Anda di halaman 1dari 10

UJI AKTIVITAS ENZIM KATALASE

LAPORAN PRAKTIKUM

Untuk Memenuhi Tugas Mata Pelajaran Biologi

Yang Dibimbing oleh Ibu Prianka Delvina Putri, S. Pd.

Disusun oleh :

Kelompok 4

Andriana Putri Kurniawati (08)

Dinaresa Agista Aura Firdausya (12)

Evi Novita Sari (14)

Muhammad Rayhan Ananta K (25)

Wanda Haniva Nadya Safira (34)

SMA NEGERI 2 KEDIRI

Jl. Veteran No. 07, Mojoroto, Kec. Mojoroto, Kota Kediri, Jawa Timur 64114

Agustus 2021
A. TOPIK
Aktivitas enzim katalase
B. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengaruh kerja enzim katalase terhadap H2O2
2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim katalase
C. DASAR TEORI
Enzim katalase adalah enzim yang dapat menguraikan oksigen peroksida (H2O2)
yang tidak baik bagi tubuh makhluk hidup menjadi air (H2O) dan oksigen (O2) yang
sama sekali tidak berbahaya. Selain itu, enzim ini di dalam tubuh manusia juga
menguraikan zat-zat oksidatif lainnya seperti fenol, asam format, maupun alkohol
yang juga berbahaya bagi tubuh manusia. Katalase terdapat hampir di semua makhluk
hidup. Enzim ini diproduksi oleh sel di bagian badan mikro, yaitu peroksisom. Enzim
katalase dapat ditemukan pada bagian penting makhluk hidup seperti hati, tulang,
bagian-bagian ginjal, dan membran mukosa (Rida Bakti Pratiwi, 2018).
Enzim katalase berguna untuk mencegah akumulasi peroksida dan melindungi
organel seluler dan jaringan dari kerusakan oleh peroksida, yaitu zat yang terus
diproduksi oleh berbagai reaksi metabolik. Dalam tubuh manusia enzim katalase
berfungsi untuk melawan radikal bebas, dalam hal kecantikan katalase digunakan
sebagai campuran masker wajah, katalase terkadang dapat digunakan dalam
pembersih lensa kontak. Enzim katalase sudah dimanfaatkan dalam berbagai
keperluan. Pada industri makanan, enzim katalase dikombinasikan dengan enzim lain
untuk mengawetkan bahan makanan, juga digunakan untuk memecah hidrogen
peroksida dalam air limbah. Cara kerja enzim katalase adalah molekul selalu bergerak
dan saling bertumbukan satu sama lain. Apabila ada molekul yang menumbuk
molekul enzim maka akan menempel, dan akan menjadi molekul produk
2H2O2 2H2O + O2
Faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim katalase, yaitu
- Suhu
Pada suhu tinggi, kecepatan molekul substrat meningkat, dan aktivitas enzim
meningkat
- Ph
Perubahan kondisi asam dan basa di sekitar molekul enzim dapat mempengaruhi
bentuk tiga dimensi enzim dan dapat menyebabkan denaturasi enzim
- Konsentrasi Enzim
Semakin besar konsentrasi enzim, semakin cepat juga reaksi yang berlangsung
- Konsentrasi Substrat
Apabila jumlah enzim dalam keadaan tetap, kecepatan reaksi akan meningkat
dengan adanya peningkatan konsentrasi substrat. Namun, pada saat sisi aktif
semua enzim bekerja, penambahan substrat tidak dapat meningkatkan kecepatan
reaksi enzim lebih lanjut.
- Aktivator dan Inhibitor
Aktivator adalah molekul yang mempermudah ikatan antara enzim dengan
substratnya. Inhibitor adalah molekul yang menghambat ikatan enzim dengan
substratnya.
Hati adalah kelenjar terbesar di dalam tubuh yang berfungsi untuk memecah
beberapa senyawa yang bersifat racun dan menghasilkan amonia, urea dan asam
urat dengan memanfaatkan nitrogen yang berasal dari asam amino. Digunakannya
hati sebagai praktikum karena hati mengandung enzim katalase yang dapat
memecah hidrogen peroksida (H2O2) menjadi air (H2O) dan oksigen (O2).
D. ALAT DAN BAHAN
1. Alat :
- Tabung reaksi 6 buah
- Spiritus
- Kasa
- Kaki 3
- Bara lidi
- Korek api
- Rak tabung reaksi
- Penjepit tabung reaksi
- Pembakar spiritus
- Termometer
2. Bahan :
- Ekstrak hati ayam
- H2O2
- HCl
- NaOH
- Air dingin dan panas
- Ekstrak jantung
- Ekstrak bayam
E. LANGKAH KERJA
Percobaan I
1. Mengambil ekstrak hati, kemudian memasukkan ke dalam 3 buah tabung reaksi
dengan perkiraan masing-masing tabung sekitar 1cm
2. Memasukkan H2O2 ke dalam 3 buah tabung reaksi dengan konsentrasi 10%, 1cm
3. Mengambil salah satu tabung reaksi yang berisi ekstrak hati, lalu memasukkan
H2O2 ke dalam tabung reaksi yang berisi ekstrak hati
4. Setelah memasukkan H2O2, selanjutnya mengamati reaksi yang terjadi
5. Setelah mengamati, selanjutnya menguji dengan lidi yang membara
6. Menyalakan spiritus yang telah disiapkan, dan memanaskan
7. Menguji dengan lidi yang membara, memasukkan ke tabung yang berisi H2O2
dan ekstrak hati dan mengamati
8. Mengambil tabung reaksi B, menetesi dengan HCl 10 tetes, kemudian mengocok
dan menuangkan H2O2 dengan posisi tabung ditutup dengan jari jempol
9. Menguji dengan lidi yang membara
10. Mengambil tabung reaksi yang berisi ekstrak hati, tetesi dengan NaOH 10 tetes,
mengocok dan menuangkan H2O2
11. Menguji dengan lidi yang membara

