Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI

ENZIM KATALASE

NAMA : SYAHFIRALDY OKTAVIAN

KELAS : 12E

GURU PEMBIMBING : SUSIATI, S.Pd


TAHUN AJARAN 2018-2019

1.Kesimpulan Dari percobaan tersebut dapat disimpulkan bahwa: - enzim bekerja


berpengaruh pada derajat keasaman dan suhu. Pada pH yang terlalu asam maupun basa ezim
tidak dapat bekerja maksimal. Sedangkan pada suhu yang terlalu tinggi enzim akan
mengalami denaturasi. - Kadar enzim katalase tertinggi yaitu pada ekstrak hati kemudian
ekstrak jantung dan yang paling rendah ekstrak kentang. 2. Saran Disarankan jika akan
melakukan percobaan ini untuk : 1. Menggunakan sarung tangan latex untuk mencegah
terkena cairan H2O2 secara langsung. 2.Menggunakan masker agar gas yang berbahaya tidak
tercium. 3.Mencuci alat hingga bersih .

Pada percobaan ini dilakukan analisa aktifitas enzim katalase dan faktor-faktor
yangmempengaruhinya. Enzim katalase dalam tubuh berperan sebagai pengurai
hidrogenperoksida (H2O2) yang merupakan senyawa racun dalam tubuh yang terbentuk
padaproses pencernaan makanan. Senyawa H2O2 ini harus segera diuraikan menjadi H2O
danO2 yang tidak berbahaya

Pembahasan Enzim katalase dapat menguraikan H2O2menjadi H2O dan O2 . Hasil reaksi
dapat dibuktikan dengan adanya gelembung gas dan nyalanya bara api. Adanya gelembung
menandakan bahwa enzim katalase mengubah H2O2 menjadi H2O. Sedangkan ketika bara
api yang menyala membukti bahwa H2O2 juga diuraikan menjadi oksigen. Dalam percobaan
diatas, dilakukan 5 perlakuan yang berbeda. 1. Ekstrak ditambah H2O2 (hidrogen peroksida)
Saat ekstrak diberi H2O2 terjadi gelembung-gelembung udara. Hal ini membuktikan bahwa
enzim katalase yang terdapat di dalam ekstrak mengubah H2O2 menjadi H2O , Sedangkan
ketika bara api yang menyala membukti bahwa H2O2 juga diuraikan menjadi oksigen 2.
Ekstak ditambah NaCl dan H2O2 Pertambahan NaCl bermaksud untuk membuat keadaan
ekstrak menjadi asam. Kemudian ditambah H2O2 ternyata terbentuk gelembung udara lebih
sedikit. Dan ketika dimasukkan bara api ke dalamnya terlihat nyala api lebih redup dari
semula. Hal ini menunjukkan bahwa enzim katalase tidak dapat bekerja dalam kondisi terlalu
asam. 3. Ekstrak ditambah HCl dan H2O2 Pertambahan HCl bermaksud untuk membuat
keadaan ekstrak menjadi asam. Kemudian ditambah H2O2 ternyata terbentuk gelembung
udara lebih sedikit. Dan ketika dimasukkan bara api ke dalamnya terlihat nyala api lebih
redup dari semula. Hal ini menunjukkan bahwa enzim katalase tidak dapat bekerja dalam
kondisi terlalu asam. 4. Ekstrak ditambah NaOH dan H2O2 Pertambahan NaOH bermaksud
untuk membuat keadaan ekstrak menjadi asam. Kemudian ditambah H2O2 ternyata terbentuk
gelembung udara lebih sedikit. Dan ketika dimasukkan bara api ke dalamnya terlihat nyala
api lebih redup dari semula. Hal ini menunjukkan bahwa enzim katalase tidak dapat bekerja
dalam kondisi terlalu basa. 5. Ekstrak dididihkan kemudian ditambah H2O2 Ekstrak yang
dididihkan kemudian ditambah H2O2, ternyata tidak timbul gelembung udara dan saat bara
api dimasukkan ke dalamnya juga tidak timbul nyala api. Hal ini disebabkan karena protein
di dalam enzim katalase yang terdapat di ekstrak telah rusak sehingga tidak dapat
menguraikan H2O2 menjadi H2O dan O2. Sedangkan adanya ekstrak hati ,ekstrak jantung,
dan ekstrak kentang . untuk membandingkan banyaknya enzim katalase.
GELEMBUNG NYALA/TIDAK
NO PERLAKUAN
percobaan 1 percobaan 2 percobaan 1 percobaan 2
1 hati + H2O2 +++ +++ ++++ ++++
2 Hati + HCL + H2O2 ++ ++ - -
3 Hati + NaOH + H2O2 + + - -
4 Hati direbus + H2O2 + + - -
5 Hati dingin + H2O2 ++ ++ + +
6 jantung + H2O2 ++ ++ + +
7 lemak + H2O2 + + - -
8 biji melinjo + H2O2 ++ ++ + +
9 daun muda + H2O2 +++ +++ - -
10 Hati + garam + H2O2 ++ ++ + +

Keterangan gelombang :
 + : gelembung sedikit
 ++ : gelembung sedang
 +++ : gelembung banyak
 ++++ : gelembung banyak sekali
 - : tidak ada gelembung

Keterangan nyala/tidak (bara ujung lidi) :


 + : menyala
 ++ : menyala sedang
 +++ : menyala terang
 ++++ : menyala terang sekali
 - : tidak menyala

Anda mungkin juga menyukai