Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PENYAKIT MENULAR SEKSUAL

HUMAN PAPILLOMA VIRUS

Dosen Pengampu :

AMBIKA KURNIA,M.PH

Disusun Oleh :

Jiyah Gupita Laksmi (202201011)

D III KEBIDANAN

AKADEMI KEBIDANAN HARAPAN MULYA

PONOROGO 2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik hidayah, dan
inayahnya kepada kita semua. Sehingga kita bisa menjalani kehidupan ini sesuai dengan
ridhonya. Syukur alhamdulilah saya dapat menyelesaikan makalah ini sesuai dengan rencana.
Makalah ini saya beri judul "Human Papilloma Virus" Makalah ini disusun untuk memenuhi
mata kuliah Ginekologi.

Selanjutnya, kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Ambika Kurnia,M.PH selaku
Dosen Pengampu mata kuliah Ginekologi yang telah membimbing kami dalam pembuatan
makalah ini hingga selesai.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak yang bersifat membangun demi
kesempurnaan makalah ini.

Semoga makalah ini memberikan informasi dan bermanfaat untuk pengembangan


wawasan dan meningkatkan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Ponorogo,20 Desember 2023

(Penulis)
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................

DAFTAR ISI.......................

BAB PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang.......................

1.2 Rumusan masalah.......................

1.3 Tujuan.......................

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian human papiloma virus (HPV) ......................

2.2 Faktor-Faktor Penyebab HPV...............

2.3 Gejala-Gejala HPV........................

2.4 Penularan Dari HPV .......................

2.5 Penyakit yang Disebabkan oleh HPV .............

2.6 Cara PencegahanHPV ................

2.7 Cara Mengobati HPV......................

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan.......................

3.2 Saran.......................

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Human papillomavirus (HPV) adalah virus yang paling sering dijumpai pada penyakit
menular seksual dan diduga berperan dalam proses terjadinya kanker. Terdapat sekitar 130 tipe
HPV yang telah berhasil diidentifikasi dan lebih dari 40 tipe HPV dapat menginfeksi area genital
laki-laki dan perempuan, mulut, serta tenggoro-kan. Virus ini terutama ditularkan melalui
hubungan seksual. Varian yang sangat ber-bahaya dari virus ini adalah HPV tipe 16, 18, 45 dan
56.HPV merupakan virus yang menginfeksi kulit (epidermis) dan membran mu-kosa manusia,
seperti mukosa oral, esofagus, laring, trakea, konjungtiva, geni-tal, dan anus. HPV tidak pernah
mengin feksi mukosa saluran cerna. Virus ini teru-tama ditularkan melalui hubungan seksual
termasuk oral sex, anal sex, dan hand sex. Virus ini juga dapat menular melalui kon-tak
nonseksual seperti transmisi vertikal ibu kepada bayinya (sangat jarang terjadi), penggunaan
alat-alat yang telah terkon-taminasi seperti handuk, sarung tangan, dan pakaian. Virus menular
melalui kontak langsung dengan lesi yang telah terinfeksi. Masa inkubasi HPV 3-4 bulan
(bervariasi 1 bulan hingga 2 tahun). HPV membelah ber-kali-kali bila respon imun rendah,
misalnya pada kasus HIV, merokok, hamil, dan mal-nutrisi. HPV tidak dapat disembuhkan, in-
dividu yang terinfeksi akan selalu mem-bawa virus.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud HPV ?

