Disusun oleh :
Suprihatin : 211020113
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT. yang telah melipahkan rahmat-Nya
kepada kita semua khususnya kepada kami selaku penulis makalah ini. Sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah pada mta kuliah Pendidikan Lingkungan Hidup ini tepat pada waktunya.
Makalah yang diberi judul “Energi dan perubahan iklim ” ini disusun untuk memenuhi tugas yang
telah diberikan oleh dosen pengampu yakni Ms. Ika Listiana. M.Si.
Penulis berharap makalah ini dapat menambah pengetahuan penulis dan bermanfaat bagi
para pembaca. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Makalah ini belum bisa dikatakan
sempurna dikarenakan keterbatasan kemampuan penulis sendiri. Oleh karena itu saran dan
kritik,yang membangun sangat penulis harapkan demi perbaikan Makalah ini kedepan.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
Energi adalah sesuatu yang bersifat abstrak yang sukar dibuktikan tetapi dapat dirasakan
keberadaannya. Dengan adanya energi, kita dapat melakukan aktivitas menjadi lebih mudah.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Energi adalah kemampuan untuk
melakukan kerja (misalnya untuk energi listrik dan mekanika) daya (kekuatan) yang dapat
digunakan untuk melakukan berbagai proses kegiatan, misalnya dapat merupakan bagian
suatu bahan atau tidak terikat pada bahan (seperti sinar matahari) tenaga.Menurut Arif
Alfatah & Muji Lestari (2009), energi adalah sesuatu yang dibutuhkan oleh benda agar benda
dapat melakukan usaha. Dalam kenyataannya setiap dilakukan usaha selalu ada perubahan.
Sehingga usaha juga didefiniskan sebagai kemampuan untuk menyebabkan perubahan.
Menurut UU No. 31 Tahun 2009 : Perubahan Iklim adalah berubahnya iklim yang
diakibatkan, langsung atau tidak Langsungnya oleh aktivitas manusia yang menyebabkan
perubahan komposisi Atmosfer secara global serta perubahan variabilitas iklim yang teramati
pada kurun Waktu yang dapat dibandingkan.
Dalam hal pembagiannya, sumber terbesar di bumi a dalah matahari. Energi matahari berupa
cahaya dan panas yang bermanfaat untuk kehidupan di bumi. Tanpa matahari, kehidupan
di bumi tidak akan ada. Matahari juga berperan sebagai pusat tata surya yang dikelilingi
oleh delapan planet, termasuk bumi. Sumber energi adalah segala sesuatu yang dapat
menghasilkan energi, baik secara langsung maupun melalui proses konversi atau
transformasi.
Definisi tentang ini tercantum dalam Peraturan Pemerintah (PP) No. 79 Tahun 2014
tentang Kebijakan Energi Nasional, sumber energi adalah segala sesuatu yang dapat
menghasilkan energi, baik secara langsung maupun melalui proses konversi atau
transformasi.Sumber energi itu sendiri dibagi menjadi dua, yaitu sumber energi yang
dapat diperbaharui dan sumber energi yang tidak dapat diperbaharui. Sumber energi yang
dapat diperbaharui, seperti matahari, ombak, angin, dan air. Sumber energi yang tidak
dapat diperbaharui antara lain minyak bumi, gas alam, batu bara, dan nuklir.Dalam hal
pembagiannya, sumber terbesar di bumi adalah matahari. Energi matahari berupa cahaya
dan panas yang bermanfaat untuk kehidupan di bumi. Tanpa matahari, kehidupan di bumi
tidak akan ada. Matahari juga berperan sebagai pusat tata surya yang dikelilingi oleh
delapan planet, termasuk bumi.
2. Angin
Energi angin adalah energi yang dihasilkan udara dan berhembus di permukaan
bumiEnergi angin bisa diubah jadi mekanik dengan tujuan menghasilkan usaha.
Usaha ini tentu saja yang berhubungan dengan kelangsungan kehidupan manusia di
muka bumi.Kegunaan angin selain untuk kesegaran udara agar, bisa juga untuk
kelangsungan hidup sehari-hari. Salah satu contoh energi yang dihasilkan dari sumber
energi angin, seperti energi listrik. Energi listrik ini bisa digunakan oleh banyak orang
untuk mencuci memakai mesin cuci, untuk memasak dengan menggunakan magic
com, untuk memasak air dengan menggunakan panci listrik dan lain-lain.Penggunaan
energi angin dimulai sejak abad ke-7 SM oleh bangsa Persia yang menggunakan
kincir angin untuk menggiling padi, memotong kayu, dan menghasilkan bentuk
energi mekanik lainnya.Pemanfaatan energi angin sedang gencar-gencarnya
dilakukan oleh banyak negara di seluruh dunia, karena sumber energi ini tidak
terbatas jumlahnya. Biasanya, pemanfaatan energi ini menggunakan kincir angin
yang dihubungkan dengan generator atau turbin untuk menghasilkan tenaga listrik.
Adapun manfaat dari energi angin, di antaranya:
a) Menggerakkan kincir angin dan turbin angin, sehingga dapat menghasilkan listrik.
b) Mendorong perahu layar agar dapat berjalan.
