Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN BIOLOGI

Enzim Katalase

I. Pelaksanaan Praktikum
A. Tujuan
1. Terampil mekakukan percobaan untuk menguji faktor-faktor yang
memengaruhi kerja enzim katalase
2. Dapat menjelaskan cara kerja enzim katalase
3. Dapat menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim katalase
B. Hari, tanggal penelitian : Kamis, 11 September 2014
C. Tempat penelitian : Lab. Biologi SMAN 1 Mataram

II. Rumusan masalah
1. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim katalase?
2. Bagaimana cara kerja enzim katalase?

III. Hipotesis
Suhu mempengaruhi kerja enzimkatalase. Enzim katalase bekerja optimal
pada suhu ruangan (25
o
-30
o
C)
Enzim katalase dapat bekerja optimal pada pH netral (kisaran 7)
Konsentrasi enzim dan substrat (H
2
O
2
) mempengaruhi kerja enzim katalase
dan memiliki hubungan yang sebanding.

IV. Variabel
Variable Bebas/manipulasi : suhu(percobaan A,B,dan C), pH (percobaan DdanE),
konsentrasi enzim (percobaan F dan G), dan
konsentasi substrat (percobaan H)
Variable terikat/respon : intensitas gelembung dan nyala api
Variable control : hati ayam (kecuali percobaan G), volum H
2
O
2
(percobaan A-G)

V. Alat dan Bahan
Alat:
1. Gelas kimia
2. Gelas ukur
3. Pipet
4. Pembakar spritus
5. Tabung reaksi
6. Rak tabung reaksi
7. Thermometer
8. Lumpang
9. Kertas label
10. Silet dan penggaris
Bahan:
1. Hati dan jantung ayam
2. H
2
O
2

3. HCl
4. NaOH
5. Es Batu
6. Air suling
7. Korek api



VI. Cara Kerja
1. Faktor Suhu
a. Mengambil 3 buah tabung reaksi beri berlabel A,B, dan C, mengisi masing-
masing dengan hati ayam ukuran yang sama
b. Sementara itu menyiapkan 3 buah tabung reaksi dan is dengan 1 ml H
2
O
2

(hidogen peroksida)
c. Menuangkan H
2
O
2
dari satu tabung ke tabung reaksi A, dan secara cepat
tutup dengan ibu jari
d. Mengamati hasil yang terjadi dan mencatatnya pada tabel
e. Memasukan tabung B pada gelas kimia yang berisi air yang bersuhu 60
o
C
selama 5 menit
f. Menuangkan H
2
O
2
dari satu tabung ke tabung reaksi A, dan secara cepat
tutup dengan ibu jari
g. Mengamati hasil yang terjadi dan mencatatnya pada tabel
h. Memasukan tabung C pada gelas kimia yang berisi air yang bersuhu 10
o
C
selama 5 menit
i. Menuangkan H
2
O
2
dari satu tabung ke tabung reaksi A, dan secara cepat
tutup dengan ibu jari
j. Mengamati hasil yang terjadi dan mencatatnya pada tabel
k. Mengetes tabung A,B, dan C dengan menggunakan lidi yang membara untuk
mengetahui gas yang terbentuk.

2. Faktor PH
a. Mengambil 2 buah tabung reaksi memberi label D dan E, mengisi masing-
masing dengan hati ayam ukuran yang sama
b. Sementara itu menyiapkan 3 buah tabung reaksi dan mengisi tabung tersebut
dengan 1 ml H
2
O
2
(hidogen peroksida)
c. Pada tabung D tambahkan 10 tetes larutan NaOH
d. Menuangkan H
2
O
2
dari satu tabung ke tabung reaksi D, dan secara cepat
tutup dengan ibu jari
e. Mengamati hasil yang terjadi dan mencatat hasilnya pada tabel
f. Sedangkan, pada tabung E tambahkan 10 tetes larutan HCl
g. Menuangkan H
2
O
2
dari satu tabung ke tabung reaksi E, dan secara cepat
menutupnya dengan ibu jari
h. Mengamati hasil yang terjadi dan mencatat hasilnya pada tabel
i. Mengetes tabung D dan E dengan menggunakan lidi yang membara untuk
mengetahui gas yang terbentuk.

