TINJAUAN PUSTAKA
6
7
Catalytic converter yang telah ada pada saat ini sudah dibedakan menjadi
berbagai jenis yaitu :
1. Catalytic Converter Oksidasi (Single bed oxidation)
Catalytic converter Oksidasi beroperasi dengan udara berlebih
untuk mengubah HC dan CO menjadi H2 O dan CO 2 . Namun, catalytic
converter ini tidak mempengaruhi NO x (Purnomo 2020).
2. Catalytic Converter Dua Jalan
8
Sistem ini terdiri dari dua sistem katalitik yang dipasang secara
berurutan. Gas buang yang melewati katalis oksidasi kedua menga lir
melalui katalis reduksi pertama. Sistem bagian depan atau pertama
adalah katalis reduksi yang bertanggung jawab untuk mengura ngi
emisi NOx. Sedangkan sistem kedua adalah katalis oksidasi yang
dapat mengurangi emisi HC dan CO. Namun, sistem ini tidak optimal
untuk konversi NOx (Purnomo 2020).
3. Catalytic Converter Tiga Jalan
Sistem ini dirancang untuk mengurangi gas polutan seperti CO,
HC dan NOx yang keluar dari sistem pembuangan dengan
mengubahnya menjadi CO 2 , uap air (H2 O), dan reaksi nitrogen (N 2)
melalui reaksi kimia (Bagus Irawan 2012). Hal ini dicapai dengan
mengoksidasi karbon monoksida (CO) dan hidrokarbon (HC)
sehingga karbon monoksida dan molekul hidrokarbon disusun
kembali untuk membentuk karbon dioksida (CO 2 ) dan nitrogen (N 2 ).
Reaksi kimia setelah pembakaran dalam sistem pembuangan ini akan
memakan waktu yang sangat lama (Heisler 1996; Pontikakis,
Konstantas, and Stamatelos 2004).
Tetapi laju reaksi kimia dapat sangat dipercepat dengan adanya
katalis. Bahan katalis untuk mereduksi gas buang biasanya adalah
logam mulia seperti platinum (Pt) dan rhodium (Rh).
4. Denox Catalytic Converter
Sistem ini memiliki sistem yang hampir sama dengan tree way
catalytic converter, tetapi NO x yang ada diubah pada daerah udara
yang berlebih. Catalytic converter ini memiliki efisiensi penurunan
NOx hingga 50%. (Purnomo 2020)
9
2.2 Katalis
2. Cramic Monolith
Karakteristik dan sifat – sifat dari ceramic monolith sebagai
berikut:
1. Katalis bekerja/berinteraksi secara spesifik.
2. Katalis lebih efektif bila ditentukan dengan baik.
3. Tidak terjadi perubahan dalam massa dan komposisi kimia
secara signifikan pada akhir dari suatu akhir.
4. Secara umum dibutuhkan sejumlah kecil katalis untuk
mengahsilkan reaksi yang hamper tak terbatas.
5. Pada umumnya, sebuah katalis tidak dapat memulai suatu
reaksi.
6. Karakteristik tidak mempengaruhi posisi akhir dari
kesetimbangan, akan tetapi memperpendek waktu yang
dibutuhkan mencapai keetimbangan.
7. Perubahan temperature dapat merubah laju reaksi dari
reaksi katalitik.
Emisi gas buang yang dihasilkan dari proses pembakaran dalam mesin
kendaraan merupakan salah satu sumber utama pencemaran udara. Emisi gas
buang yang dihasilkan berupa karbonmonoksida (CO), karbondioksida (CO 2 ),
hidrokarbon (HC), dan oksida nitrogen (NOx). Dalam pembakaran sempurna,
gas buang hasil pembakaran berupa karbondioksida (CO 2 ) dan air (H2 O) serta
udara yang tidak terlibat pembakaran. Tetapi pembakaran sempurna s ulit
11
terjadi, sehingga menyebabkan terdapat gas buag hasil pembakaran lain seperti
CO, HC, dan NOx (Lkili and Aydin 2012).
