Anda di halaman 1dari 9

Pendarahan Dinding Thorax pada Sistem Pernafasan

Vania Christy (102014201)


vaniachristy21@gmail.com
Fakultas Kedokteran Universitas Krida Wacana
Alamat Korespondensi Jl. Arjuna Utara No. 6 Jakarta Barat 11510

Abstract
The respiratory system consists of two processes, namely inspiration and expiration. In
inspiration and expiration, needed respiratory organs such as the nose, Para nasal sinuses,
pharynx and larynx, trachea, bronchi and bronchioles. In addition, the muscles of the thorax
also affect the respiratory system. Thorax is innervated by N. intercostales and N. phrenicus.
While bleeding on the respiratory system is A. intercostales posterior derived from A.
intercostales supreme and A. intercostales anterior which is a branch of the A. thoracic
intern. If there is a blockage, will cause respiratory problems.
Keywords: respiratory system, respiratory system bleeding

Abstrak

Sistem pernafasan terdiri dari dua proses yaitu inspirasi dan ekspirasi. Dalam inspirasi
dan ekspirasi, diperlukan organ-organ pernafasan seperti hidung, sinus paranasal, faring dan
laring, trakea, bronki dan bronkioli. Selain itu, otot-otot dinding thorax juga memengaruhi
sistem pernafasan. Dinding thorax dipersarafi oleh N. intercostalis dan N. phrenicus.
Sedangkan pendarahan pada sistem pernafasan adalah A. intercostalis posterior yang berasal
dari A. intercostalis suprema, dan A. intercostalis anterior yang merupakan cabang dari A.
thoracica interna. Jika ada sumbatan, akan menyebabkan gangguan pernafasan.
Kata kunci : sistem pernafasan, pendarahan sistem pernafasan

Pendahuluan

Setiap manusia di atas muka bumi ini dapat menjalani kehidupan seharian mereka
dengan biasa karena mereka masih bernafas. Sistem respirasi manusia amatlah penting dalam
memastikan seseorang itu dapat hidup dan bernafas secara normal. Sekiranya sistem respirasi
seseorang itu terganggu, maka akan terjadi masalah dalam kemampuan ia bernafas.
Gangguan pernafasan tidak hanya terjadi pada saluran pernafasan tapi juga dapat terjadi pada
otot-ototnya, pendarahan dan persarafannya.
Pernapasan

Pernafasan atau respirasi adalah suatu proses otomatis atau involunter yang dimulai dari
pengambilan oksigen, pengeluaran karbon dioksida hingga penggunaan energi di dalam
tubuh. Manusia bernafas dengan menghirup oksigen dalam udara bebas dan membuang
karbon dioksida ke lingkungan.1

Dalam bernafas, manusia mempunyai dua proses yaitu memasok O 2 (inspirasi) dan
mengeluarkan CO2 (ekspirasi). Proses inspirasi adalah suatu proses aktif di mana berlaku
kontraksi otot-otot inspirasi. Pada inspirasi tenang setelah mendapat perangsangan dari N.
Frenikus, otot diafragma berkontraksi sehingga diafragma mendatar, akibatnya rongga dada
membesar dan tekanan menjadi kecil sehingga udara luar masuk. Pembesaran dada kira-kira
75% oleh diafragma. Manakala otot intercostal eksternus pula berkontraksi akibatnya tekanan
dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada tekanan di luar sehingga udara luar yang
kaya oksigen masuk mengakibatkan volume dada meningkat 25%. Iga-iga terangkat ke atas
lateral manakala sternum bergerak ke anterior atas. Pada inspirasi kuat, otot-otot tambahan
seperti M. pectoralis major, M. sternocleidomastoideus dan lain-lain turut berkontraksi.2

Sedangkan proses ekspirasi merupakan fase berelaksasinya otot diafragma (kembali ke


posisi semula, mengembang) sehingga rongga dada mengecil dan tekanan menjadi lebih
besar, akibatnya udara keluar dari paru-paru. Manakala otot intercostal internus pula relaksasi
atau kembalinya ke posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga
dada menjadi kecil. Jadi jaringan paru sudah kembali berkedudukan asal sesudah teregang
(daya recoil).2

