Anda di halaman 1dari 17

Laporan Otomasi Industri

Dasar Dasar Teknik Kimia

Disusun oleh:
Kelompok A
Nuzul Hesty Pranita
Achmad Rifdatul Hisan
Hadani Rabby
Fikri Rangga
Rachman Ichwanto

Fakultas Teknik Elektro


Universitas Telkom
2014

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ......................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN ..............................................................................................1
1.1 Latar Belakang ..........................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah .....................................................................................................1
1.3 Tujuan .......................................................................................................................1
1.4 Batasan Masalah .......................................................................................................1
1.5 Manfaat .....................................................................................................................1
BAB 2 DASAR TEORI ..................................................................................................2
2.1 Proses ........................................................................................................................2
2.2 Proses Kimia .............................................................................................................2
2.3 Reaksi Kimia.............................................................................................................2
2.4 Teknik .......................................................................................................................3
2.5 Teknik Kimia ............................................................................................................4
BAB 3 IMPLEMENTASI...............................................................................................7
3.1 Pendahuluan ..............................................................................................................7
3.2 Destilasi.....................................................................................................................7
3.3 Pengolahan Fraksi .....................................................................................................8
3.4 Jenis jenis Fraksi .......................................................................................................9
3.5 Pengolahan Teknik Kimia pada Industri Minyak Bumi ...........................................11
BAB 4 KESIMPULAN SARAN ....................................................................................13
BAB 5 DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................14

ii

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Semakin besar populasi dan kebutuhan manusia, maka akan berbanding lurus dengan
semakin besar perindustrian di dunia. Berkembangnya perindustrian, baik industri pangan
maupun manufaktur tak terlepas dari ikut berkembangnya teknologi yang digunakan dalam
proses produksinya. Diperlukan berbagai percampuran bahan melalui banyak proses agar
memperoleh hasil yang diinginkan dan memiliki manfaat lebih dibanding bahan bakunya.
Dalam dunia industri, selain instrumentasi yang digunakan suatu proses sangatlah
penting. Proses juga berkaitan dengan bagaimana mengontrol dan instrumentasi apa saja yang
digunakan, sehingga diperlukan sebuah disiplin ilmu yang dapat fokus pada proses produksi.
Disiplin ilmu tersebut adalah Teknik Kimia. Teknik kimia merupakan cabang teknik yang
memproses bahan - bahan sehingga mengalami perubahan tingkat wujud, kangdungan energi,
atau komposisi. Selain dalam dunia industri, Teknik Kimiapun dapat menjadi sebuah peluang
berwirausaha. Oleh karena itu, dalam pembelajaran studi kasus kali ini akan dibahas mengenai
dasar dari Teknik Kimia dalam dunia industri.

1.2 Rumusan Masalah


Dari latar belakang diatas, maka rumusan masalah dari makalah ini adalah:
1. Disiplin ilmu apakah yang memproses bahan-bahan menjadi lebih berguna?
2. Disiplin ilmu apakah yang merancang dan mengawasi bagian proses pada dunia industri?
3. Apakah hubungan pemprosesan bahan dengan automasi industri?

1.3 Tujuan
Dari rumusan masalah diatas, maka tujuan pembuatan makalah ini adalah:
1. Mengetahui tentang Teknik Kimia
2. Mengetahui peran Teknik Kimia di dunia industri
3. Mengetahui keterkaitan Teknik Kimia dengan automasi industry

1.4 Batasan Masalah


Pada makalah studi kasus ini akan dibahas mengenai ilmu ilmu dasar Teknik Kimia,
definisi Teknik dan Teknik Kimia, ruang lingkup insinyur Teknik Kimia, peran Teknik Kimia
di dunia industri, serta contoh kasus Teknik Kimia di industri.

1.5 Manfaat
Manfaat dari pembelajaran studi kasus ini adalah untuk memahami peran insinyur Teknik
Kimia, agar jika bekerjasama sudah dapat memahami peran, tugas, dan fungsi masing masing
disiplin ilmu di dunia industri.

FUNDAMENTAL OF CHEMICAL ENGINEERING

BAB 2 DASAR TEORI

2.1 Proses
Proses adalah suatu rangkaian aksi yang saling berkaitan dan memiliki fungsi untuk
melakukan trasformasi atau perubahan materi. Bagian bagian yang terlibat dalam proses adalah
masukan (input) proses dan keluaran proses seperti produk yang dihasilkan.

