Anda di halaman 1dari 13

Tugas Personal ke-2

(Minggu 7 / Sesi 11)

Nama : Novita Sary Kendek

NIM : 2602218770

Kelas : OS1 - 2211 – DBBA

Tugas : TP 2
Pada matakuliah ini terdapat 2 (dua) Tugas personal. Rangkaian tugas personal ini
akan menjadi sebuah gagasan terkait dengan pengembangan atas ide atau inovasi
dari SI/TI sesuai perkembangan teknologi informasi 5.0 saat ini yang dapat
diterapkan di tempat kerja atau di lingkungan tempat tinggal Anda. Sehingga hasil
akhir yang diharapkan adalah berupa proposal Gagasan Tertulis sesuai dengan
template yang diberikan.

Tugas Anda di Minggu ini:

Buatlah sebuah uraian mengenai ide atau inovasi dari Sistem Informasi / Teknik
Informatika 5.0, atau Analisa sebuah aplikasi yang menurut teman2x perlu untuk
dikembangkan untuk mendapatkan inovasi menyesuaikan perkembangan
teknologi informasi saat ini.

Anda usulkan dengan template sebagai berikut:

1. BAB I : Latar Belakang (Minimal. 2 halaman)


Menguraikan latar belakang yang mengungkap tentang situasi dan kondisi
saat ini yang menjadi alasan mengapa topik tersebut perlu anda angkat.
Sebaiknya (dilengkapi dengan data atau informasi yang mendukung).

Jelaskan juga Tujuan dan Manfaat yang ingin dicapai dari gagasan yang di
usulkan, baik untuk perusahaan maupun lingkungan.

Information System Concept


2. BAB II : Tinjauan Pustaka (Minimal. 2 halaman)
Carilah sumber informasi (literatur review) yang mendukung ide gagasan
baik dari jurnal atau artikel (mendeley.com) yang dapat digunakan
sebagai dasar teori dan mendukung inovasi yang anda usulkan, minimal 5
paper dan book.
3. BAB III: Gagasan (Minimal. 3 halaman)
Bagian gagasan berisi uraian tentang:
 Kondisi terkini pencetus gagasan (diperoleh dari bahan bacaan,
wawancara/diskusi, observasi, imajinasi yang relevan)
 Solusi yang pernah diterapkan untuk memperbaiki kondisi pencetus
gagasan
 Seberapa jauh kondisi pencetus gagasan dapat diperbaharui atau
dikembangkan jika gagasan tersebut diimplementasikan
 Pihak-pihak yang dipertimbangkan dapat membantu
mengimplementasikan gagasan dan peran atau kontribusi masing-
masingnya

4. Daftar Pustaka
Mencantumkan acuan literatur atau sumber yang digunakan di dalam
penulisan,menyesuaikan format Daftra Pustaka yang benar.

Format Penulisan:

1. Font: Times New Roman, 12


2. Line Spacing: 1.5
3. Margin: Top (4 cm), Left (4 cm), Bottom (3 cm), Right (3 cm)
4. Paper Size: A4

---oOo---

Information System Concept


BAB I
LATAR BELAKANG
Keberadaan sampah sampai saat ini masih menjadi permasalahan yang
melanda hampir di seluruh wilayah di Indonesia. Berbagai program dan strategi
dilakukan pemerintah baik pusat maupun daerah untuk mengatasi berbagai
permasalahan yang ditimbulkan oleh sampah, khususnya dalam hal pengelolaan.
Pengelolaan sampah merupakan tanggung jawab pemerintah sebagai salah satu
bentuk pelayanan publik, yaitu dengan membuat kebijakan dalam pengelolaan
sampah (Mulasari, Husodo, & Muhadjir, 2016). Konflik membuang sampah ini
semakin memprihatinkan, sudah banyak cara serta upaya yang dilakukan mirip
menyediakan daerah sampah pada daerah umum dan menyediakan indera angkut
sampah pada setiap daerah. Meskipun demikian banyak masyarakat yang belum
sadar akan pengelolaan sampah yang baik sehingga masih banyak sampah yang
dibuang secara sembarangan tanpa memperhatikan pengelolaan sampah yang
benar. Persoalan sampah di kota Makassar dihadapkan pada beberapa isu,
diantaranya tingginya angka timbunan sampah yang dipengaruhi tingginya tingkat
pertumbuhan penduduk.
Menurut situs sipsn.menlhk.go.id (Sistem Informasi Pengelolaan Sampah
Nasional), jumlah timbunan sampah di kota Makassar mencapai 996.71 ton setiap
harinya, berikut grafik persentase komposisi sampah berdasarkan sumbernya.