Mekanisme Pernapasan

Pernapasan adalah suatu proses yang terjadi secara otomatis walau dalam keadaan
tertidur sekalipun sistem pernapasan dipengaruhi oleh susunan saraf otonom. Menurut tempat
terjadinya pertukaran gas maka pernapasan dapat dibedakan atas 2 jenis, yaitu pernapasan
luar dan pernapasan dalam. Pernapasan luar adalah pertukaran udara yang terjadi antara udara
dalam alveolus dengan darah dalam kapiler, sedangkan pernapasan dalam adalah pernapasan
yang terjadi antara darah dalam kapiler dengan sel-sel tubuh. Masuk keluarnya udara dalam
paru-paru dipengaruhi oleh perbedaan tekanan udara dalam rongga dada dengan tekanan
udara di luar tubuh. Jika tekanan di luar rongga dada lebih besar maka udara akan masuk dan
begitu juga sebaliknya. Pada keadaan normal tekanan intrapleura kurang dari tekanan
atmosfir dan keadaan ini disebut tekanan subatmosferik (tekanan negatif atau tekanan
donders).3

Struktur Pernapasan

Struktur yang membentuk sistem pernapasan dapat dibedakan menjadi dua yaitu
struktur utama dan struktur pelengkap. Yang termasuk struktur utama sistem pernapasan
adalah saluran udara pernapasan, terdiri dari jalan napas dan saluran napas, serta paru
(parenkim paru). Yang terdiri dari jalan napas adalah nares, hidung bagian luar, hidung bagian
dalam, sinus paranasal, faring dan laring. Saluran napas adalah trakea, bronki dan bronkioli.
Sedangkan, yang dimaksud dengan parenkim paru adalah organ berupa kumpulan kelompok
alveoli yang mengelilingi cabang-cabang pohon bronkus.4

Struktur pelengkap sistem pernapasan berupa komponen pembentuk dinding toraks,


diafragma, dan pleura. Struktur pelengkap ini merupakan struktur penunjang sistem
pernapasan.4

1. Dinding toraks
a. Tulang pembentuk rongga dada4
Tulang iga (12 buah)
Vertebra torakalis (12 buah)
Sternum (1 buah)
Klavikula (2 buah)
Skapula (2 buah)
b. Otot pembatas rongga dada
Otot ekstermitas superior:4
M. Pectoralis major
M. Pectoralis minor
M. Serratus anterior
M. Subclavius

Sedangkan, otot dinding thorax yang murni serta fungsi dan persarafannya terdapat dalam
tabel berikut.5

Nama Otot Fungsi Persarafan


Mm. Intercostalis Externi Dengan costa I terfiksasi, otot Nn. Intercostalis
ini mengangkat costae pada
waktu inspirasi dan
meningkatkan diameter
anteroposterior dan transversa
thorax.
Mm. Intercostalis Interni Dengan costa terakhir terfiksasi,
oleh otot-otot abdomen, otot ini
menurunkan costae pada waktu
ekspirasi
Mm. Intercostalis Intimi Membantu Mm. Intercostalis
externi dan interni
Diafragma Otot inspirasi yang sangat N. phrenicus
penting; menambah diameter
vertikal thorax dengan menarik
centrum tendineumke bawah
dan membantu menarik costae
bagian bawah ke atas. Juga
dipergunakan pada peregangan
perut dan mengangkat beban
berat.
M. Levator Costarum Mengangkat costae, oleh karena Rr. Posteriores
itu merupakan otot inspirasi Nn. Thoracici
M. Serratus Posterior Superior Mengangkat costae, oleh karena
itu merupakan otot inspirasi
M. Serratus Posterior Inferior Menarik costae ke bawah, oleh Nn. Intercostalis
karena itu merupakan otot
ekspirasi

2. Diafragma4
Diafragma adalah septum berupa jaringan muskulotendineus yang memisahkan
rongga toraks dengan rongga abdomen. Dengan demikian, diafragma menjadi dasar
dari rongga toraks.ada tiga apertura pada diafragma yaitu:
Hiatus aortikus yang dilalui oleh aorta desenden, vena azigos, dan duktus
toraksikus
Hiatus oesofagus yang dilalui oleh oesofaagus
Apertura yang dilalui vena kava inferior.

3. Pleura4
Pleura dibentuk oleh jaringan yang berasal dari mesodermal. Pembungkus ini dapat
dibedakan menjadi:
Pleura viseralis yang melapisi paru
Pleura parietalis yang melapisi dinding dalam hemitoraks.

