Anda di halaman 1dari 6

TEMPLATE LAPORAN HASIL PENELITIAN:

ARKEOLOGI KEBUDAYAAN ISLAM DI NUSANTARA


Muhammad nizar nashrullah ( 232071000014 )
Almudatsir ( 232071000039 )
Ummi musfiroh lailiah ( 232071000054 )
Program Studi Pendidikan Agama Islam Semester I -A1

Abstrak—kehadiran islam di nusantara memberikan peran penting di masa sekarang sehingga mayoritas orang-orang yang
berada di nusantara beragama islam. Kedatangan islam di nusantara membawa aspek-aspek peradaban dalam di mensi yang
sangat luas, termasuk sistem politik, ekonomi, budaya, bahasa, dan askara. Peradaban Islam adalah peradaban umat Islam
yang lahir dari ruh ajaran Islam dan mewujud dalam berbagai bentuk. Landasan peradaban Islam adalah kebudayaan Islam,
terutama wujud idealnya, sehingga aspek-aspek yang dijangkau oleh peradaban Islam pun meliputi tujuh aspek kebudayaan.
tujuan penelitian ini: untuk mengetahui tentang masuknya islam di nusantara, diantaranya melalui perdagangan, pernikahan,
dakwah, kesenian, dan juga pendidikan. kebudayaan islam di nusantara, dan arkeologi kebudayaan islam di nusantara
diantaranya penemuan cermin, sekala timbangan, anting-anting. Tujuan penelitian ini antara lain [1] mengidentifikasi awal
masuk nya islam di nusantara; [2] mendiskripsikan arkeologi islam di nusantara, seta [3] mengidentifikasi artefak-artefak
peninggalan islam di nusantara. Metode penelitian kualitatif ini menggunakan menggunakan studi literatur, studi pustaka,
kuisioner dan observasi.Hasil penilitian ini menjelaskan bahwa masuknya islam di nusantara terjadi pada tahun 7 atau 8
masehi sedangkan masuknya islam secara besar-besaran dan mempunyai kekuatan politik pada abad ke 13 masehi dengan
berdirinya kerajaan samudra pasai, dengan melalui jalur perdagangan, dakwah, perkawinan, pendidikan, tasawwuf dan
kesenian, bukti arkelogi islam di nusantara di tunjukan dengan adanya 5 sejarah peninggalan yaitu:1.makam, stempel dan
naskah,2. Masjid agung demak,3. Masjid raya Baiturrahman,4. Kitab lontar hingga kapal tinisi,5. Makam fatimah binti
maimun, bebrapa tempat tersebut didirikan pada tahun yang berbeda-beda dan keberadaannya masih ada sampai sekarang.
Keyword :islam nusantara,budaya, dan arkeologi.

