NIM : 1977011342
KELAS : PAI 4C (Non Mukim)
MATA KULIAH : Metode Penelitian Kualitatif
Penelitian kualitatif memiliki tradisi yang cukup lama khususnya dalam penelitian
antropologi, tokoh-tokoh peneliti model ini: Boas, Mead, Benedict, Bateson, Evan-Pritcard,
Radclif- Brown, dan Malinowski dimana meneliti di setting yang asing untuk studi adat
istiadat, kebiasaan masyarakat lain dan Budaya. Pada 1920 an metode ini juga dikembangkan
oleh kelompok “Chicago School” dengan penelitian life histori . Lima phase perkembangan
keilmuwan kualitatif, yaitu: Tradisional (1900 – 1950); Modern (1950 – 1970), Aliran
Blurred (1970-1986); Krisis Representasi (1986-1990) dan Postmodern tahun 1990 hingga
sekarang (Denzin dan Yvonna S., 1994: 1-2)
Berbagai paradigma digunakan dalam strategi dan metode penelitian kualitatif, dari
konstruktivisme hingga kajian budaya, feminism, marxisme dan model-model studi etnik.
Penelitian kualitatif digunakan dari berbagai disiplin tidak hanya satu disiplin keilmuwan.
Penelitian kualitatif menggunakan semiotic, narrative, isi (content), wacana (discourse), arsip,
analisa phonemic, bahkan statistic. Selain itu menggunakan pendekatan, metode dan teknik
teknik etnometodologi, phenomenology, hermeneutic, feminism, rhizomatik,
dekonstruksionisme, etnografi, interview, psikoanalisa, kajian budaya, survey, observasi
partisipasi dan yang lain (Denzin dan Yvonne, 1994:3). Kelompok Chicago School
menggunakan kisah hidup dan pendekatan etnografi untuk mengembangkan metode
interpretasi yang berpusat pada sejarah hidup (life history) yang diceritakan; metode ini
sering disebut sebagai metode life history. Selain model-model penelitian yang dapat
dikategorikan sebagai penelitian kualitatif seperti yang telah disebutkan masih dapat
ditambahkan di tulisan ini yaitu penelitian dengan model paradigm strukturalisme,
poststrukturalisme, strukturasi, dekonstruksi dan penelitian-penelitian semiotic dalam
masyarakat hiper realis, Yasraf Amir Piliang (2010: 46) menyebut sebagai hipersemiotika,
semiotika kedustaan. Paradigma penelitian ini juga dikembangkan menjadi penelitian action
research (penelitian) tindakan dalam kelompok social tertentu (Danim, 2002:43; Penelitian
Tindakan Kelas, Dit.PPTK dan KPT – Dikti, 2005; Madya, 1994: 1).
Kebudayaan Tangible
Materi hasil karya manusia yang tampak nyata secara fisik, obyek kelihatan secara
kasat mata dalam arena tertentu merupakan kebudayaan tangible. Hasil seni kerajinan,
lukisan, patung, dokumen sastra, warisan peninggalan material, dokumen-partitur musik,
peralatan musik/tari termasuk di dalam kebudayaan tangible ini. Kebudayaan materi tangible
selain dipelajari bentuknya yang mencakup ukuran benda itu, warna benda itu, materi bahan
untuk membuat benda itu, komposisi benda itu, juga dipelajari hubungan benda itu dengan
manusia tatkala benda itu digunakan dalam interaksi sosial masyarakat. Ian Woodward
mengungkapkan sebagi berikut : “ Material culture is no longer the sole concern of museum
scholars and archeologist-resercher from a wide range of fields have now colonized study of
object. …. Material culture studies can provide a useful vehicle for synthesis of macro and
micro or structural and interpretative approach in the social sciences “ (Woodward, 2007:4).
Obyek 49 menjadi tidak sekedar dipelajari oleh akademisi museum ataupun para arkeolog
namun berkembang menjadi studi kebudayaan materi karena menyangkut berbagai aspek
produksi obyek konsumsi yang menjadi budaya personal, perilaku manusia karena obyek itu,
maupun obyek yang mereproduksi struktur sosial.
