“HUMAN PAPILLOMAVIRUS”
Oleh :
RITA ERLINDA
NIM : 2102013
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya
maka saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah tentang “Human
papillomavirus”. Penulisan makalah adalah merupakan salah satu tugas dan
persyaratan untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Maternitas.
Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
hingga akhirnya saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini tanpa hambatan
apapun. Demikian tugas makalah ini saya buat semoga dapat bermanfaat dan
dapat menambah ilmu pengetahuan. Aamiin.
Rita Erlinda
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI............................................................................................................3
BAB I.......................................................................................................................4
PENDAHULUAN...................................................................................................4
Latar Belakang...................................................................................................................4
Rumusan Masalah..............................................................................................................5
Tujuan 6
BAB II......................................................................................................................7
PEMBAHASAN......................................................................................................7
Pengertian 7
Ciri-ciri Human Papilloma Virus.....................................................................................11
Klasifikasi HPV...............................................................................................................11
Cara Penularan Virus HPV ( Human Papilloma Virus ).................................................12
Perkembangan dari HPV menuju kanker serviks............................................................12
Kanker Serviks.................................................................................................................13
Mekanisme kanker serviks...............................................................................................13
BAB III..................................................................................................................15
PENUTUP..............................................................................................................15
Kesimpulan 15
Saran 15
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................16
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
untaian ganda yang menular secara seksual dan menginfeksi permukaan kulit dan
mukosa epitel (Kahn, 2011). Infeksi HPV pada genitalia merupakan infeksi yang
sering terjadi dan bersifat asimtomatik (Rusmil, 2010). Terdapat 100 tipe HPV
diperkirakan mencapai 90-100 diantara 100 000 penduduk pertahun (Pradipta &
Sungkar, 2007) dan masih menduduki tingkat pertama dalam urutan keganasan
pada wanita (Suwiyoga, 2007). Sekitar 70% kejadian kanker leher rahim
Kutil kelamin merupakan penyakit yang sangat menular dan hampir selalu
menular secara seksual, tetapi transmisi vertikal dan autoinokulasi juga dapat
kejadian kutil kelamin disebabkan oleh HPV tipe 6 dan 11. Walaupun penyakit
Pada tanggal 8 Juni 2006, FDA (The U.S. Food and Drug Administration)
telah mengesahkan vaksin HPV (FDA, 2006) dan sudah mendapat izin edar dari
2008).
HPV sebagai pencegahan kutil kelamin pada pria. Vaksin ini mempunyai
efektivitas sekitar 90% untuk mencegah kutil kelamin yang disebabkan oleh HPV
tipe 6 dan 11. Vaksin ini diberikan kepada wanita dan pria yang berusia 9 sampai
26 tahun dan diberikan sebanyak 3 kali dalam jangka waktu tertentu (FDA, 2009).
Adapun penyebab tingginya angka kejadian dan kematian akibat infeksi HPV
pencegahan terhadap infeksi tersebut (Tarigan, 2009). Hal tersebut juga terbukti
dari hasil beberapa penelitian yang dilakukan oleh Lenehan, et al. (2007),
Rumusan Masalah
6. Apa yang dimaksud dengan kanker serviks serta mekanisme dan gejala
7. Bagaimana diagnose untuk HPV (Human papillomavirus)
Tujuan
6. Mengetahui Apa yang dimaksud dengan kanker serviks serta mekanisme dan
gejala
Pengertian
virus ini ditandai dengan tumbuhnya kutil pada kulit di berbagai area tubuh,
Menurut Khan (2011), siklus hidup HPV terjadi hanya pada keratinosit yang
jinak), DNA virus diatur secara terpisah dengan DNA sel leher rahim (lokasinya
Pada infeksi yang menyebabkan keganasan, DNA virus akan berintegrasi dengan
genom sel leher rahim yang menyebabkan terjadinya mutasi. Integrasi HPV-DNA
ekspresi E6 dan E7. Kedua protein tersebut masing-masing mensupresi gen p53
tumor. Apabila fungsi gen tersebut terganggu, maka neoplasma akan terbentuk
(Pradipta & Sungkar). Pada lesi jinak, protein E6 tidak mengakibatkan efek pada
penderita atau melakukan hubungan seks dengan penderita. Sebagian besar infeksi
HPV tidak berbahaya dan tidak menimbulkan gejala. Meski begitu, diperkirakan
sekitar 70% dari kasus kanker serviks di dunia disebabkan infeksi virus ini.
