OJK - Narsum Eksekusi Agunan - BPKN 070523
OJK - Narsum Eksekusi Agunan - BPKN 070523
PENJELASAN
Sertifikat jaminan merupakan bukti yang diberikan oleh pihak
perusahaan pembiayaan ketika akan dilakukannya penarikan
kendaraan. Sertifikat tersebut sebagai bukti bahwa kendaraan
tersebut masih secara sah dikuasai oleh pihak perusahaan
pembiayaan. Pada hal kekuatan ekskutorial mengacu pada
Undang-Undang Jaminan Fidusia bahwa penarikan dapat
dilaksanakan tanpa melalui pengadilan dan bersifat final serta
mengikat para pihak untuk melaksanakan putusan tersebut.
3
Undang-Undang PPSK
PENJELASAN
Bahwa pada “setiap pihak” sejatinya berlaku juga bagi
perusahaan pembiayaan bahwa pemberi jaminan fidusia masih
dikatakan sebagai pemilik dan/atau menguasai barang tersebut.
4
Keputusan Mahkamah Konstitusi terkait Fidusia
5
Keputusan Mahkamah Konstitusi terkait Fidusia (lanjutan)
Menyatakan frase “pihak yang berwenang” dalam Penjelasan Pasal 30 Undang-Undang Nomor 42 Tahun 1999
tentang Jaminan Fidusia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 168, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3889) bertentangan dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945 dan tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat sepanjang tidak dimaknai “pengadilan negeri”.
6
Tujuan Pengaturan Fidusia di Industri Pembiayaan
7
Perjalanan Kebijakan/Regulasi Perusahaan Pembiayaan
■ POJK 27/2016 : Fit & Proper Test
■ POJK 13/2017 : Penggunaan Jasa AP/KAP
■ POJK 12/2017 : Penerapan APU PPT
■ POJK 51/2017 : Keuangan Berkelanjutan 2019 - 2022
■ POJK 35/2018 : Penyelenggaraan Usaha PP
2016 - 2018
8
Ekosistem Perusahaan Pembiayaan
Mitigasi Risiko
1. PP memperoleh Fidusia Insurance Penjamina Alat Berat
pendanaan dari: Company n Kredit
a. Pinjaman Bank
dalam bentuk
executing loan,
Mesin
joint financing, Funding
channeling Debitur
b. Pasar Modal Bank
dalam bentuk Investa Modal Multigun
Kerja a Otomotif
penerbitan surat si
berharga Capital Other Fund
(Obligasi dan Market Sources
MTN) MULTIFINANCE
c. Pinjaman Perusahaan Pembiayaan (PP) Perlengkapan
Rumah Tangga/
subordinasi elektronik/ lainnya
11
Pendaftaran Jaminan Fidusia
12
Pemeliharaan dan Pengembalian Bukti Kepemilikan Atas Agunan
Menyimpan bukti Melakukan mitigasi risiko Perusahan Pembiayaan yang melakukan channeling dan joint
kepemilikan atas agunan di atas penyimpanan dan financing, bukti kepemilikan dilakukan oleh:
kantor sampai perjanjian pemeliharaan bukti • Pemilik dana
berakhir kepemilikan atas agunan • Kustodian
• Perusahaan Pembiayaan, dengan persetujuan pemilik dana
Memiliki pedoman tertulis Melakukan mitigasi risiko atas Perusahaan Pembiayaan dilarang:
tentang penyimpanan dan penyimpanan dan • menggadaikan dan/atau menjaminkan fisik bukti
pemeliharaan bukti pemeliharaan bukti kepemilikan atas agunan kepada pihak lain
kepemilikan objek kepemilikan atas agunan • Menjaminkan nilai piutang pembiayaan atas 1
pembiayaan apabila tidak memiliki tempat Debitur/Konsumen kepada >1 pihak yang memberikan
penyimpanan pinjaman kepada Perusahaan Pembiayaan
13
Sosialisasi Jaminan Fidusia Otoritas Jasa Keuangan
14
MEKANISME
PENYELESAIAN
PEMBIAYAAN
BERMASALAH
Mekanisme Penyelesaian Kredit Bermasalah
Opsi
Penyelesaian
Restrukturisasi kredit Penyerahan Barang Agunan
Opsi Akhir
Mitigasi Risiko
Eksekusi Hak Tanggungan Eksekusi Jaminan Fidusia
17
Permasalahan terkait Debt Collector
1 2
Sehubungan dengan
maraknya pemberitaan
di media terkait dengan Debt Collector belum tersertifikasi Debt Collector tidak memiliki dokumen
penggunaan pihak pendukung seperti surat tugas, dan copy
ketiga atau tenaga alih sertifikat fidusia
daya dalam fungsi
penagihan (debt
collector) oleh
3 4
Perusahaan
Pembiayaan, terdapat
permasalahan yang
disebabkan oleh antara
Aplikasi Mata Elang: aplikasi yang
lain:
digunakan oleh debt collector Debt Collector melakukan tindakan
untuk melakukan penarikan
kekerasan
objek sitaan dengan melanggar
ketentuan yang berlaku 18
Corrective Action bagi Perusahaan Pembiayaan
Langkah Perbaikan atas proses penagihan dan penarikan jaminan oleh Perusahaan Pembiayaan
1. Melakukan evaluasi SOP secara menyeluruh antara lain kebijakan terkait penyaluran pembiayaan,
kerjasama dengan pihak ketiga, kebijakan pemberian sanksi kepada pihak ketiga, kebijakan
penagihan dan penarikan kendaraan serta kebijakan lainnya yang saling berkaitan.
2. Melakukan evaluasi bisnis proses pemberian surat tugas penarikan kendaraan agar surat kuasa
penarikan dapat langsung dikeluarkan oleh Perusahaan Pembiayaan dengan menyebutkan langsung
nama PIC penagihan yang telah diverifikasi telah memiliki sertifikasi, sehingga Perusahaan
Pembiayaan dapat lebih bertanggung jawab atas penunjukkan profcoll serta dapat melakukan
control dan mitigasi risiko apabila terjadi permasalahan yang sama.
3. Melakukan evaluasi secara menyeluruh terkait pengelolaan akun pembiayaan bermasalah untuk
mengatasi permasalahan penanganan kelolaan pembiayaan bermasalah di Kantor Pusat dan Kantor
Sehubungan dengan maraknya Cabang.
pemberitaan di media terkait 4. Mengembangkan sistem control atau monitoring atas pelaksanaan kerjasama dengan professional
dengan penggunaan pihak collector.
ketiga atau tenaga alih daya 5. Memperkuat tim legal untuk melakukan review setiap klausul dalam Perjanjian Kerja Sama dengan
dalam fungsi penagihan (debt pihak ketiga, dan melakukan pengecekan dengan teliti terkait hak dan kewajiban para pihak serta
collector) oleh Perusahaan mekanisme teknis pelaksanaan tugas di lapangan.
Pembiayaan, maka hal-hal yang 6. Memperkuat tim legal untuk melakukan review setiap klausul dalam Perjanjian Pembiayaan agar
perlu dilakukan perbaikan oleh memuat klausul minimum sesuai dengan ketentuan Pasal 34 POJK 35/2018
Perusahaan Pembiayaan 7. Perusahaan Pembiayaan perlu memiliki mekanisme pada bagian corporate secretary (atau fungsi
terkait lainnya) untuk menyikapi pemberitaan negatif pada media sebagai respon cepat perusahaan
atas suatu kejadian atau pemberitaan. 19
SUPERVISORY ACTION
Penerbitan Surat Pemberitahuan kepada Perusahaan Pembiayaan
25