BUDIDAYA KEMIRI DI LERENG PEGUNUNGAN GAWALISE DESA UWEMANJE KABUPATEN SIGI SULAWESI TENGAH. Yusran 1), Erniwati 1), Sustri 1) 1
BUDIDAYA KEMIRI DI LERENG PEGUNUNGAN GAWALISE DESA UWEMANJE KABUPATEN SIGI SULAWESI TENGAH. Yusran 1), Erniwati 1), Sustri 1) 1
ABSTRAK
Desa Uwemanje merupakan salah satu desa yang berada di lereng pegunungan
Gawalise, yang memiliki topografi berbukit terjal di mana sebagian besar lahan memiliki
tingkat kemiringan lereng lebih dari 40%. Olehnya itu, praktek pertanian termasuk
agroforestri di desa ini sangat rawan terhadap erosi dan degradasi lahan lainnya sehingga
berpotensi merusak hutan kawasan hutan sekitarnya. Permasalahan penting lainnya yang
dijumpai di Desa ini adalah limbah cangkang biji kemiri yang tidak dimanfaatkan secara
optimal. Metode Pendekatan yang Ditawarkan Untuk Mendukung Realisasi Program
Pengabdian pada masyarakat ini adalah dalam bentuk pendidikan dan pelatihan bagi mitra
dengan menggunakan metode penyuluhan dan pendampingan yang berupa bimbingan
teknis dan pembinaan kelompok dalam pembibitan tanaman kemiri, pembuatan briket
arang cangkang kemiri, serta teknik pembuatan terassering di lahan kemiri yang diakhiri
dengan proses evaluasi atas keberhasilan program-program yang telah dilaksanakan. Hasil
dicapai adalah telah dilakukan penyuluhan sebanyak empat kali dengan topik sebagai
berikut; budidaya tanaman kemiri, teknik pembibitan kemiri, pengenalan pupuk hayati
(jenis-jenis, manfaat dan cara apikasinya) serta cara pembuatan briket arang dari cangkang
kemiri. Selain itu, juga dilakukan pelatihan pembuatan demplot pembibitan kemiri,
pembuatan contoh terassering di bawah tegakan kemiri serta pembuatan briket arang dai
cangkang kemiri. Perbaikan aspek manajemen kelompok tani juga dilakukan dengan
pengesahan kembali anggota kelompok tani dan organisasinya.
serta produyk briket arang cangkang kemiri Materi yang disuluhkan dalam kegiatan
yang memiliki nilai jual tinggi. pengabdian ini terbagi atas beberapa topik
3. HASIL DAN PEMBAHASAN seperti telah disebutkan di atas. Kegiatan
Hasil-hasil yang telah dicapai dalam penyuluhan ini dilaksanakan sebanyak tiga
kegiatan IbM ini adalah sebagai berikut: kali, pada waktu yang berbeda. Tujuan
daripada kegiatan penyuluhan ini adalah
a. Survey lokasi Pembibitan Kemiri terjadinya Peningkatan pengetahuan dan
Survey dilakukan dengan tujuan untuk keterampilan petani anggota kelompok tani
bertemu dengan ketua dan anggota dalam hal budidaya tanaman kemiri, teknik
kelompok tani yang terlibat dalam program pembibitan kemiri, teknologi pupuk hayati
IbM ini. Lokasi Pembibitan kemiri oleh (mikoriza) yang diindikasikan dengan
Kelompok Tani desa Uwemanje seperti terbentuknya model pembibitan kemiri
dalam gambar 1. yang berteknologi serta cara pembuatan
briket arang dari cangkang kemiri. Selain
itu, terjadi juga peningkatan jumlah anggota
kelompok tani yang terlibat dalam program
tersebut. Dokumentasi kegiatan penyuluhan
dan diskusi dengan kelompok tani sebagai
berikut:
b. Penyuluhan
Penyuluhan dilakukan sebanyak empat kali
dengan topik yang berbeda yaitu ; Gambar 2. Pertemuan dan Diskusi dengan Ketua
1. Penyuluhan tentang pengenalan Kelompok Tani
Budidaya Tanaman Kemiri sekaligus
praktek pembuatan contoh teras
bangku di bawah tegakan kemiri.
2. Penyuluhan tentang pembibitan
kemiri.
3. Penyuluhan tentang manfaat dan
aplikasi pupuk mikoriza dalam
meningkatkan pertumbuhan tanaman
kemiri. Gambar 3. Penyuluhan Yang Dihadiri oleh ketua
4. Penyuluhan tentang cara pembuatan dan anggota kelompok tani serta mahasiswa yang
terlibat dalam program IbM
briket arang dari cangkang kemiri
REFERENSI
Ariyanti, 2003. Teknik Pembuatan Arang. Diktat Mata Kuliah Teknologi Hasil Hutan.
Fakultas Kehutanan Universitas Tadulako. Palu.
Krisnawati, H., Kallio, M., dan Kanninen, M. 2011. Aleurites moluccana Willd Ekologi,
Silvikultur dan Produktivitas. Centre for International Foretsry Research (CIFOR).
Bogor.
Rao, N. S., Subha. 1994. Mikroorganisme Tanah dan Pertumbuhan Tanaman. Edisi
Kedua. Penerbit Universitas Indonesia. Jakarta.