Anda di halaman 1dari 25

Diskusi

Permasalahan Eksekusi Agunan


di Perusahaan Pembiayaan

Jakarta, 7 Juni 2023


REGULASI DAN
KETENTUAN
Undang-Undang Jaminan Fidusia

Definisi Fidusia dan Jaminan Fidusia


Pasal 1 angka (1) Undang-Undang Nomor 42 Tahun 1999
tentang Jaminan Fidusia:
“Fidusia adalah pengalihan hak kepemilikan suatu benda atas
dasar kepercayaan dengan ketentuan bahwa benda yang hak
kepemilikannya dialihkan tersebut tetap dalam penguasaan
pemilik benda“

Pasal 1 angka (2) Undang-Undang Nomor 42 Tahun 1999


tentang Jaminan Fidusia:
“Jaminan fidusia adalah hak jaminan atas benda bergerak baik
berwujud maupun tidak berwujud dan benda tidak bergerak
khususnya bangunan yang tidak dapat dibebani dengan hak
tanggungan yang tetap dalam penguasaan Pemberi Fidusia,
sebagai agunan bagi pelunasan utang tertentu, yang
memberikan kedudukan yang diutamakan kepada Penerima
Fidusia terhadap kreditor lainnya “
2
Undang-Undang PPSK

Pasal 119 Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2023 tentang


Pengembangan Dan Penguatan Sektor Keuangan:
“Sertifikat jaminan fidusia yang diterima oleh penyelenggara
Usaha Jasa Pembiayaan sebagai jaminan dalam rangka
pemenuhan kewajiban konsumen sebagaimana dimaksud
dalam undang-undang mengenai jaminan fidusia memiliki
kekuatan eksekutorial”

PENJELASAN
Sertifikat jaminan merupakan bukti yang diberikan oleh pihak
perusahaan pembiayaan ketika akan dilakukannya penarikan
kendaraan. Sertifikat tersebut sebagai bukti bahwa kendaraan
tersebut masih secara sah dikuasai oleh pihak perusahaan
pembiayaan. Pada hal kekuatan ekskutorial mengacu pada
Undang-Undang Jaminan Fidusia bahwa penarikan dapat
dilaksanakan tanpa melalui pengadilan dan bersifat final serta
mengikat para pihak untuk melaksanakan putusan tersebut.

3
Undang-Undang PPSK

Pasal 120 angka (1) Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2023


tentang Pengembangan Dan Penguatan Sektor Keuangan:
“Setiap pihak yang menyerahkan barang bergerak sebagai
jaminan atau barang titipan kepada penyelenggara Usaha Jasa
Pembiayaan dianggap sebagai pemilik”.

PENJELASAN
Bahwa pada “setiap pihak” sejatinya berlaku juga bagi
perusahaan pembiayaan bahwa pemberi jaminan fidusia masih
dikatakan sebagai pemilik dan/atau menguasai barang tersebut.

4
Keputusan Mahkamah Konstitusi terkait Fidusia

5
Keputusan Mahkamah Konstitusi terkait Fidusia (lanjutan)

Keputusan Mahkamah Konstitusi Nomor 71/PUU-XIX/2021


Tanggal 23 Desember 2021

Menyatakan frase “pihak yang berwenang” dalam Penjelasan Pasal 30 Undang-Undang Nomor 42 Tahun 1999
tentang Jaminan Fidusia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 168, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3889) bertentangan dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945 dan tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat sepanjang tidak dimaknai “pengadilan negeri”.

6
Tujuan Pengaturan Fidusia di Industri Pembiayaan

Sebagai opsi mitigasi risiko bagi Perusahaan


1 Pembiayaan dengan memanfaatkan hak eksekutorial
terhadap agunan debitur yang wanprestasi.

2 Untuk memberikan kepastian hukum bagi


Perusahaan Pembiayaan dan konsumen terkait dengan
penyerahan hak milik atas kendaraan bermotor.

3 Untuk mengurangi efek negatif yang timbul dari


penarikan kendaraan bermotor oleh Perusahaan
Pembiayaan.

