Kriteria Hasil :
Kesejahteraan fisik meningkat
Kesejahteraan psikologis meningkat
Dukungan sosial dan keluarga meningkat
Dukungan sosial dan teman meningkat
Perawatan sesuai keyakina budaya meningkat
Perawatan sesuai kebutuhan meningkat
Kebebasan melakukan ibadah meningkat
Rileks meningkat
Keluhan tidak nyaman menurun
Gelisah menurun
Kebisingan menurun
Keluhan sulit tidur menurun
Keluhan kepanasan menurun
Keluhan kedinginan menurun
Gatal menurun
Mual menurun
Lelah menurun
Merintih menurun
Menangis menurun
Iritabilitas menurun
Menyalahkan diri sendiri menurun
Konfusi menurun
Konsumsi alkohol menurun
Penggunaan zat menurun
Memori masa lalu membaik
Suhu ruangan membaik
Pola eliminasi membaik
Postur tubuh membaik
Kewaspadaan membaik
Pola hidup membaik
Pola tidur
b. Luaran Tambahan
Pola tidur
Tingkat agitasi
Tingkat ansietas
Tingkat nyeri
Tingkat keletihan
6. Intervensi keperawatan
a. Intervensi Utama
i. Manajemen nyeri
Definisi
Mengidentifikasi dan mengelola pengalaman sensorik atau emosional
yang berkaitan dengan kerusakan jaringan atau fungsional dengan onset
mendadak atau lambat dan berintensitas ringan tinggi berat dan konstan
Tindakan
Observasi
Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas,
intensitas nyeri
Identifikasi skala nyeri
Identifikasi respon nyeri non verbal
Identifikasi faktor yang memberberat dan memperingan nyeri
Identifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang nyeri
Identifikasi pengaruh budaya terhadap respon nyeri
Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup
Monitor keberhasilan terapi komplementer yang sudah diberikan
Monitor efek samping penggunaan analgetik
Terapeutik
Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri
(mis.TENS, hipnosis, akupresur, terapi musik, biofeedback, terapi
pijat, aromaterapi, teknik imajinasi terbimbing, kompres hangat/
dingin, terapi bermain)
Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri (mis.suhu
ruangan, pencahayaan, kebisingan)
Fasilitasi istirahat dan tidur
Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan strategi
meredakan nyeri
Edukasi
Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri
Jelaskan strategi meredakan nyeri
Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat
Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu
Kategori : Fisiologis
Subkategori : Sirkulasi
1. Definisi
2. Penyebab
a. Perubahan irama jantung
b. Perubahan frekuensi jantung
c. Perubahan kontratilias
d. Perubahan preload
e. Perubahan afterload
3. Gejala dan Tanda
a. Mayor
Subjektif Objektif
Perubahan irama jantung Perubahan irama jantung
• Palpitasi • Bradikardia/ takikardia
• Gambaran EKG aritmia atau
gangguan konsuksi
b. Minor
Subjektif Objektif
Perubahan Preload Perubahan preload
(tidak tersedia) • Murmur jantung
• Berat badan bertambah
• Pulmonary Arteri Wedge
Pressure (PAWP) menurun
Perubahan afterload Perubahan afterload
(tidak tersedia) • Pulmonary Vascular Resistance
(PVR) meningkat/ menurun
• Systemic Vascular Resistante
(SVR) meningkat/ menurun