Percobaan II

1. Menyiapkan ekstrak hati, kemudian memanaskan tetapi tidak sampai mendidih


2. Mengukur suhu dan mengamati sampai sekitar 55°C
3. Setelah mengukur suhu, menuangkan H2O2 ke dalam ekstrak hati yang telah
diukur suhunya, dan menutup dengan jempol
4. Membarakan lidi dan mengamati apa yang terjadi ketika lidi dimasukkan ke
dalam ekstrak hati yang sudah dicampuri H2O2
5. Membandingkan dengan suhu yang dingin, sekitar 12°C menuangkan H2O2 dan
menutup dengan jempol
6. Menguji dengan lidi yang membara

Percobaan III

1. Menyiapkan 1cm ekstrak hati, lalu menuangkan 10% H2O2


2. Membandingkan dengan menuangkan 5% H2O2 pada ekstrak hati
Percobaan IV

1. Menyiapkan ekstrak hati 1cm, jantung 1cm dan bayam 1cm ke dalam tabung
reaksi
2. Menyiapkan 3 tabung reaksi berisi H2O2 10%, 1cm

F. HASIL PENGAMATAN

No. Perlakuan Banyaknya Nyala api


gelembung
1. Ekstrak hati + H2O2 Banyak gelembung Menyala
2. Ekstrak hati + HCl + H2O2 Gelembung sedikit Tidak menyala
3. Ekstrak hati + NaOH + H2O2 Gelembung sangat Tidak menyala
sedikit
4. Ekstrak hati bersuhu 55°C + Gelembung sangat Menyala
H2O2 banyak
5. Ekstrak hati bersuhu 12°C + Gelembung sedang Tidak menyala
H2O2
6. Ekstrak hati + 10% H2O2 Gelembung Menyala
banyak
7. Ekstrak hati + 5% H2O2 Gelembung sedikit Tidak menyala
8. Ekstrak hati + H2O2 Gelembung Menyala
banyak
9. Jantung + H2O2 Gelembung sedikit Tidak menyala
10. Bayam + H2O2 Gelembung Menyala
banyak