7
Perjalanan Kebijakan/Regulasi Perusahaan Pembiayaan
■ POJK 27/2016 : Fit & Proper Test
■ POJK 13/2017 : Penggunaan Jasa AP/KAP
■ POJK 12/2017 : Penerapan APU PPT
■ POJK 51/2017 : Keuangan Berkelanjutan 2019 - 2022
■ POJK 35/2018 : Penyelenggaraan Usaha PP

2016 - 2018

■ POJK 24/2019 : Rencana Bisnis


■ POJK 23/2019 : Penerapan APU PPT
■ POJK 14/2020 : Countercyclical Covid-19
2013 - 2015
■ POJK 28/2020 : Penilaian TKS
■ POJK 44/2020 : Penerapan Man. Risiko
■ POJK 47/2020 : Perizinan & Kelembagaan
■ POJK 1/2013 : Perlindungan Konsumen
■ POJK 29/2020 : Tata Kelola
■ POJK 3/2013 : Laporan Bulanan
■ POJK 64/2020 : Pelaporan di SLIK
Sebelum ■ POJK 4/2013 : Fit & Proper Test ■ POJK 58/2020 : Countercyclical Covid-19
2013 ■ POJK 3/2014 : Pungutan OJK
■ POJK 4/2021 : Manajemen Risiko TI
■ POJK 10/2014 : Penilaian Tingkat Risiko
■ POJK 9/2021 : Status Pengawasan
■ POJK 11/2014 : Pemeriksaan Langsung
PMK 84/2006 ■ POJK 28/2014 : Perizinan & Kelembagaan ■ POJK 14/2021 : Fit & Proper Test Kembali
■ POJK 29/2014 : Penyelenggaraan Usaha PP ■ POJK 30/2021 : Countercyclical Covid-19
■ POJK 6/2022 : Perlindungan Konsumen
■ POJK 30/2014 : Tata Kelola
■ POJK 7/2022 : Penyelenggaraan Usaha PP

8
Ekosistem Perusahaan Pembiayaan
Mitigasi Risiko
1. PP memperoleh Fidusia Insurance Penjamina Alat Berat
pendanaan dari: Company n Kredit
a. Pinjaman Bank
dalam bentuk
executing loan,
Mesin
joint financing, Funding
channeling Debitur
b. Pasar Modal Bank
dalam bentuk Investa Modal Multigun
Kerja a Otomotif
penerbitan surat si
berharga Capital Other Fund
(Obligasi dan Market Sources
MTN) MULTIFINANCE
c. Pinjaman Perusahaan Pembiayaan (PP) Perlengkapan
Rumah Tangga/
subordinasi elektronik/ lainnya

2. Per Maret 2023, Infrastruktur Mitigasi Risiko


sumber pendanaan
perusahaan
sebesar Rp320,38 Ex -
Triliun yang terdiri
Dalam rangka mencegah ante Peran Internal Collector:
dari pinjaman Dukcapi
debitur macet, PP melakukan l PP akan mengoptimalkan penggunaan DC internal untuk
sebesar Rp267,20
pengecekan data dan profil melakukan penagihan. Penggunaan DC Eksternal
Triliun (83%) dan merupakan opsi terakhir dan digunakan apabila debitur
debitur melalui Dukcapil,
surat berharga lembaga rating kredit tidak kooperatif
sebesar Rp53,18 Ex - Peran Eksternal Collector:
(Pefindo), SLIK, dan asset
Triliun (17%) registry (Rapindo)
post PP akan mengoptimalkan penggunaan DC eksternal untuk
mencari keberadaan unit dan selanjutnya menggiring pihak
10 yang menguasai unit untuk melakukan
penyelesaian/penyerahan unit kepada PP.
4
Perjanjian Pembiayaan

Paling sedikit memuat: ✓ Biaya lain.