3. Faktor kosentrasi Enzim
a. Mengambil 2 buah tabung reaksi memberi label F dan G, mengisi tabung F
dengan 2 potong hati ayam, sedangkan tabung G dengan 2 potong jantung
b. Sementara itu menyiapkan 2 buah tabung reaksi dan mengisi tabung tersebut
dengan 1 ml H
2
O
2
(hidogen peroksida)
c. Menuangkan H
2
O
2
dari satu tabung ke tabung reaksi D, dan secara cepat
menutupnya tutup dengan ibu jari
d. Mengamati perubahan yang terjadi dan mencatat hasilnya pada tabel
e. Menuangkan H
2
O
2
dari satu tabung ke tabung reaksi D, dan secara cepat
menutupnya tutup dengan ibu jari
f. Mengamati perubahan yang terjadi dan mencatat hasilnya pada tabel
g. Mengetes tabung F dan G dengan menggunakan lidi yang membara untuk
mengetahui gas yang terbentuk.

4. Faktor konsentrasi substrat
a. Mengambil 1 buah tabung reaksi memberi label H, mengisi tabung H dengan
1 potong hati ayam
b. Sementara itu menyiapkan 1 buah tabung reaksi dan mengisi tabung tersebut
dengan 1 ml H
2
O
2
(hidogen peroksida)
c. Menuangkan H
2
O
2
dari satu tabung ke tabung reaksi D, dan secara cepat
menutupnya tutup dengan ibu jari
d. Mengamati perubahan yang terjadi dan mencatat hasilnya pada tabel
e. Mengetes tabung F dan G dengan menggunakan lidi yang membara untuk
mengetahui gas yang terbentuk.
VII. Tabel pengamatan
Tabung Perlakuan Keadaan gelembung Nyala api
A 1 potong hati ayam + I ml H
2
O
2

+++ Terang
B 1 potong hati ayam (suhu 60
o
C)
+ I ml H
2
O
2

++ Redup
C 1 potong hati ayam (suhu 10
o
C

)
+ I ml H
2
O
2

++ Terang
D 1 potong hati ayam + NaOH +
I ml H
2
O
2

++ Redup
E 1 potong hati ayam + HCl + I ml
H
2
O
2

- Redup
F 2 potong hati ayam + 1 ml H
2
O
2

+++ Terang
G 2 potong jantung ayam + 1 ml
H
2
O
2

++ Terang
H 1 potong hati ayam + 2 ml H
2
O
2

++ Redup


Catatan :
Keadaan gelembung : +++ = banyak sekali
++ = sedang
+ = sedikit
- = tidak ada gelembung

VIII. Pembahasan
Enzim adalah katalis yang terbuat dari protein dan dihasilkan oleh sel. Enzim
mempunyai sifat spesifik yaitu hanya mengatalisis reaksi kimia tertentu. Sebagai
contoh enzim katalase yang hanya menguraikan H2O2 menjadi H2O dan O2 dengan
reaksi sebagai berikut :
2H2O2 2H2O + O2
Berdasarkan percobaan yang telah kami lakukan, Hal ini dapat dibuktikan dengan
percobaan. Percobaan ini dilakukan dengan menggunakan hati ayam dan jantung ayam
(sebagai perbandingan). Hati ayam digunakan karena banyak mengandung enzim
katalase. Hati ayam dan jantung ayam kemudian dibuat ekstrak. Yang terjadi pada
ekstrak saat diberi perlakuan adalah sebagai berikut :
1 potong hati ayam(ekstrak) ditambah H2O2 (hidrogen peroksida)
Saat ekstrak diberi H2O2 terjadi gelembung-gelembung udara yang banyak. Hal ini
membuktikan bahwa enzim katalase yang terdapat di dalam hati ayam mengubah
H2O2 menjadi H2O (air), sedangkan pada waktu dimasukkan lidi membara ke dalamnya,
timbul nyala api. Hal ini membuktikan bahwa H2O2 juga diuraikan menjadi oksigen (O2)
oleh enzim katalase.berarti enzim dapat bekerja dengan baik pada suhu dan pH normal.

