PENDAHULUAN
Dari permasalan diatas maka penulis menentukan karya tulis ini diberi judul ”
Meningkatkan Minat Belajar Tolak Peluru Dengan Modifikasi Alat Peraga Pada Siswa
Kelas IV SDN Sumberejo I Kecamatan Ngasem Tahun Ajaran 2020-2021 ”
B. Rumusan Masalah
Apakah modifikasi alat peraga dapat meningkatkan minat belajar tolak peluru pada
siswa kelas IV SDN Sumberejo I Tahun Ajaran 2020-2021 ?
C. Tujuan
Sesuai dengan permasalahan diatas, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bahwa
permainan modifikasi alat peraga dapat meningkatkan minat belajar siswa kelas IV SDN
Sumberejo I Tahun Ajaran 2020-2021.
1
D. Manfaat
1. Bagi Penulis.
Menjadi motivasi untuk lebih kreatif dalam melakukan memodifikasi dan menemukan
media pembelajaran tepat pada materi pembelajaran PJOK yang lain.
2. Bagi Siswa.
Siswa lebih aktif, partisipatif, merasa aman dan gembira dalam menerima materi tolak
peluru
3. Bagi Sekolah
Peningkatan kualitas dalam pembelajaran dan pengajaran yang bedampak pada
peningkatan kualitas guru dan siswa, sehingga nantiya akan mampu meningkatkan
kualitas sekolah secara keseluruhan.
2
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
3
5. Alat / media yang digunakan
Alat yang digunakan dalam pembelajaran ini adalah :
a. Peluru yang sudah dimodifikasi terbuat dari bola yang diisi dengan pasir
dan batu seberat 500gram yang dibungkus dengan kain (peluru komet)
b. Peluit
Media yang digunakan dalam pembelajaran ini adalah guru dan siswa yang
mempunyai kemampuan lebih, yang bertugas mendemonstrasikan gerakan tolak
peluru.
Perencanaan
Agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan hasil yang sesuai dengan yang
kita harapkan, maka kita perlu membuat perencanaan yang baik terlebih dahulu.
Perencanaan pembelajaran dilaksanakan dengan melihat Standar Kompetensi
dan Kompetensi Dasar mata pelajaran PJOK, kemudian mengambil langkah –
langkah sebagai berikut :
- Menetapkan Indikator
- Memilih metode pembelajaran
- Memilih materi pelajaran
- Menentukan alokasi waktu
- Menentukan alat dan suber bahan pelajaran
- Memilih jenis evaluasi yang dilaksanakan
Pelaksanaan
1. Pembuatan modifikasi alat peraga
Bahan yang di perlukan :
a. Bola plastik kecil/sedang
b. Cutter
c. Pasir
d. Batu kecil
e. Kain warna merah
f. Lakban
g. Jarum dan benang
2. Pelaksanaan pembelajaran pada dasaarnya terdiri dari tiga tahapan, yaitu :
- Pendahuluan
Pendahuluan merupakan kegiatan awal untuk mempersiapkan siswa baik fisik
dan mental untuk melakukan kegiatan pembelajaran lebih lanjut.
Pendahuluaan dimulai dengan absensi siswa, apersepsi dan pemanasan.
4
- Kegiatan Inti
Kegiatan inti merupakan pelaksanaan materi pokok pembelajaran yang
menempati prosentase terbesar dari kegiatan pembelajaran dan
memperhatikan hal – hal seperti berikut :
- Tahapan pelaksanaan dimulai dari hal yang mudah ke yang sukar,
dimulai dari menolak tanpa menggunakan gaya dan awalan kemudian
menolak menggunakan gaya ortodoks.
- Pengorganisasian kegiatan dilaksanakan dengan kelompok kecil dan
perorangan.
- Cara pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan latihan, menirukan,
mempraktikkan. ( Depdiknas, 2014 )
- Kegiatan Penutup
Kegiatan terakhir atau penutup dalam proses pembelajaran Penjasorkes
biasanya melakukan pnddinginan ( cooling down ) terlebih dahulu.
Selanjutnya kegiatan penutup dapat berupa kegiatan koreksi, evaluasi maupun
refleksi akan apa yang sudah terjadi dalam pembelajaran hari itu dan pembererian
informasi mengenai persiapan pmbelajaran pada pertemuan berikutnya.
Pelaksanaan pembelejaran yang menjadi bahan laporan karya tulis ini telah
dilaksanakan pada minggu ke – 3 bulan Januari 2020. Hasil dari pembelajaran dapat
dilihat dalam lampiran karya tulis ini.
- Penilaian
Dengan menggunakan pendekatan belajar kontekstual maka penilaian
pembelajarana ini tidak hanya dilakukan untuk menilai hasil saja akan tetapi juga
menilai proses pembelajaran tersebut. Penilaian hasil dilaksanakan untuk
mengumpulkan infomasi tentang pencapaian kompetensi, tujuan penilaian ini adalah
untuk menilai sejauh mana siswa mampu mencapai kompetensi hail belajar seta
memberikan umpan balik terhaadap jalannya pembelajaran.