Gambar 1. 1 Komposisi Sampah Berdasarkan Sumbernya

Information System Concept


Persentase
Periode Sampah Sampah Sampah Sampah Sampah Sampah Sampah
Rumah Perkant Pasar Pusat Fasilitas Kawasan Lain-
Tangga oran Tradisional Perniagaan Publik lain

2020 24.62 % 2.55 % 63.01% 2.27 % 2.03 % 2.01 % 3.51 %

Tabel 1. 1 Tabel Pesentase Sumber Sampah

Dari tabel di atas, bisa dilihat persentase sumber sampah terbesar berasal
dari Sampah Rumah Tangga, yakni mencapai 47% dibanding sumber sampah
lainnya. Pengelolaan sampah yang berada di setiap rumah dapat membantu
mengurangi terjadinya penumpukan sampah di suatu daerah. Salah satu upaya
untuk mengatasi permasalahan sampah tersebut adalah dengan menyediakan Bank
Sampah disetiap unit daerah N Sasongko (2019).
Sampah rumah tangga adalah sampah yang dihasilkan oleh kegiatan rumah
tangga sehari-hari. Sampah rumah tangga yang diolah dengan cara yang tidak
benar dapat menyebabkan berbagai masalah lingkungan dan kesehatan.
Masyarakat dapat berpartisipasi untuk mengatasi permasalahan sampah rumah
tangga dengan cara mengolah sampah rumah tangga masing-masing dengan
metode 3R(Reuse Reduce Recycle). Reuse berarti menggunakan kembali sampah
yang masih dapat digunakan untuk fungsi yang sama ataupun fungsi lainnya.
Reduce berarti mengurangi segala sesuatu yang mengakibatkan sampah. Recycle
berarti mengolah kembali (daur ulang) sampah menjadi barang atau produk baru
yang bermanfaat Risma Dwi Arisona (2018).
Beberapa daerah sudah memiliki Bank Sampah yang sudah lama berdiri.
Akan tetapi mereka masih belum menggunakan media smartphone untuk
penyampaian informasi maupun transaksi. Dimana pihak Bank Sampah masih
menggunakan buku untuk bukti transaksi.
Dengan perkembangan informasi dan teknologi pada zaman ini, yang
memungkinkan masyarakat bisa mendapatkan informasi secara cepat dan akurat

Information System Concept


dengan menggunakan perangkat smartphone. Maka dari itu, penulis mengajukan
judul “Aplikasi Pengolahan Bank Sampah Berbasis Android”. Penulis
berharap dengan adanya aplikasi tersebut, masyarakat dapat memilah,
memanfaatkan, dan menggunakan sampah kembali, serta menghubungkan
pengelola sampah legal dengan masyarakat, sehingga tidak terjadi TPS illegal.
Secara teknis aplikasi ini akan memudahkan nasabah dalam bertransaksi dengan
Bank Sampah melalui smartphone yang mereka punya. Selain itu juga, nasabah
bisa mendapatkan informasi mengenai bank sampah dimana saja dengan
smartphone yang mereka punya.