G. ANALISIS DATA
Pada perlakuan pertama, tabung reaksi berisi ekstrak hati + H2O2 menghasilkan
banyak gelembung dan pada saat dimasukkan lidi yang membara ke dalam tabung
reaksi yang berisi ekstrak hati + H2O2, ternyata lidi timbul nyala api
Pada perlakuan kedua, tabung reaksi berisi ekstrak hati + HCl + H2O2
menghasilkan sedikit gelembung dan pada saat dimasukkan lidi yang membara ke
dalam tabung reaksi yang berisi ekstrak hati + HCl + H2O2 ternyata lidi tidak
menyala
Pada perlakuan ketiga, tabung reaksi berisi ekstrak hati + NaOH + H2O2
menghasilkan sangat sedikit gelembung dan pada saat dimasukkan lidi yang membara
ke dalam tabung reaksi yang berisi ekstrak hati + NaOH + H2O2, teryata lidi tidak
menyala
Pada perlakuan keempat, tabung reaksi berisi ekstrak hati yang telah dipanaskan
hingga bersuhu sekitar 55°C + H2O2 menghasilkan gelembung sangat banyak dan
pada saat dimasukkan lidi yang membara ke dalam tabung reaksi yang berisi ekstrak
hati bersuhu 55°C + H2O2, ternyata lidi timbul nyala api
Pada perlakuaan kelima, tabung reaksi berisi ekstrak hati yang didinginkan bersuhu
sekitar 12°C + H2O2 menghasilkan gelembung sedang dan pada saat dimasukkan lidi
yang membara ke dalam tabung reaksi yang berisi ekstrak hati bersuhu 12°C + H2O2,
ternyata lidi tidak menyala
Pada perlakuan keenam, tabung reaksi berisi ekstrak hati + 10% H2O2
menghasilkan gelembung banyak dan pada saat dimasukkan lidi yang membara ke
dalam tabung reaksi yang berisi ekstrak hati + 10% H2O2 , ternyata lidi timbul nyala
api
Pada perlakuan ketujuh, tabung reaksi berisi ekstrak hati + 5% H2O2 menghasilkan
gelembung sedikit dan pada saat dimasukkan lidi yang membara ke dalam tabung
reaksi yang berisi ekstrak hati + 5% H202, ternyata lidi tidak menyala
Pada perlakuan kedelapan, tabung reaksi berisi ekstrak hati + H2O2 menghasilkan
banyak gelembung dan pada saat dimasukkan lidi yang membara ke dalam tabung
reaksi yang berisi ekstrak hati + H2O2, ternyata lidi timbul nyala api
Pada perlakuan kesembilan, tabung reaksi berisi ekstrak jantung + H2O2
menghasilkan gelembung sedikit dan pada saat dimasukkan lidi yang membara ke
dalam tabung reaksi yang berisi ekstrak jantung + H2O2, ternyata lidi tidak menyala
Pada perlakuan kesepuluh, tabung reaksi berisi ekstrak bayam + H2O2
menghasilkan gelembung banyak dan pada saat dimasukkan lidi yang membara ke
dalam tabung reaksi yang berisi ekstrak bayam + H2O2, ternyata lidi timbul nyala api
H. PEMBAHASAN
Pada perlakuan pertama, ekstrak hati + H2O2 menghasilkan banyak gelembung dan
lidi timbul nyala api. Hal ini menunjukkan bahwa di dalam hati terdapat banyak
peroksisom sehingga menghasilkan banyak enzim katalase. Enzim katalase kemudian
menguraikan senyawa hidrogen peroksida menjadi air (H2O) dan oksigen (O2),
dengan banyak gelembung yang dihasilkan dapat membuat nyala api. Menunjukkan
bahwa enzim katalase telah memecah senyawa H2O2 menjadi oksigen (O2), karena
api dari lidi yang membara dikarenakan adanya oksigen (O2) . (dari buku biologi
yrama widya).
Pada perlakuan kedua, ekstrak hati + HCl + H2O2 menghasilkan sedikit gelembung
dan lidi tidak timbul nyala api. Hal ini menunjukkan bahwa enzim katalase pada hati
tidak bekerja, karena tidak memecah senyawa H2O2 menjadi air (H2O) dan oksigen
(O2). Pada kondisi ini terjadi denaturasi, hal ini terjadi karena penambahan HCl yang