1 potong hati ayam (suhu 60
o
C) ditambah H2O2
Berdasarkan kajian teori, enzim akan rusak bila suhu tinggi. Sehingga seharusnya tidak
timbul gelembung udara dan saat bara api dimasukkan juga tidak timbul nyala api. Hal
ini disebabkan karena protein di dalam enzim katalase yang terdapat di ekstrak telah
rusak sehingga tidak dapat menguraikan H2O2 menjadi H2O dan O2. Namun pada
percobaan yang kami lakukan terjadi kesalahan pada hasil percobaan dimana terbentuk
gelembung udara yang sedang dan bara api menyala agak terang saat dimasukan.
Kesalahan ini terjadi karena kurangnya ketelitian kami dalam melakukan percobaaan.,
khususnya pada pengukuran suhu yang tidak teliti sehingga suhu sudah turun selama 5
menit tabung direndam. Hal inilah yang mempengaruhi hasil percobaan kami.

1 potong hati ayam (suhu 10
o
C) ditambah H2O2
Berdasarkan kajian teori, pada suhu rendah enzim tidak mampu bekerja secara optimal
dan pada suhu 0
0
C enzim akan inaktif (tidak aktif sementara). Sehingga seharusnya
terbentuk gelembung udara yang sedikit dan nyala api redup pada suhu 10
0
C. Namun,
pada percobaan yang kami lakukan, ekstrak yang dimasukkan kedalam es kemudian
ditambah H2O2, ternyata menimbulkan gelembung udara sedang dan saat bara api di
masukkan ke dalamnya, menimbulkan nyala api agak terang. Kesalahan ini terjadi
karena kami kurang teliti dalam pengukuran suhu, yaitu selama percobaan berlangsung
suhu telah naik, tidak lagi 10
o
C.

1 potong hati ayam (ekstrak) ditambah NaOH dan H2O2
Penambahan NaOH disini dimaksudkan untuk membuat ekstrak dalam keadaan terlalu
basa. Kemudian ditambah H2O2 ternyata terbentuk gelembung udara yang sedang,
tetapi saat bara api dimasukkan ke dalamnya, nyala api redup. Berarti penguraian H2O2
menjadi H2O dan O2 oleh enzim kalatase berlangsung lambat. Hal ini membuktikan
bahwa enzim katalase tidak dapat bekerja secara optimal dalam kondisi terlalu basa.


1 potong hati ayam (ekstrak) ditambah HCl dan H2O2
Penambahan HCl disini dimaksudkan untuk membuat ekstrak dalam keadaan terlalu
asam. Kemudian ditambah H2O2 ternyata tidak terbentuk gelembung udara ketika
dimasukkan bara api ke dalamnya juga tidak terjadi nyala api. Berarti tidak ada H2O dan
O2 yang duraikan oleh enzim katalase. Hal ini membuktikan bahwa enzim katalase tidak
dapat bekerja secara optimal pada kondisi yang terlalu asam.

2 potong hati ayam (ekstrak) ditambah 1 ml H2O2
Pada percobaan dengan menggunakan 2 potong hati ayam ini, dihasilkan gelembung
dengan intensitas banyak sekali (lebih banyak dibandingkan pada percobaan yang
memakai 1 potong hati ayam) serta bara api menyala terang dalam waktu sangat cepat.
Penambahan jumlah hati ayam berarti menambah konsentrasi enzim katalase.
Percobaan ini menunjukan bahwa konsentrasi enzim mempengaruhi laju reaksi.
Semakin besar konsentrasi enzim, maka semakin cepat pula reaksi yang berlangsung.

