Interprofesional, dan Sumber Daya Lainnya sebagai Dasar Pengambilan Keputusan Klinis
Pembuatan keputusan klinik merupakan salah satu aspek kritis dalam pelayanan
kesehatan modern. Untuk memastikan keputusan yang optimal, berbagai pendekatan telah
dikembangkan, dan Evidence-Based Nursing (EBN) adalah suatu konsep yang mendasar dalam
proses ini. EBN mengintegrasikan bukti ilmiah, preferensi pasien, dan perspektif
interprofesional, serta sumber daya lainnya untuk membentuk dasar pengambilan keputusan
klinis yang efektif. Makalah ini akan membahas konsep EBN dengan fokus pada bagaimana
preferensi pasien, perspektif interprofesional, dan sumber daya lainnya memainkan peran kunci
dalam pembuatan keputusan klinik.
EBN adalah suatu pendekatan yang didasarkan pada integrasi bukti ilmiah terbaik,
keterampilan klinis profesional, dan nilai-nilai pasien dalam proses pengambilan keputusan
klinik. EBN mendorong praktisi kesehatan untuk mengakses, mengevaluasi, dan menerapkan
bukti ilmiah terkini dalam praktek klinis mereka. Hal ini membantu memastikan bahwa
keputusan yang diambil didasarkan pada pengetahuan terkini dan bukti-bukti yang sahih.
Preferensi pasien merupakan elemen kunci dalam konsep EBN. Menghormati dan
memahami preferensi pasien tidak hanya merupakan aspek etis dari pelayanan kesehatan, tetapi
juga mendukung keputusan klinik yang lebih baik. Dalam konteks ini, komunikasi yang efektif
antara profesional kesehatan dan pasien menjadi krusial. Preferensi pasien mencakup nilai-nilai,
keyakinan, dan harapan mereka terhadap perawatan. Integrasi preferensi pasien membantu
menciptakan rencana perawatan yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pasien,
meningkatkan kepatuhan pasien, dan memperkuat hubungan pasien-profesional.
Berikut ini adalah beberapa aspek yang dapat memengaruhi preferensi pasien dalam
keputusan klinik:
a. Kualitas Pelayanan
Pasien mungkin memiliki preferensi terhadap kualitas pelayanan yang diberikan oleh
suatu klinik. Ini dapat mencakup kemudahan dalam mendapatkan janji, waktu tunggu yang
minimal, dan komunikasi yang efektif antara pasien dan tenaga kesehatan.
b. Pengalaman Pribadi
Pengalaman pasien sebelumnya dengan klinik atau dokter tertentu dapat mempengaruhi
preferensinya. Pengalaman positif, seperti perawatan yang efektif dan ramah, dapat membuat
pasien lebih cenderung memilih kembali klinik tersebut.
c. Reputasi Klinik
Reputasi klinik dalam masyarakat atau berdasarkan ulasan online dapat memainkan peran
penting dalam keputusan pasien. Klinik yang dianggap memiliki reputasi baik dalam
memberikan perawatan berkualitas lebih mungkin dipilih.
Faktor keuangan, termasuk biaya perawatan dan kebijakan asuransi, dapat memengaruhi
preferensi pasien. Beberapa pasien mungkin lebih memilih klinik yang menawarkan biaya yang
terjangkau atau menerima asuransi kesehatan tertentu.
e. Lokasi
Lokasi klinik juga dapat menjadi pertimbangan penting. Pasien mungkin lebih memilih
klinik yang dekat dengan tempat tinggal atau tempat kerja mereka, terutama jika perlu
menghadiri janji secara teratur.
Pengetahuan dan informasi yang diberikan oleh tenaga kesehatan kepada pasien dapat
mempengaruhi preferensi mereka. Pasien yang merasa lebih teredukasi tentang opsi perawatan
mungkin lebih cenderung membuat keputusan yang informan.
a. Komunikasi Efektif:
Kunci utama dari kerja sama interprofesional adalah komunikasi yang efektif. Ini
mencakup berbagi informasi, pendapat, dan saran secara terbuka dan hormat antar anggota tim.
Komunikasi harus jelas, tepat waktu, dan tepat sasaran, memungkinkan setiap anggota tim untuk
memahami rencana perawatan dan tanggapan pasien terhadap terapi.
Setiap anggota tim, yang mungkin termasuk dokter, perawat, farmasis, ahli fisioterapi,
ahli gizi, dan lainnya, berkontribusi dengan keahlian unik mereka. Kerjasama ini memastikan
bahwa semua aspek kesehatan pasien dipertimbangkan, dari pengobatan dan diet hingga
pemulihan fisik dan dukungan psikologis.
Keputusan klinik diambil berdasarkan konsensus dan diskusi bersama, bukan oleh satu
profesional secara isolasi. Pendekatan ini membantu dalam mengidentifikasi solusi terbaik yang
menggabungkan berbagai perspektif dan keahlian.
Tim interprofesional seringkali lebih fleksibel dan adaptif terhadap situasi yang berubah
dan kebutuhan pasien yang beragam. Ini juga membuka jalan untuk inovasi dalam perawatan
kesehatan, karena berbagai perspektif dapat menghasilkan solusi kreatif dan efektif.
Selain bukti ilmiah, preferensi pasien, dan perspektif interprofesional, keputusan klinik
juga dipengaruhi oleh ketersediaan sumber daya. Sumber daya ini mencakup berbagai faktor,
dari sumber daya fisik dan materi hingga aspek sosial-ekonomi dan budaya. Berikut adalah
penjelasan lebih rinci mengenai sumber daya lain yang dapat digunakan sebagai pertimbangan
dalam pembuatan keputusan klinik:
Coulter, A., & Ellins, J. (2007). Effectiveness of strategies for informing, educating, and
involving patients. BMJ, 335(7609), 24–27.
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC1905883/
Sustersic, M., Gauchet, A., Foote, A., & Bosson, J. L. (2017). How best to use and evaluate
Patient Information Leaflets given during a consultation: a systematic review of literature
reviews. Health Expectations, 20(4), 531–542.
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5480083/
WHO. (2010). Framework for action on interprofessional education & collaborative practice.
World Health Organization.
Reeves, S., Pelone, F., Harrison, R., Goldman, J., & Zwarenstein, M. (2017). Interprofessional
collaboration to improve professional practice and healthcare outcomes. Cochrane
Database of Systematic Reviews, 6(6), CD000072.
Barr, H., Koppel, I., Reeves, S., Hammick, M., & Freeth, D. (2005). Effective interprofessional
education: Assumptions, argument and evidence. Blackwell Publishing.