3 Pendekatan Etnografi
Ethnografhy berasal dari 2 kata, yaitu ethno yang memiliki arti orang atau anggota
kelompok sosial budaya dan kata Graphic yang memiliki arti tulisan atau catatan, etnografi
memiliki arti menulis atau membuat catatan mengenai individu atau anggota kelompok sosial
dan budaya, dalam arti luas etnografi merupakan studi yang menggambarkan kegiatan dan
pola sosial budaya (Yusuf, 2014:358 dalam Yusanto, 2019:3). Metode Etnografi merupakan
pendekatan yang digunakan untuk menganalisis budaya, kelompok sosial, dan sistem
masyarakat. Pendekatan etnografi bertujuan untuk menjelaskan pemikiran, kebiasaan, bahasa,
keyakinan, dan gaya hidup suatu komunitas masyarakat (Mappasere, 2019:26).
Dalam penelitian ini berupaya untuk menggambarkan serta membangun struktur sosial dan
budaya suatu masyarakat. Upaya ini melibatkan perbandingan terhadap sistem sosial di dalam
masyarakat, dengan tujuan memahami dan mendapatkan prinsip-prinsip umum yang terkait
dengan masyarakat. Selanjutnya, penelitian etnografi terus berkembang, mencapai era baru
pada tahun 1960-an dengan pengembangan yang dilakukan oleh Spradley (1984). Fokus
penelitian ini adalah untuk menemukan bagaimana berbagai masyarakat mengorganisasikan
budaya mereka di dalam pikiran mereka, dan kemudian mengaplikasikan budaya tersebut
dalam kehidupan sehari-hari, Lebih lanjut, penelitian etnografi postmodern menekankan
pentingnya retorika dalam menyusun argumen dan sebagai bentuk kritik terhadap budaya.
Dalam konteks penyajian etnografi, paradigma postmodern tidak hanya berkaitan dengan
penjelasan mengenai fenomena kebudayaan, melainkan juga sebagai representasi hasil
analisis dan interpretasi melalui penggunaan retorika yang tepat (Ahimsa, 2015, seperti yang
dikutip dalam Windiani, 2016:89).
Langkah penelitian berisi prosedur yang harus dilakukan dalam penelitian mulai dari
perencanaan sampai dengan pelaporan (Hadi, 2021:10). Menurut Prasetya Irawan dalam
(Hadi, 2010) Langkah-langkah penelitian dapat dikelompokkan ke dalam lima kategori,
yakni: (1) Identifikasi Permasalahan Penelitian, (2) Pengembangan Kerangka Teoritis, (3)
Penentuan Metodologi, (4) Analisis Data, dan (5) Penyimpulan. Kelima kategori ini, yang
disebut sebagai Rangkaian Logika Penelitian, diuraikan melalui 20 tahapan penelitian,
termasuk: (a) Menjelaskan konteks permasalahan penelitian, (b) Menyusun pernyataan
permasalahan pokok, (c) Merumuskan permasalahan secara rinci, (d) Menyajikan tujuan
penelitian, (e) Menguraikan dampak positif dari penelitian, (f) Menelaah sumber literatur, (g)
Mendefinisikan variabel dan indikator, (h) Menguraikan kerangka teoritis, (i) Menetapkan
metode penelitian, (j) Menetapkan populasi dan sampel penelitian, (k) Membuat matriks
pengembangan instrumen, (l) Menyusun rencana pengembangan instrumen, (m) Merancang
instrumen, (n) Mengumpulkan data, (o) Memproses data, (p) Membuat rencana analisis data,
(q) Melakukan analisis data, (r) Menginterpretasi hasil analisis, (s) Menyimpulkan temuan, (t)
Menyusun laporan.