2.2 Proses Kimia


Kegiatan merancang proses untuk memperoleh perubahan fisis dan/atau kimiawi yang
diharapkan. Perancangan proses adalah kegiatan yang penting dalam teknik kimia. Kegiatan
ini diaggap sebagai puncak kegiatan teknik kimia, menyatukan semua aspek yang dipelajari
bidang tersebut.

2.3 Reaksi Kimia


Reaksi kimia adalah suatu proses alam yang selalu menghasilkan antarubahan senyawa
kimia. Senyawa ataupun senyawa-senyawa awal yang terlibat dalam reaksi disebut sebagai
reaktan. Reaksi kimia biasanya dikarakterisasikan dengan perubahan kimiawi, dan akan
menghasilkan satu atau lebih produk yang biasanya memiliki ciri-ciri yang berbeda dari
reaktan. Secara klasik, reaksi kimia melibatkan perubahan yang melibatkan pergerakan
elektron dalam pembentukan dan pemutusan ikatan kimia, walaupun pada dasarnya konsep
umum reaksi kimia juga dapat diterapkan pada transformasi partikel-partikel elementer seperti
pada reaksi nuklir. [1]
Reaksi-reaksi kimia yang berbeda digunakan bersama dalam sintesis kimia untuk
menghasilkan produk senyawa yang diinginkan. Dalam biokimia, sederet reaksi kimia yang
dikatalisis oleh enzim membentuk lintasan metabolisme, di mana sintesis dan dekomposisi
yang biasanya tidak mungkin terjadi di dalam sel dilakukan.
Beragamnya reaksi-reaksi kimia dan pendekatan-pendekatan yang dilakukan dalam
mempelajarinya mengakibatkan banyaknya cara untuk mengklasifikasikan reaksi-reaksi
tersebut, yang sering kali tumpang tindih. Di bawah ini adalah contoh-contoh klasifikasi reaksi
kimia yang biasanya digunakan.

Isomerisasi, yang mana senyawa kimia menjalani penataan ulang struktur tanpa
perubahan pada kompoasisi atomnya
Kombinasi langsung atau sintesis, yang mana dua atau lebih unsur atau senyawa kimia
bersatu membentuk produk kompleks:
N2 + 3 H2 2 NH3

Dekomposisi kimiawi atau analisis, yang mana suatu senyawa diurai menjadi senyawa
yang lebih kecil:
2 H2O 2 H2 + O2

Penggantian tunggal atau substitusi, dikarakterisasikan oleh suatu unsur digantikan oleh
unsur lain yang lebih reaktif:

FUNDAMENTAL OF CHEMICAL ENGINEERING

2 Na(s) + 2 HCl(aq) 2 NaCl(aq) + H2(g)

Metatesis atau Reaksi penggantian ganda, yang mana dua senyawa saling berganti
ion atau ikatan untuk membentuk senyawa yang berbeda:
NaCl(aq) + AgNO3(aq) NaNO3(aq) + AgCl(s)

Reaksi asam basa, secara luas merupakan reaksi antara asam dengan basa. Ia memiliki
berbagai definisi tergantung pada konsep asam basa yang digunakan. Beberapa definisi
yang paling umum adalah:
o Definisi Arrhenius: asam berdisosiasi dalam air melepaskan ion H3O+; basa
berdisosiasi dalam air melepaskan ion OH-.
o Definisi Brnsted-Lowry: Asam adalah pendonor proton (H+) donors; basa
adalah penerima (akseptor) proton. Melingkupi definisi Arrhenius.
o Definisi Lewis: Asam adalah akseptor pasangan elektron; basa adalah pendonor
pasangan elektron. Definisi ini melingkupi definisi Brnsted-Lowry.
Reaksi redoks, yang mana terjadi perubahan pada bilangan oksidasi atom senyawa yang
bereaksi. Reaksi ini dapat diinterpretasikan sebagai transfer elektron. Contoh reaksi
redoks adalah:
2 S2O32(aq) + I2(aq) S4O62(aq) + 2 I(aq)
Yang mana I2 direduksi menjadi I- dan S2O32- (anion tiosulfat) dioksidasi menjadi
S4O62-.