Information System Concept


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pembahasan yang dilakukan pada penulisan uraian ini merujuk kepada
penelitian-penelitian sebelumnya. Beberapa studi pustaka ini bertujuan untuk
memberi pengetahuan tambahan dalam melakukan penulisan uraian. Berikut akan
diuraikan beberapa penelitian terdahulu beserta persamaan dan perbedaan yang
mendukung uraian ini yang mengambil beberapa referensi yang telah dilakukan
oleh peneliti terdahulu.
Menurut Arfan Sansprayada dan Kartika Mariskhana (2020), dalam
penelitiannya membahas tentang Implementasi Aplikasi Bank Sampah Berbasis
Android Studi Kasus Perumahan Vila Dago Tangerang Selatan, diharapkan
Setelah adanya Sistem Informasi Bank Sampah Modern Berbasis Android ini
kedepannya bank sampah, nasabah dan pengepul dapat bekerja sama dan
membangun mitra secara lebih luas dan efisien.
Ridho Firmansya, Nurhadi, dan Mulyadi (2019), dalam penelitiannya
membahas tentang Perancangan Aplikasi Sig Lokasi Bank Sampah Di Kota Jambi
Berbasis Android. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan aplikasi mobile
yang diperuntukkan untuk pengguna Android agar dapat menjadi wadah informasi
mengenai lokasi bank sampah yang ditampilkan dalam bentuk peta dan rute serta
beberapa fitur tambahan. Pengembangan sistem menggunakan metode waterfall
yang menyelesaikan masalah secara bertahap dan dapat memeriksa kembali jika
ada perbaikan pada tahap tertentu. Aplikasi ini memiliki fitur antara lain jenis
sampah, jemput sampah, peta bank sampah, serta berita seputar lingkungan.
Menurut Nur Latifah Jamaluddin (2016), dalam penelitiannya membahas
tentang “Analisis Dan Perancangan Sistem Pengelolaan Sampah Berbasis Android
Melalui Partisipasi Masyarakat Di Kecamatan Rappocini”. Hasil dari penelitian
ini adalah dihasilkannya sebuah sistem pengelolaan sampah berbasis Android
melalui partisipasi masyarakat di kecamatan Rappocini yang diberi nama aplikasi
Sampah dengan sebuah web server.masyarakat terutama di kecamatan Rappocini
melalui sebuah sistem pengelolaan sampah yang dapat melaporkan masalah
sampah di lingkungan sekitarnya.

Information System Concept


Menurut Muhammad Mukmin, Henny Hamasinar, Rahmad Santosa
(2020) dalam penelitiannya yang membahas tentang “Pengelolaan Sistem Bank
Sampah Berbasis Android ‘Bank Sampah’ Management System”. Tujuan
penelitian yaitu merancang bangun aplikasi sistem informasi dan pengelolaan data
bank sampah peduli ‘94. Penelitian ini menghasilkan aplikasi android yang
memberikan informasi tentang jenis sampah yang diterima dengan harga
persatuan kilogram kepada nasabah ataupun calon nasabah serta pengelolaan data
bank sampah lebih teratur, mempermudah administrator dalam mengelola data
nasabah sehingga lebih teratur dan memudahkan dalam melakukan pencarian data
transaksi nasabah.
Menurut Andriyanto L, Wansen T (2020) dalam penelitannya yang
membahas “Rancang Bangun Aplikasi Bank Sampah Berbasis Android”. Tujuan
dari penelitian ini adalah merancang aplikasi bank sampah berbasis android. Suatu
aplikasi mobile android yang menjadi salah satu solusi masalah sampah yang ada
di masyarakat dan secara tidak langsung aplikasi ini mempunyai nilai edukasi
terhadap kepedulian akan lingkungan sehingga dapat menciptakan lingkungan
yang bersih dan bebas dari sampah dan dapat meningkatkan ekonomi bagi
masyarakat. Aplikasi bank sampah berbasi android ini juga memiliki fitur jemput
sampah yang ter intergrasi dengan google maps dan memungkinkan pengepul
langsung menuju ke lokasi penjemputan limbah sampah dan dapat melakukan
transaksi secara langsung dan penggunaannya dapat ditampilkan menggunakan
smartphone android. Berdasarkan hasil implementasi, aplikasi bank sampah ini
mudah digunakan sehingga tidak memerlukan waktu yang banyak untuk
mempelajari fitur-fitur yang ada di aplikasi. Dengan adanya aplikasi bank sampah
ini di harapkan masyarakat bisa dengan mudah untuk berpartisipasi secara
langsung terhadap issu lingkungan dan bisa menjadikan aplikasi ini sebagai
pemasukan tambahan secara ekonomi.
Berdasarkan study pustaka yang telah dilakukan, maka penelitian ini akan
membuat suatu aplikasi berbasis android agar dapat menjadi wadah informasi
mengenai pengolahan Bank Sampah berbasis android yang dapat diterapkan di
lingkungan kita sekarang ini ditengah perkembangan SI/TI 5.0 saat ini.