5
belajar adalah menunjuk kepada sekelompok kesulitan yang dimanifestasikan dalam
bentuk kesulitan yang nyata dalam kemahiran dan penggunaan kemampuan
mendengarkan, bercakap-cakap, membaca menulis, dan nalar. Kesulitan belajar juga
dikemukakan oleh The Board of The Association for Children and Adult with
Learning Disabilities (ACALD), yaitu :
a. Suatu kondisi yang diduga bersumber neurologis yang secara selektif mengganggu
perkembangan, integrasi dan atau kemampuan verbal atau non verbal.
b. Suatu kondisi, ketidakmampuan yang nyata pada orang-orang yang memiliki
system sensoris yang cukup dan kesempatan untuk belajar yang cukup pula.
Dari beberapa definisi tersebut diatas mengemukakan bahwa anak kesulitan
belajar memperoleh prestasi belajar jauh di bawah potensi yang dimilikinya. Selain itu
juga beberapa definisi tersebut juga mengemukakan bahwa pengertian kesulitan belajar
harus disebabkan oleh adanya gangguan fungsi neorologin.(Mulyono. 1999:6-8)
6
a. Faktor genetik.
b. Luka pada otak karena trauma fisik.
c. Biokimia yang hilang.
d. Biokimia yang merusak otak.
e. Pencemaran lingkungan.
f. Gizi yang memadai.
g. Pengaruh-pengaruh psikologis dan sosial.
Adapun menurut Oemar Hamalik ada beberapa faktor yang dapat menimbulkan
kesulitan belajar :
Faktor ini timbul dari siswa sendiri yang seringkali tidak disadari oleh siswa
yang bersangkutan atau meski disadari seringkali menganggap remeh dan tidak
berusaha untuk menghilangkan/ memperbaikinya, yang termasuk dalam sebab ini
adalah :
7
BAB III
PEMBAHASAN
8
- Bungkus bola menggunakan kain warna merah kemudian jahit dan ikat kain dengan
bentuk menyerupai ekor, sehingga bentuk peluru menyerupai komet ( bulat dan
berekor )
9
BAB IV
PENUTUP
A. Simpulan
Dengan memodifikasi alat peraga dalam pembelajaran PJOK materi tolak peluru siswa
kelas IV di SDN Sumberejo I menghasilkan simpulan sebagai berikut :
1. Minat siswa:
Sebelum menggunakan alat peraga yang dimodifikasi minat siswa pada materi
tolak peluru hanya 45 %, setelah mengunakan alat peraga yang dimodifikasi minat
siswa naik menjadi 90%.
2. Hasil Belajar
Hasil belajar siswa materi melempar, menangkap dan memukul bola menggunakan
Kasti Jumbo didapatkan hasil sebagai berikut:
a. Siswa yang mendapat nilai kurang sebanyak 2 siswa (10%)
b. Siswa yang mendapat nilai cukup sebanyak 10 siswa (53%)
c. Siswa yang mendapat nilai baik sebanyak 7 siswa (37%)
Berdasarkan hasil diatas bahwa modifikasi alat peraga dapat digunakan untuk
meningkatkan minat belajar dan hasil belajar pada siswa kelas IV di SDN Sumberejo I
Kecamatan Ngasem Kabupaten Kediri.
B. Saran
1. Guru hendaknya menjadi kreatif dan inovatif dalam menyampaikan materi sesuai dengan
karakter siswa, tetapi juga harus memperhatikan standart kompetensi dan kompetensi
dasar agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan maksimal.
2. Pada pembelajan Penjasorkes guru bisa menggunakan modifikasi alat peraga ( peluru
komet ) untuk meningkatkan kemampun tolak peluru.
3. Milikilah kepribadian guru profesional diantaranya dengan menambah wawasan dengan
cara gemar membaca, mengikuti seminar maupun workshop, menikmati pekerjaan dan
menganggap siswa sebagai anak kita sendiri.
10
DAFTAR PUSTAKA
Udin S. Winataputra. 2003. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas
terbuka.
https://tirto.id/macam-macam-gaya-tolak-peluru-serta-ukuran-lapangan-dan-bolanya-gkV7
diakses pada 18 Januari 2020 pukul 12.15WIB
https://www.tribunnews.com/pendidikan/2021/10/03/tolak-peluru-pengertian-gaya-dan-cara-
memegang-peluru-yang-benar, diakses pada tanggal 18 Januari pukul 13.30 WIB
11
DAFTAR LAMPIRAN
A. Lampiran 1
B. Lampiran 2
Foto Kegiatan Pembelajaran ………..……………………………………. 14
12
Lampiran 1
13
Lampiran 2
14