2 potong jantung ayam (ekstrak) ditambah 1 ml H2O2
Penggunaan jantung ayam dimaksudkan sebagai perbandingan dengan hati ayam.
Jantung ayam memiliki kandungan enzim katalase lebih sedikit dibandingkan dengan
hati ayam. Sehingga setelah H2O2 dimasukan intensitas gelembung yang dihasilkan
masih lebih banyak pada ekstrak hati ayam. Pada ekstrat jantung ayam terbentuk
gelembungnya juga sedikit lebih lama. Hal ini menunjukan bahwa konsentrasi enzim
mempengaruhi laju reaksi. Semakin besar konsentrasi enzim, maka semakin cepat pula
reaksi yang berlangsung.

1 potong hati ayam (ekstrak) ditambah 2 ml H2O2
Berdasarkan kajian teori, apabila konsentrasi enzim tetap, pH konstan dan temperature
konstan, penambahan kosentrasi substrat mempercepat laju reaksi. Sehingga
seharunya, gelembung udara yang terbentuk banyak sekali dan nyala api seharusnya
terang. Namun pada percobaan yang kami lakukan terdapat kesalahan pada hasil
percobaan dimana saat penambahan jumlah substrat, menimbulkan gelembung udara
yang sedang dan nyala api yang redup. Kesalahan ini terjadi karena saat bara api
dimasukan ke dalam tabung, bara api sempat menyentuh dinding tabung, hal inilah
yang membuat nyala api menjadi redup

Pertanyaan :
1. Tentukan variable manipulasi, variable respond dan variable control!
2. Berdasarkan data hasil pengamatan bagaimana pengaruh suhu, PH, Konsentasi
Enzim dan konsentrasi substrat?
3. Buatlah kesimpulan dari hasil percobaan yang anda lakukan!

Jawaban :
1. Variable Bebas : - suhu (percobaan A, B, dan C)
- pH (percobaan D dan E)
- konsentrasi enzim (percobaan F dan G)
- konsentasi substrat (percobaan H)
Variable terikat/respon : intensitas gelembung dan nyala api
Variable control : hati ayam (kecuali percobaan G)

2. a. Pengaruh suhu terhadap enzim katalase yaitu, pada suhu terlalu tinggi sebagian
besar enzim akan rusak pada suhu di atas 60
o
C karena proteinnya (gugus
prostetik) menggumpal (koagulasi). Jika telah rusak maka tidak akan berfungsi
lagi meskipun berada pada suhu normal, rusaknya enzim oleh panas disebut
denaturasi.
b. Pengaruh PH terhadap enzim katalase yaitu, pada PH yang terlalu asam maupun
terlalu basa enzim tidak dapat bekerja maksimal Aplikasi pH yang tidak cocok
maka sifat kerja enzim dapat menyebabkan ionisasi dari gugus karboksil dan
amino dari bagian-bagian enzim yang tersusun atau apoenzim dan dapat
menyebabkan denaturasi, oleh karena itu akan terjadi tambahan struktur enzim
sehingga tidak dapat bekerja dengan baik.
c. Pengaruh konsentrasi enzim terhadap enzim katalase yaitu, jika makin tinggi
konsentrasi enzim maka semakin cepat pula suatu substrat diperoses.
d. Pengaruh konsentrasi substrat terhadap enzim katalase yaitu, Substrat adalah zat
yang diubah menjadi sesuatu yang baru. Umumnya, terdapat hubungan yang
sebanding antara substrat dengan hasil akhir apabila konsentrasi enzim tetap, pH
konstan, dan temperatur konstan. Jadi, apabila substrat yang tersedia dua kali
lipat, maka hasil akhir juga dua kali lipat. Pada akhirnya konsentrasi substrat
yang berlebihan dapat memperlambat kerja enzim.

