Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2023 Tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2019 Tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan
Delvia Melani Putri
C024222008
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI DOKTER HEWAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN 2023 Undang-undang nomor 21 tahun 2019 tentang karantina hewan, ikan, dan tumbuhan yang selanjutnya disebut undang-undang karantina mengatur mengenai pengaturan pemasukan, pengeluaran, dan transit media pembawa, pangan, pakan, PRG, SDG, agensia hayati, jenis asing invasif, tumbuhan dan satwa liar, tumbuhan dan satwa langka, serta kelembagaan yang menjamin terselenggaranya karantina. Karantina hewan, ikan, dan tumbuhan yang selanjutnya disebut karantina adalah sistem pencegahan masuk, keluar dan tersebarnya hama dan penyakit hewan karantina, hama dan penyakit ikan karantina, dan organisme pengganggu tumbuhan karantina serta pengawasan dan/atau pengendalian terhadap keamanan pangan dan mutu pangan, keamanan pakan dan mutu pakan, produk rekayasa genetik, sumber daya genetik, agensi hayati, jenis asing invasif, serta tumbuhan dan satwa liar, tumbuhan dan satwa langka yang dimasukkan ke dalam, tersebarnya dari suatu area ke area lain dan dikeluarkan dari wilayah Negara Kesatuan Republik lndonesia. Hama dan Penyakit Hewan Karantina yang disingkat HPHK adalah berupa organisme yang dapat merusak, mengganggu kehidupan, atau menyebabkan kematian hewan, membahayakan kesehatan manusia, menimbulkan kerugian sosial, ekonomi yang bersifat nasional dan perdagangan internasional yang ditetapkan oleh pemerintah pusat untuk dicegah masuknya ke dalam, tersebarnya di dalam, dan keluarnya dari wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Hama dan Penyakit lkan Karantina yang selanjutnya disingkat HPIK adalah semua hama dan penyakit ikan yang belum terdapat dan telah terdapat hanya di area tertentu di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang dalam waktu relatif cepat dapat mewabah dan merugikan sosio-ekonomi atau yang dapat membahayakan kesehatan masyarakat yang ditetapkannoleh pemerintah pusat untuk dicegah masuk ke dalam, tersebar di dalam, dan atau keluar dari wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Undang-undang karantina tidak bisa berdiri sendiri, oleh karena itu, undang-undang karantina mengamanatkan substansi pengaturan lebih lanjutnya diatur dengan atau berdasarkan peraturan pemerintah. Pejabat karantina hewan sebagai otoritas veteriner karantina hewan mempunyai kewenangan di atas alat angkut, instalasi karantina, tempat lain, tempat pemasukan, atau tempat pengeluaran dalam rangka pencegahan masuk, keluar dan tersebarnya hama dan penyakit hewan karantina dan pengawasan terhadap keamanan pangan dan mutu pangan, keamanan pakan dan mutu pakan, produk rekayasa genetik, sumber daya genetik, agensia hayati, jenis asing invasif, satwa liar dan satwa langka yang dimasukkan ke dalam, tersebarnya dari suatu area ke area lain dan dikeluarkan dari wilayah negara kesatuan republik Indonesia. Alat angkut media pembawa HPHK adalah alat khusus yang dipergunakan untuk mengangkut media pembawa HPHK dan yang berhubungan atau kontak langsung dengan media pembawa HPHK. Pejabat karantina hewan" terdiri atas dokter hewan karantina dan paramedik karantina hewan. Dokter hewan karantina merupakan jabatan yang diduduki aparatur sipil negara yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melaksanakan analisis atau diagnosa dan tindakan karantina hewan serta pengawasan keamanan hayati hewani. Paramedik karantina hewan merupakan aparatur sipil negara yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melaksanakan tindakan karantina hewan serta pengawasan keamanan hayati hewani. Pejabat karantina ikan terdiri atas pejabat fungsional pengendali hama dan penyakit ikan dan pejabat fungsional teknisi pengendali hama dan penyakit lkan. Pejabat fungsional pengendali hama dan penyakit ikan merupakan aparatur sipil negara yang diberi tugas, tanggung jawab, dan wewenang untuk melaksanakan penyelenggaraan karantina ikan. Pejabat fungsional teknisi pengendali hama dan penyakit ikan merupakan aparatur sipil negara yang diberi tugas, tanggung jawab, dan wewenang untuk melaksanakan kegiatan pelayanan teknis penyelenggaraan karantina lkan. Standar kebutuhan minimal merupakan standar pemberian kebutuhan minimal untuk melakukan pelayanan dan tindakan karantina antara lain ruang pelayanan administrasi dan ruang pemeriksaan fisik/visual sesuai dengan jenis dan jumlah media pembawa. Hasil AROPT antara lain berupa daftar OPTK atau OPT yang berpotensi menjadi OPTK dan manajemen resikonya sebagai bahan penyusunan kebijakan. AROPT dilaksanakan oleh pejabat karantina tumbuhan dengan melibatkan instansi terkait sesuai kewenangannya. Contoh berkoordinasi adalah lembaga pemerintah yang melaksanakan tugas pemerintahan di bidang karantina berkoordinasi dengan menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pertanian terkait dengan perlindungan petani dan komoditas pertanian. Kegiatan pemantauan HPHK merupakan tindakan pengamatan yang dilakukan oleh pejabat karantina hewan dalam rangka mengetahui status dan situasi HPHK, keberadaan dan atau tingkat kejadian HPHK di suatu area atau wilayah tertentu. Hasil kegiatan pemantauan HPHK digunakan sebagai salah satu bahan pertimbangan dalam pengambilan kebijakan karantina dan pembatasan lalulintas media pembawa HPHK. Penyakit hewan menular yang belum diketahui manajemen risikonya adalah penyakit yang baru muncul (emerging diseases) atau kembali muncul (reemerging diseases) penyakit hewan menular yang manajemen risikonya tidak dapat dilakukan di tempat pemasukan atau di wilayah negara kesatuan republik Indonesia adalah penyakit hewan menular yang telah diketahui manajemen risikonya di negara lain namun karena keterbatasan SDM, teknologi, dan sarana prasarana sehingga tidak dapat dilakukan di tempat pemasukan atau wilayah. Sertifikat kesehatan bagi hewan adalah termasuk sertifikat veteriner bagi hewan dan produk hewan dari otoritas veteriner negara asal sesuai dengan protokol kesehatan yang disepakati antara negara Indonesia dengan negara asal. Sertifikat kesehatan bagi hewan adalah dokumen karantina hewan yang dikeluarkan oleh pejabat karantina hewan di tempat pengeluaran bagi hewan, dan di dalamnya memuat pernyataan status kesehatan media pembawa dimaksud. Media pembawa HPHK dianggap telah dimasukkan kedalam wilayah negara kesatuan republik Indonesia jika telah dibebaskan dari tempat dilakukannya tindakan karantina hewan atau telah dilalulintasbebaskan di dalam wilayah negara kesatuan republik Indonesia. Sertifikat sanitasi bagi produk hewan adalah dokumen dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang dari negara asal yang menjadi persyaratan lalu lintas produk hewan, dan di dalamnya memuat pernyataan status sanitasi media pembawa dimaksud. Persyaratan lainnya adalah persyaratan negara tujuan antara lain persyaratan yang tidak berbentuk dokumen berupa ketentuan terkait kemasan atau label.
Tata Cara Pengawasan Lalu Lintas Hewan Produk Hewan Dan Media Pembawa Penyakit Hewan Lainnya Di Dalam Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia 1666582688