Untuk mencegahnya, vaksinasi HPV dapat diberikan kepada pria dan wanita
dari produksi antibodi seseorang atau sel T sebagai hasil infeksi atau pajanan
alami suatu antigen. Pada beberapa kasus, suntikan ulangan diberikan untuk
tinggi (Pradipta & Sungkar, 2007). Vaksinasi adalah memasukkan vaksin kedalam
tubuh dengan tujuan menginduksi kekebalan (Harjono, et al., 1994). Vaksin HPV
Sebelumnya, terdapat vaksin hepatitis B untuk mencegah kanker hati (Pradipta &
imunisasi yang dianjurkan (Hadinegoro, 2008). Selain itu, guna mengurangi risiko
HPV adalah dengan rekombinan DNA. Terdapat 3 jenis teknologi yang digunakan
untuk memproduksi vaksin HPV, yaitu: a. Viral Like Particles Vaccines (VLP)
Vaksin dibentuk dengan protein virus, L1, yang bertanggung jawab dalam
dirinya sendiri menjadi partikel yang menyerupai virus. Partikel tersebut tidak
mengandung DNA virus sehingga tidak bersifat infeksius dan dapat
menghilangkan risiko seseorang terkena infeksi dari vaksin itu sendiri. Partikel
ekspresi antigen dengan peptida sintetik yang dapat berespons terhadap epitop
imunogenik protein virus. Pada binatang percobaan vaksin ini memiliki kapasitas
Vectors. Vaksin berasal dari virus hidup yang direkombinan dengan virus vaccinia
untuk mengekspresikan gen HPV tipe 16 dan 18. Pengembangan vaksin saat ini
melindungi manusia terhadap infeksi HPV tipe 16 dan 18. Terdapat dua jenis
vaksin yang telah dipasarkan dan sudah melewati uji klinis yakni vaksin bivalen
(untuk HPV tipe 16 dan 18) dan vaksin quadrivalen (untuk HPV tipe 6, 11, 16,
dan 18). Pemikiran terbaru adalah penambahan VLP dari Universitas Sumatera
Utara HPV tipe lain. Meskipun demikian, penambahan VLP pada satu vaksin
Pada tanggal 8 Juni 2006, FDA (The U.S. Food and Drug Administration) telah
mengesahkan vaksin HPV (FDA, 2006) dan sudah mendapat izin edar dari BPOM
wanita ini, namun saat ini pemberian vaksin diupayakan dapat diperluas untuk
remaja pria (Depkes RI). Pemberian vaksin HPV sebagai pencegahan kutil
kelamin pada pria telah disahkan oleh FDA pada tanggal 16 Oktober 2009 (FDA,
2009).
antibody yang dihasilkan oleh vaksin. Penelitian menunjukkan bahwa serum IgG
dapat bersifat melindungi terhadap infeksi HPV dan kadar IgG yang tinggi dalam
darah disebabkan oleh adanya vaksin L1 HPV yang telah diberikan sebelumnya.
Pada prinsipnya IgG pada cairan yang keluar dari mulut rahim bersifat melindungi
terhadap infeksi HPV dan hal ini diperantarai oleh serum IgG yang biasa
yang akhirnya mencegah infeksi. Kadar sistemik dari IgG secara substansial lebih
kekebalan sistemik terhadap infeksi virus HPV pada lokasi lain seperti kulit dan
selaput lendir permukaan epitel lainnya. Dari data tentang percobaan tentang
puncaknya setelah imunisasi dan kemudian menetap, tetapi masih lebih tinggi
dibandingkan dengan respon kekebalan tubuh yang timbul pada infeksi alami
HPV dan kadar tersebut menetap pada 48 bulan setelah Universitas Sumatera
beberapa tahun dan risiko mendapat infeksi baru sangat bergantung ada perilaku
seksual dari individu tersebut. Kadar antibodi kapsid pada infeksi alami HPV
biasanya stabil pada beberapa tahun dan apabila diikuti, sebesar 50% dari wanita
akan menghasilkan seropositif pada 10 tahun setelah ditemukannya infeksi virus
1. Berdiameter 55 ym
Saat ini telah diindentifikasikan sekitar 100 tipe HPV. Masingmasing tipe
dapat menimbulkan infeksi pada alat kelamin wanita dan laki – laki
yaitu HPV tipe 6, 11, 16, 18, 30, 31, 33, 34, 35, 39, 40, 42, 45, 52,
Klasifikasi HPV
HPV risiko rendah yaitu HPV tipe 6, 11, dan 46 jarang ditemukan pada
karsinomainvasive.
