Anda di halaman 1dari 15

SISTEM RESPIRATORIUM

Sebelum kita melangkah lebih ke materi, kita perlu tau apa sih yang diharapkan kepada
mahasiswa setelah selesai mempelajari materi ini atau Learning Objectivesnya apa aja;
• Menjelaskan anatomi tractus respiratorius: upper respiratory tract dan lower respiratory
tract.
• Menjelaskan masalah-masalah klinik ditinjau dari aspek anatomi tractus respiratorius.
• Menjelaskan mekanisme bernafas.
• Menjelaskan otot-otot yang berfungsi dalam proses respirasi, baik respirasi tenang
maupun paksa.
• Menjelaskan masalah-masalah klinik mekanisme bernafas ditinjau dari aspek anatomi
otot-otot pernafasan.

PENDAHULUAN

Tanyaaa Jawaaab Keterangan


Dimana sih pusat Medula oblongata Di bagian ini peka terhadap kadar CO2 darah.
respirasi itu? Pada korpus caroticus (di bifurcatio a. carotis
communis), dan pada korpus aorticus (di
arcus aorta). Bagian ini juga dipengaruhi oleh
cortex cerebri (bernyanyi, bersiul, bicara).
Aktivitas dari - Ventilasi
respirasi apa aja? - Difusi
- Transportasi
- Metabolisme jaringan
Fungsi respirasi • Inspirasi: mengambil O2  darah  sel-sel tubuh 
apa sih? pembakaran
• Ekspirasi: mengeluarkan CO2
• Menghangatkan dan melembabkan udara
Pemabagian • upper respiratory tract (saluran pernafasan yang ada di kepala):
sistem – Nasus
respiratorius – sinus paranasalis
gimana?
– pharynx
• lower respiratory tract (saluran pernafasan yg ada di leher dan
truncus):
– Larynx
– Trachea
– Bronchus
– pulmo
Trus mekanisme Gerakan costa dan Jadi ada dua mekanisme penting seperti
respirasi itu spt kontraksi disamping ini; pada gerakan costa itu
apa? diafragma dipengaruhi sama otot-otot yang melekat pada
(sehingga ada costa itu sendiri sedangkan kontraksi
inspirasi dan diafragma itu merupakan otot utama inspirasi.
ekspirasi) • Inspirasi
– Inspirasi tenang  16
kali/menit
– Inspirasi kuat
• Ekspirasi:
– Ekpirasi tenang
– Ekspirasi kuat
Inspirasi tenang Peningkatan kapasitas rongga thorax
yang seperti apa? – Diameter vertikal: Kontraksi diafragma  diafragma lebih
rendah
– Diameter anteroposterior dan transversal:
• Kontraksi mm. intercostalis externus  mendekatkan
costa  costa I difixasi oleh otot pangkal leher (m.
scalenus)  mengangkat costa I – XII ke arah costa I
•Kontraksi m. levator costarum dan m. serratus posterior
superior
Kalo inspirasi • Pada gangguan pernafasan
kuat? • Peningkatan maksimal kapasitas rongga thorax
• Semua otot yang dapat mengangkat costa bekerja:
– M. scalenus anterior dan medius
– M. sternomastoideus
– M. serratus anterior
– M. pectoralis minor
– M. pectoralis major
Ekspirasiii? • Ekspirasi tenang:
– Fenomena pasif
– Relaksasi m. intercostalis, diafragma
– Peningkatan tonus otot dinding anterior abdomen
– Kontraksi m. serratus anterior inferior  menarik iga
ke bawah
• Ekspirasi kuat:
– Proses aktif
– Kontraksi otot dinding anterior abdomen
– Kontraksi m. quadratus lumborum
– Kontraksi m. serratus posterior inferior dan m.
lattisimus dorsi
Proses yang - Melibatkan Seperti yang dijelaskan sebelumnya,
terjadi kontraksi dan diafragma itu merupakan otot utama respirasi.
bagaimana? relaksasi otot- Jadi pada saat proses inspirasi terjadi
otot pernafasan kontraksi diafragma, peningkatan volum
- Elastic recoil rongga thorax, penurunan tekanan rongga
- Compliance thorax sehingga udara memasuki rongga
thorax ke paru-paru. Ketika ekspirasi ya
berarti kebalikannya ya..
Caranya biar Jadi terdapat otot- Otot-otot pernafasan aksesori:
costa bergerak otot pernafasan – origo pada costa, manubrium dan sternum
gimana? yang melekat – fungsi utamanya adalah untuk gerakan
pada costa yang leher, kepala, dan extremitas atas ke arah
aksinya hanya thorax
untuk – Otot-otot pernafasan aksesori dapat
menggerakkan membantu ventilasi bila diperlukan,
costa pada saat dengan cara memfiksasi insersinya,
respirasi sehingga bila otot-otot ini berkontraksi,
maka costa akan terangkat.
Otot-otot • Inspirasi:
pernafasan itu – M. intercostalis externus
apa aja? – M. intercostalis internus (parasternalis)
– Mm. Vertebrocostalis: m. serratus posterior superior, m.
levatores costarum, m. seratus posterior inferior
• Ekspirasi:
– M. Intercostalis internus (bagian lateral)
– M. Subcostalis dan m. transversus thoracis
Trus ada apa lagi? • Inspirasi:
– M. sternocleidomastoideus: mengangkat manubrium
sterni
– M. infrahyoid: mengangkat manubrium sterni
– M scalenus: mengangkat costa 1 dan 2
– M. Pectoralis minor: mengangkat costa 3-5
– M. pectoralis major: menekan sternum ke depan atas
– M. serratus anterior: mengangkat, abduksi dan
eversi costa
– M. erector spinae: memperkuat konkavitas spina
thoracis.
• Ekspirasi:
– M. rectus abdominis
– M. obliquus externus abdominis
– M. obliquus internus abdominis
– M. transversus abdominis
NB: untuk gambar2nya bisa dibuka lagi yaa sobotta nyaa..