Tujuan Penelitian
Kegiatan penelitian, baik kualitatif maupun kuantitatif, selalu memiliki tujuan
tertentu. Tujuan ini haruslah jelas sejak awal penelitian itu dibuat dan direncanakan. Tujuan
penelitian selalu terkait erat dengan jenis penelitian. Ada beberapa jenis penelitian seperti
penelitian dasar (basic research), penelitian terapan (applied research), evaluasi sumatif
(summative evaluation), evaluasi formatif (formativeevaluation), penelitian aksi (action
research). Penelitian dasar atau basicresearch adalah penelitian yang dibuat untuk memberi
kontribusi kepada ilmu pengetahuan dan teorinya. Disebut basic research karena penelitian
ini biasanya dibuat oleh ilmu-ilmu dasar atau basicscienes seperti matematika, fisika, kimia
termasuk biologi, ekonomi, sosiologi, psikologi dan geografi. Peminat atau audience
penelitian ini adalah para ilmuwan.
Tujuannya adalah untuk pengetahuan atau ilmu itu sendiri. Para peneliti yang
membuat penelitian ini memiliki keinginan untuk mengetahui bagaimana dunia ini. bekerja
atau beroperasi. Mereka tertarik untuk menelusuri suatu gejala yang narnpak dan rnenangkap
hakikat realita gejala tersebut. Dengan rnenangkap hakikat realita itu rnaka mereka akan
memahaminya secara mendalam kemudian rnenerangkannya kepada orang lain atau
rnemperbaiki teori sebelurnnya.
A. VALIDITAS
kualitatif lebih tepat menggunakan istilah autentitas pada validasi. Memvalidasi hasil
penelitian berarti peneliti menentukan akurasi dan kredibilitas hasil melalui strategi yang
tepat. Peneliti yang menggunakan yang menggunakan metode ini harus merefleksikan
diri berkaitan dengan perannnanya dalam penelitian, dan bagaimana peneliti
menginterpretasi hasil.
Beberapa teknik yang digunakan oleh metode kualitatif untuk menjamin akurasi, dintaranya.
1. Triangulasi, yang berarti menggunakan bermacam macam data menggunakan lebih dari
satu teori. Beberapa teknik analisa dan melibatkan lebih banyak peneliti.
2. Member checking, yang berarti bahwa data hasil dari wawancara dikonfrontasikan kembali
dengan partisipan atau pemberi informasi.
3. Auditing, adalah menunjukkan 0eranan para ahli dalam memperkuat hasil penelitian
Hal penting lain dalam menentukan validitas hasil penelitian adalah kredibilitas seorang
peneliti itu sendiri, apakah penelito tersebut memiliki pengetehuan yang kompeten dalam
bidang penelitiannya dan apakah peneliti tersebut mempunyai integritas profesionalnya
dan kompetwnsi terhadap metode yang digunakannya. Faktor lain selain peneliti adalah
kualitas bahan pendukung yang didapat dari buku, jurnal yang dapat menjamin kredibilitas
dari hasil.
Tentang kompetensi dan kualifikasi seorang peneliti. Dapat dirinci sebagai berikut;
a. Memiliki wawasan dan pengetahuan yang cukup pada objek yang akan diteliti.
b. Mempunyai kemampuan untuk menjadikan topik penelitian.
c. Memikiki komunikasi yang baik dengan peserta
d. Memiliki jaringan yang luas
e. Dapat membuat laporan secara sistematis.
B. REABILITAS
Reabilitas adalah menunjuk kepada tingkat konsistensi apabila ada peneliti dari
penelitian yang sama dan di tempat berbeda.Reabilitas dibagi menjadi 3, diantaranya:
1. quixotic reliability, lingkungan penelitian dari observasi hasil penelitian tidak berubah.
2. diachronic reliability, Stabilitas seluruh waktu observasi.
3. syncrhonic reliability, kesamaan observasi dalam waktu yang sama.
Hal pertama yang penting yang harus diperhatikan adalah tentang interview: partisipan
harus mengerti pertanyaan atas cara yang sama, sehungga jawabnnya dapat dicoding tanpa
kemungkinan kepastian. Kedua, adalah nilai kebenaran, ketiga bahan hasil wawancara dapat
dicek kebenarannya dengan mendengar kembali wawancara tersebut.
