Dosen Pengampu:
UNIVERSITAS LANGLANGBUANA
BANDUNG
2023
1. Demokrasi
Demokrasi dalam konteks multikulturalisme memberikan dasar untuk
menciptakan masyarakat yang inklusif, di mana setiap individu memiliki
kesempatan yang sama untuk berkontribusi dan merasa dihargai, tanpa
memandang latar belakang budaya atau etnisnya.
Demokrasi merupakan salah satu bentuk atau mekanisme sistem
pemerintahan suatu negara sebagai upaya mewujudkan kedaulatan rakyat atau
negara yang dijalankan oleh pemerintah. Semua warga negara memiliki hak
yang setara dalam pengambilan keputusan yang dapat mengubah hidup mereka.
Pengertian Demokrasi menurut para ahli:
(1) Demokrasi menurut Montesque, kekuasaan negara harus dibagi dan
dilaksanakan oleh tiga lembaga atau institusi yang berbeda dan terpisah
satu sama lainnya, yaitu pertama, legislatif yang merupa kan pemegang
kekuasaaan untuk membuat undang-undang, kedua, eksekutif yang
memiliki kekuasaan dalam melaksanakan undang-undang, dan ketiga
adalah yudikatif, yang memegang kekuasaan untuk mengadili
pelaksanaan unda ng-undang. Dan masing-masing institusi tersebut
berdiri secara ind ependen tanpa dipengaruhi oleh institusi lainnya.
(2) Demokrasi menurut Abraham Lincoln yaitu pemerintah an dari rakyat,
oleh rakyat, dan untuk rakyat.
(3) Demokrasi menurut Aristoteles mengemukakan ialah su atu kebebasan
atau prinsip demokrasi ialah kebebasan, karena hanya mel alui
kebebasanlah setiap warga negara bisa saling berbagi kekuasaan
didalam negaranya. Aristoteles pun mengatakan apabila seseorang
hidup tanpa kebeba san dalam memilih cara hidupnya, maka sama saja
seperti budak.
(4) Demokrasi menurut H. Harris Soche ialah suatu bentu k pemerintahan
rakyat, karenanya kekuasaan pemerintahan melekat pada rakya t juga
merupakan HAM bagi rakyat untuk mempertahankan, mengatur dan
melindungi diri dari setiap paksaan dalam suatu badan yang diserahkan
un tuk memerintah.
1
(5) Demokrasi menurut International Commission of Juris tadalah bentuk
pemerintahan dimana hak dalam membuat suatu keputus an politik
harus diselenggarakan oleh rakyat melalui para wakil yang terpilih
dalam suatu proses pemilu.
DAFTAR PUSTAKA
2
2. Pluralisme
Secara etimologi, pluralisme agama, berasal dari dua kata, yaitu
"pluralisme" dan "agama". Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata
Pluralisme berarti suatu keadaan masyarakat yang majemuk, bersangkutan
dengan sistem social, politik dan kebudayaan yang berbeda-beda di dalam suatu
masyarakat, sedangkan berdasarkan penjelasan dalam buku Nurdinah, kata
pluralisme ini berasal dari kata "plural" yang berarti banyak, berbilang, atau
bentuk kata yang digunakan untuk menunjukkan lebih dari satu.
Kata pluralisme aslinya berasal dari bahasa Inggris, yaitu pluralism,
yang terdiri dari dua kata, yaitu plural yang berarti beragam, dan isme yang
berarti paham, sehingga yang dimaksud dengan pluralisme adalah beragam
pemahaman atau bermacam-macam paham.
3
DAFTAR PUSTAKA
Ilhamni, F. (2016). Konsep Pluralisme dalam Islam dan Pancasila
(Doctoral dissertation, UIN Ar-Raniry Banda Aceh). Diakses pada
15 Desember 2023 pukul 12.40 melalui https://repository.ar-
raniry.ac.id/id/eprint/3906
Setiadi, N. F., Rofada, H., Agustian, A. D., & Waro, M. T. K. (2023).
ISLAM DAN PLURALISME DI INDONESIA. MINARET
JOURNAL OF RELIGIOUS STUDIES, 1(1). Diakses pada 15
Desember 2023 pukul 11.00 melalui
http://103.35.140.53/index.php/MINARET/article/view/48
3. Multikulturalisme
Multikulturalisme merupakan ideology yang lahir dari keragaman struktur
budaya dalam masyarakat yang membentuk suatu masyarakat yang multikultur.
Multikulturalisme merupakan paradigma yang baik dalam upaya merajut
kembali hubungan antarmanusia yang belakangan selalu hidup dalam suasana
penuh konliktual.
Multikulturalisme merupakan pengakuan bahwa beberapa kultur yang
berbeda dapat eksis dalam lingkungan yang sama dan menguntungkan satu
sama lain. Atau pengakuan dan promosi terhadap pluralisme kultural. Sedang
yang lain menyebutkan bahwa multikulturalisme menghargai dan berusaha
melindungi keragaman kultural.
Sedang Suryadinata menyebutkan bahwa multikulturalisme menghargai
dan berusaha melindungi keragaman kultural. Multikulturalisme bukanlah
sebuah doktrin politik pragmatis, ia adalah sebuah cara pandang kehidupan
manusia (paradigma).
Secara sederhana, multikulturalisme dapat dipahami sebagai suatu konsep
keanekaragaman budaya dan kompleksitas dalam masyarakat. Dengan
demikian, inti multikulturalisme adalah kesediaan menerima kelompok lain
secara sama sebagai kesatuan, tanpa memedulikan perbedaan budaya, etnis,
gender, bahasa, ataupun agama.
4
1) Contoh di Sekolah Dasar
Mengadakan kegiatan dan acara yang merayakan berbagai budaya,
seperti festival budaya, pameran seni, atau pertunjukan tradisional.
Guru menggunakan metode kolaboratif dalam pembelajaran yang
melibatkan siswa dalam kelompok dengan latar belakang yang
berbeda.
Menyajikan materi pembelajaran yang mencerminkan keragaman
budaya dan keyakinan, termasuk dalam buku pelajaran, materi ajar,
dan sumber daya pembelajaran lainnya.
2) Contoh di Univirsitas Langlangbuana
Menyajikan materi yang mengakui kontribusi dari berbagai
kelompok etnis, gender, dan budaya. Seperti mata kuliah pendidikan
multikultural.
Menyediakan program pendidikan multikultural yang membantu
mahasiswa menghargai beragam budaya, nilai, dan latar belakang.
Seperti program pertukaran pelajar.
Menunjukkan kerjasama yang baik dalam proyek kelompok dengan
teman-teman yang memiliki latar belakang budaya atau pandangan
yang berbeda.
DAFTAR PUSTAKA