Anda di halaman 1dari 3

A.

Klasifikasi alami adalah Sistem ini mengelompokkan organisme berdasarkan sifat-sifat


morfologi atau bentuk fisiknya. Sistem klasifikasi alami pertama kali dikemukakan oleh
Aristoteles.Saat itu, Aristoteles mengelompokkan makhluk hidup ke dalam 2 kelompok,
yaitu hewan dan tumbuhan. Contoh pengelompokan menggunakan klasifikasi ini adalah
membagi tumbuhan menjadi herba, perdu, dan pohon. Selain itu, cecak, katak, kadal, dan
kambing dikelompokkan menjadi hewan berkaki empat.
B. Sistem klasifikasi buatan atau artifisial adalah sistem klasifikasi yang dibuat untuk tujuan
praktis, misalnya mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan kegunaannya. Sistem ini
pertama kali dikenalkan oleh Carolus Linnaeus.Contohnya adalah sistem ini
mengelompokkan jahe, kina, kayu putih, dan ginseng ke dalam tanaman obat. Tanaman
seperti mawar, melati, dan anggrek dikelompokkan ke dalam tanaman hias.
C. Sistem klasifikasi yang terakhir adalah sistem klasifikasi filogenetik. Sistem klasifikasi
ini didasarkan pada hubungan kekerabatan antarorganisme berdasarkan proses
evolusinya. Sistem klasifikasi filogenetik diperkenalkan sejak munculnya teori evolusi
Lamarck dan Darwin. Hubungan kekerabatan organisme digambarkan melalui pohon
filogenetik.

3.

1. Adaptasi Fisiologi

Adaptasi fisiologi merupakan adaptasi yang dilakukan hewan dengan


mengubah fungsi bagian tubuh tertentu.

Perubahan fungsi bagian tubuh ini dilakukan untuk bertahan hidup dan untuk
melindungi diri dari musuh. Perubahan ini terjadi di dalam tubuh, sehingga
tidak bisa dilihat secara langsung.

Contoh hewan yang melakukan adaptasi fisiologi antara lain:

a. Kelinci

Kelinci memiliki organ-organ pencernaan yang berbeda dengan burung elang.


Salah satunya terlihat pada organ gigi.

Kelinci memiliki bentuk gigi yang lebih runcing. Hal ini dilakukan agar kelinci
mudah mengoyak makanannya.

Dalam perkembangannya, kelinci termasuk dalam jenis hewan herbivora,


yaitu hewan pemakan tumbuh-tumbuhan.

b. Burung Elang
Burung elang juga melakukan adaptasi fisiologis. Karena burung elang
memiliki organ pencernaan, seperti gigi yang berbeda dengan hewan lain.

Burung elang memiliki bentuk gigi taring yang tajam dibandingkan dengan gigi
kelinci. Hal ini berhubungan dengan jenis makanannya.

Burung elang termasuk ke dalam jenis hewan karnivora, yaitu hewan


pemakan daging.

Adanya gigi taring yang tajam berfungsi untuk memudahkan proses


pencernaan dan penyerapan nutrisi makanannya.

2. Adaptasi Morfologi

Adaptasi morfologi merupakan adaptasi yang dilakukan hewan dengan


mengubah bentuk tubuhnya.

Adaptasi morfologi ini dapat dilihat secara jelas, karena perubahan bentuknya
terdapat pada bagian kaki, badan ataupun kepalanya.

Contoh hewan yang melakukan adaptasi morfologi antara lain:

a. Domba

Domba memiliki tanduk di bagian atas kepalanya. Fungsi dari tanduk tersebut
untuk melindungi diri dari musuhnya.

b. Singa

Singa memiliki bentuk kuku yang tajam dan panjang. Letak kuku tersebut ada
di keempat kakinya.

Kuku singa memiliki beragam fungsi, antara lain untuk mencengkram musuh
dan mengoyak makanan.

3. Adaptasi Tingkah Laku

Adaptasi ini dilakukan dengan membuat tingkah laku yang berbeda dengan
hewan lainnya.

Contoh hewan yang melakukan adaptasi tingkah laku adalah cicak dan
belalang.
a. Cicak

Cicak akan memutuskan ekornya saat bertemu dengan musuh. Meskipun


begitu ekor cicak akan tumbuh kembali.

b. Belalang

Selain itu, belalang juga melakukan adaptasi saat bertemu dengan


musuhnya. Caranya dengan berubah warna sesuai tempat yang

Anda mungkin juga menyukai