Reabilitas dalam penelitian kualitatif ini juga berkaitan dengan observasi, dimana peneliti
haarus benar-benar menguasai lapanagan, mengetahui persis aoa yang terjadi di lapangan
serta mengetahui budaya yang diteliti.
C. TANTANGAN
Dalam penerapan metode kualitatif ini, tentulah banyak mendapat tantangan. Ada
beberapa pertanyaan kritis yang diajukan oleh semetara oramng tentng kehandalan,
keabsahan dan keilmiahan metode ini. Masalah yang pertama yakni hasil dari penelitian
kualiatif ini dapat digeneraisasikan atau tidak? karena laltar belakang penelitian yang
berbeda.
Kedua menyangkit subjektivitas dan bias peneliti dalam hasil penelitian. sedangkan
ketiga adalah apakah kehadiran peneliti dapat terpengaruh pada partisipan.
Kritik yang tajam dalam metode penelitian ini seringkali disampikan oleh para
ilmuwan yang tidak memahami metode ini tetapi berpotensi bahwa mereka telah
mengetahuinya dengan sungguh-sungguh.
BAB III
PERBEDAAN KUANTITATIF DAN KUALITATIF SERTA LANDASAN TEORITIS
1. Motivasi penulis membuat berbagai variasi ada penelitian yang bertujuan untuk
memperbaiki dan meningkatkanprogram tertentu untuk membantu dalam membuat
keputusan. Tujuan penelitian akan membentuk metode yamg dipakai.
2. Dasar penggunaan metode
tujuan
penelitian
dasar
pertanyaan pilih Audience
metode
Data
Pengalaman Pribadi
pentingnya
penelitian
Pengalaman
Masalah
tempat kerja
Masukan
peneliti/ahli
Untuk penelitian yang sifatnya evafluatif, penentuan mutu ditentukan oleh kegunaan,
sedangkan penelitian kualitatif, kriteria mutunya ditentukan oleh kredibilitas. Walaupun
demikian diakui oleh banyak peneliti bahwa pemahaman dan arti pengalaman manusia
tidak dapat diredukasi dalam angka.
4. Perbedaan antara kualitatif dan kuantitatif
Kuantitatif Proses Kualitatif
Deskripsi dan keterangan Identifikasi masalah Mencari arti dan makna
Peran penting kepustakaan Peranya kurang
Khusus dan teruktur tujuan Pengalaman partisipas
kuesioner Pengumpulan data Teks gambar
Analisis statistika Analisis atau interpretasi Analisis teks
Standard dan tetap pelpaoran Fleksibel dan refleksif
Tujuan pustaka dan teori dapat diambil dari berbagai macam sumber bacaan. Hanya
saja sumber utama tinjauan pustaka dan teori biasanya buku buku teks. Mulai dari
ensiklopedi, buku, jurnal, papers dan disertasi.
5. Tingkatan pemilihan sumber
Internet
Jurnal, paper,
disertasi Thesis
Metode kuantitatif alat penelitian yang sering dipakai adalah kue sioner.
Sering juga disebut alat ukur. Dalam metode kualitatif peneliti sendiri adalah alat
pengumpulan data dan tidak dapat di wakilkan. Tentang jangka waktu penelitian
metode kuantitatif biasanya mengunakan waktu relatif singkat. Metodenya dianggap
selesai bila perhitungan dan pembuktian statistiknya sidah selesai. Hal ini sangat lah
berbada dengan metide kualitatif .tentang pelaporan metode kuanti tatif biasanya
mengukuti pola yang sudah baku dan juga biasanya memiliki 5 bab. Pelaporan dalam
metode kualitatif bersifat fleksibel dan tidak kaku.
7. Perbedaan metode kualitatif dan kuantitatif menurut newman
Kuantitatif Kualitatif
Mengukur fakta objektif Mengkonstruksi realitas sosial
Folus pada variabel Fokus pada proses interaktif
Kuncinya reabilitas Kuncinya autentisitas
Bebas nilai Perkuat nilai
Bebas dari konteks Tergantung pada konteks
Banyak subjek dan kasus Sedikit subjek dan kasus
Analisis statistik tematis
Penelitian agak terpisah Penelitian terlibat