• Klausul pembebanan jaminan fidusia, hak
tanggungan, atau hipotek secara jelas, jika
• Jenis kegiatan usaha dan cara pembiayaan;
objek pembiayaan dibebani jaminan fidusia,
• Nomor dan tanggal perjanjian; hak tanggungan atau hipotek;
• Identitas para pihak; • Mekanisme apabila terjadi perselisihan dan
• Barang atau jasa yang dibiayai; pemilihan tempat penyelesaian
• Tujuan pembiayaan;
Wajib dibuat secara perselisihan;
• Nilai barang atau jasa yang dibiayai;
tertulis • Ketentuan pemberian peringatan,
• Jumlah piutang dan nilai angsuran eksekusi agunan, dan penjualan agunan
pembiayaan;
dalam hal Debitur wanprestasi;
• Jangka waktu dan tingkat suku bunga • Ketentuan mengenai mekanisme
pembiayaan;
pelunasan piutang pembiayaan dan
• Agunan termasuk penyimpanan bukti
pengembalian uang kelebihan dari hasil
kepemilikan atas agunan;
penjualan agunan atau klaim asuransi
• Rincian biaya-biaya terkait dengan
disertai dengan jangka waktu;
pembiayaan terdiri atas:
Wajib memenuhi • Ilustrasi pembagian pokok piutang
✓ biaya survei, pembiayaan, bunga, dan outstanding
ketentuan ✓ biaya
perlindungan pokok pembiayaan;
asuransi/penjaminan/pembebanan
konsumen SJK • Ketentuan mengenai hak dan kewajiban
agunan,
✓ biaya provisi, para pihak; dan
• Ketentuan mengenai denda.
✓ biaya notaris, dan/atau
10
Jaminan Fidusia sebagai Mitigasi Risiko Pembiayaan

Mitigasi pembiayaan dapat dilakukan dengan cara:


a. mengalihkan risiko pembiayaan melalui
mekanisme asuransi kredit atau penjaminan Perusahaan Pembiayaan
Perusahaan Pembiayaan kredit; dapat melakukan mitigasi
wajib melakukan mitigasi b. mengalihkan risiko atas barang yang dibiayai risiko pembiayaan dengan
risiko pembiayaan. atau barang yang menjadi agunan dari cara lain di luar ketentuan
kegiatan Pembiayaan melalui mekanisme tersebut.
asuransi; dan/atau
c. melakukan pembebanan jaminan fidusia atas
barang yang dibiayai atau barang yang menjadi
agunan dari kegiatan pembiayaan.

11
Pendaftaran Jaminan Fidusia

Melakukan pendaftaran Pendaftaran Fidusia paling Berlaku pula untuk


jaminan fidusia sesuai lambat 30 hari sejak tanggal Pembiayaan dengan
peraturan perundangan perjanjian pembiayaan mekanisme joint financing dan
channeling

12
Pemeliharaan dan Pengembalian Bukti Kepemilikan Atas Agunan

Menyimpan bukti Melakukan mitigasi risiko Perusahan Pembiayaan yang melakukan channeling dan joint
kepemilikan atas agunan di atas penyimpanan dan financing, bukti kepemilikan dilakukan oleh:
kantor sampai perjanjian pemeliharaan bukti • Pemilik dana
berakhir kepemilikan atas agunan • Kustodian
• Perusahaan Pembiayaan, dengan persetujuan pemilik dana

Memiliki pedoman tertulis Melakukan mitigasi risiko atas Perusahaan Pembiayaan dilarang:
tentang penyimpanan dan penyimpanan dan • menggadaikan dan/atau menjaminkan fisik bukti
pemeliharaan bukti pemeliharaan bukti kepemilikan atas agunan kepada pihak lain
kepemilikan objek kepemilikan atas agunan • Menjaminkan nilai piutang pembiayaan atas 1
pembiayaan apabila tidak memiliki tempat Debitur/Konsumen kepada >1 pihak yang memberikan
penyimpanan pinjaman kepada Perusahaan Pembiayaan
13
Sosialisasi Jaminan Fidusia Otoritas Jasa Keuangan

Tahun Frekuensi Lokasi Sosialisasi


Kota Palembang, Makassar, Tasikmalaya,
2018 8
Pekalongan, Cirebon, Malang, Medan, dan Jember.
Kota Bojonegoro, Purwokerto, Pontianak, Solo,
2019 7
Manado, Banyuwangi, dan Denpasar
Tidak Terdapat Kegiatan Sosialisasi Fidusia
2020 -
dikarenakan Pandemi Covid-19
Pada bulan November 2021 secara virtual melalui
2021 1
media zoom meeting
2022 4 Kota Bandung, Surabaya, Medan, Lombok