Pembakaran, adalah sejenis reaksi redoks yang mana bahan-bahan yang dapat terbakar
bergabung dengan unsur-unsur oksidator, biasanya oksigen, untuk menghasilkan panas
dan membentuk produk yang teroksidasi. Istilah pembakaran biasanya digunakan untuk
merujuk hanya pada oksidasi skala besar pada keseluruhan molekul. Oksidasi
terkontrol hanya pada satu gugus fungsi tunggal tidak termasuk dalam proses
pembakaran.
C10H8+ 12 O2 10 CO2 + 4 H2O
CH2S + 6 F2 CF4 + 2 HF + SF6

Disproporsionasi, dengan satu reaktan membentuk dua jenis produk yang berbeda
hanya pada keadaan oksidasinya.
2 Sn2+ Sn + Sn4+

Reaksi organik, melingkupi berbagai jenis reaksi yang melibatkan senyawa-senyawa


yang memiliki karbon sebagai unsur utamanya.

2.4 Teknik
Menurut Accreditation Board for Engineering and Technology (ABET), teknik adalah
suatu profesi di mana pengetahuan matematika dan ilmu-ilmu alam ( natural sciences ), yang
diperoleh dengan studi, pengalaman dan praktek, digunakan secara bijaksana untuk
mengembangkan cara-cara memanfaatkan bahan-bahan dan sumber daya alam secara
ekonomis untuk kesejahteraan manusia [1]. Jadi tugas utama dari ahli teknk adalah

FUNDAMENTAL OF CHEMICAL ENGINEERING

mengembangkan cara- cara yang akan menghasilkan produk yang ekonomis dan dapat bersaing
di pasaran untuk kesejahteraan manusia.

2.5 Teknik Kimia


Teknik kimia menurut Foust (1980) adalah cabang teknik yang memproses bahan bahan
sehingga mengalami perubahan tingkat wujud, kangdungan energi, atau komposisi. Beberapa
contoh adalah pembuatan gula pasir dari tebu, pemisahan minyak bumi dalam kilang menjadi
fraksi-fraksi produk seperti bensin, kerosin, solar, LPG, minyak pelumas, aspal dan
sebagainya, contoh contoh tersebut menunjukan bahwa yang terjadi selama pengolahan adalah
proses fisis, proses kimiawi ataupun proses biologi.
Pada definisi teknik menurut ABET, dicantumkaan kata kata secara ekonomis, ini dapat
diartikan bahwa produuk yang dihasilkan harus dapat bersaing di pasaran. Kaidah teknik kimia
mengatakan bahwa makin besar skala produksi, biaya produksi tiap satuan produk akan makin
kecil. Jadi untuk dapat bersaing secara ekonomis, skala produksi umumnya harus cukup besar
( skala industri atau skala komersial ). Secara praktis dapat dikatakan bahwa teknik kimia
berkaitan dengan produksi skala industri atau skala komersial. Batasan ini kiranya dapat
membedakan teknik kimia dengan bidang bidang lain yang berhubungan dengan proses fisis,
kimiawi, atau mikrobiologi.
Skala industri sering dibedakan menjadi industri kecil, industri menengah dan industri
besar. Batas-batas skala tersebut tidak terlalu pasti, namun contoh-contoh berikut dapat
memberikan gambaran. Pabrik semen saat ini bisa berkapasitas sekitar 8000 ton/jhari, pabrik
amonia sekitar 1600 ton/hari, pabrik petrokimia berkapasitas sekitar 200 ton/hari sering
dijumpai. Banyak pula pabrik-pabrik kimia berkapasitas 20 ton/hari.
Proses-proses dan peralatan peralatan yang digunakan dalam skala industri umumnya
jauh berbeda dengan proses-proses dan peralatan-peralatan untuk skala kecil atau skala
laboratorium. Pengembangan proses dari skala laboratorium menjadi skala industri merupakan
tugas utama teknik kimia. Pengembangan tersebut, yang mencangkup studi dan perancangan.
Perlu dikemukakan bahwa hanya sebagian kecil proses yang ditemukan dalam skala
laboratorium dapat digunakan untuk proses industri atau komersial. Angka kemungkinan
kelayakan tersebut sulit diperoleh, namun sebagai gambaran, Prof. Lamb menyatakan bahawa
kemungkinan tersebut 1:100 [2] . angka ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang
perbedaan proses skala industri dan laboratorium.
Perbedaan proses dan peralatan skala laboratorium dan skala industri ditunjukan pula
dengan contoh berikut, yaitu proses pembutan gula pasir mentah dari tebu. Pada prinsipnya,
proses yang dilakukan adalah pengambilan nira dari tebu dengan cara pengepresan, lalu diikuti
pembersihan atau penjernihan nira dengan penambahan susu kapur ( suspensi Ca(OH)2 dalam
air ) sehingga kotoran mengendap. Setelah nira jernih dipekatkan dengan penguapan airnya,
dan diikuti pendinginan sehingga terbentuk kristal gula pasir mentah yang bisa dipisahkan dan
dikeringkan. Pada skala laboratorium, proses itu dapat dijalankan dengan mudah. Namun pada
skala industri, prosses-proses dan peralatan-peralatan yang digunakan jauh lebih kompleks,
seperti ditunjukan pada diagram proses sederhana dari Austin (1894).