2. Apa yang dimaksud faktor-faktor penyebab HPV ?

3. Apa yang dimaksud gejala-gejala yang di timbulkan HPV ?

4. Apa yang dimaksud penularan dari HPV ?

5. Apa yang dimaksud penyakit yang ditimbulkan HPV ?

6. Apa yang dimaksud cara pencegahan HPV ?

7. Apa yang dimaksud cara mengobati HPV ?


1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui apa itu HPV

2. Untuk mengetahui factor penyebab HPV

3. Untuk mengetahui gejala gejala yang di timbulkan

4.Untuk mengetahui penularan HPV

5.Untuk mengetahui penyakit yang ditimbulkan HPV

6.Untuk mengetahui cara pencegahan HPV

7.Untuk mengetahui cara mengobati HPV


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian

Kesehatan merupakan faktor penting dalam menunjang segala aktifitas hidup


seseorang. Namun banyak orang yang menganggap remeh sehingga mengabaikan kesehatan
dengan berbagai pola dan gaya hidup yang semaunya sehingga berpengaruh pada kondisi
kesehatan dan kemungkinan mengakibatkan berbagai penyakit-penyakit yang dapat
dialaminya. Salah satu masalah kesehatan khususnya pada perempuan yang mendapatkan
perhatian penting yaitu kanker serviks yang disebabkan oleh Human Papillomavirus (HPV),
Berdasarkan data WHO pada tahun 2012, kanker serviks merupakan kanker keempat yang
paling umum pada wanita, dengan perkiraan 265.563 kematian dan 527.624 kasus baru pada
tahun 2012. Sebagian besar (+85%) dari beban global terjadi di daerah yang kurang
berkembang, dimana ia menyumbang hampir 12% dari semua kanker wanita (Bruni, et.al.,
2014). International Agency for Research on Cancer (IARC) telah memperkirakan pada tahun
2050 populasi perempuan usia 15 tahun ke atas yang menderita kanker serviks di seluruh dunia
mencapai tiga miliar. Di Indonesia sendiri, menurut data pada tahun 2012, merupakan
penyakitnomor dua paling umum yaitu sekitar 20.928 kasus kanker serviks baru per tahun dan
9.498 kasus di antaranya berakhir dengan kematian (Bruni.et al., 2014). Tingginya kasus kanker
serviks berhubungan dengan minimnya akses terhadap fasilitas kesehatan dan juga
terbatasnya, pengetahuan tentang faktor risiko, pencegahan, deteksi dini, dan terapi terhadap
lesi prakanker serviks (Kemenkes.2013),

Human Papilloma Virus (HPV) merupakan jenis virus yang cuk up lazim. Jenis yang
berbeda dapat menyebabkan kutil atau pertumbuhan sel yang tidak normal (displasia) dalam
atau disekitar leher rahim atau dubur yang dapat menyebabkan kanker leher rahim atau dubur.
Kutilkutilini pada umumnya tumbuh di permukaan kulit yang lembab dan di daerah sekitar alat
kelamin sehingga disebut kutil kulit dan kutil kelamin. Infeksi HPV pada alat kelamin dapat
disebarkan melalui hubungan seks, sedangkan penularan kutil kulit pada tangan atau kaki dapat
terjadi tanpa hubungan seks (penularannya dapat melalui sentuhan atau penggunaan barang
secara bersama).
Human papillomavirus (HPV) adalah virus yang paling sering dijumpai pada penyakit
menular seksual dan diduga berperan dalam proses terjadinya kanker. Terdapat sekitar 130 tipe
HPV yang telah berhasil diidentifikasi dan lebih dari 40 tipe HPV dapat menginfeksi area genital
laki-laki dan perempuan, mulut, serta tenggoro- kan. Virus ini terutama ditularkan melalui
hubungan seksual. Varian yang sangat ber- bahaya dari virus ini adalah HPV tipe 16, 18, 45 dan
56.HPV merupakan virus yang mengin-feksi kulit (epidermis) dan membran mu-kosa manusia.
seperti mukosa oral, esofagus, laring, trakea, konjungtiva, geni-tal, dan anus. HPV tidak pernah
mengin feksi mukosa saluran cerna. Virus ini teru-tama ditularkan melalui hubungan seksual
termasuk oral sex, anal sex, dan hand sex. Virus ini juga dapat menular melalui kon-tak
nonseksual seperti transmisi vertikal ibu kepada bayinya (sangat jarang terjadi), penggunaan
alat-alat yang telah terkon-taminasi seperti handuk, sarung tangan, dan pakaian. Virus menular
melalui kontak langsung dengan lesi yang telah terinfeksi. Masa inkubasi HPV 3-4 bulan
(bervariasi 1 bulan hingga 2 tahun). HPV membelah ber-kali-kali bila respon imun rendah,
misalnya pada kasus HIV, merokok, hamil, dan mal-nutrisi. HPV tidak dapat disembuhkan, in-
dividu yang terinfeksi akan selalu mem-bawa virus.