14
MEKANISME
PENYELESAIAN
PEMBIAYAAN
BERMASALAH
Mekanisme Penyelesaian Kredit Bermasalah

Opsi
Penyelesaian
Restrukturisasi kredit Penyerahan Barang Agunan

Opsi Akhir
Mitigasi Risiko
Eksekusi Hak Tanggungan Eksekusi Jaminan Fidusia

Data Per Maret 2023


NPF Gross Pembiayaan Otomotif per Maret 2023
Jenis Pembiayaan Outstanding NPF Gross
Pembiayaan Investasi 158.417.766.732.339 3,23% 1. Kendaraan Bermotor Roda Dua Baru= 2,19%
Pembiayaan Modal Kerja 44.063.204.837.452 2,62% 2. Kendaraan Bermotor Roda Dua Bekas= 2,81%
Pembiayaan Multi Guna 237.966.031.535.968 1,82% 3. Kendaraan Bermotor Roda Empat Baru= 1,13%
Total 440.447.003.105.759 2,41%
4. Kendaraan Bermotor Roda Empat Bekas= 1,61%
15
Penagihan dan Eksekusi Jaminan

Tindak Lanjut OJK


Apabila
Debitur/Konsumen
Tanggapan pada media Rubik OJK Update
wanprestasi, PPpaling
sedikit memberikan “OJK AKAN TINDAK TEGAS PERUSAHAAN PEMBIAYAAN YANG
surat peringatan MENGGUNAKAN DEBT COLLECTOR MELANGGAR HUKUM ”
Wajibmemenuhi ketentuan:
sesuai denganjangka • berbentukbadanhukum;
waktu dalam Dapatmelakukankerjasama • memiliki izin dari instansi berwenang;
perjanjian Dapatmengeksekusi
untukmelakukan fungsi • memiliki SDMdengan sertifikasi di
penagihan bidangpenagihan dariLSPdi bidang apabila:
pembiayaan • Debitur/Konsumen
terbukti wanprestasi
• Debitur/Konsumen
sudah diberikan surat Permohonan Pemblokiran Terhadap Entitas Yang Diduga
peringatan; dan Melakukan Kegiatan Yang Melanggar Ketentuan Atas Nama :
• Perusahaan
• jumlahhari keterlambatan Mata Elang, kepada Kementerian Komunikasi dan Informatika RI,
Pembiayaan memiliki
pembayaran kewajiban; sertifikat jaminan melalui surat No. S-124/MS.3/2021 tanggal 29 Juli 2021.
• outstanding pokok terutang; fidusia, sertifikat hak
• bungayangterutang;dan Kerjasamawajibdalambentuk Wajibbertanggung jawabpenuh atas tanggungan, dan/atau Memberikan Sanksi admnisitratif secara bertahap berupa
• dendayangterutang. perjanjian tertulis bermaterai segaladampakyangditimbulkan sertifikat hipotek Peringatan, pembekuan kegiatan usaha, dan pencabutan izin
usaha kepada PP yang melanggar ketentuan.

Selain sanksi administratif, Otoritas Jasa Keuangan dapat:


a. melakukan pembatasan kegiatan usaha tertentu;
b. 1menurunkan hasil penilaian tingkat risiko;
c. melakukan pembatalan persetujuan; dan/atau
d. melakukan penilaian kembali kemampuan dan kepatutan kepada pihak utama
3
Perusahaan Pembiayaan
16
PERMASALAHAN
DEBT COLLECTOR
Sertifikasi Collector Perusahaan Pembiayaan

Data Internal Data Eksternal Pemegang


Pemegang Sertifikat Profesi Sertifikat Profesi
Penagihan Penagihan
Total 2015-2023
(per 6 Juni 2023) 63.166 8.884

