Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM

ENZIM KATALASE

Disusun oleh:

Compasion Abraham (5) (NIS. 4392)


Debora Emmanuelle (7) (NIS. 4455)
Vitorio Farrel Setiyadi (21) (NIS. 4414)

KELAS XI.2 SMA TARAKANITA MAGELANG 2023/2024


MATA PELAJARAN : BIOLOGI
A. Dasar Teori
Enzim merupakan makromolekul yang mempercepat
reaksi kimia dalam sel (Campbell danReece, 2008). Enzim
mempunyai kekhasan yaitu hanya bekerja pada satu reaksi saja.
Suatu enzimukuran yang lebih besar daripada substratnya. Oleh
karena itu tidak seluruh bagian enzim dapat berhubungan
dengan substrat, bagian enzim yang mengadakan hubungan
dengan substrat disebut bagian aktif daripada enzim.

Proses metabolisme dalam tubuh organisme


membutuhkan enzim untuk menunjang kerjanyaagar berjalan
sebagaimana mestinya. Enzim merupakan unit fungsional dari
metabolisme sel.Bekerja dengan urutan-urutan yang teratur.
Enzim mengkatalis ratusan reaksi bertahap yangmenguraikan
molekul nutrien, reaksi yang menyimpan dan mengubah energi
kimiawi dan yangmembuat makromolekul sel dari prekursor
sederhana (Lehninger, 1982).

Fungsi suatu enzim adalah sebagai katalis untuk proses


biokimia yang terjadi dalam selmaupun di luar sel. Suatu enzim
dapat mempercepat reaksi 108 sampai 1011 kali lebih
cepatdaripada apabila reaksi tersebut dilakukan tanpa katalis.
Jadi enzim dapat berfungsi sebagai katalisyang sangat efisien,
di samping itu mempunyai derajat kekhasan yang tinggi
(Poedjiadi, 1994).

B. Alat dan Bahan


1. Tabung reaksi
2. Pipet
3. Gelas ukur
4. Petridis
5. Mortal dan alu
6. Pembakar spirtus
7. Kaki tiga
8. Kawat kasa
9. Lidi
10. Baskom
11. Lap
12. Tisu
13. Serbet
14. Label
15. Korek api
16. Rak
17. Pisau
18. Pulpen
19. Sarung tangan plastic
20. Jas lab
21. Sendok
22. Hati ayam
23. Jantung ayam
24. Daun papaya
25. Gula
26. Garam
27. Tanah
28. Kentang
29. HCl
30. NaOH
31. H2O2
32. Es batu
33. Air
34. Cairan spirtus

C. Cara Kerja
1. Duduk sesuai dengan kelompok, masing-masing kelompok
terdiri dari 3-4 orang.
2. Bacalah LKPD ini dengan seksama, sebelum mulai bekerja.
3. Dua orang perwakilan kelompok untuk mengambil alat dan
bahan yang akan digunakan untuk praktikum.
4. Siapkan alat dan bahan yang telah diambil diatas meja
praktikum.
5. Praktikum dimulai dengan mengekstraksi (hati,jantung,daun
papaya,kentang,tanah,gula,garam) dengan mortar dan alu.
6. Masukan bahan yang sudah diekstraksi ke dalam tabung
reaksi dengan massa yang setara, berilah label pada masing-
masing tabung rekasi.
7. Variasi praktikum
a. Tabung Hati (kental) tetes H2O2 kemudian tutup mulut
tabung dengan ibu jari, amati kemunculan gelembung
gas. Buka ibu jari dan lakukan uji nyala bara api dengan
memasukkan bara api pada lidi kedalam tabung.
b. Tabung Hati (encer) tetes H2O2 kemudian tutup mulut
tabung dengan ibu jari, amati kemunculan gelembung
gas. Buka ibu jari dan lakukan uji nyala bara api dengan
memasukkan bara api pada lidi kedalam tabung.
c. Tabung jantung tetes H2O2 kemudian tutup mulut tabung
dengan ibu jari, amati kemunculan gelembung gas. Buka
ibu jari dan lakukan uji nyala bara api dengan
memasukkan bara api pada lidi kedalam tabung.
d. Tabung Hati tetes HCl kemudian tutup mulut tabung
dengan ibu jari, amati kemunculan gelembung gas. Buka
ibu jari dan lakukan uji nyala bara api dengan
memasukkan bara api pada lidi kedalam tabung.
e. Tabung Hati tetes NaOH kemudian tutup mulut tabung
dengan ibu jari, amati kemunculan gelembung gas. Buka
ibu jari dan lakukan uji nyala bara api dengan
memasukkan bara api pada lidi kedalam tabung.
f. Rendam Tabung Hati (suhu tinggi) pada air panas lalu
tetes H2O2 kemudian tutup mulut tabung dengan ibu jari,
amati kemunculan gelembung gas. Buka ibu jari dan
lakukan uji nyala bara api dengan memasukkan bara api
pada lidi kedalam tabung.
g. Rendam Tabung Hati (suhu rendah) pada air dingin lalu
tetes H2O2 kemudian tutup mulut tabung dengan ibu jari,
amati kemunculan gelembung gas. Buka ibu jari dan
lakukan uji nyala bara api dengan memasukkan bara api
pada lidi kedalam tabung.
h. Tabung Daun pepaya tetes H2O2 kemudian tutup mulut
tabung dengan ibu jari, amati kemunculan gelembung
gas. Buka ibu jari dan lakukan uji nyala bara api dengan
memasukkan bara api pada lidi kedalam tabung.
i. Tabung Kentang tetes H2O2 kemudian tutup mulut tabung
dengan ibu jari, amati kemunculan gelembung gas. Buka
ibu jari dan lakukan uji nyala bara api dengan
memasukkan bara api pada lidi kedalam tabung.
j. Tabung Tanah tetes H2O2 kemudian tutup mulut tabung
dengan ibu jari, amati kemunculan gelembung gas. Buka
ibu jari dan lakukan uji nyala bara api dengan
memasukkan bara api pada lidi kedalam tabung.
k. Tabung Gula tetes H2O2 kemudian tutup mulut tabung
dengan ibu jari, amati kemunculan gelembung gas. Buka
ibu jari dan lakukan uji nyala bara api dengan
memasukkan bara api pada lidi kedalam tabung.
l. Tabung Garam tetes H2O2 kemudian tutup mulut tabung
dengan ibu jari, amati kemunculan gelembung gas. Buka
ibu jari dan lakukan uji nyala bara api dengan
memasukkan bara api pada lidi kedalam tabung.
8. Salah satu orang dalam kelompok bertanggung jawab
menulis hasil pengamatan pada tabel hasil pengamatan.
D. Hasil Pengamatan
Tabung Perlakuan Percobaan Kondisi Gelembung Nyala Keterangan
gas bara api
Hati (kental) Hati (kental) + H2O2 Larutan kental +++ +++ Ada gelembung
H2O2 dengan sedikit air banyak, bara api
besar
Hati (encer) Hati (encer) + H2O2 Larutan encer +++ ++ Ada gelembung
H2O2 dengan banyak air banyak, bara api
sedang
Jantung H2O2 Jantung + H2O2 Larutan normal + - Ada gelembung
dengan cukup sedikit, bara api
banyak air tidak timbul
Hati (HCl) Hati + HCl Larutan normal + - Ada gelembung
dengan cukup sedikit, bara api
banyak air tidak timbul
Hati (NaOH) Hati + NaOH Larutan normal + - Ada gelembung
dengan cukup sedang, bara api
banyak air tidak timbul
Hati (TT) Hati + Dipanaskan + Larutan normal +++ +++ Ada gelembung
H2O2 dengan cukup banyak, bara api
banyak air, suhu banyak
tinggi
Hati (TR) Hati + Didinginkan Larutan normal ++ ++ Ada gelembung
+ H2O2 dengan cukup sedang, bara api
banyak air, suhu sedang
rendah
Daun papaya Daun pepaya + H2O2 Larutan normal +++ + Ada gelembung
H2O2 dengan cukup banyak, bara api
banyak air sedikit
Kentang Kentang + H2O2 Larutan normal + - Ada gelembung
H2O2 dengan cukup sedikit, bara api
banyak air tidak timbul
Tanah H2O2 Tanah + H2O2 Larutan normal - - Tidak ada
dengan cukup gelembung, bara api
banyak air tidak timbul
Gula H2O2 Gula + H2O2 Larutan normal - - Tidak ada
dengan cukup gelembung, bara api
banyak air, tidak timbul
dilarutkan
Garam H2O2 Garam + H2O2 Larutan normal - - Tidak ada
dengan cukup gelembung, bara api
banyak air, tidak timbul
dilarutkan
E. Pembahasan
Enzim katalase adalah salah satu jenis enzim yang umum
ditemui di dalam sel-sel makhluk hidup, salah satunya adalah
sel tumbuhan. Fungsi utamanya sebagai katalisator. Katalisator
adalah proses untuk mempercepat reaksi dalam berbagai proses
kimia di dalam tubuh. Enzim katalase adalah enzim perombak
hidrogen peroksida yang bersifat racun dan merupakan
sisa/hasil sampingan dari metabolisme. Apabila H2O2 tidak
diuraikan oleh enzim ini, maka akan menyebabkan kematian
pada sel-sel tumbuhan. Oleh sebab itu, enzim ini bekerja
dengan merombak H2O2 menjadi substansi yang tidak
berbahaya,yaitu berupa air dan oksigen. Selain bekerja secara
spesifik pada substrat tertentu, enzim juga bersifat termolabil
(rentan terhadap perubahan suhu) serta merupakan suatu
senyawa golongan protein. Pengaruh temperatur terlihat sangat
jelas, karena dapat merusak enzim dan membuatnya
terdenaturasi seperti protein kebanyakan.
Jantung ayam terdiri dari beberapa bagian utama,
termasuk atrium kanan dan kiri, serta ventrikel kanan dan kiri.
Jantung ini juga memiliki katup-katup seperti katup
atrioventrikular (AV) dan katup semilunar. Bagian-bagian ini
bekerja bersama untuk mengatur aliran darah melalui sirkulasi
tubuh ayam.
Daun pepaya Daun pepaya mengandung berbagai
komponen yang memiliki nilai nutrisi dan potensi kesehatan.
Berikut beberapa kandungan yang umumnya ada dalam daun
pepaya. Enzim Papain: Daun pepaya mengandung enzim papain
yang memiliki sifat proteolitik, membantu dalam pencernaan
protein. Senyawa Fitokimia: Daun pepaya mengandung
senyawa-senyawa seperti alkaloid, flavonoid, polifenol, dan
terpenoid. Beberapa di antaranya memiliki sifat antioksidan dan
antiinflamasi. Vitamin dan Mineral: Daun pepaya mengandung
berbagai vitamin dan mineral seperti vitamin A, vitamin C,
vitamin E, kalsium, fosfor, dan zat besi. Serat: Daun pepaya
mengandung serat yang baik untuk pencernaan dan kesehatan
usus. Asam Amino: Daun pepaya mengandung beberapa asam
amino esensial yang penting untuk tubuh. Karotenoid: Seperti
beta-karoten, yang merupakan prekursor vitamin A, penting
untuk kesehatan mata dan sistem kekebalan tubuh. Asam
Lemak: Lemak sehat seperti asam lemak tak jenuh juga dapat
ditemukan dalam daun pepaya. Minyak Atsiri: Senyawa yang
memberikan aroma khas pada daun pepaya. Glikosida:
Beberapa senyawa dalam daun pepaya memiliki potensi efek
antiinflamasi.
Berikut adalah beberapa kandungan yang umumnya ada
dalam kentang: Karbohidrat: Kentang merupakan sumber utama
karbohidrat kompleks, .Karbohidrat adalah sumber energi
utama bagi tubuh. Serat: Kentang mengandung serat pangan,
yang penting untuk pencernaan yang sehat dan menjaga
perasaan kenyang. Vitamin: Kentang mengandung vitamin C
yang penting untuk sistem kekebalan tubuh dan vitamin B6
yang berperan dalam fungsi otak dan metabolisme. Kentang
mengandung potasium, fosfor, dan magnesium.Protein:
Meskipun jumlahnya tidak sebanyak sumber protein lainnya,
kentang juga mengandung sejumlah kecil protein. Vitamin B:
Selain vitamin B6, kentang juga mengandung vitamin B lainnya
seperti tiamin (B1), riboflavin (B2), niacin (B3), dan asam folat
(B9). Antioksidan: Kentang mengandung senyawa antioksidan
seperti asam klorogenat, yang dapat membantu melindungi sel-
sel tubuh dari kerusakan oksidatif. Kolin: Nutrisi yang penting
untuk fungsi otak dan kesehatan saraf. Lemak: Kentang
memiliki sedikit lemak, terutama lemak tak jenuh. Air: Kentang
mengandung sebagian besar air, yang penting untuk menjaga
hidrasi tubuh. Glikemik Index (GI) Rendah: Kentang memiliki
GI yang relatif rendah, artinya mereka dapat memberikan energi
secara bertahap tanpa menyebabkan lonjakan gula darah yang
tajam.
Api adalah hasil dari reaksi kimia yang menghasilkan
panas dan cahaya, biasanya dalam bentuk nyala atau nyala.
Oksigen memainkan peran penting dalam proses ini, karena api
memerlukan oksigen untuk berbakar. Proses pembakaran
melibatkan reaksi kimia antara suatu bahan bakar (seperti kayu,
bensin, atau gas alam) dengan oksigen di udara. Selama eaksi
ini, oksigen bereaksi dengan bahan bakar pada suhu yang cukup
tinggi, menghasilkan panas, cahaya, dan gas-gas yang
dihasilkan dari reaksi kimia.Secara umum, reaksi pembakaran
adalah reaksi oksidasi, di mana oksigen bereaksi dengan bahan
bakar dan menghasilkan produk-produk seperti karbon dioksida
(CO2) dan air (H2O). Oleh karena itu, oksigen adalah salah satu
komponen kunci yang memungkinkan terjadinya reaksi
pembakaran dan api. Tanpa oksigen, api tidak akan dapat
berlangsung, karena oksigen berperan sebagai reaktan dalam
reaksi kimia yang menghasilkan panas, cahaya, dan energi yang
terlihat dalam bentuk nyala api.
Pengaruh enzim katalase terhadap benda mati adalah
tidak ada nya reaksi yang dihasilkan berupa gelembung oksigen
(O2) dan nyala bara api akibat adanya reaksi dari gelembung
oksigen. Sehingga bahan yang seperti garam dan gula tidak
memiliki reaksi gelembung oksigen (O2) dan nyala bara api.
Hidrogen peroksida (H2O2) adalah zat kimia yang berbentuk
cairan bening dengan tekstur sedikit lebih kental daripada air.
Zat kimia yang tersusun dari hidrogen dan oksigen ini, juga
dikenal sebagai salah satu zat yang memiliki banyak manfaat
sifat Hidrogen peroksida memiliki ciri-ciri fisik, yaitu dalam
fase cair dalam berbagai konsentrasi, larutan yang tidak
berwarna, berbau keasaman, dan larut dengan baik dalam air.
Asam klorida merupakan suatu larutan akuatik yang terdapat
dari gas hidrogen klorida (HCl). Ia ialah asam kuat, dan suatu
komponen utama dalam asam lambung. Senyawa ini juga
difungsikan secara luas dalam industri. sifat HCl bening dan
tidak berwarna ketika ditambahkan ke air, asam klorida
memiliki bau yang kuat, dan mengandung rasa asam yang khas
dari kebanyakan asam. Mudah larut dalam air pada semua
konsentrasi, dan memiliki titik didih sekitar 110 derajat Celcius.
Asam klorida bersifat korosif, akan merusak dan mengikis
jaringan biologis bila tersentuh. HCl dapat menyebabkan
kerusakan besar internal jika terhirup atau tertelan. Natrium
Hidroksida ( NaOH ) merupakan salah satu senyawa ion yang
bersifat basa kuat, kaustik dan memiliki sifat korosif dan
higroskopik ( suka menyerap air ). Senyawa ini biasa kita sebut
dengan nama "soda api" atau "kaustik soda”. Sifat NaOH
Bereaksi dengan asam,bersifat hidroskopis, bersifat
korosif,bersifat basa (pH=14), larut dalam etanol dan methanol
larut dalam air (reaksi eksotermis menghasilkan panas)
F. Kesimpulan
Dari percobaan yang telah kami lakukan, dapat diambil
kesipulan bahwa:
1. Pengaruh enzim katalase terhadap benda mati adalah tidak
ada nya reaksi yang dihasilkan berupa gelembung oksigen
(O2) dan nyala bara api akibat adanya reaksi dari gelembung
oksigen. Sehingga bahan yang seperti garam dan gula tidak
memiliki reaksi gelembung oksigen (O2) dan nyala bara
api.
2. Pada reaksi antara HCl (asam klorida) dan NaOH (natrium
hidroksida) dengan H2O2 (hidrogen peroksida), oksigen
dapat muncul karena terjadi reaksi penguraian hidrogen
peroksida (H2O2) menjadi air (H2O) dan oksigen (O2).
Reaksinya dapat direpresentasikan sebagai berikut:

2 H2O2 → 2 H2O + O2

Oksigen (O2) yang dihasilkan kemudian dapat terlihat dalam


bentuk gelembung-gelembung atau muncul dalam larutan
dalam tabung reaksi
3. Munculnya bara api pada reaksi disebabkan oleh adanya
oksigen yang terperangkap dalam tabung reaksi, sehingga
semakin besar produksi oksigen pada hasil reaksi maka akan
semakin besar nyala bara api
G. Lampiran

Reaksi ekstrak hati ayam (kental) + H2O2

Reaksi ekstrak hati ayam (encer) + H2O2

Reaksi ekstrak jantung ayam + H2O2


Reaksi ekstrak hati ayam + H2O2
(Suhu Tinggi)

Reaksi ekstrak hati ayam + H2O2


(Suhu Rendah)

Reaksi ekstrak daun papaya + H2O2


Reaksi larutan garam + H2O2

Reaksi ekstrak kentang+ H2O2

Reaksi larutan gula + H2O2


Reaksi ekstrak hati ayam + HCl

Reaksi larutan tanah + H2O2

Reaksi ekstrak hati ayam + NaOH


G. Daftar Pustaka
Purwoko, Satria Aji. “Masih Bingung Bedanya Hormon dan
Enzim? Ini Jawabannya”. Diakses pada Kamis 23
Agustus 2023. https://hellosehat.com/sehat/informasi-
kesehatan/manfaat-enzim-katalase-adalah/
Campbell Neil A. dan Jane B. Reece. 2008. Biologi Edisi ke
Delapan jilid 2, Jakarta: Erlangga,
Lehninger. 1982. Terjemahan Dasar-Dasar Biokimia Jilid I.
Jakarta: Erlangga
Anna Poedjiadi, 1994. Dasar-Dasar Biokimia. Penerbit UI-
Press: Jakarta. Anonym. 2007

Anda mungkin juga menyukai