Gambar 1. Pada gambar diatas, merupakan gambar2 saluran pernafasan. Mulai dari meatus
nasi anterior sampai ke bronchiolus. Sedangkan alveolus itu bukan saluran pernafasan
melainkan muara akhir pertukaran O2 dan CO2.

Gambar 2. Struktur hidung iitu terdiri atas tulang cartilaginea atau tulang rawan dan tulang
keras, yang terdapat pada sekitar ala nasi dekat meatus nasi anterior.
Marii, sekarang kita bahas satu per satunyaa..
CAVUM NASI
Gambar Keterangan
Gambar sebelah ini nih merupakan
rongga hidung kita. Atau yang sering
disebut dengan Vestibulum Nasi. Pada
vestibulum nasi ini terbagi menjadi dua
regio; respiratoria dan olfaktoria. Ada
untuk bernafas dan ada untuk untuk
membau.

Disamping ini regio respiratoria;


• vasa darah banyak, terdapat gld.
Seromucosa.
• Concha nasalis: superior, media,
inferior
• Meatus nasi:
– Meatus nasi superior  muara
sinus ethmoidalis posterior,
sphenoidalis
– Meatus nasi media  muara sinus
frontalis, maxilaris (keduanya
dihubungkan oleh hiatus
semilunaris)
– Meatus nasi inferior  Muara
ductus nasolacrimalis

Regio Olfaktoria
– di kranial & medial concha
superior dan di septum nasi bagian
cranial (gambar panah)
– Epitel: neuroepitelium (ujung n.
olfactorius yang berfungsi sebagai
saraf penghidu)
– Serabut saraf yang masuk ke
cavum nasi dari basis cranii
9
melewati fossa cribiformis

Masalah Klinis
• Fraktur tulang-tulang hidung bisa terjadi akibat pukulan langsung dari depan. Salah satu
masalah klinis yang dicontohkan adalah fraktur os ethmoidalis. Karena
kalau sampai terjadi fraktur os ethmoidalis bisa menyebabkan robeknya meninges otak
yang ada di atas tulang itu, walhasil bisa bikin LCS atau cairan cerebrospinalnya keluar
lewat hidung (jangan disangka umbel yak kawan). Selain itu juga bisa bikin epistaksis
anterior.
• Kalo ada Infeksi di cavum nasi dapat menyebar ke:
–sinus paranasales (melalui muara sinus paranasales ke meatus nasi)
–auris media (melalui nasopharynx dan tuba auditiva) .
• Benda asing: sering ditemui pada anak-anak.
• Epistaxis  plexus Kiesslbach (anastomosis a. sphenopalatina dan a. facialis). Epistaksis
sendiri ada dua macem; anterior (pleksus Kiesslbach) dan posterior (cabang dari a.
sphenopalatina).
• Pemeriksaan cavum nasi: dengan menggunakan spekulum hidung.
• Septum nasi: deviasi septum nasi dapat mengganggu drainase hidung dan sinus
paranasales.