Perubahan kontraktilitas Perubahan kontraktilitas
(tidak tersedia) • Cardiac Index (CI) menurun
• Left Vetricular Stroke Work
Index (LVSW) menurun
• Stroke Volume Index (SVI)
menurun
Perilaku/ emosional Perilaku/ emosional
• Cemas (tidak tersedia)
• Gelisah
• Stenosis mitral
• Regurgitasi mitral
• Stenosis aorta
• Regurgitasi aorta
• Stenosis trikuspidal
• Regurgitasi trikuspidal
• Stenosis pulmonal
• Regurgitasi pulmonal
• Aritmia
5. Luaran Keperawatan
a. Luaran Utama
Kriteria hasil :
• Kekuatan nadi perifer meningkat
• Palpitasi menurun
• Bradikardia menurun
• Takikardia menurun
• Lelah menurun
• Edema meurun
• Dispnea menurun
• Oliguri menurun
• Pucat/ sianotik menurun
• Ortopnea menurun
• Batuk menurun
• Hepatomegali menurun
b. Luaran Tambahan
Perfusi mirokard
Perfusi renal
Perfusi perifer
Perfusi serebral
Status cairan
Status neurologis
Sttus sirkulasi
Tingkat keletihan
6. Intervensi Keperawatan
a. Intervensi utama
i. Perawatan jantung
Definisi
Mengidentifikasi, merawat dan membatasi komplikasi akibat
ketidakseimbangan antara suplai dan konsumsi oksigen miokard
Tindakan
Observasi
Terapeutik
Edukasi
Kolaborasi
Terapeutik
Edukasi
Kolaborasi
2) Minor
Subyektif Obyektif
Pusing Sianosis
Penglihatan kabur Diaforesis
Gelisah
Napas cuping hidung
Pola napas abnormal (cepat/lambat,
reguler/ireguler, dalam/dangkal)
Warna kulit abnormal (mis. Pucat,
kebiruan)
Kesadaran menurun
d. Kondisi Klinis Terkait
1) Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK)
2) Gagal jantung kongestif
3) Asma
4) Pneumonia
5) Tuberkulosis Paru
6) Penyakit membran hialin
7) Asfiksia
8) Persistent pulmonary hypertension of newborn (PPHN)
9) Prematuritas
10) Infeksi saluran nafas
e. Luaran Keperawatan
1) Luaran Utama
Pertukaran Gas yaitu Oksigenasi dan/atau eliminasi karbondioksida pada membran
alveolus-kapiler dalam batas normal.
Ekspektasi : Meningkat
Kriteria Hasil
Tingkat kesadaran meningkat
Dispnoe menurun
Bunyi nafas tambahan menurun
Takikardi menurun
Pusing menurun
Penglihatan kabur menurun
Diaforesis menurun
Napas cuping hidung menurun
PCO2 membaik, PO2 membaik, pH arteri membaik
Sianosis membaik
Pola nafas membaik
Warna kulit membaik
2) Luaran Tambahan
a) Keseimbangan Asam Basa
b) Konservasi Energi
c) Perfusi Paru
d) Respons Ventilasi Mekanik
e) Tingkat Delirium
f. Intervensi Keperawatan
1) Intervensi Utama
a) Pemantauan Respirasi
b) Terapi Oksigen
2) Intervensi Pendukung
a) Dukungan Ventilasi
b) Edukasi pengukuran respirasi
c) Edukasi fisioterapi dada
d) Fisioterapi dada
e) Insersi jalan napas buatan
f) Manajemen ventilasi mekanik
g) Pencegahan aspirasi
h) Pemberian obat
i) Manajemen Asam-Basa
j) Manajemen Asam_Basa : Alkalosis Respiratorik
k) Manajemen Asam_Basa : Asidosis Respiratorik
l) Manajemen jalan napas
m) Manajemen jalan napas buatan
n) Pengaturan posisi
o) Perawatan emboli paru
p) Perawatan selang dada
D. 0007 Gangguan Sirkulasi Spontan
Kategori : Fisiologis
Subkategori : Sirkulasi
a. Definisi
Ketidakmampuan untuk mempertahankan sirkulasi yang adekuat untuk menunjang
kehidupan.