3. Kesimpulan dari percobaan mengenai enzim katalase kali ini adalah :
Faktor-faktor yang memengaruhi enzim dan aktivitasenzim sebagai berikut.
Temperatur atau suhu
Umumnya enzim bekerja pada suhu yang optimum. Apabila suhu turun, maka
aktivitas akan terhenti tetapi enzim tidak rusak. Sebaliknya, pada suhu tinggi
aktivitas menurun dan enzim menjadi rusak.
pH
pH dapat membalikkan kegiatan enzim, yaitu mengubah hasil akhir kembali
menjadi substrat. Selain itu, pada PH yang terlalu asam maupun terlalu basa enzim
tidak dapat bekerja maksimal Aplikasi pH yang tidak cocok maka sifat kerja enzim
dapat menyebabkan ionisasi dari gugus karboksil dan amino dari bagianbagian
enzim yang tersusun atau apoenzim dan dapat menyebabkan denaturasi, oleh
karena itu akan terjadi tambahan struktur enzim sehingga tidak dapat bekerja
dengan baik.
Konsentrasi Substrat
Substrat adalah zat yang diubah menjadi sesuatu yang baru. Umumnya, terdapat
hubungan yang sebanding antara substrat dengan hasil akhir apabila konsentrasi
enzim tetap, pH konstan, dan temperatur konstan. Jadi, apabila substrat yang
tersedia dua kali lipat, maka hasil akhir juga dua kali lipat.
Pengaruh konsentrasi enzim
Pengaruh konsentrasi enzim terhadap enzim katalase yaitu, jika makin tinggi
konsentrasi enzim maka semakin cepat pula suatu substrat diperoses.

IX. Kesimpulan dan Saran
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan yang kami lakukan dapat ditarik kesimpulan
bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi enzim dan aktivitas enzim adalah :
1. Suhu
Umunya enzimbekerja pada suhu optimum. Apabila suhu turun, maka
aktivitas enzim terhenti sementara namun tidak rusak. Sebaliknya pada suhu
tinggi aktivitas menurun dan enzim menjadi rusak.

2. pH
enzim katalase tidak dapat bekerja secara optimal pada pH yang terlalu asam
maupun terlalu basa. Enzim bekerja paling efektif pada kisaran pH
lingkungan netral (ph kisaran 7). Kenaikan atau penurunan pH menyebabkan
penurunan aktivita enzim dengan cpat. Sepert yang terlihat pada percobaan
ekstrak yang ditetesi larutan HCl (bersifat asam), enzim tidak mampu
menguraikan H2O2 menjadi H2O dan O.
3. konsentrasi enzim
pengaruh konsentrasi enzimterhadap enzim katalase yakni semakin tinggi
konsentrasi enzim maka semakin cepat pula suatu substrat di proses.
4. Konsentrasai substrat
Substrat adalah zat yang di ubah menjadi sesuatu yang baru. Apabila
konsentrasi enzim tetap, pH konstan dan temperature konstan, terdapat
hubungan yang sebanding antara substrat dengan hasil reaksi. Jika substrat
yang tersedia dua kali lipat maka hasilnya pun menjadi dua kali lipat pula.

B. Saran
- Dalam melakukan percobaan harus teliti baik dalam pengukuran suhu,
volume substrat, dsb sehingga data yang diperoleh lebih akurat.
- Dalam melakukan percobaan harus lebih berhati-hati baik dalam
penggunaan spritus, tabung reaksi dan lain-lain serta hendaklah selalu
menjaga kebersihan labolatorium seusai praktikum.







Laporan Biologi
Enzim Katalase



Kelompok 7:
Kelas XII IPA 2
1. Gusti Ayu Anderia Marilanda
2. I Nyoman Switrayana
3. Mercy Victoria Halim
4. Ni Made Dwi Chandra S.
5. Ni Nyoman Fabby Sukarmini

Anda mungkin juga menyukai