2.2 Faktor penyebab

Virus HPV hidup dalam sel permukaan kulit yang masuk melalui luka di kulit. Penyebaran
infeksi HPV dapat terjadi melalui kontak langsung dengan kulit penderita. Sebagian besar virus
HPV menimbulkan kutil pada bagian tubuh, sedangkan sebagian kecil lainnya dapat memasuki
tubuh melalui hubungan seksual. Ibu hamil juga dapat menularkan virus ini pada bayinya saat
persalinan..Infeksi HPV dapat menular melalui kontak langsung antarkulit maupun selaput
lendir ketika berhubungan seksual. Penularan virus HPV juga dapat terjadi dari ibu kepada bayi
jika lahir secara normal. Hal ini dapat menyebabkan infeksi HPV pada saluran pernapasan atas
bayi.Ada beberapa kondisi yang dapat meningkatkan risiko infeksi virus HPV, yaitu:

1. Sering berganti pasangan seksual..

2. Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.

3. Memiliki luka terbuka pada kulit.

4. Menderita penyakit menular seksual, seperti gonore atau chlamydia.

5. Melakukan hubungan seksual melalui anal,

2.3 Gejala HPV

Dalam kebanyakan kasus, sistem kekebalan tubuh dapat mengalahkan infeksi HPV
sebelum menciptakan kutil. Namun, ketika kutil muncul, penampilannya bervariasi tergantung
pada jenis HPV yang terlibat.
HPV bukan jenis virus baru namun, banyak orang tidak menyadarinya karena virus ini
jika menjangkiti manusia tidak manimbulkan gejala dan tidak menyebabkan masalah kesehatan
yang serius sampai infeksi virusnya menjadi parah. Setiap saat HPV dapat menginfeksi tanpa
menunjukkan gejala. HPV tidak seperti virus lainnya yang menunjukkan gejala fisik menurun
apabila terjangkit virus ini tetapi seseorang baik pria maupun wanita dapat terkena HPV
bertahun-tahun sebelum menyadarinya.

Tanda-tanda terserang HPV sering hanya ditunjukkan o leh tumbuhnya kutil. Kutil yang
tumbuh mungkin berwarna merah muda, putih, abu-abu ataupun coklat.Awalnya hanya berupa
bintil-bintil kecil yang kemudian bersatu membentuk kutil yang lebih besar. Semakin lama kutil
dapat menjadi semakin besar. Pertumbuhan kutil akan semakin besar dan banyak jika tumbuh
di kulit lembab akibat kebersihan kulit kurang dijaga.Kutil-kutil ini dapat menyebabkan rasa
sakit dan gatal sehingga membuat tidak nyaman dan sering kali baru disadari keberadaannya
saat jumlahnya sudah bertambah banyak dan besar. Kutil dapat bertumbuh dengan cepat
segera setelah terinfeksi atau pun beberapa bulan bahkan beberapa tahun setelah terinfeksi
HPV, dan bahkan tidak pernah tumbuh sampai dinyatakan kita terinfeksi HPV (atau sampai kita
menyadari bahwa kita terinfeksi HPV). Oleh karenanya, untuk menjaga segala sesuatu yang
tidak diinginkan maka dianjurkan untuk rutin melakukan Pap smear tes Pap minimal setahun
sekali bagi wanita di atas usia 21 tahun. Umumnya dokter dapat menentukan apakah kita
mempunyai kutil kelamin dengan melihatnya. Kadang kala alat yang disebut anoskop dipakai
untuk memeriksa daerah dubur. Jika perlu, contoh kutil dipotong dan diperiksa diperiksa
dengan mikroskop (biopsi). HPV yang menyebabkan kutil kelamin tidak sama dengan virus yang
menyebabkan kanker. Tetapi jika kita mempunyai kutil, maka kita mungkin terinfeksi jenis HPV
lain yang dapat menyebabkan kanker.

1. Gejala fisik yang terlihat pada wanita:

Kutil pada organ kelamin, dubur/anus atau pada permukaan vagina

Pendarahan tidak normal

2.Vagina menjadi gatal, panas atau sakit

Gejala fisik yang terlihat pada pria:Kutil pada penis, anus atau skrotum,dan Kutil pada uretra
(mungkin terjadi penurunan jumlah urin

