Anda di halaman 1dari 8

PEDOMAN INTERNAL PROGRAM

KESEHATAN JIWA

PUSKESMAS BOOM BARU


DINAS KESEHATAN KOTA PALEMBANG
DAFTAR ISI

BAB I KESEHATAN JIWA


A DEFINISI KESEHATAN JIWA 2
B RUANG LINGKUP KESEHATAN JIWA 2
C PENERAPAN KESEHATAN JIWA DI PUSKESMAS 2
D DOKUMENTASI 5
BAB II MANAJEMEN RISIKO LAYANAN KLINIS 5
A DEFINISI. KESEHATAN JIWA 5
B RUANG LINGKUP KESEHATAN JIWA 5
C PENERAPAN KESEHATAN JIWA 6
D DOKUMENTASI 9
BAB III MANAJEMEN RISIKO PELAKSANAAN PROGRAM 10
A DEFINISI KESEHATAN JIWA 10
B RUANG KESEHATAN JIWA 10
C PENERAPAN KESEHATAN JIWA 10
D DOKUMENTASI 11
Referensi 12
BAB I
PELAYANAN KESEHATAN JIWA

A. DEFINISI
Pelayanan Kesehatan Jiwa adalah yang dilaksanakan oleh dokter, perawat,
bidan, atau tenaga kesehatan lainya di Puskesmas dan pelayanan kesehatan
dasar lainnya secara terintegrasi sesuai dengan kompetensi bidang masing-
masing.

B. RUANG LINGKUP PROGRAM KESEHATAN JIWA LINGKUNGAN


Lingkup pelaksanaan program kesehatan jiwa di Puskesmas meliputi :
- Pasien yang berkunjung ke Puskesmas
- Identifikasi dilingkungan sekitar Puskesmas
- Tatalaksana penerapan kesehatan jiwa
- Pemantauan penerapan kesehatan jiwa.

Penerapan kesehatan jiwa di Puskesmas Boom Baru meliputi:


Pelayanan kesehatan jiwa yang dilaksanakan oleh dokter, perawat, bidan
atau tenaga kesehatan lainya di Puskesmas dan pelayanan kesehatan dasar
lainya secara terintregasi sesuai dengan kompetensi bidang masing- masing.

C. PENERAPAN KESEHATAN JIWA DI PUSKESMAS


Kesehatan Jiwa Puskesmas Kertosari diterapkan pada kegiatan yaitu:
1. Kegiatan pelayanan klinis di Puskesmas
2. Kegiatan pelayanan kesehatan di Posyandu
3. Kegiatan pasien/pengunjung Puskesmas
4. Kegiatan karyawan/ staff Puskesmas

Kegiatan penerapan kesehatan jiwa :


a. Pengenalan dini gangguan jiwa pada pasien di Puskesmas
b. Mengatur jadwal pemeriksaan, sehingga pasien dapat bergilir diperiksa
secara tertib. Dengan demikian Puskesmas membiasakan “budaya antri”
pada masyarakat. Caranya disesuaikan dengan kondisi Puskesmas dan
masyarakat.
c. Mengatur arus pasien yang diperiksa, sehingga pelayanan berjalan dengan
lancar dan pasien tidak bergerombol. Hal ini membantu meningkatkan
kerahasiaan pasien
d. Aturlah ruangan dan tata letak meja/kursi/tempat tidur periksa, agar cara
pemeriksaan dapat dilakukan menurut urutan yang benar
e. Tingkatkan kenyamanan suasana lingkungan, agar pasien merasa betah.
f. Apabila diperlukan wawancara yang lebih lama, ditentukan waktu tersendiri
agara pasien lain tidak terlalu lama.

D. DOKUMENTASI
Seluruh kegiatan pelayanan kesehatan jiwa didokumentasikan dan dilaporkan
kepada Kepala Puskesmas.
BAB II
KESEHATAN JIWA

A. DEFINISI
Gangguan jiwa dalam masyarakata masih identik dengan “gila” (psikotik)
sementara kelompok gangguan jiwa lain seperti ansietas, depresi dan gangguan
jiwa yang tampil dalam bentuk berbagai keluhan fisik kurang dikenal.
Masalah kesehatan jiwa tidak menyebabkan kematian secara langsung,
namun akan menyebabkan penderitaan berkepanjangan baik bagi individu,
keluarga, masyarakat dan negara karena penderitanya tidak produktif dan
bergantung pada orang lain.
Masalah kesehatan jiwa juga menimbulkan dampak sosial antara lain
meningkatkan angka kekerasan, kriminalitas, bunuh diri, penganiayaan anak,
perceraian, kenakalan remaja, penyalah gunaan zat adiktif , HIV/AIDS, perjudian,
pengangguran dll. Oleh karena itu masalah kesehatan jiwa perlu ditangani
secara serius.

B. RUANG LINGKUP KESEHATAN JIWA


Penerapan manajemen risiko layanan klinis di Puskesmas Boom Baru
dilaksanakan di unit pelayanan yang menyelenggarakan layanan klinis yaitu:
1. Unit Pendaftaran dan Rekam Medis
2. Poli Umum
3. Poli Anak
4. Poli KIA/KB
5. Poli Gigi
6. Poli MTBS
7. Ruang Tindakan
8. Laboratorium
9. Unit Farmasi
10. Unit Gizi

Ruang lingkup penerapan kesehatan jiwa juga dilaksanakan di jaringan


pelayanan Puskesmas Boom Baru yang melaksanakan layanan klinis seperti
pemeriksaan, pengobatan dan tindakan termasuk imunisasi.
.
C. PENERAPAN KESEHATAN JIWA
Gangguan jiwa terdiri dari berbagai macam dan ragamnya, namun pada
kesempatan ini yang akan dipermasalahkan adalah gangguan jiwa yang banyak
terdapat di masyarakat.

D. DOKUMENTASI
Seluruh kegiatan kesehatan jiwa didokumentasikan dan dilaporkan kepada
Kepala Puskesmas.
BAB III
KESEHATAN JIWA

A. DEFINISI
Kesehatan jiwa di Puskesmas merupakan upaya untuk
mengidentifikasi, menganalisa dan meminimalkan dampak atau risiko atas
pelaksanaan program Puskesmas.

B. RUANG LINGKUP
- Gangguan mental organik
- Gangguan Penyalah gunaan NAPSA
- Skizofrenia dan gangguan psikotik akut
- Gangguan bipolar
- Gangguan Depresi
- Gangguan Neurotik
- Gangguan Seksual
- Retardasi mental
- Gangguan kesehatan jiwa anak dan remaja.

C. PENERAPAN
Gangguan jiwa terdiri dari berbagai macam dan ragamnya, namun
pada kesempatan ini yang akan dipermasalahkan adalah gangguan jiwa
yang banyak terdapat di masyarakat.

D. DOKUMENTASI
Seluruh kegiatan manajemen risiko layanan klinis didokumentasikan dan
dilaporkan kepada Kepala Puskesmas.
REFERENSI

Direktorat Jenderal Bina Pelayanan Medik Direktorat pelayanan Kesehatan


Jiwa Departemen Kesehatan R. I tahun 2009

Anda mungkin juga menyukai