Epistaksis anterior Epistaksis posterior

Manifestasi klinis; biasanya sudah terdapat riwayat Manifestasi klinis dari epistaksis
epistaksis sebelumnya, perdarahan unilateral, tidak posterior; nausea, hematemesis
ada sensasi post nasal drip, darah yang keluar (muntah darah), anemia, hemoptysis
berwarna merah. atau melena. Terdapat post nasal drip
dan tentu aja ga nampak perdarahan
dari arah anterior penderita

SINUS PARANASALIS
Gambar Keterangan
Jadi, definisinya adalah ruang dalam tulang cranium
di sekitar cavum nasi. Terdiri atas:
– Sinus maxillaris
– Sinus ethmoidalis
– Sinus sphenoidalis
– Sinus frontalis
Fungsinya sebagai berikut:
– Meringankan cranium, ruangan ini berisi
udara sehingga sebagai fungsi resonansi suara
– Menghangatkan dan melembabkan udara

Masalah Klinis
 Infeksi sinus paranasalis
- Komplikasi umum infeksi hidung (rhinogen)
- Odontogen  Akar gigi premolar I dan II serta molar III sering menonjol ke arah
sinus maxillaris. Ini yang menjadi dasar kenapa pada orang yang sinusitis maxillaris
perlu diperiksa gigi premolarnya.
- Muara sinus maxillaris ke meatus medius letaknya relatif tinggi  menyulitkan
drainase cairan dalam sinus.
- Muara sinus frontalis dekat dengan hiatus semilunaris  penyebaran infeksi
- Pemeriksaan sinus: dengan cara transluminasi.
Nyeri alih
- Sinus frontalis diinervasi oleh n. supraorbitalis yang juga menginervasi kulit dahi-
kulit kepala daerah vertex  rasa nyeri akibat sinusitis frontalis juga dirasakan
pada daerah tersebut
- Rasa nyeri akibat sinusitis maxillaris juga dapat dirasakan di rahang atas dan
giginya (inervasi n. infraorbitalis)
Normal Water’s and
Towne’ s Views of the
Sinuses

Kalo pada keadaan normal,


sinus paranasalis itu lusen
(item).

Lateral View Showing Normal X-Ray Image of Sinuses with Maxillary


Sphenoid Sinus Sinusitis

PHARYNX
Gambar Keterangan
Faring terdapat di belakang cavum nasi
(nasopharynx, berhubungan melalui appertura
nasalis posterior), cavum oris (oropharynx,
berhubungan melalui isthmus faucium) dan
larynx (laryngopharynx).
Letaknya mulai dari basis cranii hingga
vertebra cervicalis VI.
Bagian2 seperti yang sudah disebutkan
sebelumny;
– Nasopharynx
•Menutup saat menelan  mencegah
makanan masuk ke cavum nasi
•Ostium tuba auditiva
•Tonsilla pharyngea
– Oropharynx:
•Istmus faucium
•Tonsilla palatina
•Tonsilla lingualis
– Laryngopharynx
Tonsila palatina, lingualis, dan pharyngea akan
membentuk yang namanya cincin tonsilaris
Waldeyer.
Masalah Klinis
- Pada bangunan tuba auditiva, dapat menyebabkan terjadinya penyebaran
infeksi dari nasopharynx ke auris media. Jadi kalo misal kita pilek bisa
menyebar ke telinga juga tuh. Apalagi kalo ada diantara kalian yang masih bayi,
struktur anatominya kan beda tuh sama yang udah dewasa karena posisi
nasopharynx dan tuba auditiva nya lurus dan pendek. Barotrauma juga bisa
bikin penyebaran lebih mudah
- Kontraksi m.sapingopharyngeus akan membuka katup yang ada di tuba
auditiva
- Tonsilitis! Kalo terjadi peradangan tonsil tentunya bakal nimbulin tanda-tanda
inflamasi. Pada pemeriksaan fisik tonsil akan tampak membesar dan hiperemis.