Gambar 1. Sumber: imgarcade.com

Persarafan Dinding Thorax

Dinding thorax dipersarafi oleh N. Intercostalis yang melintas bersama Aa. & Vv.
Intercostalis posterior dan anterior. Masing-masing N. Intercostalis yang tipikal melinatas ke
arah lateral, mengelilingi dinding thorax pada sebuah selaiga. Cabang-cabang terbesarnya
adalah ramus cutaneus lateralis, yang menembus dinding lateral thorax dan selanjutnya
bercabang lagi menjadi cabang anterior dan posterior, untuk mempersarafi kulit daerah ini.
Nn. Intercostalis berakhir sebagai rami cutanei anteriores, yang muncul pada sisi parasternal
atau di sebelah lateral garis tengah dinding depan perut, untuk mempersarafi daerah tersebut.6

Nn. Intercostalis ini menghantarkan persarafan:6

Somatomotorik yang menuju otot-otot dinding thorax


Somatosensorik yang berasal dari kulit dan pleura parietalis
Serabut-serabut simpatik posganglioner yang menuju perifer.
Disamping mempersarafi dinding thorax, Nn. Intercostalis tertentu membantu daerah
berikut ini:6

Ramus anterior T1 membantu plexus brachialis


Ramus cutaneus lateralis N. Intercostalis 2 (N. Interobrachialis), membantu
persarafan kulit permukaan medial lengan atas
Nn. Intercostalis 7-12 (Ramus anterior N. Spinalis T12, disebut M. Subcostalis,
berada di sebelah inferior terhadap iga 12) mengikuti bentuk iga-iga menuju
dinding depan perut, guna mempersarafi kulit, otot-otot dan peritoneum dinding
perut.

Pendarahan Dinding Thorax

Susunaan vena, arteri dan n. Intercostalis yang mensuplai dinding thorax


mencerminkan susunan segmental dindingnya. Aa. Intercostalis yang mendarahi dinding
thorax berasal dari tiga sumber, yakni aorta thoracalis yang berada pada medistinum
posterius, sepasang A. Intercostalis suprema, cabang truncus costocervicalis A. Subclavia,
sepasang A. Thoracica interna, cabang A. Subclavia.6

Aa. Intercostalis posterior dan anterior melintas sekeliling dinding thorax dari arah
yang berlawanan, terutama sepanjang tepi bawah masing-masing iga pada selaiga,
selanjutnya pada masing-masing selaiga Aa. Intercostalis posterior dan anterior saling
beranastomosis, membentuk lintasan-lintasan pembuluh nadi dengan pola semu lingkar
keranjang mengelilingi dinding thorax.6

a) A. Intercostalis Posterior
A. intercostalis posterior berasal dari pembuluh-pembuluh yang berhubungan
dengan dinding posterior thorax. Dua A. intercostalis posterior bagian atas masing-
masing sisi berasal dari A. Intercostalis suprema, yang turun ke dalam thorax. Sembilan
pasang A. intercostalis posterior sisanya dan sepasang A. subcostalis (A. intercostalis
posterior terakhir) berasal dari aorta thoracalis.6
A. intercostalis posterior melintas ke arah lateral, tertutup pleura parietalis dan
disilang oleh truncus symphaticus di sebelah ventral ini mempercabangkan ramus
posterior. Selanjutnya A. intercostalis posterior ini melintasi selaiga pada sulcus costae
antara M. intercostalis intimus dan M. intercostalis internus; di sebelah anterior
melintas antara M. intercostalis internus dan M. transversus thoracis. Dekat angulus
costae (sebatas linea midaxillaris) A. intercostalis posterior mempercabangkan ramus
collateralis yang turun menuju tepi iga dibawahnya dan selanjutnya menuju ke
ventromedial, untuk beranastomosis dengan A. intercostalis anterior. Ramus cutaneus
lateralis A. intercostalis posterior, sebagai cabang lateral yang menuju kulit, menyertai
ramus cutaneus lateralis N. intercostalis. Ramus posterios A. intercostalis posterios
menyertai raus dorsalis N. intercostalis, menuju foramen intervertebrale dan
mempercabangkan ramus spinalis dan ramus muscularis. A. intercostalis posterior
mendarahi medulla spinalis dan meninges, otot-otot dan kulit punggung, otot-otot
intercostalis pectoral dan abdominal.6
b) A. Intercostalis Anterior
A. intercostalis anterior ini berasal dari cabang-cabang A. thoracica interna. Di
sebelah cranial cupula peurae A. thoracica interna turun vertikal melewati apertura
thoracis superior dan sisi permukaan dalam dinding depan thorax; di sini A. thoracica
interna berada di sebelah posterior terhadap enam kartilago costae bagian atas dan kira-
kira berjarak 1cm di sebelah lateral tepi sternum. Setinggi selaiga 6, A. thoracica
interna bercabang menjadi dua cabang terminal yaitu A. epigastrica superior, yang
berlanjut ke arah inferior dan memasuki dinding depan perut; dan A. musculophrenica,
yang melintasi diafragma dan sepanjang tepi iga, untuk berakhir di dekat selaiga akhir.5
A. intercostalis anterior yang mendarahi enam selaiga bagian atas merupakan
cabang-cabang lateral A. thoracica interna, sedangkan yang mendarahi selaiga 7-10
berasal dari cabang-cabang A. musculophrenica. Masing-masing selaiga memiliki dua
A. intercostalis anterior yakni satu melintas di kaudal tepi iga yang atas, beranastomosis
dengan A. intercostalis posterior; dan yang lain melintas di sebelah kranial tepi iga yang
bawah dan beranastomosis dengan cabang colateral A. intercostalis posterior.6
c) Pembuluh Balik
Umumnya pembuluh balik dinding thorax melintas berdampingan dengan sistem
pembuluh nadi. Ke arah posterior V. intercostalis bermuara ke dalam V. azygos (untuk
sisi kanan tubuh) atau V. hemiazygos (untuk sisi kiri tubuh). Ke arah anterior, V.
intercostalis berhubungan dengan V. thoracica interna, yang selanjutnya bermuara ke
dalam Vv. brachiocephalica pada leher. Seringkali pada sisi kiri tubuh, V. intercostalis
posteriors bagian atas bermuara pada V. intercosalis superior/suprema kiri, yang
selanjutnya bermuara ke dalam V. brachiocephalica sinistra. Hal yang sama, bagian atas
V. intercostalis posterior dextra bermuara pada V. intercostalis superior kanan, yang
selanjutnya bermuara ke dalam V. azygos.6
Arteria Thoracica Interna