FUNDAMENTAL OF CHEMICAL ENGINEERING

Gambar 2.1 Manufaktur Gula

Berdasarkan definisi teknik kimia, bidang kerja teknik kimia mencangkup banyak sekali
komoditas, termasuk produk produk berbasis bahan mentah ang banyak tersedia di indonesia.
Sebagai contoh, komoditas berbasis pati misalnya adalah glukosa, sukrosa, pentosa, aseton,
butanol, etanol, sorbitol, asam sisrat, asam laktat, asam oksalat furfural dan sebagainya.
Bukti bukti sejarah menunjukan bahwa praktek praktek profesi teknik kimia sudah
dikenal sangat lama, meskipun dalam wujud yang berbeda dengan sekarang. Penyamakan kulit
binatang, pengawetan mayat (mumi) adalahh beberapa contoh kegiatan teknik kimia pada awal
peradaban. Saat itu teknik kimia masih bersifat seni (art) dimana pengalaman empiris, naluri,
dan ketrampilan sangat dominan. Pendekatan ilmiah belum berperan.
Irandoust (2001) membagi perkembangan selanjutnya menjadi tiga periode, yaitu
periode awal industri, periode revolusi ilmiah, dan zaman informasi. Pada periode awal
revolusi industr, ahli teknik kimia adalah inivator yang hebat dalam memanfaatkan
pengetahuan empiris. Pada periode revolusi ilmiah, ilmu pengetahuan mulai berkembang pesat.
Perhatian ahli ahli teknik kimia lebih terfokus pada bidang baru teknologi matematika. Elemen
sekarang ini, ahli kimia terfokkus pada riset dan simulasi dan perrancangan yang maju terutama
dengan pemanfaatan komputer. Aspek finansial dan bisnis sering berada diluar perhatian ahli
teknik kimia. Hal ini berakibat berkurangnya kemampuan ahli teknik kimia untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat.
Selanjutnya, Irandoust (2001) menyatakan bahwa sebaiknya ahli teknik (termasuk teknik
kimia) bercirikan:

FUNDAMENTAL OF CHEMICAL ENGINEERING

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Tidak hanya sekedar ahli teknologi


Tidak hanya sekedar ahli perancangan
Makin tidak tergantung teknologi maju yang dikenal
Memanfaatkan konsep pokok teknik sebagai pemikiran strategis
Mempunyai pengetahuan dan ketrampilan yang relevan
Mampu menyaring dan melaksanakan ide bagus untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat.

Dewasa ini, kegiatan teknik kimia mencangkup banyak sekali aspek. Hal ini tentunya
membutuhkan keahlian keahllian yang main banyak. Sejumlah bidang dan keahlian yang
sedang berkembang dalam ruang lingkup teknik kimia antara lain adalah sebagai berikut:
1. Teknik Produk atau Product Engineering yang mempelajari cara mencapai sifat/
kualitas produk sesuai dengan keinginan masyarakat dengan mengatur parameter
parameter proses pengolahannya [3] [4]
2. Keahlian keahlian entepreural : kemauan dan keahlian yang mengorganisir,
kemampuan untuk mengambil inisiatif, menyusun prioritas yang bermanfaat,
mengkalkulasi resiko dan keuntungan, membuat dan melaksanakan keputusan,
orientasi pada masyarakat, dan kemmpuan menilah hal penting yang feasible [3].
3. Teknologi berkelanjutan ( sustainable technology ), dimana peran teknik kimia adalah
melakukan pendekatan holistrik pada perancangan proses dan pada pemanfaatan ilmuilmu teknik [4].
4. Teknik Proses ( Process Engineering ) yang memanfaatka bio teknologi dan life
sciences [4].