Pada gambar disamping terlihat kalo


terdapat deviasi ke arah kiri penderita
yang artinya kemungkinan bagian sisi
kanannya sedang mengalami infeksi atau
kelainan .
LARYNX
Gambar Keterangan
Letak larynx melintang dari radix lingua
sampai ke trachea atau pada VC III-VI. Melekat
pada os hyoid, membuka ke arah superior ke
laringopharynx. Bagian posteriornya
bersanbung dengan trachea.
Panjang larynx pada pria sepanjang 5cm,
sedangkan pada wanita lebih kecil, sementara
pada bayi letaknya lebih tinggi. Jadi kalo bayi
lagi nyusu, dia bisa menyusu sambil bernafas
tanpa khawatir ASI nya bakal masuk ke saluran
pernafasan.
Fungsi dari larynx:
 Jalan nafas
 Berperan dalam mekanisme pengaturan
jalan pernafasan dan pencernaan. Ketika
proses menelan, larynx ditarik ke atas
oleh m. Palatopharyngeus sehingga
menutup saluran pernafasan.
 Produksi suara
 Juga memiliki fungsi penting untuk batuk
dan muntah
Kerangka larynx:
• Cartilago:
– Cartilago thyroidea (Adam’s
apple)
– Cricoidea
– Arytenoidea, cuneiforme,
corniculata
• Epiglotis
Masalah Klinis
Otot larynx diinervasi oleh n. laryngeus recurrens dan n. laryngeus externus 
letaknya dekat dengan glandula thyroid  cedera pada saat operasi glandula
thyroid:
– Terpotongnya n. laryngeus externus  m. cricothyroideus lumpuh  plica
vocalis tidak dapat ditegangkan  melemahnya suara
– Pemotongan n. laryngeus recurrens unilateral plica vocalis ipsilateral
berada dalam posisi antara abduksi dan adduksi  kemampuan bicara masih
bisa normal.
– Pemotongan n. laryngeus recurrens bilateral  pernafasan menjadi terganggu
dan penderitanya tidak bisa berbicara
• plica vocalis dalam posisi antara abduksi dan adduksi
• rima glottidis sebagian tertutup
– Pemotongan parsial n. laryngeus recurrens  paralisis otot abductor bilateral
plica vocalis  sesak nafas akut dan stridor tracheostomi.
TRACHEA
Gambar Keterangan
Trachea berbentuk tabung fleksibel dan selalu
terbuka. Letaknya berawal dari larynx hingga
bifurcatio trachea. Terdiri atas 16-20 cincin
cartilago, dan panjangnya sekitar 9-11cm, lebar
2,5cm. Terdiri atas 3 lapisan;
- Mukosa
- Submukosa
- Adventitia

BRONCHUS
Gambar Keterangan
Bronchus dimulai dari carina (batas antara
trachea dan bronchus). Bronchus dibagi
menjadi 3 bagian;
- Bronchus primarius; bronchus primer kanan
lebih vertikal dan lebih pendek
dibandingkan dengan yang kiri, jadi tempat
ini jadi predileksi atau tempat favorit
penyakit bersarang. Bagian kanan bercabang
menjadi 3 (bronchus lobaris superior, media,
inferior). Yang kiri bercabang dua; bronchus
lobaris superior dan inferior.
- Bronchus secundus
- Bronchus tertius
Dari bronchus lalu diteruskan menjadi
bronchiolus yang tersusun atas otot polos. Jadi
ndak ada cartilagonya. Makna klinisnya kalo
terjadi modifikasi atau hipersekresi mukus di
saluran ini bisa terjadi obstruksi jalan napas,
contohnya kasus asthma. Bronchiolus berakhir
pada bronchiolus terminalis.
Masalah Klinis
• Penekanan trachea
– pelebaran arcus aorta (aneurisma)
– pembesaran kelenjar tiroid baik unilateral maupun bilateral.
• Inhalasi benda asing.
– Sering terjadi pada anak-anak
– bronchus kanan
• Bronchoscopi:
– pemeriksaan bagian dalam trachea dan bronchus
– biopsi mukosa
– mengeluarkan benda asing
• Trakeostomi

