TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Definisi
mungkin terlalu banyak insulin atau tidak tersedia cukup tenaga kerja
ataroskelosis.
2.1.2 Patofisiologi
Sel beta pankreas adalah adalah sel tunggal tubuh yang memproduksi
insulin yang berfungsi mengatur kadar glukosa. Ketika sel beta rusak,
insulin, namun karena sel sasaran insulin gagal atau tidak mampu
2.1.3 Etiologi
tidak mencukupi. Menurut Prof. Reaven & Defronzo yang dikutip dari
berkaitan dengan beberapa faktor yaitu faktor resiko yang tidak dapat
diubah, faktor resiko yang dapat diubah, dan faktor lain. Menurut
riwayat melahirkan bayi dengan berat badan lahir bayi tersebut >4000
gram atau riwayat pernah menderita DM gestasional dan riwayat lahir
dengan berat badan rendah (<2,5 kg). Faktor resiko yang dapat diubah
meliputi obesitas berdasarkan IMT ≥25 kg/m 2 atau lingkar perut ≥80
1. Obesitas (kegemukan)
%.
2. Hipertensi
darah perifer.
3. Riwayat Keluarga Diabetes Melitus
4. Dislipedemia
5. Umur
6. Riwayat Persalinan
7. Faktor Genetik
akan meningkat dua sampai enam kali lipat jika orang tua atau
yang setara dengan 100 ml proof wiski, 240 ml wine atau 720 ml.
pada pria bisa terjadi impotensi, pada ibu hamil sering terjadi
keguguran atau kematian janin dalam kandungan atau dengan bayi
2.1.6 Penatalaksanaan
1. Diet
(IMT) atau Body Mass Indeks (BMI) merupakan alat atau cara
3. Pendidikan kesehatan
diabetes mellitus:
a. Antidiabetik oral
kadar gula darah tetap diatas 200 mg% dan HbA1c diatas 8%.
b. Insulin
2.1.7 Komplikasi
1. Komplikasi Akut
2. Komplikasi Kronis
a. Komplikasi Makrovaskuler
b. Komplikasi Mikrovaskuler
keperawatan terdiri dari dua, yaitu kriteria mayor dan kriteria minor.
tanda atau gejala yang tidak harus ditemukan, namun jika ditemukan
kematangan perkembangan.
a. Definisi
b. Penyebab
Hiperglikemia
1) Disfungsi pancreas
2) Resistensi insulin
Hipoglikemia
4) Disfungsi hati
Subjektif :
Objektif :
darah/urin rendah
Objektif:
1) Diabetes mellitus
2) Ketoasidosis diabetic
3) Hipoglikemia
4) Hiperglikemia
5) Diabetes gestasional
6) Penggunaan kortikosteroid
a. Definisi
b. Penyebab
1) Agen pencedera fisiologis (mis. Inflamasi, iskemia,
neoplasma)
iritan)
Subjektif:
1) Mengeluh nyeri
Objektif :
1) Tampak meringis
nyeri)
3) Gelisah
5) Sulit tidur
Objektif:
5) Menarik diri
7) Diaphoresis
1) Kondisi pembedahan
2) Cedera traumatis
3) Infeksi
5) Glaucoma
a. Definisi
metabolisme
b. Penyebab
Subjektif:
2) Kram/nyeri abdomen
Objektif:
5) Sariawan
8) diare
1) Stroke
2) Parkinson
3) Mobius syndrome
4) Cerebral palsy
5) Cleft lip
6) Cleft palate
7) Amyotropic lateral sclerosis
8) Kerusakan neuromuslular
9) Luka bakar
10) Kanker
11) Infeksi
12) AIDS
a. Definisi
patogenik
b. Faktor resiko
3) Malnutrisi
(g) Merokok
(b) Imununosupresi
(c) Leucopenia
1) AIDS
2) Luka bakar
4) Diabetes mellitus
5) Tindakan invasive
7) Penyalahgunaan obat
9) Kanker
11) Imunosupresi
12) Lymphedema
13) Leukositopenia
a. Definisi
b. Penyebab
2) Tirah baring
3) Kelemahan
4) Imobilitas
Subjektif:
1) Mengeluh lelah
Objektif:
Subjektif:
3) Merasa lemah
Objektif:
1) Tekanan darah berubah >20% dari kondisi istirahat
aktivitas
4) Sianosis
1) Anemia
5) Aritmia
7) Gangguan metabolic
8) Gangguan muskuloskeletal
2.3.1 Pengkajian
kesehatan pasien.