3. Air
Energi air adalah energi yang menghasilkan tenaga air atau hydropower dengan cara
memanfaatkan gerakan air dari bendungan atau memanfaatkan aliran air yang
mengalir.
Pemanfaatan energi air dapat terlihat pada penggunaan Pembangkit Listrik Tenaga
Air (PLTA) untuk kehidupan yang lebih baik. Energi yang bersumber dari tenaga air,
sebenarnya sudah lama dimanfaatkan oleh manusia karena lebih ramah lingkungan
dan jumlahnya yang berlimpah.Pada bagian bawah bendungan terdapat turbin pada
lubang-lubang saluran air. Fungsinya untuk mengubah energi kinetik dari gerakan air
menjadi energi mekanik untuk generator listrik. Energi listrik yang berasal dari air
disebut hidroelektrik.Meningkatnya penggunaan energi air, bisa mengurangi
penggunaan sumber energi konvensional (bahan bakar fosil).
Adapun beberapa manfaat dari sumber energi matahari, antara lain:
4. Panas Bumi
Panas bumi merupakan energi yang bersumber dari dalam Perut bumi. Selain itu,
panas bumi bisa dibilang sebagai energi yang melimpah dan terbarukan, sehingga
tidak perlu khawatir akan kehabisan energi panas bumi.
Energi panas ini tepatnya dihasilkan di dalam inti bumi yang diperkirakan berada
pada kedalaman 6.400 km dari permukaan bumi, sebagaimana dijelaskan dalam Buku
Ajar Energi Baru dan Terbarukan.
Panas bumi berasal dari inti luar bumi yang terbentuk dari batuan cair panas yang
disebut magma. Lalu, panas bumi timbul karena peristiwa peluruhan partikel-partikel
radioaktif dalam batuan tersebut. Jika panas bumi mencapai reservoir air dalam tanah,
maka akan muncul sumber air panas alami atau hot spring.
Selain itu, panas bumi juga bisa keluar ke permukaan bumi dalam bentuk geyser,
gunung berapi dan fumarol, yaitu uap air panas karena suhu dan tekanan yang sangat
tinggi. Oleh karena itu, panas bumi mampu menembus lapisan tanah yang keras dan
keluar menuju permukaan bumi.Energi panas bumi dimanfaatkan untuk Pembangkit
Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP), yaitu tenaga listrik yang dihasilkan dari gerak
turbin yang digerakkan oleh panas bumi.Cara pemanfaatannya adalah dengan
membuat sumur yang kedalamannya mencapai titik panas bumi. Kemudian, panas
tersebut dialirkan ke lokasi turbin untuk menggerakkan turbin.
5. Biomassa
Biomassa adalah keseluruhan makhluk hidup atau mati. Sumber energi biomassa
itu sendiri bisa berasal dari tumbuh-tumbuhan, tanaman hidup, pohon mati, serpihan
kayu, binatang, mikroorganisme, dan bahan organik, termasuk sampah organik.
Energi biomassa juga dapat digunakan sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa
(PLTBm).Namun, biomassa perlu dikonversi agar dapat digunakan sebagai sumber
energi. Mengutip publikasi Institut Pertanian Bogor (IPB), secara umum, teknologi
konversi biomassa menjadi bahan bakar dapat dibedakan menjadi tiga yaitu
pembakaran langsung, konversi termokimiawi dan konversi biokimiawi.Pembakaran
langsung merupakan teknologi yang paling sederhana karena caranya langsung
membakar biomassa. Sementara itu, beberapa biomassa perlu dikeringkan terlebih
dahulu dan diidentifikasi untuk kepraktisan dalam penggunaan.Konversi
termokimiawi merupakan teknologi yang memerlukan perlakuan termal untuk
memicu terjadinya reaksi kimia dalam menghasilkan bahan bakar. Sedangkan
konversi biokimiawi merupakan teknologi konversi yang menggunakan bantuan
mikroba dalam menghasilkan bahan bakar.
2. Batu Bara
Batu bara adalah campuran kompleks dari zat kimia organik yang mengandung
karbon, oksigen, dan hidrogen dalam sebuah rantai karbon, sebagaimana
dijelaskan dalam buku Batubara Indonesia.Secara yuridis, pengertian batu bara
tercantum dalam Menurut UU No. 3 Tahun 2020 tentang Perubahan atas Undang-
Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara.
Pengertian batu bara adalah endapan senyawa organik karbonan yang terbentuk
secara alamiah dari sisa tumbuh-tumbuhan.Dilansir dari Kementerian Energi dan
Sumber Daya Mineral dalam siaran pers nomor 246.Pers/04/SJI/2021, cadangan
batu bara Indonesia saat ini mencapai 38,84 miliar ton. Dengan rata-rata produksi
batubara sebesar 600 juta ton per tahun, maka persediaan cadangan batu bara di
Indonesia masih dapat dipakai hingga 65 tahun.Selain cadangan batu bara, masih
ada sumber daya batu bara yang tercatat sebesar 143,7 miliar ton. Merujuk pada
buku Batubara dan Pemanfaatannya, pemakaian batu bara di Indonesia umumnya
digunakan untuk pembangkit listrik dan pabrik semen.Mulai tahun 1993,
Indonesia mengambil langkah untuk mensosialisasikan penggunaan batu bara
dalam masyarakat sebagai bahan rumah tangga dan industri kecil. Di Indonesia
banyak produksi batu bara terbesar yaitu di pulau Kalimantan.