• Karbonmonoksida (CO)
Karbon monoksida adalah gas yang tidak berasa, tidak berbau,
tidak mengiritasi tetapi sangat berbahaya. Gas karbonmonoksida
dihasilkan dari proses pembakaran yang tidak sempurna akibat dari
pencampuran bahan bakar dan udara yang terlalu kaya (Prockop
and Chichkova 2007). Jadi untuk mengurangi CO, perbandinga n
campuran harus dikurangi atau dibuat kurus. Akan tetapi reaksi ini
sangat lambat dan tidak dapat merubah seluruh sisa CO menjadi
CO2 . (Hariyanto, Wahab, and Lesmanah 2002)
• Hidrokarbon (HC)
Gas hidrokarbon terbentuk terbentuk dari berbagai sumber.
Pembakaran bahan bakar yang tidak sempurna dan tidak
terbakarnya semua minyak pelumas di dalam silinder merupakan
salah satu penyebab terbentuknya emisi hydrocarbon (HC). Emisi
hidrokarbon metana ini dapat menyebabkan leukemia dan kanker
(Jayanti, Hakam, and Santiasih 2014; Payri et al. 2009)
• Nitrogen Oksida (NOx)
Gas nitrogen oksida (NOx) dihasilkan senyawa nitrogen dan
oksida yang terkandung di udara dari campuran udara – bahan
bakar. Kedua unsur tersebut bersenyawa jika temperature di dalam
ruang bakar 1.800C. 95% dari NOx yang terdapat pada gas
buangan berupa nitric oxide (NO) yang terbentuk di dalam ruang
bakar. Nitric oxide ini selanjutnya bereaksi dengan oksigen di udara
membentuk nitrogen dioksida (NO 2 ). Nitrogen oksida ini juga
membuat lapisan ozon semakin menipis (Gómez-García, Pitchon,
and Kiennemann 2005).
12
2.4 Substract
silikat, dan dapat menahan keausan suhu tinggi sekitar 1000 C (Heisler 1996).
Ceramic honeycomb terbuat dari bahan yang sama dengan keramik pellet dan
memiliki bentuk sarang lebah. Struktur model ini lebih rapuh karena dipasang
fleksibel wire mesh subtract diantara casing dan honeycomb. Pemasangan ini
membantu melindungi honeycomb dari ekspansi panas termal dan ganggua n
eksternal yang dapat merusak bentuk dari honeycomb itu sendiri (Heisler 1996).
Gambar berikut menunjukkan tampilan penampang model catalytic converter
ceramic honeycomb.
13
Pada model metallic honeycomb ini memiliki bentuk spiral yang berguna
untuk gelombang radio ekspansi termal dan juga membuatnya lebih tahan lama.
Katalis ini terdiri dari bahan alumina berpori (Al2 O3 ) (Heisler 1996). Penmapang
dapat dilihat pada gambar sebagai berikut.
Kuningan adalah logam yang merupakan campuran dari tembaga dan seng.
Komponen utama kuningan biasanya diklasifikasikan sebagai paduan tembaga.
Warna kuningan berbeda-beda tergantung pada jumlah seng yang terkandung
dalam tembaga tersebut. Seng juga mempengaruhi warna kuningan. Kuninga n
lebih kuat dan lebih keras dari tembaga, tetapi tidak kuat seperti baja (Wibowo
et al. 2020).
15
bentuk. Bentuk sebagai salah satu elemen dalam desain akan membantu
desainer untuk mengkomunikasikan atas fungsi dan kegunaan dalam teknologi.
Bentuk sarang lebah yang unik kemudian saya terapkan pada desain
catalytic converter sehingga partikel gas buang dapat disaring dengan katalis
yang berbentuk sarang lebah. Sehingga selama proses reduksi, aliran panas
dapat dikeluarkan dengan baik dan catalytic converter dapat bekerja sesuai
dengan yang diharapkan.
14,7
ℷ = 14,7:1