FUNDAMENTAL OF CHEMICAL ENGINEERING

BAB 3 IMPLEMENTASI

3.1 Pendahuluan
Minyak bumi dalam bahasa inggris petroleum, dari bahasa Latin petruskarang dan
oleumminyak), atau disebut juga sebagai emas hitam, adalah cairan kental, coklat gelap, atau
kehijauan yang mudah terbakar yang berada di lapisan atas dari beberapa area kerak bumi.
Minyak bumi terdiri dari campuran kompleks dari berbagai hidrokarbon, sebagian besar
meruapakan deret senyawa alkana, bervariasi dalam komposisi dan kemurniannya.
Minyak bumi erat kaitannya dengan produk-produk petrokimia. Hal ini disebabkan dalam
minyak bumi terkandung bahan-bahan selain karbon, yaitu hidrogen sulfur, nitrogen, oksigen,
dan lain-lain.
Minyak bumi merupakan minyak mentah yang mengandung campuran lumpur dan air yang
tersuspensi serta gas, dipompa dan ditampung dalam tangki penyimpanan berbentuk silinder.
Dalam tangki tersebut minyak bumi disentrifuge dan diberi tekanan sehingga air dan lumpur
terendapkan. Kemudian tekanan diperkecil sehingga gas dalam campuran tersebut keluar,
kemudian minyak terpisah dimana lapisan minyak berada di atas lapisan air dan lumpur. Fraksi
gas dalam minyak mentah diperoleh dengan pemisahan secara langsung. Gas yang larut dalam
minyak mentah juga diperoleh pada saat destilasi yang kemudian akan dimurnikan sebagai
LPG (Liquified Petroleum Gases) atau digunakan dalam proses pembentukan bensin. Garamgaram yang terkandung dalam minyak mentah dihilangkan dengan cara menambahkan zat-zat
kimia yang kemudian dipisahkan dari minyak. Berbagai hidrokarbon yang terkandung dalam
minyak dipisahkan dengan cara destilasi bertingkat. Hal tersebut didasarkan bahwa karbon
yang memiliki jumlah atom C yang sama akan memiliki titik didih yang hampir sama.

3.2 Proses Destilasi


Destilasi fraksinasi dilakukan pada suhu <400C karena di atas suhu tersebut dapat terjadi
perengkahan fraksi-fraksi minyak yang mempunyai rantai karbon pendek (C5). Destilasi
fraksinasi minyak mentah dilakukan dengan suatu alat yang disebut Topping Stiff. Unit
destilasi terdiri dari kerangka pokok yaitu furnace dengan pipa (pipe still) atau wadah (tank
still)
sebagai
tempat
minyak
mentah
dipanaskan
dan
bagian
menara
(distillation/fractionating/bubble power) sebagai tempat fraksi-fraksi minyak diembunkan
kembali dan dialirkan. Menara pemisah tingginya mencapai 60 meter.
Pada bagian menara atas sejumlah piringan, di mana setiap piringan mempunyai sejumlah
cerobong kecil yang dilalui uap minyak. Cerobong kecil tersebut ditutup sehingga uap minyak
membentuk gelembung-gelembung pada cairan di atas piringan, saluran ke bawah mengalir
minyak ke bagian piringan yang lebih rendah. Kemudian dilakukan pemanasan lagi sehingga
terbentuk uap lagi, demikian seterusnya sampai terjadi pemisahan fraksi-fraksi hidrokarbon.

FUNDAMENTAL OF CHEMICAL ENGINEERING

Minyak mentah dialirkan melalui pipa pemanas. Pemanasan dilakukan pada suhu 316400C sehingga semua komponen minyak menguap kecuali residunya. Komponen yang
memiliki titik didih rendah akan menguap, sedangkan yang lain akan mengembun dan mengalir
ke bawah. Komponen yang berupa uap tadi akan naik melewati menara pemisah, sementara itu
suhu terus menurun sehingga komponen yang sukar mendidih akan mengembun. Fraksi-fraksi
minyak akan keluar melalui saluran-saluran yang berada di samping menara sesuai dengan titik
didihnya. Proses destilasi minyak mentah merupakan proses yang berkelanjutan. Residu akan
diperoleh pada bagian dasar menara.
Fraksi-fraksi minyak bumi hasil fraksinasi tidak langsung digunakan atau dipasarkan. Hasil
destilasi merupakan produk-antara dalam pengolahan minyak bumi. Fraksi-fraksi yang
diperoleh diolah kembali sesuai dengan kebutuhan jumlah rantai karbonnya. Proses
pengolahan minyak bumi dilakukan dengan berbagai metode dan pendekatan tertentu sesuai
dengan produk yang diinginkan.

