Assalammualaikum warahmatullahi wabarokatuh. Hamdan wa
syukron lillah. Assaholatu wassalamu ‘ala Rasulillah. Amma ba’da. Dewan juri yang saya hormati, serta hadirin yang dimulyakan Allah.Marilah kita memuji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan kesehatankepada kita semua, sehingga kita dapat berkumpul disini.Allahumma sholli ‘ala sayyidina Muhammad wa’ala ali sayyidina Muhammad, semogasalawat salam tetap tercurah kepada baginda Rosulillah SAW, sang pembawa syafa’ah,kelak di yaumil qiyamah.Dalam mimbar dakwah kali ini saya akan membawakan tausiyah dengan judul “SayangTeman dan Saling Memaafkan”.Hadirin yang berbahagiaIslam adalah agama yang memberikan petunjuk manusia untuk mencapai kebahagiaandi dunia dan akhirat, yaitu dengan menyayangi dan memaafkan sesama saudara.Allah SWT berfirman dalam (QS. Maryam ayat 96)Artinya : Sesungguhnya bagi orang- orang yang beriman dan beramal saleh, (Allah)Yang Maha Pengasih akan menanamkan rasa cinta (dalam hati) mereka.Rasulullah SAW bersabda :Artinya : “ Barang siapa yang tidak menyayangi, niscaya ia tidak akan disayangi.” (hr Al-Bukhari)Sungguh Islam sangat menjunjung tinggi nilai – nilai pertemanan atau persaudaraan,sehingga tidak dianggap beriman seseorang, apabila tidak mencintai saudaranyasebagaimana dia mencintai dirinya sendiri.Maksudnya sesame muslim itu saudara, bagaikan sebuah bangunan yang salingmenyokong satu sama lain sehingga berdiri kokoh.Jika saudara kita sakit, maka kita akan merasa sakit pula, berbeda nasab, berbeda orangtua akan tetapi satu dalam aqidah dan keimanan.Saling menyayangi sesame saudara, saling bantu, saling menghargai, dan salingmenghormati yang diajarkan dalam Islam.Dewan Yuri yang saya hormati.Islam agama yang rahmatan lil ‘alamiin (rahmat bag i semesta alam). Islammengajarkan umatnya menjadi pemaaf. Nabi Muhammd SAW memberikan contohnya.Dikisahkan suatu hari Nabi sedang berkumpul bersama para sahabatnya di masjid.Seketika seorang Arab Badui muncul ke masjid. Tiba – tiba kencing di salah satu pojokan masjid. Melihat hal tersebut, para sahabat pun marah pada orang Arab Baduitersebut. Namun Rasulullah SAW pun mencegahnya. Rasulullah meminta salah satu sahabatnyauntuk mengambil air, kemudian menyiram bekas yang dikencingi. Orang Arab Baduiitu pun dibiarkan pergi oleh Rasulullah SAW