REFERAT KELOMPOK 3 ARTRITIS GOUT - REVISI 05 November 2023
REFERAT KELOMPOK 3 ARTRITIS GOUT - REVISI 05 November 2023
Disusun oleh :
Preseptor:
BAITURRAHMAH BUKITTINGGI
2023
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat- Nya kepada penulis hingga dapat menyelesaikan tugas referat ini yang
berjudul “Diagnosis dan Tatalaksana Arthritis Gout” Referat ini dibuat untuk
pula kepada teman-teman serta staf bagian Ilmu Penyakit Dalam dan semua pihak
yang telah membantu dalam menyelesaikan referat ini. Penulis menyadari bahwa
Referat ini masih jauh dari kata sempurna, baik mengenai isi, susunan bahasa,
Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
DAFTAR TABEL.................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................iv
DAFTAR SINGKATAN........................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
2.1. Definisi......................................................................................................3
2.2. Epidemiologi.............................................................................................3
2.3. Etiopatogenesis..........................................................................................4
2.4. Patogenesis................................................................................................8
2.8. Komplikasi..............................................................................................19
2.9. Prognosis..................................................................................................21
3.1. Kesimpulan..............................................................................................22
3.2. Saran........................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................23
ii
DAFTAR TABEL
iv
DAFTAR SINGKATAN
MTP : Metatarsophalangeal
v
BAB I
PENDAHULUAN
dari endapan kristal monosodium urat pada jaringan dan didasari oleh
hiperurisemia yang didefenisikan sebagai peninggian kadar asam urat lebih dari
6,8 mg/dl, dapat menyerang laki-laki maupun perempuan, lebih sering terjadi
pada laki-laki dimana yaitu 1 sampai 3 per 1.000, dan pada wanita adalah 1 dari
5000 wanita dan penyakit ini banyak menyerang usia yang lebih dari 55 tahun.2
dunia sebanyak 34,2%.3 Gout arthritis sering terjadi di negara maju seperti
prevalensi gout arthritis berdasarkan diagnosis atau gejala sebesar 24,7%, dengan
prevalensi tertinggi pada usia 75 tahun profilnya tinggi. 5 Sumatera Barat memiliki
pravelensi penyakit gout arthritis sebesar 21,8%. Data Dinas Kesehatan kota
padang pada tahun 2016, jumlah kasus gout arthritis di Kota Padang yaitu
sebanyak 1.356 kasus diantaranya 557 kasus pada laki-laki dan 799 kasus pada
perempuan.6
Gejala klinis dari penyakit gout arthritis adalah serangan akut yang bersifat
1
kemerahan, nyeri hebat, panas disertai dengan gangguan gerak dari sendi yang
terserang yang terjadi mendadak mencapai puncaknya kurang dari 24 jam. 7 Untuk
mengontrol nyeri dan komplikasi yang ditimbulkan dari penyakit ini diperlukan
klinik bagian Ilmu Penyakit Dalam RSUD Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi.
Manfaat penulisan referat ini dapat digunakan agar mahasiswa mengetahui dan
memahami lebih jauh tentang diagnosis dan tatalaksana penyakit gout arthritis.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
Gout arthritis adalah radang sendi yang disebabkan oleh timbunan kristal
purin. Purin adalah protein yang mengalami metabolisme didalam tubuh menjadi
asam urat. Gout arthritis adalah radang sendi ketiga yang paling umum setelah
gangguan berlebihan).4
2.2 Epidemiologi
lansia yang berumur >75 tahun (18,95%), rentang umur 65-74 (18,63), dan
gout arthritis 7,21%.5 Prevalensi gout arthritis di Sumatera Barat juga berada di
urutan ke-11 dengan jumlah penderita sebanyak 13.834 jiwa (7,21%), penderita
terbanyak adalah lansia yang berumur >75 tahun (18,95%), rentang umur 65-74
Data Dinas Kesehatan Kota Padang pada tahun 2020, jumlah kasus gout
penderita gout arhritis adalah Puskesmas Dadok Tunggul Hitam urutan pertama
dari wilayah Kuranji dan Balai Gadang sebanyak 74 penderita.Dari data bulan
3
2.3 Etiopatogenesis
2.3.1 Hiperurisemia
darah di atas normal.asam urat adalah produk akhir dari metabolisme purin,
metabolisme purin dalam tubuh melalui dua jalur denovo dan salvage.1
Sintesis asam urat dimulai yang didapat dari ribose 5 fosfat kemudian
serangkaian zat antara menjadi nukleotida acid (asam inosinat, asam guanilat,
membentuk asam urat, Reaksi ini dikatalisis oleh dua enzim: hipoxantin-
4
guanin fosforibosil transferase (HGPRT) dan adenin fosforibosil
ada faktor eksogen dari luar yaitu diet purin dari makanan dan minuman yang
mengandung purin. Melalaui dua jalur tersebut Jika asam urat telah cukup