merubah kondisi di sekitar molekul menjadi asam. Derajat keasaman (pH) sangat
berpengaruh terhadap aktivitas enzim, sehingga pada kondisi asam ini merusak enzim
katalase yang bekerja pada pH netral. (jurnal google, dan buku bioologi Intan
Pariwara)
Pada perlakuan ketiga, ekstrak hati + NaOH + H2O2 menghasilkan sangat sedikit
gelembung dan tidak timbul nyala api. Hal ini menunjukkan bahwa enzim katalase
yang ada di dalam hati tidak bekerja dengan optimal karena pecahnya senyawa H2O2
menjadi air (H2O) dan oksigen (O2) tidak sempurna. Pada kondisi ini terjadi
denaturasi, hal ini terjadi karena penambahan NaOH yang merubah kondisi di sekitar
molekul menjadi basa. Derajat keasaman sangat mempengaruhi aktivitas enzim,
sehingga pada kondisi basa ini merusak enzim katalase yang bekerja pada pH netral.
(jurnal unja biodik, jurnal ilmiah biologi)
Pada perlakuan keempat, ekstrak hati dengan suhu 55°C + H2O2 menghasilkan
sangat banyak gelembung dan timbul nyala api yang besar. Hal ini menunjukkan
bahwa pada suhu yang tinggi kecepatan H2O2 meningkat, sehingga pada saat bertemu
enzim, energi molekul H2O2 berkurang. Kondisi ini menyebabkan mudah terikatnya
molekul H2O2 pada sisi aktif enzim katalase. (jurnal unja biodik, jurnal ilmiah
biologi)
Pada perlakuan kelima, ekstrak hati dengan suhu 12°C + H2O2 menghasilkan
gelembung sedang dan tidak timbul nyala api. Hal ini menunjukkan bahwa pada suhu
12°C enzim akan inaktif (tidak aktif sementara). (buku biologi yrama widya)
Pada perlakuan keenam, ekstrak hati + 10% H2O2 menghasilkan banyak gelembung
dan timbul nyala api. Hal ini menunjukkan bahwa di dalam hati terdapat banyak
peroksisom sehingga menghasilkan banyak enzim katalase. Enzim katalase kemudian
menguraikan senyawa hidrogen peroksida menjadi air (H2O) dan oksigen (O2),
dengan banyak gelembung yang dihasilkan dapat membuat nyala api. Menunjukkan
bahwa enzim katalase telah memecah senyawa H2O2 menjadi oksigen (O2), karena
api dari lidi yang membara dikarenakan adanya oksigen (O2). Pada konsentrasi yang
berbeda ternyata efektivitas H2O2 terhadap kerja enzim meningkat, sehingga dapat
mengikat semua substrat yang ada.(ebook biokimia, unej)
Pada perlakuan ketujuh, ekstrak hati + 5% H2O2 menghasilkan gelembung sedikit
dan tidak menyala. Hal ini disebabkan karena berkurangnya konsentrasi H2O2 yang
dapat mempengaruhi kerja enzim katalase menjadi tidak optimal. (buku biologi intan
pariwara)
Pada perlakuan kedelapan, ekstrak hati + H2O2 menghasilkan banyak gelembung
dan timbul nyala api. Hal ini menunjukkan bahwa di dalam hati terdapat banyak
peroksisom sehingga menghasilkan banyak enzim katalase. Enzim katalase kemudian
menguraikan senyawa hidrogen peroksida menjadi air (H2O) dan oksigen (O2),
dengan banyak gelembung yang dihasilkan dapat membuat nyala api. Menunjukkan
bahwa enzim katalase telah memecah senyawa H2O2 menjadi oksigen (O2), karena
api dari lidi yang membara dikarenakan adanya oksigen (O2) . (dari buku biologi
yrama widya)
Pada perlakuan kesembilan, jantung + H2O2 menghasilkan sedikit gelembung dan
tidak timbul nyala api. Hal ini menunjukkan bahwa H2O2 tidak terurai sempurna.
(jurnal biodik)
Pada perlakuan kesepuluh, ekstrak bayam + H2O2 menghasilkan sangat banyak
gelembung dan timbul nyala api. Hal ini menunjukkan bahwa enzim katalase ternyata
juga terdapat pada tumbuhan. (jurnal biodik)