3.3 Pengolahan Fraksi


3.3.1 Proses hidrokarbon
Proses ini terutama ditujukan untuk memperbaiki kualitas dan perolehan fraksi gasolin.
Kualitas gasolin sangat ditentukan oleh sifat anti-knocking yang dinyatakan dalam bilangan
oktan. Bilangan oktan 100 diberikan pada iso-oktan (2,2,4trimetil pentana) pada n-heptana
yang mempunyai sifat anti-knocking yang buruk. Gasolin yang diuji akan dibandingkan
dengan campuran iso-oktan dan n-heptana. Bilangan oktan dipengaruhi oleh beberapa struktur
molekul hidrokarbon:
3.3.2 Perengkahan (cracking)
Proses ini dimaksud untuk memecahkan hidrokarbon yang lebih tinggi menjadi molekulmolekul yang lebih kecil. Produk perengkahan merupakan fraksi gasolin dengan bilangan
oktan tinggi.
Terdapat tiga cara perengkahan yaitu :
3.3.2.1 Perengkahan termal
Perengkahan terjadi karena proses pemanasan. Reaksi kimia pada proses ini adalah:
n-C30H62 C8H8 + C6H12 + C14H28, atau
n-C30H62 C7H16 + C9H18 + C4H8 + C10H20
Hidrokarbom akan merengkah jika dipanaskan sampai suhunya melebihi 300-400C dengan
atau tanpa katalis.
3.3.2.2 Perengkahan katalik
Proses perengkahan dengan bantuan katalis untuk mempercepat. Katalis yang digunakan
biasanya SiO2 dan Al2O3 atau bauksit. Reaksi dari perengkahan katalik melalui mekanisme
reaksi perengkahan ion karbonium. Mula-mula katalis karena bersifat asam menambahkan
proton ke molekul olefin atau menarik ion hibrida dari alkana membentuk karbonium:
R-CH2-CH2-CH=CH2 + H+ R-CH2-CH2-C+H-CH3
R-CH2-CH2-CH2-CH3 H- + R-CH2-CH2-C + H-CH3
FUNDAMENTAL OF CHEMICAL ENGINEERING

3.3.2.3 Hydrocracking
Hydrocracking merupakan kombinasi antara proses perengkahan dan proses hidrogensi
menghasilkan senyawa yang jenuh, pada tekanan tinggi. Keuntungan dari proses
hydrocracking adalah belerang yang terkandung dalam minyak diubah menjadi hidrogen
sulfida yang kemudian dipisahkan.
3.3.3 Proses Pemurnian
Hampir semua produk hasil proses penyulingan, perengkahan dan yang lainnya, masih
mengandung pengotor yang harus dihilangkan sebelum digunakan/konsumsi. Proses
pemurnian ini dapat diakukan dengan cara:
a. Copper sweetening dan doctor treating yaitu proses merubah kotoran-kotoran yang
menyebabkan karat dan bau, agar produk yang dihasilkan tidak berbau.
b. Acid treatment yaitu membuang pengotor yang berbentuk lumpur sambil memperbaiki
warna dan tahan terhadap pembusukan.
c. Desulfurizing dilakukan untuk menghilangkan unsur belerang.
d. Dewaxing yaitu proses penghilangan wax (n-parafin) dengan berat molekul tinggi dari fraksi
minyak pelumas untuk menghasilkan minyak pelumas dengan pour point yang lebih rendah.
e. Deasphalting yaitu penghilangan aspal dari fraksi yang digunakan untuk minyak pelumas.
3.4 Jenis-jenis Fraksi