2) HPV risiko sedang yaitu HPV 33, 35, 40, 43, 51, 56, dan 58
3) HPV risiko tinggi yaitu HPV tipe 16, 18, 31 (Sukaca, 2009).
1. HPV risiko tingkat rendah yaitu : HPV tipe 6, 11, 42, 43, dan 44
2. HPV risiko tingkat tinggi yaiitu : HPV tipe 16, 18, 31, 33, 35, 39,45, 51,
yang resiko tinggi HPV 16,18, 31, 33, dan 35 dikaitkan dengan displasian serviks
yang dapat menyebabkan pekembangan kanker serviks, anus, penis dan vulva dan
tipe yang lain dapat menyebabkan kutil genetelia (Farley dan Tharpe, 2012).
Menurut Sukaca (2009) Cara penularan virus HPV dengan berbagai jalur yaitu:
seksual tidak bersih, maka lebih dari 75% pernah terinveksi HPV.
2) Melalui jalur non seksua Penularan jalur non seksual adalah dengan cara
penularan langsung. Misalnya yaitu dari ibu kebayinya pada saat persalinan.
Tentu saja ini pada ibu yang telah tertular virus HPV.
Menurut Sukaca (2009) ada tiga pola utama pada pra kanker yaitu:
baru.
3) Tahap III yaitu Cervical Intraepithelial Neoplasia III (CIN III). Dalam
tahap ini lapisan permukaan serviks dipenuhi dengan sel - sel abnormal dan
CNI I, II dan II dan Carcinoma In Situ (CIS). Kanker serviks yang semakin
invatif yang berkembang dari CIN III, akhirnya menjadi kanker serviks.
Kanker Serviks
leher rahim atau serviks. Serviks adalah bagian terendah dari Rahim yang
menempel pada puncak vagina (Sukaca, 2009). Menurut Tilong (2012) “ Kanker
Serviks adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh HPV atau Human Papilloma
menyebabkan kanker serviks yaitu sekitar 99,7% ”. Kanker serviks adalah kanker
yang terjadi pada serviks uterus, suatu daerah organ reproduksi wanita yang
merupakan pintu masuk kearah rahim yang terletak antara rahim (uterus) dengan
liang senggama (vagina). Kanker ini biasanya terjadi pada wanita yang telah
berumur, tetapi bukti statistik menunjukan bahwa kanker serviks dapat menyerang
1. Displasi
serviks.
virus ini ditandai dengan tumbuhnya kutil pada kulit di berbagai area tubuh,
Infeksi virus HPV dapat menular melalui kontak langsung dengan kulit
penderita atau melakukan hubungan seks dengan penderita. Sebagian besar infeksi
HPV tidak berbahaya dan tidak menimbulkan gejala. Meski begitu, diperkirakan
sekitar 70% dari kasus kanker serviks di dunia disebabkan infeksi virus ini.
Untuk mencegahnya, vaksinasi HPV dapat diberikan kepada pria dan wanita sejak
usia 9 hingga 26 tahun. Selain itu, guna mengurangi risiko tertular infeksi virus
virus ini ditandai dengan tumbuhnya kutil pada kulit di berbagai area tubuh,
Infeksi virus HPV dapat menular melalui kontak langsung dengan kulit
penderita atau melakukan hubungan seks dengan penderita. Sebagian besar infeksi
HPV tidak berbahaya dan tidak menimbulkan gejala. Meski begitu, diperkirakan
sekitar 70% dari kasus kanker serviks di dunia disebabkan infeksi virus ini.
Untuk mencegahnya, vaksinasi HPV dapat diberikan kepada pria dan wanita sejak
usia 9 hingga 26 tahun. Selain itu, guna mengurangi risiko tertular infeksi virus
Saran
pembaca yang mengikuti makalah ini dari awal hingga akhir diharapkan kepada
pembaca agar dapat memahami apa yang penyusun sampaikan dalam makalah ini
dan penulis selalu terbuka apabila ada saran yang tujuannya mengevaluasi dari
https://ennyetu.wordpress.com/makalah-transudat-eksudat/
http://priyantoamak.blogspot.com/2011/10/makalah-kimia-klinik.html
http://selidik86.blogspot.com/2013/03/makalah-fikes-transudat-dan-eksudat.html
http://reginareremulyagan.blogspot.com/2011/05/transudateksudat.html