Information System Concept


BAB III
GAGASAN
Kondisi Terkini Pencetus Gagasan
Sampah yang identik dengan bau busuk tentu membawa dampak yang
negatif bagi lingkungan hidup. Misalnya bencana banjir, wabah penyakit dan
mengakibatkan polusi udara. Gas yang dihasilkan oleh sampah tersebut juga
berpotensi mengakibatkan lapisan ozon semakin menipis. TPA (Tempat
Pembuangan Akhir sampah) / Landfill sanitary yang disediakan oleh pemerintah
di kota-kota besar, belum cukup untuk mengatasi masalah sampah. Hal itu
dikarenakan volume sampah akan terus meningkat seiring dengan bertambahnya
Jumlah penduduk.

Gambar 1. Kondisi Tempat Pembuangan Akhir Sampah


(Sumber: Antaranews.com)

Information System Concept


Gambar 1 (satu) Memperlihatkan kondisi TPA sampah yang sangat
memprihatinkan, keadaan di kota-kota besar di Indonesia diasumsikan serupa.
Indonesia sebagai negara berkembang ini berpotensi untuk mengembangkan
(Waste to Energy) atau lebih dikenal dengan PLTSa mengingat jumlah sampah di
Indonesia begitu besar. Menurut Data Badan Pusat Statistik tahun 2007 Produksi
sampah di 33 kota se-Indonesia mencapai 132.192 m3/hari dan jumlahnya terus
meningkat setiap tahun. Dari total sampah yang terakumulasi setiap tahun, baru 6
hingga 7% di antaranya yang bisa dikelola atau didaur ulang. “Produksi sampah di
kota-kota metropolitan Indonesia berkisar 2.000 ton hingga 6.000 ton, sedangkan
di kota-kota besar berkisar 1.000 ton hingga 3.000 ton per hari” (Yogyakarta,
KOMPAS.com 9/11/11/). Sedangkan di DKI Jakarta setiap harinya memproduksi
tidak kurang dari 25 ribu meter kubik sampah atau setara dengan enam ribu ton
atau dalam satuan tahun diproduksi 2.190.000 ton (Hadisuwito, 2013).
Direktur Perumahan dan Pemukiman Bappenas Nugroho, mengatakan,
volume sampah di Indonesia sekitar 1 juta meter kubik setiap hari, namun baru
42% di antaranya yang terangkut dan diolah dengan baik. Jadi, sampah yang
tidak diangkut setiap harinya sekitar 348.000 meter titik atau sekitar 300.000 ton.
Sehingga badan perencaan dan pembangunan nasional membutuhkan sekitar 122
tempat penampungan sampah sebesar GBK. Sehingga perlu biaya yang besar
untuk menanggulangi sampah. Disamping itu pemerintah masih melakukan
subsidi BBM diperkirakan mencapai 250 triliun pada tahun 2012. Sedangkan data
dari bank dunia menyebutkan, di indonesia jumlah sampah padat mencapai
151.921 ton per hari. Berarti penduduk Indonesia rata-rata membuang sampah
padat sebesar 0,85 kg setiap hari.
Data Bank Dunia juga menyebutkan, dari total sampah yang dihasilkan
secara nasional, hanya 80% yang berhasil dikumpulkan. Sisa terbuang mencemari
lingkungan. Pencemaran lingkungan yang terjadi akan berdampak pada kesehatan
penduduk sekitar. Berbagai penyakit yang ditimbulkan seperti diare, penyakit
kulit apabila pada ternak akan muncul cacing pitae.
Sampai pada tahun 2014 ini jumlah sampah tersebut terus bertambah