Arteri thoracica interna mendarahi dinding anterior tubuh dari clavicula sampai
umbiculus. Arteria ini dipercabangkan dari bagian pertama arteria subclavia di daerah leher.
Arteria thoracica interna berjalan vertikal ke bawah pada pleura di belakang cartilagines
costales, satu jari lateral terhadap sternum, dan berakhir pada spatium intercostale VI dengan
bercabang menjadi arteria epigastrica superior dan arteria musculophrenica. Arteria thoracica
interna bercabang menjadi:

a. Dua arteriae intercostales anteriores untuk enam spatium intercostale bagian


atas.5
b. Rami perforantes yang berjalan bersama dengan cabang terminal nervi
intercostales yang sesuai.5 Cabang ini akan langsung menuju ke muka pada
intercartilaginea costae, untuk mendarahi struktur-struktur permukaan di luar
dinding thorax.6
c. Arteria percardiacophrenica yang berjalan bersama nervus phrenicus dan
mendarahi pericardium.5
d. Rami mediastinales menuju ke alat-alat di mediastianum anterior, misalnya
kelenjar thymus.5
e. Arteria epigastrica superior yang masuk ke dalam vagina musculi recti
abdominis di dinding anterior abdomen dan mendarahi musculus rectus
abdominis sampai umbiculus.5
f. Arteria musculophrenica yang berjalan di sekitar pars costais diphragmatis
dan mendarahi spatium intercostale bagian bawah dan diafragma.5

Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan di atas, sistem pernapasan dibantu oleh otot-otot dinding


thorax yang dipersarafi oleh N. intercostalis dan N. phrenicus serta dipendarahi oleh A.
intercostalis posterior yang berasal dari A. intercostalis suprema, dan A. intercostalis anterior
yang merupakan cabang dari A. thoracica interna. Juga dapat disimpulkan bahwa jika terjadi
kelainan aliran darah pada jantung dapat mengganggu proses pernafasan. Maka dari itu,
dengan mengalihkan arteria thoracica interna menuju sisi distal terhadap sumbatan tersebut
agar pasien dapat bernafas dengan normal.
Daftar Pustaka

1. Sloane E. Anatomi dan fisiologi untuk pemula. Jakarta: EGC; 2003. h. 266.
2. Sherwood L. Fisiologi manusia; dari sel ke sistem. Edisi ke-8. Jakarta:EGC; 2015.
h.487-530.
3. Ganong, F. William. 2003. Review of Medical Physiology. Edisi 23. New York:
McGraw-Hill Companies. h. 669-708.
4. Djojodibroto D. Respirologi. Jakarta: EGC; 2009. h. 5-10
5. Snell RS. Anatomi klinis untuk mahasiswa kedokteran. Edisi ke-6. Jakarta: EGC;
2006. h. 61-2.
6. Gunardi S. Anatomi Sistem Pernapasan. Jakarta: FKUI; 2007. h. 61-7.

Anda mungkin juga menyukai