NIM : 16/398259/KT/08254
RESUME PRESENTASI
4. Sejarah Perkembangan Model Pendugaan Erosi di Indonesia oleh Nita Safitri R.A
Model pendugaan erosi merupakan alat bantu perencanaan penggunaan lahan.
Pendugaan erosi adalah metode untuk memperkirakan laju erosi, dipergunakan
dalam penggunaan lahan.
Alasan dilakukannya pemodelan erosi: model erosi dapat digunakan untuk
menilai kehilangan tanah yang berguna untuk perencanaan konservasi tanah dan
perencanaan proyek, model matematik yang didasarkan pada proses fisik, dan
dapat dijadikan sebagai alat untuk memahami proses – proses erosi dan
interaksinya maupun untuk penetapan prioritas penelitian.
Tipe model pendugaan erosi: a) model empirik: menghubungkan output dan
input dengan model statistik. Contoh: USLE dan RUSLE; b) model fisik:
menjelaskan proses erosi dengan persamaan fisika. Contoh: GUEST,
ANSWERS, AGNPS; c) model digital: terdiri atas model deterministik, model
stokastik, dan model empiris. Contoh: WEPP/GEOWEPP.
Sejarah dan perkembangan berbagai metode pendugaan erosi:
1. USLE: dimulai tahun 1940 an, dikembangkan pertama kali di USDA – SCS
bekerja sama dengan Universitas Purdue.
2. Sediment Delivery Ratio: model yang memanfaatkan data debit, muatan
sedimen, berat jenis tanah, dan nisbah pelepasan sedimen.
3. RUSLE: model ini meningkatkan keakuratan model sebelumnya yaitu
USLE.
4. Nonpoint Source Pollutant Models: dikembangkan untuk menyediakan
metode simulasi erosi tanah dan transportasi polusi nonpoint yang
konsisten.
5. Watershed Erotion and Sediment Transport Model: dikembangkan untuk
mensimulasi dan memprediksi perpindahan air dan sedimen dari permukaan
tanah.
6. Storm Water Models: dikembangkan untuk mendeskripsikan kualitas dan
kuantitas dari hujan lebat.
7. WEPP: dikembangkan untuk memprediksi erosi pada skala luas yang tidak
didasarkan oleh teknologi USLE.