Adapun beberapa manfaat dari sumber energi batu bara, antara lain:
3. Gas Alam
Gas alam atau sering juga disebut gas bumi merupakan bahan bakar yang
sangat sederhana. Sekitar 90% dari gas alam adalah metana (CH4), yang hanya
satu atom karbon dengan empat atom hidrogen melekat, dengan sisanya terdiri
dari etana (C2H6), propana (C3H8), butana (C4H10) dan komponen-
komponen lain serta komponen pengotor seperti Air, H2S, CO2 dan lain-lain
dengan jenis dan jumlahnya yang bervariasi sesuai dengan sumber gas alam
(Chandra, 2006).
Gas alam dapat ditemukan di ladang minyak, ladang gas bumi dan juga
tambang batu bara. Ketika gas yang kaya dengan metana diproduksi melalui
pembusukan oleh bakteri anaerobik dari bahan-bahan organik selain dari fosil,
maka ia disebut biogas. Sumber biogas dapat ditemukan di rawa-rawa, tempat
pembuangan akhir sampah, serta penampungan kotoran-kotoran manusia dan
hewan. Atas dasar itulah terkadang gas alam sering juga disebut sebagai gas
rawa (Lyons, 1996).
Komposisi gas alam selalu bervariasi antara lokasi yang satu dengan
lokasi yang lain. Di beberapa lokasi tertentu gasa alam memerlukan alat
operasi khusus untuk melakukan proses gas alam. Lokasi-lokasi seperti ini
biasanya adalah lokasi gas alam yang mempunyai kadar komponen pengotor
seperti Air, H2S, CO2 diluar batas spesifikasi yang telah ditentukan.
Spesifikasi produk gas alam biasanya dinyatakan dalam komposisi dan kriteria
performansi-nya. Kriteria-kriteria tersebut antara lain : Heating Value, inert
total, kandungan air, oksigen, dan sulfur. Heating Value merupakan kriteria
dalam pembakaran gas alam, sedangkan kriteria lain terkait dengan
perlindungan perpipaan dari korosi dan plugging (Chandra, 2006).
Penggunaan utama gas alam adalah sebagai bahan bakar seperti bahan
bakar pembangkit listrik dan bahan baku industri petrokimia seperti industri
pupuk. Salah satu dasar nilai jual gas alam adalah Heating Value yang
disyaratkan harus memenuhi spesifikasi standar, yaitu sekitar 950 sampai
dengan 1.200 BTU/scf.
4. Nuklir
Energi nuklir merupakan salah satu energi alternatif yang digunakan
sebagai pengganti gas dan juga batu bara. Dibandingkan dengan kedua energi
tersebut, energi nuklir memiliki keunggulan yaitu dalam penggunaannya maupun
pengembangannya tidak menghasilkan emisi gas (eia.gov, 2020). Hal inilah yang
kemudian menjadi pilihan bagi beberapa negara untuk mengembangkan energi
nuklir sebagai energi untuk memenuhi kebutuhan mereka, salah satunya adalah
negara di Regional Uni Eropa. Uni Eropa sebagai salah satu organisasi regional
yang turut mengembangkan energi nuklir telah mengupayakan perlindungan
untuk meminimalisir kemungkinan terjadinya kerusakan lingkungan maupun
dampak buruk lainnya yang dapat disebabkan oleh penggunaan energi nuklir di
internasional dan wilayah regional mereka sendiri (European Commission, 2014).
Euratom Community terbentuk pada tahun 1958, lembaga ini merupakan langkah
awal negara-negara Eropa, utamanya Eropa Barat, untuk meminimalisir
kemungkinan terjadinya kecelakaan dalam pengelolaan energi nuklir di wilayah
regional mereka (European Commission, 2020). Tujuan pembentukan komunitas
ini cukup jelas yaitu untuk melindungi pekerja industri nuklir yang terpapar
radiasi nuklir, juga perlindungan terhadap staf medis dan masyarakat serta
memperkuat kesiapan terhadap keadaan darurat yang mungkin terjadi
(Szczepańsk, 2017). Kecelakaan yang terjadi di Fukushima, Jepang, pada tahun
2011 juga turut menjadi peringatan bagi Uni Eropa untuk semakin meningkatkan
pengawasan pengelolaan energi nuklir di wilayah mereka. Kecelakaan yang
terjadi di Fukushima ini tidak memiliki dampak buruk yang berarti bagi Uni
Eropa melihat letak geografis antara Uni Eropa dan Jepang yang terpisah cukup
jauh, tetapi berbeda halnya dengan kecelakaan nuklir pada PLTN Chernobyl yang
ada di Ukraina.