Information System Concept


diiringi dengan pengolahan yang masih belum optimal. Tentu saja tabel diatas
membuktikan bahwa permasalahan sampah dikota-kota besar dan metropolitan
sangatlah kompleks. Penaganan sampah di perkotaan masih cenderung tradisional
dan konvensinal, yakni masih mengandalkan manusia sebagai pemeran utama.
Mulai dari pengumpulan sampah dibuang ke TPA tanpa upaya kreatif lainnya
sehingga sampah di TPA menumpuk dan mengalami kelebihan kapasitas. Disisi
lain kesadaran masyarakat perkotaan masih sangat lemah dalam memberlakukan
sampah, sehingga penanganan sampah di daerah perkotaan menjadi tak tertangani.
Kesadaran masyarakat yang rendah dapat diakibatkan beberapa faktor. Antara lain
lemahnya proses penyadaran dari pemerintah terkait persoalan sampah dan
kurangnya daya dukung terhadap penanggulangan sampah. Seperti sarana dan
prasarana, tenaga teknis, sampai TPA.
Pemerintah daerah seharusnya mengupayakan pengolahan sampah secara
berkelanjutan sehingga memiliki nilai tambah ekonomis. Kebijakan pemerintah
pusat dan daerah dalam hal pengelolaan sampah harus memiliki landasan yang
kuat. Hal tersebut dapat dilakukan meliputi (1) minimasi jumlah sampah, (2)
peningkatan daur ulang sampah, (3) meningkatkan sarana transportasi dan (4)
Mengubah sampah menjadi energi listrik yang berkelanjutan.

Solusi yang Pernah Ditawarkan atau Diterapkan Sebelumnya untuk


Memperbaiki Keadaan Pencetus Gagasan
Memperhatikan kondisi yang demikian, penanganan sampah di Indonesia
ini terus dilakukan dan dikembangkan, yakni dengan (1) Secara Landfill, (2)
Mengubahnya menjadi kompos, dan (3) Daur ulang sampah. Metode Landfill /
metode penimbunan dilakukan dikota-kota besar metode ini akan menimbulkan
masalah lingkungan apabila tidak ada penanganan yang berkelanjutan, sehingga
metode ini tidak sesuai. Mengubah sampah menjadi kompos juga belum sesuai
apabila diterapkan dalam skala besar, yang menjadi masalah bahwa tidak semua
sampah dapat dijadikan kompos, terutama sampah plastik dan sampah bahan
bahaya beracun. Daur ulang sampah dalam skala besar juga kurang optimal,
pasalnya kebanyakan produk dari perusahaan tidak dapat didaur ulang apabila

Information System Concept


sudah tidak terpakai lagi. Sehingga sampah akan sulit terurai, yang pada akhirnya
mengakibatkan dampak negatif pada lingkungan.

Seberapa jauh kondisi pencetus gagasan dapat diperbaharui atau


dikembangkan jika gagasan tersebut diimplementasikan
Melalui penerapan bank sampah akan berdampak positif baik secara
ekonomi, sosial, maupun lingkungan. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini
bersifat social engineering dikarenakan membantu dan mengajarkan masyarakat
dalam memilah sampah guna menumbuhkan kesadaran masyarakat melalui
pengelolaan sampah guna memperoleh manfaat secara langsung, baik secara
ekonomi, terwujudnya Kesehatan lingkungan yang bersih, hijau, nyaman, dan
sehat. Penyuluhan gagasan mengenai bank sampah ini, yaitu memberikan
informasi dan pemahaman bagi warga desa mengenai sistem kerja bank sampah
melalui proses pengumpulan serta pemilahan sampah - sampah nonorganik
disesuaikan dengan jenis dan kategori yang kemudian ditimbang dan ditabung di
bank sampah.
Manfaat yang dapat dirasakan jika warga membentuk bank sampah yaitu
masyarakat akan mendapat profit dengan mengumpulkan sampah sesuai dengan
jenis dan jumlah yang ditentukan per-kg nya. Jika bank sampah ini dibentuk,
anggota ataupun nasabah akan menyetorkan sampah anorganik yang akan
dilakukan pencatatan kemudian ditimbang dan akhirnya memiliki harga sesuai
dengan akumulasi jumlah sampah yang dikumpulkan oleh nasabah, dikalikan
dengan daftar harga yang telah ditentukan oleh pengurus bank sampah dengan
memperhitungkan biaya penyusutan kelengkapan bank sampah dan keuntungan
bagi para nasabah.