I.PENDAHULUAN
Kedatangan Islam di Nusantara membawa aspek-aspek peradaban dalam dimensi yang sangat luas, termasuk
sistem politik, ekonomi, budaya, bahasa, dan aksara. Mengikuti pendapat Koentjaraningrat, yang diikuti pula oleh
Badri Yatim, peradaban sering dipakai untuk menyebut suatu kebudayaan yang mempunyai sistem teknologi,
seni bangunan, seni rupa, sistem kenegaraan dan ilmu pengetahuan yang maju dan kompleks. Peradaban Islam
adalah peradaban umat Islam yang lahir dari ruh ajaran Islam dan mewujud dalam berbagai bentuk. Landasan
peradaban Islam adalah kebudayaan Islam, terutama wujud idealnya, sehingga aspek-aspek yang dijangkau oleh
peradaban Islam pun meliputi tujuh aspek kebudayaan. Ketujuh aspek tersebut ialah sistem religi, sistem ilmu
pengetahuan, organisasi kemasyarakatan, bahasa, kesenian, sistem mata pencaharian, serta sistem teknologi dan
peralatan. Sementara itu, kebudayaan Islam lahir dari realisasi semangat tauhid yang bersumber pada Al Qur’an.
Jadi, peradaban Islam tidak lain dari hasil manifestasi nilai-nilai Al Qur’an dalam seluruh bidang kehidupan umat
Islam.
SEJARAH ISLAM NUSANTARA, Umat Islam di Indonesia Pertama untuk mengetahui strategi
Achmad Syafrizal merupakan yang terbesar di penyebaran islam di nusantara
dunia. Islam masuk ke negeri ini yang di lakukan melalui jalur
dengan jalan damai sesuai dengan perdagangan, dakwah,
misi Islam sebagai agama perkawinan, pendidikan dan
rahmatan lial-‘ālamīn. Ada lima islamisasi.
teori masuknya Islam ke
Nusantara, terutama jika dilihat
dariaspek tempatasal
pembawanya, yaituteori Arab,
teori Cina, teori Persi, teori
India, dan teori Turki. Adapun
strategi penyebaran Islam di
Nusantara dilakukan melalui
jalurperdagangan, dakwah,
perka-winan, pendidikan, dan
islamisasi kultural.Tokoh yang
merupakan sentra penyebaran
Islam di Nusantara ialah para
ulama dan raja/sultan. Di tanah
Jawa, ulama penyebar Islam
tergabung dalam wadah Wali
Songo.
Dakwah Islam dan Transformasi Dakwah Islam telah masuk ke Kedua untuk mengetahui dakwa
Pendidikan Islam di Nusantara Nusantara sejak abad ke-7 islam di nusantara.
melalui para pedagang Arab
yang berlayar ke wilayah
Nusantara. Namun dakwah
Islam secara intensif dan
sistematis baru dimulai abad
ke-13 dengan kedatangan para
Ulama dari Timur Tengah dan
India. Penelitian ini bertujuan
untuk mempelajari peran
dakwah dalam masuknya Islam
di Nusantara, khususnya dalam
konteks pendidikan agama
Islam. Penelitian ini
menggunakan metode
kualitatif yang bersifat
deskriptifanalitis dengan
mengumpulkan data dari
berbagai sumber primer dan
sekunder. Pendidikan agama
Islam menjadi salah satu peran
penting dalam menyebarkan
dakwah Islam di Nusantara.
Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa dakwah
memainkan peran penting
dalam menyebarkan agama
Islam di Nusantara, khususnya
melalui pendidikan agama
Islam berupa adanya sistem
pendidikan surau, sistem
pendidikan masjid, sistem
pendidikan pondok pesantren
dan madrasah. Pendidikan
agama Islam menjadi sarana
utama untuk menyebarkan
ajaran Islam kepada
masyarakat Nusantara, yang
pada gilirannya membantu
memperkuat identitas Muslim
dan memperluas pengaruh
Islam di wilayah tersebut

Arkeologi Islam Nusantara: Arkeologi adalah ilmu yang terus Ketiga untuk mengetahui apa saja
Kebudayaan Materi untuk berkembang, termasuk juga arkeologi islam di nusantara.
Kehidupan Masa Kini dan Masa dengan perkembangan kajian yang
Nanti lebih khusus seperti Arkeologi
Islam Nusantara. Pada tulisan ini
diuraikan mengenai kata per kata
dan gabungan kata yaitu arkeologi,
Islam, Nusantara, dan Islam
Nusantara, serta Arkeologi Islam
Nusantara. Sebagai bagian dari
arkeologi, maka Arkeologi Islam
Nusantara juga menggunakan
objek atau data, tujuan dan
manfaat, teori dan metode
arkeologi. Pada tulisan ini diangkat
permasalahan mengenai objek atau
data, tujuan dan manfaat, teori dan
metode yang khusus digunakan
untuk Arkeologi Islam Nusantara.
Arkeologi dalam
perkembangannya terkini bukan
hanya mengkaji objek masa lalu,
tetapi termasuk juga kebudayaan
materi masa kini. Dengan
perkembangan tersebut, maka
dimungkinkan untuk mengkaji
material atau benda untuk
kepentingan masa kini dan masa
nanti.
Perkembangan Arsitektur Islam: Secara konseptual tulisan ini Yang keempat untuk mengetahui
Mengenal Bentuk Arsitektur Islam bertujuan untuk mengetahui arsitektur islam yang ada di
di Nusantara, Haris Hidayatulloh arsitektur dalam tradisi Islam dan nusantara.
sejarahnya
perkembangan arsitektur islam
dari masa ke masa, untuk
mengetahui pokoknya ciri-ciri
arsitektur Islam, dan untuk
mengetahui bentuk arsitektur
Islam kepulauan.
Dengan menggunakan metode
studi literatur, artikel ini
menghasilkan temuan, (1) rasa
kekaguman umat Islam terhadap
keindahan dan estetika arsitektur
Islam tersebut tidak terlepas dari
ketundukan dan penyerahan
umat Islam terhadap keagungan
dan keagungan Sang Pencipta
yang diyakini memiliki segala
keindahan (2) Arsitektur Islam
tidak mempunyai bentuk yang
satu dan seragam, namun
berbeda. (3) faktor-faktor yang
mempengaruhi bentuk keislaman
arsitektur meliputi faktor
geografis, budaya dan tradisi
lokal, fungsi bangunan.

II.METODE PENELITIAN
Metode penelitian ini mendeskripsikan tentang bagaimana awal masuknya islam di nusantara? 1,
bagaiaman arkeologi islam di nusantara?2, apa saja artefak-artefak peninggalan islam di nusantara?3.

III.PEMBAHASAN
A.MASUK DAN BERKEMBANGNYA ISLAM DI NUSANTARA.
Islam di Indonesia baik secara historis maupun sosiologis sangat kompleks, terdapat banyak masalah,
misalnya tentang sejarah dan perkembangan awal Islam. Oleh karena itu, para sarjana sering berbeda pendapat.
Harus diakui bahwa penu- lisan sejarah Indonesia diawali oleh golongan orientalis yang sering ada usaha untuk
meminimalisasi peran Islam, di sam- ping usaha para sarjana Muslim yang ingin mengemukakan fakta sejarah
yang lebih jujur.
Suatu kenyataan bahwa kedatangan Islam ke Indonesia dilakukan secara damai Berbeda dengan
penyebaran Islam di Timur Tengah yang dalam beberapa kasus disertai dengan
pendudukan wilayah oleh militer Muslim. Islam dalam batas tertentu disebarkan oleh pedagang,
kemudian dilanjutkan oleh para guru agama (da'i) dan pengembara sufi. Orang yang terlibat dalam kegiatan
dakwah pertama itu tidak bertendensi apa pun selain bertanggung jawab menunaikan kewajiban tanpa pamrih,
sehingga nama mereka berlalu begitu saja Tidak ada catatan sejarah atau prasasti pribadi yang sengaja dibuat
mereka untuk mengabadikan peran mereka, ditambah lagi wilayah Indonesia yang sangat luas dengan perbedaan

1
Sunanto, Prof. Dr. Musyrifah sejarah peradaban islam indonesia. Jakarta : PT raja grafindo persada, jakarta
tahun 2005.
2
Uka Tjandrasasmita. Tahun 2009. Arkeologi islam nusantara.
3
ibid
kondisi dan situasi Oleh karena itu, wajar kalau terjadi per bedaan pendapat tentang kapan, darı mana, dan di
mana pertama kali Islam datang ke Nusantara. Namun, secara garis besar perbedaan pendapat itu dapat dibagi
menjadi sebagai berikut :
a. Pendapat pertama dipelopori oleh sarjana sarjana orien talis Belanda, di antaranya Snouck Hurgronje yang
ber- pendapat bahwa Islam datang ke Indonesia pada abad ke-13 M dari Gujarat (bukan dari Arab langsung)
dengan bukti ditemukannya makam sultan yang beragama Islam pertama Malik as-Sholeh, raja pertama
kerajaan Samudra Pasai yang dikatakan berasal dari Gujarat.
b. Pendapat kedua dikemukakan oleh sarjana-sarjana Muslim, di antaranya Prof Hamka, yang mengadakan
"Seminar Sejarah Masuknya Islam ke Indonesia" di Medan tahun 1963. Hamka dan teman-temannya
berpendapat bahwa Islam sudah datang ke Indonesia pada abad pertama Hijriyah (± abad ke-7 sampai 8 M)
langsung dari Arab dengan bukti jalur pelayaran yang ramai dan bersifat internasional sudah dimulai jauh
sebelum abad ke-13 (yaitu sudah ada sejak abad ke 7 M) melalui Selat Malaka yang menghubungkan Dinasti
Tang di Cina (Asia Timur), Sriwijaya di Asia Tenggara dan Bani Umayyah di Asia Barat.
c. Sarjana Muslim kontemporer seperti Taufik Abdullah mengkompromikan kedua pendapat tersebut. Menurut
pendapatnya memang benar Islam sudah datang ke Indo- nesia sejak abad pertama Hijriyah atau abad ke 7 atau
8 Masehi, tetapi baru dianut oleh para pedagang Timur Tengah di pelabuhan-pelabuhan. Barulah Islam masuk
secara besar-besaran dan mempunyai kekuatan politik pada abad ke 13 dengan berdirinya kerajaan Samudra
Pasai. Hal ini terjadi akibat arus balik kehancuran Baghdad ibukota Abbasiyah oleh Hulagu. Kehancuran
Baghdad menyebabkan pedagang Muslim mengalihkan aktivitas perdagangan ke arah Asia Selatan, Asia Timur,
dan Asia Tenggara.
Dari penjelasan di atas dapat di jelaskan bahwa tersebarnya islam di nusantara adalah sebagai berikut :
a. Perdagangan, dengan sarana pelayaran.
b. Dakwah, di lkukan oleh para mubaligh yang berdatangan bersama para pedagang.
c. Perkawinan, yaitu perkawinan antara pedagang muslim, mubaligh dengan anak bangsawan indonesia.
d. Pendidikan, pusat-pusat pendidikan dan dakwah islam di kerajaan samudra pasai sebagai pusat
dakwah pertama yang di datangi pelajar.
e. Tasawwuf dan tarekat, di terangkan bahwa bersmaan dengan pedagang, datang pula para ulama,
da’I, dan sufi pengembara. Para ulama dan sufi itu kemudian di angkat menjadi penasihat atau
pejabat agama atau kerajaan.
f. Kesenian, penyebaran islam banyak sekali di pakai di jawa adalah seni contohnya seni arsitektur,
gamelan, wayang, dll.
Islam di Indonesia (Asia Tenggara) merupakan salah satu dari tujuh cabang peradaban Islam (sesudah
hancurnya persatuan peradaban Islam yang berpusat di Baghdad tahun 1258 M). Ketujuh cabang peradaban
Islam itu secara lengkap adalah peradaban Islam Arab, Islam Persi, Islam Turki, Islam Afrika Hitam, Islam anak
benua India, Islam Arab Melayu, dan Islam Cina.
Kemunculan dan perkembangan Islam di kawasan itu menimbulkan transformasi kebudayaan (peradaban)
lokal Transformasi melalui pergantian agama dimungkinkan karena Islam selain menekankan keimanan yang
benar, juga mementingkan tingkah laku dan pengamalan yang baik, yang diwujudkan dalam berbagai aspek
kehidupan Terjadinya transformasi kebudayaan (peradaban) dari sistem keagamaan lokal kepada sistem
keagamaan Islam bisa disebut revolusi agama Masa ini mengantarkan wilayah Nusantara ke dalam
internasionalisasi perdagangan dan kos- mopolitanisme kebudayaan yang tidak pernah dialami masya- rakat di
kawasan ini pada masa-masa sebelumnya Konversi massal masyarakat Nusantara kepada Islam pada masa
perdagangan terjadi karena beberapa sebab sebagai berikut.

a. Portabilitas (siap pakai) sistem keimanan Islam. Sebelum Islam datang, sistem kepercayaan lokal
berpusat pada penyembahan arwah nenek moyang yang tidak portable (siap pakai di mana pun dan
berlaku kapan pun). Oleh karena itu, para penganut kepercayaan ini tidak boleh jauh dari lingkungannya,
sebab kalau jauh mereka tidak akan mendapat perlindungan dari arwah yang mereka puja.
b. Asosiasi Islam dengan kekayaan. Ketika penduduk pribumi Nusantara bertemu dan berinteraksi dengan
orang Muslim pendatang di pelabuhan, mereka adalah pedagang kaya raya. Seperti dicatat seorang
Spanyol yang mengamati islamisasi awal Filipina: "Orang Moro (Muslim) itu memiliki banyak emas...."
Mereka orang kaya karena mereka para pedagang.
c. Kejayaan militer. Orang Muslim dipandang perkasa da Kangguh dalam peperangan. Majapahit
dipercaya tela tanglahkan para pejuang Muslim yang tidak bisa ditundukkan secara magis. Penduduk
setempat percaya bahwa mereka yang perkasa dan tangguh itu karena memiliki kekuatan kekuatan
adikodratı
d. Memperkenalkan tulisan, Agama Islam memperkenalkan tulisan ke berbagai wilayah Asia Tenggara
yang sebagian besar belum mengenal tulisan, sedangkan sebagian yang lain sudah mengenal huruf
Sanskrit. Pengenalan tulisan Arab memberikan kesempatan lebih besar untuk mem punyai kemampuan
membaca (literacy). Islam juga me letakkan otoritas keilahian pada kitab suci yang ditulis dalam bahasa
yang tidak dikuasai penduduk lokal se- hingga memperkuat bobot sakralitasnya.
e. Mengajarkan penghapalan Para penyebar Islam menyandarkan otoritas sakral. Mereka membuat teks-
teks yang ditulis untuk menyampaikan kebenaran yang dapat dipahami dan dihapalkan. Hapalan
menjadi sangat penting bagi penganut baru, khususnya untuk kepen- tingan ibadah-ibadah seperti shalat.
f. Kepandaian dalam penyembuhan. Di Jawa terdapat legenda yang mengaitkan penyebaran Islam dengan
epidemi yang melanda penduduk. Tradisi tentang konversi kepada Islam berhubungan dengan
kepercayaan bahwa tokoh-tokoh Islam pandai menyembuhkan. Raja Patani menjadi Muslim setelah
disembuhkan dari penyakitnya oleh seorang syaikh dari Pasai.
g. Pengajaran tentang moral Islam menawarkan kesela- matan dari berbagai kekuatan jahat Misalnya,
orang yang taat akan dilindungi Tuhan dari segala arwah dan kekuatan jahat, bahkan orang yang taat
akan diberi im- "balan surga di akhirat, sebaliknya orang yang sengsara juga akan mendapat balasan
yang sama jika mereka saleh. Pandangan lama tentang kehidupan akhirat penuh dengan kemungkinan
yang menakutkan, sebaliknya Islam mem- perkenalkan janji surga yang menyenangkan.
B. Arkeologi islam di nusantara.
Arkeologi merupakan salah satu ilmu yang sangat dekat bahkan lengket dengan sejarah, karena keduanya
bertujuan sama: mengungkap kehidupan mamala pada masa lalu. Di masa lalu, pembedaan antara keduanya lebih
banyak pada penggunaan number data, sejarah lebih banyak bersandar pada sumber tertulis, sedangkan arkeologi
pada sumber yang berupa benda atas artefak yang diperoleh antara lain melalui ekskreni. Namun, seiring dengan
berkembangnya pemaluan sejarah sosial yang multidimensional das mit disiplin, pembedaan itu menjadi lebih
menyempit, Sejarah dengan relatif bebut mengambil teman-temuan arkeologi untuk memperkuat argumen
argunen tertentu dalam periwayatan sejarah pada mana mana awal-juga pada masa semodahnya. Hal ini terlihat
dari periwayatan sejarah awal Islam di Nusantara yang joga mengandalkan temuan teman arkeologia berupa bata
elsas, misalnya di Samuders Pasai, Leran Jawa Timur dan sebagainya.
Dengan demikian, arkmologi terutama tentu menjadi tumpuan untuk pe nelitian prasejarah, tetapi jugs pada mase
masa setelah itu seperti terlibat dalam kamus sejarah awal Islam di Nusantara. Ade ahli yang mengatakan bahwa
arkeologi adalah "anthropology of the past", khususnya sejarah yang berkaitan dengan "material culture" yeng,
sekali lagi, sangat penting dalam rekontruksi sejarah total.
1. Masjid agung demak- kerajaan demak
Di Jawa Tengah ada Masjid Agung Demak yang dikenal sebagai peninggalan para wali. Masjid ini
menggunakan gaya asli Indonesia dengan bertingkat tiga dan memiliki pendapa.Di masjid ini, juga terdapat
peninggalan sejarah lainnya yakni pintu Bledek, yang dilengkapi dengan pahatan yang dibuat pada tahun 1466
oleh Ki Ageng Selo.
2. Masjid raya Baiturrahman- kerajaan Aceh
Dikenal sebagai serambi Makkah, Aceh sejak dahulu merupakan tempat peradaban Islam nusantara. Di sana
terdapat Kerajaan Aceh Darussalam, salah satu kerajaan Islam terbesar di nusantara.
Peninggalannya yang monumental adalah Masjid Raya Baiturrahman, yang didirikan pada masa kepemimpinan
Sultan Iskandar Muda pada 1612 silam.
Selain masjid, Ada bukti arkeologis kerajaan ini antara lain Taman Sari Gunongan, Pintu Khop, Makam Sultan
Iskandar Muda, dan uang koin emas.

C. artefak-artefak peninggalan islam di nusantara.


1. Makam

Makam Ada empat unsur yang menjadi aspek pengamatan dalam penelitian makam, yaitu bahan, bentuk atau
tipologi, ragam hias, dan tata letak. Makam-makam yang dijadikan lokasi penelitian merupakan makam raja-
raja atau anggota keluarga kerajaan, ulama, dan sedikit masyarakat kebanyakan. Lokasi makam berada di
wilayah kerajaan yang berada di pantai timur Kalimantan, meliputi bekas Kerajaan Bulungan, Berau, Kutai
Kartanegara, Paser, Batulicin, serta Pagatan, dan Koesan. Makam-makam yang masih dapat ditelusuri
kebanyakan berasal dari abad ke18 – 20 Masehi, yang merupakan masa jaya berbagai kerajaan di Kalimantan
Barat, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Selatan. Sebagai pengecualian adalah makammakam di Kabupaten
Ketapang Kalimantan Barat, yang berasal dari abad ke-14 Masehi. Bahan yang digunakan untuk pembuatan
nisan dan jirat makam ada empat jenis, yaitu 1) kayu, yang terdiri atas kayu ulin dan kayu biasa; 2) batu, baik
marmer, granit maupun batu alam yang tidak diolah; 3) bata; dan 4) logam. Kayu merupakan barang asli dari
Kalimantan, karena kayu ulin banyak tumbuh di hutan-hutan Kalimantan. Sampai saat ini ulin masih tumbuh di
hutan pedalaman Kalimantan. Batuan marmer dan granit merupakan barang impor karena tidak ada tambang
untuk kedua jenis batu tersebut di Kalimantan. Marmer merupakan barang dagangan yang masih
diperdagangkan secara internasional sampai dengan saat ini.
2. Kitab Lontar hingga kapal pinisi-kerajaan gowa tallo
Di Makassar terdapat Kerajaan Gowa Tallo, yang meninggalkan jejak sejarah berupa alat penangkap ikan
dan kapal Pinisi. Selain itu itu, masyarakat kerajaan Makassar juga mengembangkan seni sastra yaitu Kitab
Lontar.
2. Makam fatimah binti-maimun jawa Timur
Peninggalan makam bercorak Islam tertua di nusantara adalah Makam Fatimah Binti Maimun. Dipercaya,
Fatimah Binti Maimun meninggal pada 1082 masehi dan dimakamkan di Desa Leran, Kecamatan Manyar,
Gresik.

IV.REFERENCE
[1] Sunanto, Prof. Dr. Musyrifah sejarah peradaban islam indonesia. Jakarta : PT raja grafindo persada, jakarta tahun 2005.
[2] Uka Tjandrasasmita. Tahun 2009. Arkeologi islam nusantara.
[3] Ibid.
[4]AMERTA,jurnal penelitian dan pengembangan arkeologi islam vol:28/2010 :81-94.
[5] https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-
6922145/5-peninggalan-sejarah-di-indonesia-yang-
bercorak-islam-makam-hingga-masjid
[6] Bambang Sakti Wiku Atmojo, TINGGALAN ARKEOLOGI
ISLAM SEBAGAI BAGIAN PERKEMBANGAN SEJARAH
BUDAYA DI KALIMANTAN, maret 2012.

Anda mungkin juga menyukai