Gambar 3.1 Proses Pemisahan Minyak Bumi

3.4.1 Gas petroleum


FUNDAMENTAL OF CHEMICAL ENGINEERING

Gas petroleum sebagian besar terdiri dari metana, etana, propana dan butana serta sebagian
kecil pentana, gas karbon dioksida, nitrogen dan belium. Gas petroleum antara lain digunakan
sebagai bahan bakar, bahan pembuat karbon, bahan pembuat bensin (khusus dari gas basah)
dan bahan pembuat zat-zat kimia lain seperti CO2, H2, dan asetilen.
3.4.2 Bensin
Bensin atau gasoline adalah cairan campuran yang sebagian besar berupa senyawa
hidrokarbon (parafin, naftalen, senyawa tidak jenuh dan terkadang senyawa aromatic) yang
berasal dari minyak bumi, digunakan sebagai bahan bakar untuk kendaraan bermotor. Istilah
gasoline banyak digunakan dalam industri minyak, bahkan dalam perusahaan. Kadangkala
istilah mogas (motor gasoline) digunakan untuk membedakannya dengan avgas, gasoline yang
digunakan oleh pesawat terbang ringan. Konsumsi gasoline di Amerika mencapai 360 juta
gallon (1,36 milyar liter) setiap harinya.
Terdapat tiga jenis bensin antara lain :
1. Bensin yang dihasilkan langsung dari penyulingan minyak mentah yang disebut bensin
langsung yang mengandung 5-405 minyak mentah.
2. Bensin yang dihasilkan dari gas alam atau hasil pengolahan lainnya yang disebut bensin
alam.
3. Bensin yang dihasilkan dari perengkahan bagian-bagian minyak bumi yang lebih berat dari
bensin biasa, dengan perengkahan ini maka jumlah bagian bensin yang dihasilkan minyak bumi
dapat bertambah, bensin jenis ini disebut bensin rengkahan.
3.4.3 Minyak Tanah
Minyak tanah atau disebut juga kerosen (parafin) adalah cairan hidrokarbon yang tak
berwarna dan mudah terbakar. Ini diperoleh dari hasil destilasi bertingkat dari petroleum pada
150oC dan 275oC (rantai karbon C12-C15). Minyak tanah banyak digunakan untuk lampu
minyak dan kompor, sekarang banyak digunakan sebagai bahan bakar mesin jet (Avtur, Jet-A,
Jet-B, JP-4 atau JP-8). Kerosen dikenal sebagai RP-1 digunakan sebagai bahan bakar roket.
Pada proses pembakarannya menggunakan oksigen cair.
Kerosene didestilasi langsung dari minyak mentah dan memerlukan pengendalian khusus
dalam sebuah unit Merox atau hydrotreater untuk mengurangi kadar belerang dan perkaratan.
Kerosene dapat juga diproduksi oleh hydrockraker, yang digunakan untuk meningkatkan
bagian dari minyak mentah yang cocok untuk bahan bakar minyak.
Penggunaan minyak tanah untuk kepentingan dapur terbatas pada negara berkembang.
Kerosen untuk bahan bakar jet spesifikasinya diperketat terutama titik asap dan titik beku.
Kerosene digunakan untuk membasmi serangga seperti semut dan kecoa. Kadang-kadang
digunakan juga sebagai campuran dalam cairan pembasmi serangga. Minyak tanah sifatnya
berada antara minyak gas dan bensin.

FUNDAMENTAL OF CHEMICAL ENGINEERING

10

Minyak bumi biasanya mengandung 5-25% minyak tanah, sedangkan dalam minyak tanah
mengandung senyawa-senyawa seperti parafin, naften, aromatik, dan senyawa belerang.
Jumlah kandungan komponen senyawa dalam minyak tanah akan mempengaruhi sifat-sifat
minyak tanah. Sifat-sifat yang harus dimiliki minyak tanah adalah : titik nyala, titik asap,
kekentalan, kadar belerang, sifat pembakaran serta bau dan warna yang khas.
3.4.4 Minyak Diesel
Minyak diesel termasuk minyak bakar (fuel oil). Termasuk minyak bakar adalah burner
dalam industri dan turbin.
Jenis minyak diesel :
1. HSD (high speed diesel) yaitu jenis minyak diesel yang digunakan untuk mesin-mesin
dengan putaran yang tinggi (1000 rpm).
2. LSD (low speed diesel) yaitu minyak diesel yang digunakan untuk mesin-mesin dengan
putaran <1000 rpm.
3.4.5 Minyak Pelumas
Minyak pelumas adalah bagian dari minyak bumi yang mempunyai titik didih lebih tinggi
dari pada minyak gas. Tidak setiap minyak bumi mengandung minyak pelumas, terkadang
rendah sekali sehingga sulit untuk diolah. Sifa-sifat minyak pelumas antara lain: kekentalan,
kestabilan, warna dan daya emulsi.
3.4.6 Minyak Parafin Wax
Parafin wax adalah zat berwarna berbentuk kristal dan tidak berbau, dapat berbentuk padat
atau setengah padat. Parafin tidak mudah bereaksi dengan senyawa kimia lain (inert), tetapi
pada suhu tinggi sebagian kecil akan teroksidasi atau pecah (cracking), tidak larut dalam air
dan alkohol tetapi larut dalam fraksi minyak bumi dan benzena. Parafin merupakan senyawa
hidrokarbon tinggi yang jenuh (parafin). Pada proses penyulingan ikut tersuling setelah gas oil.