• Asma bronchiale
– konstriksi otot polos bronchus
– penebalan lumen bronchus: proses inflamasi dan penumpukan sekret

Pada pars respiratoria terdiri atas bronchiolus respiratorius, ductus alveolaris,


alveolus
PULMO dan PLEURA
Gambar Keterangan
Pulmo berada di dalam cavum thoracis.
Terdiri atas 2; pulmo dekter dan sinister. Pulmo
memiliki 3 lobus sedangkan pulmo
memiliki 2 lobus.
Lalu ada yang namanya mediastinum,
merupakan ruangan diantara 2 pulmo.
Permukaan pulmo terdiri atas;
- facies diaphargmatica (margo inferior)
- facies costalis
- facies mediastinalis (margo anterior)
Bentuk dari pulmo itu sendiri adalan konus,
jadi ada apex pulmonis dan basis pulmonis.
Bagian yang kosong disamping
diisi sendiri lagi, kan digambar Hilus pulmonis merupakan tempat keluar
udah ada jawabannyaa masuknya bronchi, vasa darah, vasa lymphatica
dan nervi.

Vaskularisasi Pulmo
1. Arteri:
- A. pulmonalis  proses respirasi  alveoli
- a. bronchialis  kaya O2  jaringan pulmo kecuali alveoli
2. Vena:
- V. pulmonalis  darah teroksigenasi  jantung
- Anastomosis v. pulmonalis dan v. bronchialis
PLEURA
Pleura merupakan lapisan pembungkus pulmo.
Ada 2 macem;
1. Pleura visceralis; melapisi permukaan pulmo
2. Pleura parietalis; melapisi dinding dada dan
superior diafragma. Terdiri atas:
- Pleura cervicales
- Pleura costalis
- Pleura mediastinalis
- Pleura diaphragmatica

Cavum Pleura:
• Recessus costodiaphragmaticus adalah
daerah bagian bawah cavitas pleuralis yang
dimasuki pulmo pada saat inspirasi.
• Recessus costomediastinalis adalah celah
antara pleura costalis dan mediastinalis,
terletak sepanjang pinggir anterior pleura.

Inervasi Pleura:
• Pleura parietalis:
– n. intercostalis (pleura costalis)
– n. phrenicus (pleura
mediastinalis)
– n. intercostalis bagian bawah
– n. phrenicus (pleura
diaphragmatica).
• Pleura visceralis: sistem saraf otonom dan
tidak peka oleh sensasi nyeri maupun
raba

Masalah Klinis
1. Trauma
– Serpihan fraktur costa  dapat menembus paru-paru  udara dapat
masuk ke dalam cavum pleura  menyebabkan pneumothorax  kolaps
pulmo
– Apabila udara masuk ke jaringan subcutan  emfisema subcutan.
2. Nyeri pada dada
– Jaringan pulmo dan pleura parietalis tidak mempunyai ujung saraf peka
nyeri  nyeri alih di daerah dada atau daerah lain sesuai dermatom yang
terlibat
– Bila kerusakan pada jaringan paru-paru mengenai pleura parietalis  nyeri
hebat yang diperparah dengan inspirasi dalam dan batuk
– Bagian bawah pleura parietalis: n. intercostalis bagian bawah  nyeri alih
daerah abdomen  disangka sebagai abdomen akut
– Pleura diaphragmatica: inervasi dari n. phrenicus (3,4 dan 5) nyeri alih di
sekitar bahu.
3. Efusi pleura: cairan serosa berlebihan di cavum pleura
4. Empiema: cavum pleura berisi nanah
5. Hematothorax
6. Pembedahan paru-paru: lesi lokal  pembedahan paru-paru melalui
spatium intercostalis
7. Carcinoma Bronchogenik: mukosa bronchus besar yang ada di hillus
pulmonalis menyebar dengan cepat ke nll. tracheobronchialis

Anda mungkin juga menyukai