KESEHATAN JIWA
A. DEFINISI
Pelayanan Kesehatan Jiwa adalah yang dilaksanakan oleh dokter, perawat,
bidan, atau tenaga kesehatan lainya di Puskesmas dan pelayanan kesehatan
dasar lainnya secara terintegrasi sesuai dengan kompetensi bidang masing-
masing.
D. DOKUMENTASI
Seluruh kegiatan pelayanan kesehatan jiwa didokumentasikan dan dilaporkan
kepada Kepala Puskesmas.
BAB II
KESEHATAN JIWA
A. DEFINISI
Gangguan jiwa dalam masyarakata masih identik dengan “gila” (psikotik)
sementara kelompok gangguan jiwa lain seperti ansietas, depresi dan gangguan
jiwa yang tampil dalam bentuk berbagai keluhan fisik kurang dikenal.
Masalah kesehatan jiwa tidak menyebabkan kematian secara langsung,
namun akan menyebabkan penderitaan berkepanjangan baik bagi individu,
keluarga, masyarakat dan negara karena penderitanya tidak produktif dan
bergantung pada orang lain.
Masalah kesehatan jiwa juga menimbulkan dampak sosial antara lain
meningkatkan angka kekerasan, kriminalitas, bunuh diri, penganiayaan anak,
perceraian, kenakalan remaja, penyalah gunaan zat adiktif , HIV/AIDS, perjudian,
pengangguran dll. Oleh karena itu masalah kesehatan jiwa perlu ditangani
secara serius.
D. DOKUMENTASI
Seluruh kegiatan kesehatan jiwa didokumentasikan dan dilaporkan kepada
Kepala Puskesmas.
BAB III
KESEHATAN JIWA
A. DEFINISI
Kesehatan jiwa di Puskesmas merupakan upaya untuk
mengidentifikasi, menganalisa dan meminimalkan dampak atau risiko atas
pelaksanaan program Puskesmas.
B. RUANG LINGKUP
- Gangguan mental organik
- Gangguan Penyalah gunaan NAPSA
- Skizofrenia dan gangguan psikotik akut
- Gangguan bipolar
- Gangguan Depresi
- Gangguan Neurotik
- Gangguan Seksual
- Retardasi mental
- Gangguan kesehatan jiwa anak dan remaja.
C. PENERAPAN
Gangguan jiwa terdiri dari berbagai macam dan ragamnya, namun
pada kesempatan ini yang akan dipermasalahkan adalah gangguan jiwa
yang banyak terdapat di masyarakat.
D. DOKUMENTASI
Seluruh kegiatan manajemen risiko layanan klinis didokumentasikan dan
dilaporkan kepada Kepala Puskesmas.
REFERENSI