3.5 Peran Teknik Kimia pada Industri Minyak Bumi


Peran dari Sarjana teknik kimia dalam Indusri minyak Bumi adalah di bagian
1. Physical Plan
Pada physical plan, seorang sarjana Teknik Kimia memiliki peran yang sangat besar
dimana ketika akan membuat produk yang melibatkan proses kimia maka tugas seorang
sarjana Teknik Kimia untuk memastikan proses dapat berjalan sesuai keadaan yang
dibutuhkan. Misalnya untuk menghasilkan bensin dengan oktan sebesar 98% maka
diperlukan proses A, maka seorang sarjana teknik kimia yang menentukan pipa apa yang
digunakan, berapa tebalnya agar proses dapat berjalan dengan aman.
2. Trends and Hystory
Pada bagian trends and Hystory, seorang sarjana teknik kimia sangatlah berperan dimana
banyak grafik serta tanda tanda yang harus dimengerti oleh operator sehingga dibutuhkan
seorang ahli Teknik Kimia untuk mengartikan semua yang ada di display.
3. Society
Pada bagian ini, peran seorang ahli teknik kimia sangatlah penting dimana Lingkungan
menjadi salah satu komponen yang perlu di jaga dari limbah berbahaya. Seorang ahli kimia

FUNDAMENTAL OF CHEMICAL ENGINEERING

11

harus dapat memastikan bahwa limbah yang dikeluarkan industri tidak membahayakan
lingkungan sekitar.

FUNDAMENTAL OF CHEMICAL ENGINEERING

12

BAB 4 KESIMPULAN DAN SARAN


Kesimpulan dari laporan ini adalah:
1. Teknik kimia adalah cabang teknik yang memproses bahan bahan sehingga mengalami
perubahan tingkat wujud, kangdungan energi, atau komposisi.
2. Peran teknik kimia pada industri adalah pada bidang teknik produksi, proses dan kaitannya
dengan lingkungan
3. Dalam automasi teknik kimia berperan dalam bidang Physical Plan, Hystory and Trend,
dan Society
Saran untuk pembaca kedepannya adalah:
1. Peran dari teknik kimia masih sangat banyak sehingga masih dapat dikembangkan lebih
luas lagi.
2. Meminta saran dari seorang ahli kimia untuk pembuatan laporan.

FUNDAMENTAL OF CHEMICAL ENGINEERING

13

DAFTAR PUSTAKA

[1] B. Marwati, Buku Kimia SMA/MA, Jakarta: BSE, 2012.


[2] S. P. Prof. Ir. Wahyudi Budi Seriawan, Teknik KImia dan Peranannya dalam Peningkatan
Pemanfaatan Bahan Mentah Indonesia, dalam Rapat Terbuka Majelis Guru Besar
Universitas Gajah Mada, Yogyakarta, 2004.
[3] Soegiarto, Profil Pendidikan Teknik Kimia, Yogyakarta: UGM, 1992.
[4] K. W. M. Molzahn, Chemical Engineering fo the 21 Century, Chemical Engineering
Technology, vol. 25, no. 3, pp. 231-235, 2002.
[5] J. E. Gillet, Chemical Engineering in the Next Century, Chemical Engineering
Technology, vol. 24, no. 6, pp. 560-570, 2001.

FUNDAMENTAL OF CHEMICAL ENGINEERING

14

FUNDAMENTAL OF CHEMICAL ENGINEERING

15

Anda mungkin juga menyukai