eksresi asam urat yaitu pada ginjal ada Organic Anion Transporter 1 (OAT1),
yang bertanggung jawab dalam eksresi asam urat, dan Glucosa transporter
reabsorbsi asam urat di ginjal, Pada saluran cerna ada ABCG2 dan GLUT9
5
Hiperurisemia adalah keadaan terjadi peningkatan kadar asam urat (AU)
Diet purin yaitu konsumsi makanan kaya purin seperti makanan yang
dimasak atau diproses terutama yang berasal dari hewani (daging sapi,babi,dan
domba) dan makanan laut (udang dan tuna) merupakan elemen kunci peningkatan
Alkohol merupakan faktor risiko asam urat, Misalnya, bir adalah yang
Peningkatan produksi asam urat endogen terjadi pada percepatan pergantian sel
6
peningkatan produksi asam urat yang memperparah risiko hiperurisemia. Leptin
ditemukan dapat meningkatkan kadar asam urat. Sehingga penurunan berat badan
dan olahraga sangat berguna dalam mengurangi kadar asam urat dan risiko asam
ginjal dan saluran cerna sehingga kadar asam urat meningkat dalam darah
Ekskresi asam urat terjadi di ginjal sebesar 70 % dan 30 % melalui saluran cerna
(GIT).
Eksresi asam urat berkurang disebabkan oleh Penurunan fungsi ginjal,Gen dan
berberapa transporter yang bertanggung jawab untuk regulasi asam urat. 15 Gen
SLC22A12 mengkode transporter URAT1 yang ada pada membran apikal tubulus
ginjal. Gen SLC2A9 adalah gen yang mengkode glukosa 9 (GLUT9) terlibat
dalam regulasi ekskresi asam urat di enterosit memediasi eksresi asam urat di
usus dan GLUT9 juga ada pada ginjal.17 Reabsorbsi kembali asam urat oleh ginjal
7
yang fungsinya mungkin dipengaruhi oleh sejumlah faktor, misalnya gen, obat-
hiperurisemia.18
2.4 Patogenesis
tinggi purin maka pada sel kristal urat (monosodium urat) akan terjadi
pelepasan dari ikatan rawan sendi dan akan masuk ke rongga synovial, maka
hal ini di anggap benda asing sehingga terjadinya aktivasi pada sistem
setelah itu terjadinya lisis pada neutrofil dan melepaskan enzim lisosom
8
yang dimana akan melepaskan mediator inflamasi seperti IL-1B dan
berkepanjangan
tulang rawan dan kapsul sendi. Di tempat tersebut endapan akan memicu
(kristal) dikelilingi oleh makrofag, limfosit, fibroblas, dan sel raksasa benda
sinovium, erosi tulang rawan, dan dapat diikuti oleh fusi sendi (ankilosis).
lunak).19,20
9
Gambar 6. Gambar kaki normal (kiri) Gout Arthritis dengan
tophus(kanan)19,20
Pada susunan tofi terdapat :
10
2.5 Manifestasi Klinis
Perjalanan alamiah gout arthritis dapat dibagi menjadi 4 fase, yaitu:22
Pada tahap ini pasien tidak memiliki tanda atau gejala klinis tertentu, hanya
kadar asam urat serum > 6,8 mg/dL. Keadaan ini biasanya ditemukan secara tidak
dengan tanda kardinal inflamasi (merah, bengkak, hangat, nyeri tekan, dan
Sendi lain yang dapat terlibat meliputi sendi tarsal, metatarsal, pergelangan kaki,
lutut, siku, MCP, dan interphalangeal. Gejala konstitusional juga dapat menyertai
Fase bebas gejala (remisi) diantara 2 serangan gout akut, dapat terjadi secara
Apabila penyakit tidak diobati dan berlanjut, dapat terjadi kerusakan pada
11
Rheumatism (EULAR). Langkah–langkah dalam menggunakan kriteria
12
Table 1. Kriteria Gout dari ACR/EULAR 2015 23
13
2.6 Diagnosis dan Penatalaksanaan
1. Anamnesis
1. Artritis gout kronis berkembang dalam 5 tahun dari onset pertama gout
arthritis akut pada sekitar 30% pasien yang tidak terobati dengan baik.24
3. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan laboratorium
14
1. Pemeriksaan kadar asam urat pada penderita gejala dan tanda asam urat
USG
15
CT energi ganda (DECT)
urat diberi kode warna hijau. Sensitifitas DECT pada asam urat adalah
Gambar 11. Gambaran tophus dengan kode warna hijau pada tangan
kanan.26
1. Non-Farmakologi
Diet
Ada berbagai jenis diet untuk penderita gout arthritis antara lain pada tabel 2 :
16
Tabel 2. Diet Gout Arthritis 23,27
2. Farmakologi
a. Hiperurisemia Asimtomatik
17
Pilihan terapi yang paling disarankan adalah modifikasi gaya hidup. Obat
urat.22,23
Rekomendasi obat untuk serangan gout akut yang awitannya < 12 jam
adalah kolkisin dengan dosis awal 1 mg ( 2 tablet) diikuti 1 jam kemudian 0,5
mg. Terapi lainnya dapat diberikan OAINS atau kortikosteroid diberikan sampai
inflamasi teratasi ( kurang lebih 2 minggu). Obat penurun asam urat seperti
alopurinol dianjurkan dimulai 2 minggu setelah serangan akut reda dan tidak
disarankan memulai terapinya pada saat serangan gout arthritis akut namun,
pada pasien yang sudah dalam terapi rutin obat penurun asam urat, terapi tetap
dilanjutkan.22,23
terapi penurun kadar asam urat dan terapi profilaksis untuk mencegah serangan
akut. Terapi penurun kadar asam urat dibagi 2 kelompok yaitu inhibitor xantin
alopurinol, salah satu pilihan adalah terapi urikosurik dengan probenecid. Pilihan
lain adalah febuxostat, yang merupakan inhibitor xantin oksidase non purin.