dirasakan adalah sering buang air kecil atau poliuria, sering merasa
pada bagian tubuh tertentu. Parastesia bisa terjadi pada bagian tubuh
a. Pengumpulan data
digunakan.
diabetes mellitus
lalu
b. Pola kebiasaan
menggunakan laxatif.
4) Pola istirahat dan tidur: lama tidur siang sebelum dan saat
sehari/minggu/bulan/tahun.
c. Pengkajian nyeri
d. Pengkajian fisik
terhadap cahaya
4) Telinga: bagaiamana keadaan daun telinga, karakteristik
bantu pendengaran.
kelenjar tiroid
8) Dada
irama.
9) System pencernaan/abdomen
atau massa.
2.3.2 Diagnosis
penderita.
al., 2022) antara lain gangguan integritas kulit jika terdapat ruam
dan defisit perawatan diri. Jika penyakit ini tidak dikelola dengan
baik, hal ini dapat mengakibatkan rawat inap, defisit volume cairan
dengan hiperglikemia ekstrim seperti ketoasidosis diabetikum, resiko
resiko glukosa darah tidak stabil jika glukosa darah berfluktuasi secara
yang singkat.
aktifitas.
2.3.3 Intervensi
pasien.
beragam.
pelayanan kesehatan.
pankreas
Kriteria hasil:
Observasi:
meningkat
Terapeutik
perlu
Kolaborasi
makanan
Kriteria hasil:
Observasi:
Terapeutik:
Edukasi:
Kolaborasi:
a. Kolaborasi pemberian medikasi sebelum makan
Kriteria hasil:
Observasi:
kelelahan
aktivitas
Terapeutik:
atau berjalan
Edukasi:
tidak berkurang
Kolaborasi:
makanan
Kriteria hasil:
intensitas nyeri
diberikan
Terapeutik:
meredakan nyeri
Edukasi:
Kolaborasi:
5. Resiko infeksi
Kriteri hasil:
Observasi:
Terapeutik:
maupun di rumah
Edukasi:
a. Jelaskan tanda dan gejala infeksi local dan sistemik
WBC)
2.3.4 Implementasi
2.3.5 Evaluasi
hasil yang akan diperoleh dari pasien, apakah pasien dapat mencapai
melakukan analisis
Dinarti, S. M. (2017). Bahan Ajar Keperawatan: Dokumentasi Keperawatan.
Anggreani, N., Kurniawan, Y., Sari, M., & Nawawi, Y. (n.d.). DENGAN
DIABETES MELLITUS.
Kaki, J., Wilayah, D. I., & Puskesmas, K. (n.d.). KADAR GLUKOSA DARAH
EXERCISE. 36–44.
Keperawatan, A., Pada, J., Diabetes, P., & Dengan, M. (2022). Asuhan
138–141. https://doi.org/10.53801/oajjhs.v1i4.26
Kunci, K. (2020). Giving dragon fruit juice to overcome risk of stability of blood
Melitus, D., & Badan, P. B. (2020). Jurnal Persada Husada Indonesia Asuhan
Care of Clients Who Have Nutritional Deficits With Type 2 Diabetes Melitus
Putri, Y. D., Arini, L., & Syarli, S. (2022). Asuhan Keperawatan Pada Lansia
Muhammadiyah. 6(4).