayaan Masyarakat Desa Hutan (PMDH/Bina
Desa Hutan) dalam bentuk bantuan pengadaan infrastruktur desa, sarana/prasarana
pendidikan, kesehatan dan pembangunan ekonomi pedesaan (Usaha Ekonomi Mikro
dan Kecil).

Anda mungkin juga menyukai