dapat diberikan pada pasien gout arthritis kronis dengan tofi yang banyak
dan/atau kualitas hidup buruk yang tidak dapat mencapai target kadar asam urat
serum dengan pemberian dosis maksimal obat penurun asam urat tunggal.
18
Target terapi penurun asam urat adalah kadar asam urat serum <6 mg/dL,
dengan pemantauan kadar asam urat dilakukan secara berkala. Pasien dengan
gout arthritis berat (terdapat tofi, artropati kronis, sering terjadi serangan gout
arthritis) target kadar asam urat serum menjadi lebih rendah sampai <5 mg/dL.
Setiap pasien gout arthritis yang mendapatkan terapi penurun kadar asam urat
berisiko mengalami serangan gout arthritis akut, terutama pada awal dimulainya
terapi penurun asam urat. untuk mencegah terjadinya serangan akut gout
2.8 Komplikasi
Anak-anak dan bayi dapat mengalami batu ginjal kronis atau gagal
19
ginjal akut akibat nefropati kristal, akibat dari defisiensi enzim
perkembangan PGK.28
2. Hipertensi
arteri. 28
3. Ateroskerosis
protein C-reaktif pada sel otot polos pembuluh darah dan sel endotel,
4. Retinopati
20
darah hiperemik episkleral. Beberapa penelitian menemukan adanya
anterior. Ada juga laporan adanya endapan kristal asam urat di kornea,
sklera, dan iris, peningkatan tekanan intraokular, tepi diskus yang kabur,
2.9 Prognosis
Tanpa terapi gout arthritis akut biasanya akan hilang dalam waktu singkat
lima hingga tujuh hari, namun 60% penderita mengalaminya lagi menyerang
dalam waktu satu tahun. Tanpa terapi, gout arthritis bisa berkembang menjadi
asam urat kronis, yang akan menyebabkannya kerusakan pada permukaan sendi,
kelainan bentuk sendi, dan tofi tanpa rasa sakit. Jika ditangani secara agresif,
penyakit batu ginjal, yang merupakan komplikasi umum dari asam urat dan
urat.30
21
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
underexcretion.
farmakologi.
3.3 Saran
arthritis.
2. Jika sudah terdiagnosis gout arthritis lakukan pengobatan secara teratur mungkin
22
DAFTAR PUSTAKA
1. Setiati, Siti S.A. dkk. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam jilid III Edisi VI
2. Pajri, M. &Hardianto. (2021). Rasa Nyeri Pada Pasien Gout Arthritis. 2(1), 1–
7.
https://doi.org/10.1016/j.metop.2021.100100
10. DINKES Kota Padang. 2020. Laporan Tahunan Geografis Wilayah Sebaran
23
Abdimas Saintika. Volume 3 No.1.p-130-137.
308
Frontiers in immunology.2022.vol.13
yang diperbarui pada tahun 2016 untuk pengelolaan asam urat. Ann Rheum
http://dx.doi.org/10.1016/j.ijcard.2015.08.109)
20. Murray RK, Granner DK, Rodwell VW. Biokimia Harper. 27th ed.
24
22. Suhamto,Anita. Buku Reumatologi.Perhimpunan Reumatologi
Indonesia.2020.p7-8.
018;45(6):424–429.
24. Setiati, Siti S.A. dkk. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam jilid III Edisi VI
Medicine, Japan.2022.Vol.12No.1000315
25