Pihak-pihak yang dipertimbangkan dapat membantu mengimplementasikan


gagasan dan peran atau kontribusinya masing-masing
Gagasan ini dapat terwujud melalui partisipasi aktif pihak-pihak sebagai berikut :
1. Penabung, yaitu masyarakat/lembaga/institusi penghasil sampah
2. Pengelola, yaitu petugas yang melayani tabungan sampah (direktur, wakil

Information System Concept


direktur, teller, customer service) yang berasal dari masyarakat
3. Pembeli sampah/rosok/pengepul yaitu perseorangan/lembaga yang
menjadi mitra bank sampah dalam mengelola sampah.

DAFTAR PUSTAKA

Andriyanto, L. D., & Wansen, T. (2020). Rancang Bangun Aplikasi Bank Sampah
Berbasis Android. IT for Society, 4(2).
https://doi.org/10.33021/itfs.v4i2.1186. Diakses pada 2 September 2022.
Alifia, F.R. (2016). 10 Bab II Tinjauan Pustaka.
http://eprints.perbanas.ac.id/2217/4/BAB%20II.pdf. Diakses pada 2
September 2022.
Ramadhan, T.R. (2022). Skripsi : Aplikasi Pengolahan Bank Sampah Kota
Pekanbaru Berbasis Android.
https://repository.uir.ac.id/10641/1/143510611.pdf. Diakses pada 2
September 2022.
Nurmayadi, Dicky, & Hendardi, Agi Rivi. (2020). Pengelolaan Sampah Dengan
Pendekatan Behavior Mapping Di Pasar Tradisional Kota Tasikmalaya.
https://ejournal.upi.edu/index.php/jaz/article/view/21737. Diakses pada 3
September 2022.
SIPSN. (2020). Data Pengelolaan Sampah & RTH.
https://sipsn.menlhk.go.id/sipsn/public/data/sumber. Diakses pada 3
September 2022.
Sansprayada, A., & Mariskhana, K. (2020). Implementasi Aplikasi Bank Sampah
Berbasis Android Studi Kasus Perumahan Vila Dago Tangerang Selatan.
Jurnal Inovasi Informatika, 5(1), 24–34.
https://doi.org/10.51170/jii.v5i1.30. Diakses pada 3 September 2022.
Jamaluddin, N. L. (2016). Analisis Dan Perancangan Sistem Pengelolaan
Sampah Berbasis Android Melalui Partisipasi Masyarakat Di Kecamatan

Information System Concept


Rappocini. Euphytica, 18(2), 22280.
https://www.mendeley.com/catalogue/2f80ef51-e1f8-3554-8d14-
6cf14e8958ca/. Diakses pada 3 September 2022.
Mukmin, M., Hamasinar, H., & Santosa, R. (2020). Pengelolaan Sistem Bank
Sampah Berbasis Android “ Bank Sampah ” Management System. Jurnal
Informatika, 9(2), 36–44.
https://www.mendeley.com/catalogue/28477d60-2b7f-3655-b6af-
f24239849743/. Diakses pada 4 September 2022.
Firmansya, R., Nurhadi, & Mulyadi. (2019). Perancangan Aplikasi SIG Lokasi
Bank Sampah Di Kota Jambi Berbasis Android. Jurnal Ilmiah Mahasiswa
Teknik Informatika, 1(4), 250.
https://www.mendeley.com/catalogue/4ca3392c-6684-3d2a-819a-
459bd27dba3c/. Diakses pada 4 September 2022.
Romadhoni, Alfian R., Fuada, Syifaul, & Murangin, Betha Alfiyan. (2014).
Sampah Sebagai Sumber Energi Listrik Terbarukan Yang Ramah
Lingkungan Di Indonesia. Usulan Program Kreativitas Mahasiswa.
https://www.academia.edu/32738099/
_PKM_GT_USULAN_PROGRAM_KREATIVITAS_MAHASISWA_SAMPAH_SEBAGAI
_SUMBER_ENERGI_LISTRIK_TERBARUKAN_YANG_RAMAH_LINGKUNGAN_DI_IN
DONESIA. Diakses pada 15 Oktober 2022.

Information System Concept

Anda mungkin juga menyukai