2.4 Penularan HPV

HPV tidak hanya tertular melalui pertukaran cairan tubuh (terutama malalui hubungan
seks, pertukaran jarum suntik untuk digunakan bersarna,dll) tetapi juga lewat penggunaan
barang secara bersama (handuk, sprei, dll), sentuhan (apa bila ada kutil di badan), melalui
ciuman (bila HPV sudah menyebabkan gangguan pada mulut), serta kurangnya kesadaran untuk
menjaga kebersihan tubuh (terutama area sekitar kemaluan).Oleh karenanya bukan tidak
mungkin seseorang terinfeksi HPV jauh sebelum ia melakukan hubungan seks pertamakalinya.
Namun pada umumnya penularan HPV terjadi melalui kontak seksual (umur 15 hingga 49
tahun), tetapi tidak seorang dokter pun dapat memperkirakan kapan infeksi itu terjadi.
Kebanyakan infeksi HPV juga dapat mengalami remisi setelah beberapa tahun.Beberapa di
antaranya bahkan akan menetap dengan atau tanpa menyebabkan abnormalitas pada sel.
Untuk menemukan HPV, dokter mencari displasia atau kutil kelamin. Oleh karenanya jika
tampak adanya kutil maka se geralah memeriksakan diri sehingga dokter dapat memeriksanya
sedangkan perubahan pada leher rahim dapat diperiksa atau diketahui dengan melakukan tes
Pap. Walaupun Pap smear dapat menyembuhkan kanker rahim, tidak berarti bahwa seseorang
dapat terbebas begitu saja. Orang yang pernah terinfeksi HPV harus rutin melakukan Pap smear
k arena virus ini dapat sewaktu-waktu kembali tanpa disadari.

2.5 Penyakit yang Disebabkan oleh HPV

Berbagai jenis HPV menyebabkan kutil umum pada tangan atau kaki. HPV juga dapat
mengakibatkan masalah pada mulut atau pada lidah dan bibir. Beberapa jenis HPV dapat
menyebabkan kutil kelamin pada penis, vagina dan dubur. Jenis HPV lain dapat menyebabkan
pertumbuhan sel yang tidak normal yang disebut displasia. Displasia dapat berkembang
menjadi kanker dubur pada laki-laki dan perempuan, dan kanker leher rahim (cervical cancer),
atau kanker penis. Displasia di sekitar dubur disebut neoplasia intraepitelial anal (anal
intraepithelial neoplasia/AIN). Epitel adalah lapisan sel yang meliputi organ atau menutupi
permukaan tub yang terbuka. Neoplasia berarti perkembangan baru sel yang tidak normal. AIN
adalah perkembangan sel baru yang tidak normal pada lapisan dubur. Displasia pada daerah
leher rahim disebut neoplasia intraepitelial serviks (cervical intraepithelial neoplasia/CIN).

•Kondiloma genital

Dapat ditularkan melalui sentuhan dan hubungan seksual. Penyakit ini dapat menyerang siapa
saja, namun ada sebagian orang yang berisiko untuk terjangkit penyakit ini antara lain: orang
yang sering kont ak dengan air/bekerja di tempat basah (seperti tukang ikan, tukang daging,
pemotong hewan), orang yang hiperhidrosis/ telapak tangan atau kakinya selalu basah, anak-
anak. Penyakit ini menular baik dengan kontak langsung maupun tidak langsung seperti
pemakaian handuk dan baju yang bersamaan. Pada orang-orang yang berisiko terjangkit
penyakit ini dapat terjadi kekambuhan karena virus ini mudah hidup dan berkembang pada
kulit yang sering terkena traurna dan selalu basah. Pada orang yang imunnocompromise atau
daya tahan tubuh kurang baik atau buruk virus ini dapat berkembang cepat pada seluruh badan
atau bekembang menjadi keganasan kulit seperi kanker skuamosa.
•Kutil kelamin

Berbentuk benjolan-benjolan kecil yang dapat berjumlah semakin banyak, berkumpul, dan
membentuk tonjolan-tonjolan seperti jengger ayam.Kutil dapat timbul di organ seksual wanita,
mulut rahim, hingga anus (pada hubungan seksual anal). Pada laki-laki, kutil dapat timbul di
penis, kulit pembungkus penis, dan anus. Kutil ini dapat menyebabkan rasa gatal, tidak nyaman,
hingga nyeri.

•Kutil biasa.

Kutil biasa ini muncul dalam bentuk benjolan yang kasar dan menonjol yang biasanya terjadi di
tangan dan jari. Dalam kebanyakan kasus, kutil ini akan membuat penampilan menjadi tidak
menarik, dan terkadang bisa juga menyakitkan atau rentan terhadap cedera atau pendarahan.