17
Permasalahan terkait Debt Collector

1 2
Sehubungan dengan
maraknya pemberitaan
di media terkait dengan Debt Collector belum tersertifikasi Debt Collector tidak memiliki dokumen
penggunaan pihak pendukung seperti surat tugas, dan copy
ketiga atau tenaga alih sertifikat fidusia
daya dalam fungsi
penagihan (debt
collector) oleh
3 4
Perusahaan
Pembiayaan, terdapat
permasalahan yang
disebabkan oleh antara
Aplikasi Mata Elang: aplikasi yang
lain:
digunakan oleh debt collector Debt Collector melakukan tindakan
untuk melakukan penarikan
kekerasan
objek sitaan dengan melanggar
ketentuan yang berlaku 18
Corrective Action bagi Perusahaan Pembiayaan
Langkah Perbaikan atas proses penagihan dan penarikan jaminan oleh Perusahaan Pembiayaan
1. Melakukan evaluasi SOP secara menyeluruh antara lain kebijakan terkait penyaluran pembiayaan,
kerjasama dengan pihak ketiga, kebijakan pemberian sanksi kepada pihak ketiga, kebijakan
penagihan dan penarikan kendaraan serta kebijakan lainnya yang saling berkaitan.
2. Melakukan evaluasi bisnis proses pemberian surat tugas penarikan kendaraan agar surat kuasa
penarikan dapat langsung dikeluarkan oleh Perusahaan Pembiayaan dengan menyebutkan langsung
nama PIC penagihan yang telah diverifikasi telah memiliki sertifikasi, sehingga Perusahaan
Pembiayaan dapat lebih bertanggung jawab atas penunjukkan profcoll serta dapat melakukan
control dan mitigasi risiko apabila terjadi permasalahan yang sama.
3. Melakukan evaluasi secara menyeluruh terkait pengelolaan akun pembiayaan bermasalah untuk
mengatasi permasalahan penanganan kelolaan pembiayaan bermasalah di Kantor Pusat dan Kantor
Sehubungan dengan maraknya Cabang.
pemberitaan di media terkait 4. Mengembangkan sistem control atau monitoring atas pelaksanaan kerjasama dengan professional
dengan penggunaan pihak collector.
ketiga atau tenaga alih daya 5. Memperkuat tim legal untuk melakukan review setiap klausul dalam Perjanjian Kerja Sama dengan
dalam fungsi penagihan (debt pihak ketiga, dan melakukan pengecekan dengan teliti terkait hak dan kewajiban para pihak serta
collector) oleh Perusahaan mekanisme teknis pelaksanaan tugas di lapangan.
Pembiayaan, maka hal-hal yang 6. Memperkuat tim legal untuk melakukan review setiap klausul dalam Perjanjian Pembiayaan agar
perlu dilakukan perbaikan oleh memuat klausul minimum sesuai dengan ketentuan Pasal 34 POJK 35/2018
Perusahaan Pembiayaan 7. Perusahaan Pembiayaan perlu memiliki mekanisme pada bagian corporate secretary (atau fungsi
terkait lainnya) untuk menyikapi pemberitaan negatif pada media sebagai respon cepat perusahaan
atas suatu kejadian atau pemberitaan. 19
SUPERVISORY ACTION
Penerbitan Surat Pemberitahuan kepada Perusahaan Pembiayaan

MEMUAT HIMBAUAN KEPADA PERUSAHAAN

1.Melakukan evaluasi kebijakan dan prosedur serta proses


bisnis Perusahaan secara menyeluruh antara lain
Evaluasi kebijakan dan prosedur terkait kerjasama
dengan pihak ketiga tenaga alih daya dalam fungsi
Surat Nomor S-152/NB.22/2021 penagihan, Pemberian sanksi yang tegas kepada pihak
ketiga atas pelanggaran ketentuan yang berlaku,
Tanggal 17 Mei 2021 kebijakan penagihan dan penarikan kendaraan termasuk
Dalam rangka penguatan
tata kelola proses proses bisnis dalam pemberian surat kuasa dan tugas
penagihan di Perusahaan penarikan kendaraan serta kebijakan lain yang terkait.
2.surat kuasa penarikan kendaraan dapat langsung
Pembiayaan, agar
dikeluarkan oleh Perusahaan dengan menyebutkan
penggunaan tenaga alih
langsung nama petugas penagihan yang telah diverifikasi
daya dalam fungsi
telah memiliki sertifikasi di bidang penagihan, sehingga
penagihan berjalan sesuai Perusahaan dapat lebih bertanggung jawab atas
ketentuan yang berlaku, penunjukkan tenaga alih daya dalam fungsi penagihan
beretika yang baik dan serta dapat melakukan control dan mitigasi risiko apabila
tidak menimbulkan
Surat Nomor S-133/NB.21/2023 terjadi permasalahan.
keresahan di masyarakat, 3.Direksi wajib memperhatikan dan menjalankan fungsi
OJK menerbitkan: Tanggal 28 Februari 2023 serta tanggungjawabnya untuk memastikan agar
penggunaan tenaga alih daya dalam fungsi penagihan
berjalan sesuai ketentuan yang berlaku, beretika yang
baik dan tidak menimbulkan keresahan di masyarakat
20
TERIMA KASIH

25

Anda mungkin juga menyukai