17. Murid OSIS (Putri) : “Woy bro, lihat nih gue OSIS.
18. NPC(Aulia) : “Apa? OSIS?, maksudmu babu sekolah? Bangga jadi Babu
sekolah?.
19. NPC (Dance suaraku) : “HAHAHAHAHA… HUUUUUUUU, (sambil
melempar kertas).
20. Murid OSIS (Putri) : “ (merenung).
21. Narator 1 : “Kupikir seorang OSIS adalah siswa yang penuh keberuntungan,
siswa yang penuh perhatian, dan siswa yang selalu dibanggakan. Tetapi,
tidak seperti yang aku bayangkan, menjadi seorang OSIS harus
memiliki mental dan fisik yang kuat.
22. Narator 2 : “Kita sebagai pengurus OSIS harus menerima celaan, baik siswa,
guru hingga pegawai sekolah. Jika program sekolah yang berkaitan
dengan OSIS tidak lancar pasti OSIS yang disalahkan habis-habisan.
Padahal kami sudah berusaha sebaik mungkin.
23. Narator 1 : “Semua aspirasi dan usulan dari semua murid telah kami terima
dan olah dengan baik, semua keinginan kalian untuk sebuah event atau
apapun yang berkaitan dengan sekolah telah kami usahakan. Tapi apa?
Sekolah tidak bisa menerima semua itu dengan berbagai alasan. Dan
ketika itu terjadi pengurus OSISlah yang disalahkan, katanya apaan
OSIS ngga seru event nya Majapahit mulu atau apalah, OSIS yang
menjadi sasaran, OSIS dibilang tidak bisa kerja. Terkadang kami lelah,
namun, kami selalu bersemangat dalam menjalankan tugas.
24. Narator 2 : “Sekolah menginginkan sebuah kemajuan baru, inovasi baru dan
prestasi tetapi tak mau memberikan partisipasi, aku tak mengerti
mengapa harus seperti ini. Apakah karena sekolah kita gratis?, aku tak
mengerti apa yang kalian inginkan.
25. Dance lanjutan:
- Atiqoh
- Wulida
- M. Naela
- Amelda
26. Narator 1 : “Tapi mungkin kau memiliki tujuan yang lain, tapi lagi-lagi aku
tak yakin.
27. Narator 2 : “Sudah beberapa kisah yang aku ceritakan dan semuanya
mengenai pengurus dan sistem sekolahnya saja. Rasanya tidak adil jika
aku menceritakan sistem sekolahnya saja.
28. Narator 1 : “Baiklah akan aku ceritakan siswa-siswanya juga.
29. Siswa 1 (Triyono) : “Eh bro, mau ini gak?.
30. Siswa 2 (Marvel) : “Bro lu ga takut nanti ketahuan.
31. Siswa 3 (Ardian) : “Heleh, paling cuma disuruh ke BK.
32. Siswa 1 (Triyono) : “Bener tuh, emang siapa yang berani laporin kita? OSIS?,
tch sok asik.
33. Anggota :
- Tyas
- Shofian
- Wulida
- Zahra
- Ajeng
- Adit
34. Narator 1 : “ Yahh masa muda adalah masa timbulnya cinta monyet, ini
sungguh mengerikan.
35. Dance lanjutan
- Wulida
- Ajeng
- Tias
- Natasya
- Saskia
36. Narator 2 : “kurasa itu bukanlah cinta, tapi itu hawa nafsu. Apa? Itu sudah
biasa? Di zaman sekarang itu hal biasa, jika seperti itu jangankan
akhirat. Apa kabar dengan masa depanmu?
37. Narator 1 : “ Jika kau tak mau mengalaminya, kusarankan kau tidak usah
berpacran
DRAMA BULYING
38.
- Ajeng (membuly)
- Saskia
- Shafira
- Tias
- Gendis (korban)
39. Ajeng : “nih pake lips tick biar bibirnya cerah
40. Gendis : “Tapi kok baunya kayak lem si
41. Ajeng : “engga kok, emang gini baunya
42. ( Tarian bily elise) tarian lanjutan
43. Narator 2 :”kau pikir kau ini sempurna? Hingga kau bisa melecehkan seperti
ituu!
44. Narator 1:”Kawanku…maafkan aku…maafkan aku yang hanya bisa
melihatmu sengsara, maaflkan aku yang hanya bisa menyaksikan
kedzoliman yang kamu kau alami.
45. Wulida :”bagiku masa remaja bagaikan labirin, kita tidak pernah tahu mana
jalan yang benar, dan mana jalan yang terlihat benar. Dan kini aku
tersesat, aku putus asa, sudah tidak ada harapan lagi untukku. Ya, aku
adalah salah satu korban dari marak nya pergaulan bebas. apa yang
dikatakan oleh teman-temanku, bagaimana dengan masa depanku? Aku
benar-benar tersesat dalam situasi ini, dan yang ada dipandanganku
hanyalah…. Gelap…. Selamat tinggal
46. (Bunuh diri)
TARIAN PENUTUPAN
- Aditya
- Zahra
- Agus
- Fajar listiaji
- Triyono
- Shafira
- Ajeng
- Saskia
- Indri
- Aca
47. Kita benar-benar tidak tahu, mana yang benar dan mana yang terlihat
benar. Kita tidak pernah tau untuk apa kita disini, kita tidak pernah tau
apa yang sebenarnya terjadi, kita tidak pernah tahu apa yang telah
kalian rumuskan kepada kami. Kami tidak pernah tau akan dijadikan
apa kita.
Hati kami kau hancurkan, bakat kami kau enyahkan, impian kami
kau hapuskan, mata kami kau butakan, telinga kami kau tulikan, dan
suara kami kau bisukan. Terimakasih atas labirin yang telah kau
berikan. .