•Kutil plantar.

Kutil plantar muncul dalam bentuk yang kasar dan biasanya muncul di tumit atau bola kaki
Anda. Kutil ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan

•Kutil datar

Umumnya terletak di telapak kaki. Tidak seperti kutil lainnya, kutil ini lebih datar dan keras.
Dapat menyebabkan nyeri jika tertekan.

•Kanker serviks

Memiliki gejala awal berupa keputihan berbau, perdarahan setelah. berhubungan seksual,
perdarahan tidak teratur, atau perdarahan setelah menopause. Pada stadium yang lebih lanjut,
pasien dapat mengalami lemas, berat badan yang menurun, gangguan saat buang air kecil,
nyeri tulang, dan lainnya yang menandakan kanker telah menyebar ke organ tubuh lain, Untuk
dapat sampai menjadi kanker serviks, umumnya dibutuhkan waktu yang tidak sedikit, yakni
sampai belasan tahun.

•Kanker rongga mulut

Kanker jenis ini dapat terjadi jika HPV tipe 16 dan 18 menginfeksi mulut dan tenggorokan
melalui seks oral. Gejalanya berupa bercak putih atau merah dalam mulut, kebas pada wajah,
mulut, atau leher, sakit tenggorokan, kesulitan mengunyah dan menelan, dll.

2.6 Cara Penecegahannya


Tidak ada cara yang mudah untuk mengetahui apakah seseorang terinfeksi HPV. Orang
yang tidak menunjukkan tanda atau gejala infeksi HPV pun tetap dapat menularkan. infeksinya
(sebagai karier). Penecegahan yang dapat dilakukan seperti:

•Gunakan kondom

•Jangan merokok

•Jangan berganti-ganti pasangan seks, satu lebih baik

•Lakukan tes pap minimal setahun sekali

Namun demikian, kondom tidak dapat mencegah penularan HPV secara keseluruhan karena
virus ini dapat menular melalui hubungan langsung dengan daerah kulit yang terinfeksi yang
tidak diliputi oleh kondom. Laki-laki dan perempuan yang aktif secara seksual mungkin
sebaiknya melakukan tes Pap secara berkala pada Vagina dan atau dubur untuk mencari sel
yang abnormal atau tanda awal k util. Hasil positif dapat ditindaklanjuti untuk mengetahui
apakah pengobatan dibutuhkan.

Tips menghindarkan wanita dari kemungkinan terkena kanker mulut rahim sebagai berikut:

1. Waspadai gejalanya. Segera hubungi dokter kalau terdapat gejala-gejala yang tidak normal
seperti pendarahan, terutama setelah aktivitas seksual.

2. Pemeriksaan teratur. Lakukan tes pap smear setiap tahun. Ini dilakukan sampai berusia 70
tahun.

3. Jangan merokok karena yang dikandung tembakau dapat merangsang timbulnya sel-sel
kanker melalui nikotin dikandung dalam darah Anda. Risiko wanita perokok 4-13 kali lebih besar
dibandingkan wanita bukan perokok. Diperkirakan nikotin memberikan efek toksik pada sel
epitel, termasuk selaput lendir mulut rahim, sehingga memudahkan masuknya mutagen virus
dan membuatnya rentan terhadap sel-sel kanker.

4. Hindarkan kebiasaan pencucian vagina dengan menggunakan obat-obatan antiseptik


maupun deodoran karena akan mengakibatkan iritasi di serviks yang merangsang terjadinya
kanker.

2.7 Pengobatan HPV

Sebagian besar infeksi HPV akan sembuh dengan sendirinya dalam 1-2 tahun karena
adanya sistem kekebalan tubuh alami. Namun demikian infeksi menetap yang disebabkan oleh
tipe-tipe HPV resiko tinggi seperti tipe 16 atau 18 akan mengarah pada kanker serviks. Kanker
serviks mulai berkembang ketika sel-sel abnormal pada di nding serviks mulai memperbanyak
diri tanpa terkontrol dan membentuk sebuah benjolan yang disebut tumor. Sampai saat ini,
belum ada pengobatan langsung untuk infeksi HPV. Sistem kekebalan tubuh dapat
"memberantas" infeksi HPV, namun orang tersebut dapat kembali tertular lagi. Bagi beberapa
wanita dengan infeksi HPV pada leher rahim menjadi resisten terhadap obat- obat diatas oleh
karenanya pengobatannya (pengambilan displasia dan kutil) dapat dilakukan dengan cara
berikut:

Membakarnya dengan jarum listrik (kauterusasi listrik) atau laser

•Membekukannya dengan Nitrogen cair

•Hentikan melalui pembedahan

•Mengobatinya dengan zat kimia

Pengobatan lain yang kurang laz im untuk kutil adalah obat 5-FU (5-fluorourasil) dan interferon
alfa. 5-FU berbentuk krim. Suatu obat baru, yaitu imikuimod, disetujui di AS untuk mengobati
kutil kelamin. Sidofoyir yang aslinya dikembangkan untuk mengobati virus Sitomegalia (CMV)
mungkin juga dapat membantu memerangi HPV. Infeksi HPV dapat bertahan lama terutama
pada orang HIV-positif. Oleh karena displasia dan kutil dapat kambuh maka, penyakit sebaiknya
diobati sesegera mungkin mengurangi kemungkinan. penyebaran atau kambuh.

Pengobatan pada kanker mulut mhim ada tiga, yaitu operasi, penyinaran (radiasi), dan
kemoterapi. Masing-masing terapi dilakukan dokter menurut stadium kanker yang dialami
pasien dan dengan pertimbangan kaidah dan risiko bagi pasien. Stadium O atau disebut juga
lesi prakanker sangat mudah diobati dengan tindakan lokal. Selanjutnya stadium 1, dibagi A dan
B, pilihan pengobatan dengan operasi. Stadium 2A masih dioperasi, tetapi stadium 2B tidak lagi
dioperasi, melainkan sebaiknya radiasi dibantu kemoterapi. Stadium 3 dan 4 adalah stadium
lanjut, dibagi juga A dan B, biasanya radiasi dibantu kemoterapi, Sebanyak 20% kutil akan hilang
sembuh dengan sendirinya tanpa pengobatan. Pengobatan dapat memindah/mangangkat kutil
atau sel abnormal tetapi tidak melindungi/ menyembuhkan. dari virus yang telah ada dalam
tubuh kita. Obat seperti Podophyllin, Asam tricloroasetat atau krim Aldara hanya dapat
menyembuhkan kutil yang terdapat di permukaan kulit saja. Penggunaan obat-obatan ini
sebanyak satu atau dua kali seminggu dapat membantu menghilangkan 60% kutil yang ada.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Human Papilloma Virus (HPV) adalah jenis virus yang cuku p lazim. Jenis yang berbeda dapat
menyebabkan kutil atau pertumbuhan sel yang tidak normal (displasia) dalam atau di sekitar
leher rahim atau dubur yang dapat menyebabkan kanker leher rahim atau dubur.

HPV tidak hanya tertular melalui pertukaran cairan tubuh (terutama malalui hubungan seks,
pertukaran jarum suntik untuk digunakan bersama,dll) tetapi juga lewat penggunaan barang
secara bersama (handuk, sprei, dll), sentuhan (apa bila ada kutil di badan), melalui ciuman (bila
HPV sudah menyebabkan gangguan pada mulut), serta kurangnya kesadaran untuk menjaga
kebersihan tubuh (terutama daerah sekitar organ kelamin).

3.2 Saran

Untuk mahasiswa agar menghetahui bahwa penyakit kanker serviks yang disebabkan oleh HPV
sangat berbahaya, sehingga kami menyarankan agar berhati hati dengan pergaulan bebas yang
berkelanjutan dengan seks bebas pencega hanpenyakit yang disebabkan oleh HP V ia la h
melalui pengendalian yang meliputi pemeriksaan serologis dan pengobatan penderita.Dan
apabila terjadi dalam informasi data serta penulisan makalah ini ada kesalahan kami mohon
maaf dan berikan kami saran atau kritikannya.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2008, Gejala HPV,

Arnita, 2008, Lindungi Leher Rahim dari Kanker,

Barr E. Tamms G., 2007, Vaksin human papillomavirus kuadrivalen,

Jawetz, Melnick, 1995. Mikrobiologi untuk Profesi Kesehatan, Ed. 16, EGC, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai