Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRAKTIKUM

METABOLISME SEL

(UJI ENZIM KATALASE)

Disusun Oleh : Arhyo Fata


XII MIPA 3
A. DASAR TEORI
Enzim katalase adalah salah satu jenis enzim yang umum ditemui di dalam sel-sel
makhluk hidup. Enzim katalase berfungsi untuk merombak hydrogen peroksida yang bersifat
racun yang merupakan sisa / hasil sampingan dari proses metabolisme. Apabila H2O2 tidak
diuraikan dengan enzim ini, maka akan menyebabkan kematian pada sel-sel. Oleh sebab itu,
enzim ini bekerja dengan merombak H2O2 menjadi substansi yang tidak berbahaya, yaitu berupa
air dan oksigen. Selain bekerja secara spesifik pada substrat tertentu, enzim juga bersifat
termolabil (rentan terhadap perubahan suhu) serta merupakan suatu senyawa golongan protein.
Enzim Katalase memiliki kemampuan untuk inaktivasi hydrogen peroksida.Senyawa H2O2
dihasilkan oleh aktivitas enzim oksidase. Enzim katalase merupakan hemoprotein yang
mengandung 4 gugus hem. Enzim ini dapat kita temukan pada darah, sumsum tulang, membrane
mukosa, ginjal dan hati.
Aktivitas enzim katalase, yaitu :
1. Aktivitas peroksidase, mengoksidasi senyawa yang analog dengan substrat
2. Aktivitas katalase, enzim ini mampu menggunakan satu molekul H2O2 sebagai substrat atau
donor electron dan molekul H2O2 yang lain sebagai oksidan atau akseptor electron.
2 H2O2 + enzim katalase à 2 H2O + O2

B. Tujuan
Mempelajari faktor- faktor yang mempengaruhi kerja enzim katalase dan hasil
penguraiannya.

C. Alat dan Bahan


 Rak tabung reaksi
 Tabung reaksi
 Pembakar sitrus
 Gelas ukur
 Spatula
 Hati ayam
 Larutan HCL
 Larutan KOH
 Larutan H2O2
 Air panas
 Kaki 3
 3 gelas kimia
 Pisau /cuter/silet
D. Langkah Kerja
1. Menyiapkan tabung reaksi A,B,C,D dan E
2. Memotong hati ayam dengan pisau/cuter/silet sehingga menjadi potongan kecil-kecil
kemudian menumbuknya sampai halus dan menambahkan beberapa tetes air agar mudah
dimasukan ke dalam tabung.
3. Mengisi tabung reaksi masing-masing tabung A,B,C,D,dan E dengan cincangan hati
ayam hingga ketinggian 1 cm.
4. Memasukan lebih dahulu hati ayam pada tabung D pada air mendidih kemudian di
dinginkan.
5. Tabung F tidak di isi dengan hati (kosong)
6. Melakukan urutan langkah pengujian sebagai berikut :
a. Tabung A + tetes H2O2 dan segera menutupnya dengan ibu jari dan mengamati
kemunculan gelembung gas. Membuka dengan segera ibu jari dan melakukan uji
nyala api dengan memasukan bara lidi api dalam tabung.
b. Tabung B + tetes NaOH baru kemudian + tetes H2O2 dan segera menutupnya
dengan ibu jari kemudian mengamati kemunculan gelembung gas. Membuka
dengan segera ibu jari dan melakukan uji nyala api dengan memasukan bara lidi api
dalam tabung.
c. Tabung C + tetes HCL + tetes H2O2 dan segera menutupnya dengan ibu jari kanan
kemudian mengamati kemunculan gelembung gas. Membuka dengan segera ibu jari
dan melakukan uji nyala api dengan memasukan bara lidi api dalam tabung.
d. Tabung D hati dipanaskan, setelah dingin + tetes H2O2 dan segera menutupnya
dengan ibu jari dan mengamati kemunculan gelembung gas. Membuka dengan
segera ibu jari dan melakukan uji nyala api dengan memasukan bara lidi api dalam
tabung
e. Tabung E tidak di isi dengan H2O2. Segera menutupnya dengan ibu jari kanan dan
mengamati kemunculan gelembung gas. Membuka dengan segera ibu jari dan
melakukan uji nyala api dengan memasukan bara lidi dalam tabung.
f. Tabung F di isi dengan tetes H2O2 dan segera menutupnya dengan ibu jari kanan dan
mengamati kemunculan gelembung gas. Membuka dengan segera ibu jari dan
melakukan uji nyala api dengan memasukan bara lidi dalam tabung.
g. Mengsisikan hasil percobaan pada tabel pengamatan.

E. Tabel pengamatan
Perlakuan Ekstrak Hati + H2O2
Gelembung Nyala Api
Hati + H2O2 +++ Hidup
Hati + HCl + H2O2 + Mati
Hati+ KOH+ H2O2 +++ Hidup
Hati dipanaskan + H2O2 +++ Hidup
Keterangan :
 +++ = banyak gelembung
 ++ = gelembungnya sedang
 + = sedikit gelembung
 - = tidak ada gelembung
Saat larutan H2O2 dimasukkan, terbentuklah gelembung-gelembung udara yang banyak.
Hal ini membuktikan bahwa di dalam hati ayam yang masih segar terdapat banyak peroksisom
sehingga menghasilkan enzim katalase dalam jumlah banyak. Enzim katalase ini kemudian
menguraikan senyawa hydrogen peroksida menjadi air dan oksigen. Dengan gelembung-
gelembung udara yang terbentuk membuktikan bahwa enzim katalase dapat menguraikan
senyawa hydrogen peroksida menjadi H2O.
Pada saat memasukkan bara api kedalam tabung reaksi , bara api tetap menyala tetapi
dalam intensitas yang sedikit. Hal ini membuktikan bahwa enzim katalase dapat menguraikan
senyawa hydrogen peroksida menjadi O2.
hati ayam + HCl + H2O2
Hal ini menghasilkan gelembung dalam kategori tidak ada namun bara api juga menyala
dalam intensitas sedang. Hal tersebut menunjukkan bahwa enzim katalase dalam hati tidak
bekerja, karena tidak dipecahkannya senyawa H2O2 menjadi air dan oksigen. Hal tersebut
disebabkan karena terjadinya denaturasi. Denaturasi enzim perlakuan ini disebabkan oleh
penambahan HCl yang merubah kondisi di sekitar molekul menjadi kondisi asam. Derajat
keasaman (pH) sangat mempengaruhi aktivitas enzim, sehingga kondisi asam tersebut merusak
enzim katalase yang bekerja pada pH netral.
Hati + KOH + H2O2
Penambahan KOH bertujuan untuk membuat ekstrak dalam keadaan terlalu basa.
Penambahan H2O2 ternyata terbentuk gelembung udara yang sedang, tetapi saat bara api
dimasukkan ke dalamnya terjadi nyala api. Hal ini membuktikan bahwa enzim katalase dapat
bekerja secara optimal dalam kondisi terlalu basa.
Hati di panaskan + H2O2
Hal ini menghasilkan gelembung dalam intensitas banyak sekali dan bara api juga menyala
besar. Hal ini menunjukkan bahwa pada suhu yang lebih tinggi kecepatan senyawa hydrogen
peroksida meningkat, sehingga saat bertumbukan dengan enzim, energy molekul hydrogen
peroksida berkurang. Hal ini memudahkan terikatnya molekul hidrogen peroksida pada sisi aktif
enzim katalase.
Hati saja
Hal ini menghasilkan gelembung dalam kategori tidak ada namun bara api juga menyala
dalam intensitas sedang. Hal tersebut menunjukkan bahwa enzim katalase dalam hati tidak
bekerja, karena tidak dipecahkannya senyawa H2O2 menjadi air dan oksigen
F. Kesimpulan
Enzim dapat bekerja dengan dipengaruhi oleh derajat kesamaan dan suhu. Pada Ph yang
memiliki tingkat keasaan maupun basa terlalu tinggi, enzim tidak dapat bekerja secara maksimal.
Sedangkan pada suhu tinggi akan mengalami denaturesi. Enzim ini bekerja dengan menguraikan
H2O2 menjadi air (H2O) dan Oksigen (O2). Enzim ini akan rusak apabila enzim bekerja pada suhu
diatas 500C, dan pada kondisi asam maupun basa.

Anda mungkin juga menyukai