b. Penyebab
1. Abnormalitas kelistrikan jantung
2. Abnormalitas struktur jantung
3. Penurunan fungsi ventrikel
e. Luaran Keperawatan
Luaran Utama
Luaran Keperawatan/Definisi Kriteria Hasil
Sirkulasi spontan 1. Tingkat kesadaran meningkat
: Kemampuan untuk mempertahankan 2. Saturasi oksigen meningkat
sirkulasi yang adekuat untuk menunjang 3. Gambaran EKG aritmia menurun
kehidupan meningkat. 4. Frekuensi nadi membaik
5. Tekanan darah membaik
6. Frekuensi napas membaik
7. Suhu tubuh membaik
8. ETCO₂ membaik
9. Produksi urine membaik
Luaran Tambahan
1. Keseimbangan asam-basa
2. Perfulasi gastrointestinal
3. Perfusi miokard
4. Perfusi perifer
5. Perfusi renal
6. Perfusi serebral
7. Status sirkulasi
f. Intervensi Keperawatan
Intervensi Utama
Intervensi Utama dan Definisi Tindakan
1. Manajemen defibrilasi
2. Resusitasi cairan
3. Resusitasi jantung paru
b. Penyebab
1. Ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen
2. Tirah baring
3. Kelemahan
4. Imobilisasi
5. Gaya hidup monoton
e. Luaran Keperawatan
Luaran Utama
Luaran Keperawatan/Definisi Kriteria Hasil
Toleransi aktivitas 1. Kemudahan melakukan aktivitas sehari-hari
: respon fisiologi terhadap aktivitas yang meningkat
membutuhkan tenaga meningkat 2. Kecepatan berjalan meningkat
3. Jarak berjalan meningkat
4. Kekuatan tubuh bagian atas meningkat
5. Kekuatan tubuh bagian bawah meningkat
6. Toleransi menaiki tangga meningkat
7. Keluhan lelah menurun
8. Dispnea saat aktivitas menurun
9. Dispnea setelah aktivitas menurun
10. Aritmia saat aktivitas menurun
11. Aritmia setelah aktivitas menurun
12. Sianosis menurun
13. Perasaan lemah menurun
14. Frekuensi nadi membaik
15. Warna kulit membaik
16. Tekanan darah membaik
17. Saturasi oksigen membaik
18. Frekuensi napas membaik
19. EKG iskemia membaik
Luaran Tambahan
1. Ambulansi
2. Curah jantung
3. Konservasi energi
4. Tingkat keletihan
f. Intervensi Keperawatan
Intervensi Utama
Intervensi Utama dan Definisi Tindakan
1. Manajemen energi
2. Terapi aktivitas
D. 0014 RISIKO PERFUSI MIOKARD TIDAK EFEKTIF
Kategori : Fisiologis
Subkategori : Sirkulasi
1. Definisi
Risiko perfusi miokard tidak efektif yaitu berisikomengalami penurunan sirkulasi arteri
koroner yang dapat mengganggu metabolisme miokard.
2. Faktor resiko
a. Hipertensi
b. Hiperlipidemia
c. Hiperglikemia
d. Hipoksemia
e. Hipoksia
f. Kekurangan volume cairan
g. Pembedahan jantung
h. Penyalahgunaan zat
i. Spasme arteri koroner
j. Peningkatan protein C-reaktif
k. Temponade jantung
l. Efek agen farmakologis
m. Riwayat penyakit kardiovaskuler padakeluarga
n. Kurang terpapar informasi tentang faktor risiko yang dapat diubah (mis.
Merokok,gaya hidup kurang gerak, obseitas).
3. Kondisi terkait klinis
a. Bedah jantung
b. Temponade jantung
c. Sindrom koroner akut
d. Diabetes melitus
e. Hipertensi
Keterangan
Diagnosis ini ditegakan padapasien yang belum berisiko mengalami gangguan pompa
jantung. Jika pasien berisiko mengalami gangguan pompa jantung maka lebih
dianjurkan untuk menegakan diagnosa risiko penurunan curah jantung.
4. Luaran keperawatan
a. Luaran utama
Perfusi miokard adalah keadequatan aliran darah arteri koronaria untuk
mempertahankan fungsi jantung.
Ekspetasi : Meningkat
Kriteria Hasil :
Gambaran EKG iskemia/injuri/infark
Nyeri dada menurun
Gambaran EKG aritmia menurun
Diaforesis menurun
Mual menurun
Muntah menurun
Ateri apikal membaik
Tekanan arteri rata-rata membaik
Takikardi membaik
Bradikardi membaik
Kekuatan nadi membaik
Tekanan darah membaik
Fraksi ejeksi membaik
Tekanan baji arteri pulmonalmembaik
Cardiac Index (CI) membaik
b. Luaran tambahan
Berat badan
Curah jantung
Kestabilan kadar glukosa darah
Kontrol risiko
Manajemen kesehatan
Status cairan
Status sirkulasi
Tingkat kepatuhan
5. Intervensi keperawatan
a. Intervensi utama
i. Manajemen aritmia
Definisi
Mengidentifikasidan mengelola gangguan irama dan/atau frekuensi jantung
yang berpotensi mengganggu hemodinamikatau mengancam nyawa.