Terdapat juga suatu metode penelitian atau prosedur penelitian yang lebih singkat, yang
dikemukakan oleh (Neuman dalam Hadi, 2021:10). Ringkasnya, langkah-langkah tersebut
mencakup: (1) Pemilihan Topik, (2) Penentuan fokus pertanyaan penelitian, (3) Perancangan
Studi, (4) Pengumpulan data, (5) Analisis data, (6) Penginterpretasian data, (7)
Pemberitahuan pihak lain. Suharsimi Arikunto juga mengelompokkan langkah-langkah ini ke
dalam tiga kategori, yaitu Pertama, Pembuatan rancangan penelitian; Kedua, Pelaksanaan
penelitian; dan Ketiga, Pembuatan laporan penelitian. Dari ketiga kelompok langkah yang
diuraikan oleh Suharsimi Arikunto, dapat dijelaskan lebih rinci sebagai berikut: (1) Pemilihan
masalah, (2) Studi pendahuluan, (3) Merumuskan masalah, (4) Merumuskan anggapan dasar,
(5) Memilih pendekatan, menentukan variabel, dan sumber data, (6) Menentukan dan
menyusun instrumen, (7) Mengumpulkan data, (8) Analisis data, (9) Menarik kesimpulan,
(10) Menulis laporan. Dengan merangkum pandangan ini mengenai klasifikasi langkah-
langkah penelitian dengan pendekatan Etnografi, dapat disimpulkan bahwa secara dasarnya
penelitian melibatkan serangkaian langkah dan kegiatan dalam perencanaan, pelaksanaan,
dan pelaporan penelitian, simpulan yang dapat ditarik adalah
a. Penelitian yang berjudul "Makna Prosesi Perkawinan Jawa Timur sebagai Kearifan Lokal
(pendekatan Etnografi komunikasi dalam upacara tembus kembar mayang desa jatibaru
kecamatan bungaraya kabupaten siak provinsi riau)." Fokus penelitian ini adalah pada
analisis interaksi simbolik dalam upacara tebus kembar mayang di masyarakat Jawa Timur.
Penelitian ini mengeksplorasi bagaimana individu terlibat dalam interaksi dengan
menggunakan bahasa simbol dan memahami penggunaan simbol-simbol tersebut. Data
penelitian diperoleh melalui observasi dan wawancara dengan anggota masyarakat.
b. Penelitian dengan judul "Wacana Percakapan Mappitu Etnis Bugis Wajo Sulawesi Selatan
Indonesia Pendekatan Etnografi Komunikasi." Penelitian ini menitikberatkan pada analisis
percakapan lisan dalam masyarakat Bugis di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan. Data
dikumpulkan melalui metode observasi partisipan dengan menggunakan teknik perekaman.
c. Penelitian yang berjudul "Mitos dalam Ritual Ruwatan Masyarakat Madura di Kecamatan
Gending Kabupaten Probolinggo." Fokus penelitian ini adalah pada analisis mitos dan ritual
ruwatan dalam masyarakat Madura, termasuk nilai budaya, dan cara pewarisan mitos dan
ritual tersebut. Data diperoleh melalui teknik wawancara dengan anggota masyarakat asli
daerah Gending dan seorang tokoh masyarakat yang dianggap memahami budaya secara
mendalam.
DAFTAR PUSTAKA
Hadi, A. (2021). Penelitian kualitatif studi fenomenologi, case study, grounded theory,
etnografi, biografi. CV. Pena Persada.
Mappasere, S. A., & Suyuti, N. (2019). Pengertian Penelitian Pendekatan Kualitatif. Metode
Penelitian Sosial, 33.
Windiani, W., & Rahmawati, F. N. (2016). Menggunakan metode etnografi dalam penelitian
sosial. DIMENSI-Journal of Sociology, 9(2).
5 SOAL
1. Salah satu elemen krusial dari penelitian naratif adalah memahami riwayat hidup
seseorang. Dalam konteks penelitian naratif, kronologi merujuk pada:
a) Proses analisis dan penyajian kehidupan individu dengan mengikuti urutan
kronologis peristiwa
b) Pengumpulan narasi melalui berbagai cara
c) Cerita pengalaman individu yang disusun kembali oleh peneliti
d) Identifikasi tema-tema atau kategori-kategori dari data
e) Kolaborasi antara peneliti dan partisipan
Jawaban yang benar: a) Proses analisis dan penyajian kehidupan individu dengan mengikuti
urutan kronologis peristiwa
2. Apa yang menjadi fokus utama dalam penelitian fenomenologi?
A. Penggalian data dan informasi melalui observasi langsung.
B. Pengembangan ilmu pengetahuan baru dengan langkah-langkah kritis.
C. Menunjukkan hubungan antara realitas di luar pikiran dan kesadaran manusia.
D. Mengekspos struktur pengalaman yang masih implisit.
E. Menyelidiki esensi-esensi kesadaran dan esensi ideal dari objek-objek
**Jawaban:**
Jawaban yang benar: B. Dimulai oleh penelitian antropologi pada abad ke-20.
A. Tahapan 1
B. Tahapan 2
C. Tahapan 3
D. Tahapan 4
E. Tahapan 5
Jawaban: A. Tahapan 1
6. Manakah dari berikut yang termasuk dalam jenis studi kasus menurut Bogdan dan
Biklen, sebagaimana dijelaskan dalam materi tersebut?
b) Observasi berpartisipasi
Jawaban:
Semua jawaban (a, b, c, d, e) termasuk dalam jenis studi kasus menurut Bogdan dan Biklen,
sebagaimana dijelaskan dalam materi tersebut.