I. DISKUSI
A. Mengapa dihasilkan banyak gelembung dan nyala api pada hati ayam dan bayam
yang diberi H2O2, namun tidak demikian pada jantung ayam yang diberi H2O2?
Jelaskan!
Jawab : Karena pada hati ayam dan bayam mengandung enzim katalase yang
apabila diberi H2O2 akan menguraikan dengan sempurna menjadi H2O dan O2.
Dan ketika di uji menunjukkan bahwa banyaknya gelembung yang dihasilkan dan
nyala api, sedangkan pada jantung ayam tidak mengandung enzim katalase. Maka
dari itu pada saat di uji jantung ayam tidak menghasilkan gelembung dan nyala
api.
B. Apa tujuan dari dimasukkannya bara api ke dalam tabung reaksi?
Jawab : Untuk menguji banyaknya gas oksigen yang ada dalam reaksi, dengan
ditandai nyala api menunjukkan bahwa gas oksigen yang dihasilkan semakin
banyak dan apabila tidak menyala menunjukkan bahwa gas oksigen yang
dihasilkan sangat sedikit, atau bahkan tidak ada
C. Analisislah bagaimana keterkaitan antara ada atau tidaknya gelembung udara dan
nyala api dengan kerja enzim katalase terhadap H2O2! Tuliskan pula reaksi
kimianya!
Jawab : Fungsi enzim katalase adalah mempercepat penguraian H2O2 menjadi
H2O dan O2 yang ditandai dengan timbulnya gelembung, timbulnya gelembung
membuktikan bahwa enzim katalase telah memecah H2O2 menjadi H2O dan O2
dan nyala api membuktikan bahwa oksigen semakin banyak. Apabila tidak timbul
gelembung dan nyala api berarti dalam proses pemecahan tidak optimal.
2H2O2 → 2H2O + O2
D. Apa tujuan pemberian HCl dan NaOH?
Jawab : Untuk menguji derajat keasaman (pH) pada enzim katalase, dengan begitu
kita dapat mengetahui apakah enzim katalase dapat bekerja pada suasana asam
pada saat diberi HCl dan suasana basa pada saat diberi NaOH
E. Apa saja faktor yang memengaruhi kerja enzim katalase? Jelaskan!
Jawab : Faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim katalase, yaitu
- Suhu : pada suhu tinggi, kecepatan molekul substrat meningkat, dan aktivitas
enzim meningkat
- Ph : perubahan kondisi asam dan basa di sekitar molekul enzim dapat
mempengaruhi bentuk tiga dimensi enzim dan dapat menyebabkan denaturasi
enzim
- Konsentrasi Enzim : semakin besar konsentrasi enzim, semakin cepat juga
reaksi yang berlangsung
- Konsentrasi Substrat : apabila jumlah enzim dalam keadaan tetap, kecepatan
reaksi akan meningkat dengan adanya peningkatan konsentrasi substrat. Namun,
pada saat sisi aktif semua enzim bekerja, penambahan substrat tidak dapat
meningkatkan kecepatan reaksi enzim lebih lanjut.
- Aktivator dan Inhibitor : aktivator adalah molekul yang mempermudah ikatan
antara enzim dengan substratnya. Inhibitor adalah molekul yang menghambat
ikatan enzim dengan substratnya.
J. KESIMPULAN
Dari pengamatan yang telah kami lakukan, dapat disimpulkan bahwa enzim katalase
berperan dalam menguraikan racun dari H2O2 menjadi H2O dan O2,
2 H2O2 H2O + O2
Enzim katalase
Aktivitas enzim dapat dipengaruhi oleh faktor faktor berikut.
1. Suhu
Enzim tidak akan bekerja optimal pada saat suhu tinggi dan suhu rendah, karena
telah kita buktikan bahwa enzim katalase hanya akan bekerja pada suhu netral
2. pH
enzim katalase bekerja optimal apabila berada pada pH netral, sedangkan pada
keadaan asam (pH < 7) dan basa (pH >7) tidak dapat menguraikan dengan optimal
3. Konsentrasi Enzim
Semakin besar konsentrasi enzim katalase, maka akan semakin banyak molekul
substrat yang diuraikan
- Selain di hati ayam, enzim katalase juga terdapat pada tumbuhan, yaitu tumbuhan
bayam
K. DAFTAR PUSTAKA
https://pahamify.com/blog/biologi-cara-kerja-enzim-dan-fungsinya/
https://www.alodokter.com/mengenal-enzim-katalase-dan-manfaatnya-bagi-tubuh
https://hellosehat.com/sehat/informasi-kesehatan/manfaat-enzim-katalase-adalah/
https://www.slideshare.net/rinzani_642/enzim-katalase-80714765
https://online-journal.unja.ac.id/biodik/article/download/9548/10342/30489
Buku Biologi Yrama Widya (Super Coach)
Buku Biologi Intan Pariwara
Ebook Biokimia Harper

Anda mungkin juga menyukai