Tindakan
Observasi
Periksa onset dan pemicu aritmia
Identifikasi jenis aritmia
Monitor frekuensi dan durasi aritmia
Monitor keluhan nyeri dadan(intensitas,lokasi, faktor pencetus,dan
faktor pereda)
Monotor respon hemodinamik akibat aritmia
Monitor saturasi oksigen
Monitor kadar elektrolit
Terapeutik
Berikan lingkungan yang tenang
Pasang jalan nafas buatan (mis. OPA, NPA, LMA, ETT), jika perlu
Pasang akses intravena
Pasang monitor jantung
Rekam EKG 12 sadapan
Periksa interval QT sebelum dan sesudah pemberian obat yang dapat
memperpanjang interval QT
Lakukan manuver Valsava
Lakukan masase karotis unilateral
Berika oksigen, sesuai indikasi
Lakukan pemasangan ICD (ImplantabelCardioverter Defribilator)
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian antiaritmia,jika perlu
Kolaborasi pemberian kardiversi, jika perlu
Kolaborasipemberian defribilasi, jika perlu
ii. Manajemen syok kardiogenik
Definisi
Mengidentifikasi dan mengelola ketidakmampuan tubuh menyediakan
oksigen dan nutrien untukmencukupi kebutuhan jaringan akibat penurunan
fungsi pompa jantung.
Tindakan
Obervasi
Monitor status kardiopulmonal( frekuensidan kekuatan nadi, frekuensi
napas, TD, MAP)
Monitor saturasioksigen (oksimetri nadai, AGD)
Monitor status cairan (masukan danhaluran urin, turgor kulit, CRT)
Monitor tingkat kesadaran dan respon pupil
Periksa seluruh permukaan tubuh terhadap adanya DOTS (
deformity/deformitas, open wound/ luka terbuka, tendrness/nyeri
tekan, swelling/bengkak)
Monitor EKG 12 lead
Monitor rongten dada (mis. Kongesti paru, edema paru,pembesaran
jantung)
Monitor enzim jantung (mis.CK, CKMB, Troponin)
Identifikasi penyebab masalah utama ( mis. Volume, pompa, atau
irama)
Terapeutik
Pertahankan jalan nafas paten
Berikan oksigen untuk mempertahankan saturasioksigen >94%
Persiapkan intubasi dan ventilasi mekanik, jika perlu
Pasang jalur IV
Pasang kateter ulin untuk menilai produksi urine
Pasang selang nasogastrik untuk dekompresi lambung, jika perlu
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian inotropik ( mis.dobutamin) jika TDS 70-
100 mmHg tanpa disertai tanda/gejala syok
Kolaborasi pemberian vasopresor (mis. Dopamin) jika TDS 70-
100 mmHg disertai tanda/gejala syok
Kolaborasi pemberian vasopressor kuat (mis. Norepinefrin),jika
TDS < 70mmHg
Kolaborasi pemberian antiaritmia, jika perlu
Kolaborasi pompaintra-aorta, jika perlu
iii. Pencegahan emboli
Definisi
Mengidentifikasi dan menurunkan risiko hambatan aliran darah akibat
embolus (mis.bekuan darah, udara)
Tindakan
Obserasi
Periksa riwayat pasien secara rinci untuk melihat fator risiko (mis.
Pascaoperasi, fraktur, kemoterapi,kehamilan,
pascapersalinan,imobilisasi, kelumpuhan, edema, ekstermitas,
PPOK,stroke, riwayat DVT sebelumnya)
Periksa trias Virchow (statis vena,hiperkoagulabilitas, dan trauma
yang mengakibatkan kerusakan intima pembuluhan darah)
Monitor adanya gejala baru darimengi, hemoptisis,nyeri saat inspirasi,
nyeri pleuritik
Monitor sirkulsi perifer (mis. Nadi perifer,edema, CRT, warna, suhu,
dan ada rasa sakit pada ekstermitas)
Terapeutik
Posisikan anggota tubuh yang berisiko emboli 200 diatas posisijantung
Pasangkan stocking atau alat kompresi pneumonatik intermiten
Lepaskan stocking atau alat kompresi pneumonatik intermiten selama
15-20 menit setiap 8 jam
Lakukan latihan rentang gerak aktif dan pasif
Lakukan perubahan posisi setiap 2 jam
Hindarimemjat atau menekan otot ekstermitas
Edukasi
Anjurkan melakukan fleksi danekstensi kaki paling sedikit 10 kali
setiap jam
Anjurkanmelaporkan perdarahan yang berlebihan (mis.
Mimisanberlebihan, muntah darah, urine berdarah, gusi berdarah,
perdarahan pervaginam, perdarahan menstruasi yang berat, , feses
berdarah),nyeri atau bengkak yang tidak biasa,warna biru atau ungu
pada jarikaki,nyeri . di jari kaki, bisul atau bintik putih dimulut atau
tenggorokan
Anjurkan berhentimerokok
Anjurkan minum obat antikoagulan sesuai dengan waktu dan dosis
Anjurkan konsumsi makanan yang tinggi vitamin K
Ajarkan menghindari duduk dengan kaki menyilang atau duduk lama
dengan kaki terantung
Ajarkan melakukan tindakan pencegahan (mis. Berjalan, banyak
minum, hindari alkohol,hindari imobilisasijangka panjang)
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian trobolitik, jika perlu
Kolaborasi pemberian koagulan dosis rendah atau antiplatelet
dosis tinggi (mis.heparin, clopidogrel, warfarin, aspirin,
dipyridamole, dekstran), jika perlu
Kolaborasi pemberian prometazin intravena dalam larutan
NaCl0,9% 25-50 cc dengan aliran lambat.
iv. Perawatan jantung
Definisi
Mengidentifikasi, merawat, dan membatasikomplikasi akibat
ketidakseimbangan antara suplai dan konsumsi oksigen miokard.
Tindakan
Observasi
Identifkasi tanda/gejala primer penurunacurah jantung (meliputi
dispnea, kelelahan, edema, ortopnea, parocsysmal nocturnal dyspnea,
peningkatan CVP)
Indentifikasi tanda/gejala sekunder penurunan curan jantung
( meliputi peningkatan berat badan, hepatomegali, distensi vena
jugularis, palpitasi, ronki basah, oliguria, batuk, kulit pucat)
Monitor tekana darah (termasuk tekanan daraortostatik, jika perlu)
Monitor intake dan otput cairan, monitor berat badan stiap hari pada
waktu yang sama
Monitor saturasi oksigen
Monitor keluhan nyeri dada ( intensitas, lokasi, durasi, presfitasi yang
mengurangi nyeri)
Monitor EJG 12 sadapan
Monitor aritmia(kelianan irama dan frekuensi)
Monitor nilai laboratorium jantung (mis. Elektrolit,enzim jantung,
BNP, Ntpro-BNP)
Monitor fungsi alat pacu jantung
Periksa tekanan darah dan frekuensi nadi sebelum dan sesudah
aktivitas
Periksa tekanan darah dan frekuensi nadi sebelum dan sesudah
pemberian obat (mis.beta bloker, ACE inhibitor, Calcimchanel bloker,
digoksin)
Terapeutik
Posisikan pasien semi fowler atau fowler dengan kaki kebawah atau
posisi nyaman
Berikan diet jantung yang sesuai (mis.batasi asupan kafein, natrium,
kolesterol, dan makanan tinggi lemak)
Gunakan stockings elastis atau pneumatik intermiten, sesuai indikasi
Fasilitasi pasien dan keluarga untuk modifikasigaya hidupsehat
Berikan terapi rileksasi untukmengurangi stress, jika perlu
Berikan dukungan emosional dan spiritual
Berikan oksigen untukmempertahankan saturasi >94%
Edukasi
Anjurkan beraktivitas fisiks esuai toleransi
Anjurkan beraktivitas fisiks secara bertahap
Anjurkan berhenti merokok
Ajarkan pasien dan keluarga untuk mengukur berat bdan harian
Ajarkan pasien dan keluarga untuk mengukur intake dan output cairan
harian
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian antiaritmia, jika perlu
Rujuk ke program rehabilitasi jantung
b. Intervensi tambahan
Berat badan
Curah jantung
Kestabilan kadar glukosa darah
Kontrol risiko
Manajemen kesehatan
Status cairan
Status sirkulasi
Tingkat kepatuhan