UNIVERSITAS INDONESIA
FAKULTAS TEKNIK
2017
DAFTAR ISI
Lembar Judul
Daftar Isi…………………………………………………………………………i
Daftar Gambar...................................................................................................ii
Daftar Tabel…………………………………………………………………....ii
Bab I
Dasar Teori…………………………………………………………………….2—8
Bab II
Jawaban………………………………………………………………..……..9—35
Bab III
Daftar Pustaka………………………………………………………………..38
i
DAFTAR GAMBAR
Susunan Berkala..............................................................................................17
ii
DAFTAR TABEL
Besaran Pokok………………………………………………………………..13
Besaran Turunan…………………………………………………………….13
iii
BAB I
DASAR TEORI
PEMANIS BUATAN
Pemanis buatan merupakan salah satu produk yang sangat terkenal di pasaran.
Pemakaian pemanis buatan banyak dipakai pedagang kecil dan industri kecil seperti
industri rumahan karena dapat menghemat biaya produksi. Harga pemanis buatan
jauh lebih murah dibandingkan dengan gula asli. Pemanis buatan hanya sedikit
2
ditambahkan pada makanan untuk memperoleh rasa manis yang kuat. Ada dua
pemanis buatan yang sangat terkenal di dunia industry yaitu siklamat dan sakarin,
keduanya merupakan pemanis buatan yang tingkat toksisitasnya sangat tinggi. Di
Amerika dan Jepang penggunaan siklamat sudah dilarang karena dapat
menimbulkan banyak penyakit yang berbahaya. Demikian juga dengan sebagian
besar negara negara di Eropa. Sedangkan untuk sakarin, meski tidak dilarang di
Amerika dan Jepang, tetapi penggunaannya mulai banyak berkurang karena
keamanannya dianggap meragukan. Pada hewan percobaan, sakarin dianggap bisa
menimbulkan kanker kandung kemih. Penggunaan siklamat juga sudah dilarang di
ASEAN. Sementara di Indonesia, siklamat adalah pemanis buatan yang sangat
popular. Rumus molekul dari siklamat adalah 𝐶6 𝐻13 N𝑂3S. Bedanya dengan
sakarin, siklamat mengakibatkan rasa manis tanpa rasa ikutan (tidak ada after taste-
nya.
Stoikiometri merupakan bagian yang amat vital dalam perhitungan reaksi kimia.
Stoikiometri merupakan ilmu yang mempelajari kuantitas produk dan reaktan
kimia. Konsep mol merupakan kelanjutan dari stoikiometri. Berikut adalah
konsep dasar perhitungan reakso kimia dengan stoikiometri:
3
keoadatan, jumlah atom dalam perhitungan dapat digunakan untuk menentukan
bilangan molar.
7. Pereaksi pembatas
Pereaksi pembatas merupakah pereaksi yang benar-benar habis digunakan dalam
reaksi. Pereaksi pembatas harus ditentukan lebih dahulu.
8. Persen hasil
Merupakan kuantitas yang diperoleh dari reaksi kimia, dan dinyatakan sebagai
persentasi dari hasil teoritis.
Elektrolit adalah suatu zat yang ketika zat tersebut dilarutkan dalam air, larutan
yang tercipta dapat menghantarkan arus listrik. Sedangkan non-elektrolit adalah zat
yang ketika dilarutkan ke dalam air, larutannya tidak dapat menghantarkan listrik.
4
Menurut teori Arrhenius, larutan elektrolit adalah zat yang mengandung atau dapat
terion, contohnya larutan MgCl2 sedngkan larutan non-elektrolit adalah zat yang
tidak mengandung atau tidak dapat terion, contohnya alcohol. Zat elektrolit
biasanya merupakan senyawa ion dan kovalen polar yang terurai menjadi ion-ion
di dalam air. Elektrolit bisa dalam bentuk air, asam, basa atau berupa senyawa kimia
lainnya. Tetapi, biasanya elektrolit berbentuk asam, basa atau garam. Beberapa gas
tertentu juga dapat berfungsi sebagai elektrolit pada kondisi tertentu, misalnya pada
saat suhu tinggi atau saat tekanan rendah. Asam, basa dan garam kuat merupakan
elektrolit kuat karena julah ion yang diurai lebih banyak dari larutan lainnya.
Redoks adalah istilah untuk berubahnya bilangan oksidasi (keadaan oksidasi) atom-
atom dalam sebuah reaksi kimia. Contoh redoks yang sederhana adalah oksidasi
karbon yang menghasilkan karbon dioksida, atau reduksi karbon oleh hydrogen
yang menghasilkan metana (CH4).
TERMOKIMIA
Termokimia merupakan ilmu yang mempelajari perubahan energi, khususnya
perubahan kalor yang menyertai suatu reaksi kimia. Perubahan kalor ini
dinyatakan sebagai perubahan entalpi. Berikut adalah konsep dasar dari
termokimia :
4. Hukum Hess
5
Perubahan energi yang menyertai suatu reaksi kimia hanya ditentukan oleh
keadaan awal dan keadaan akhir sistem, serta tidak ditentukan oleh cara yang
ditempuh dari keadaan awal menuju keadaan akhir.
6
Energi yang digunakan untuk menguapkan 1 mol zat cair menjadi gas pada
titik uapnya pada keadaan standar.
a. Menggunakan Kalorimetri.
b. Menggunakan Hukum Hess.
c. Menggunakan data entalpi pembentukan.
d. Menggunakan data energi ikatan.
KESETIMBANGAN KIMIA
Dalam ilmu kimia dikenal dua jenis reaksi yaitu reaksi dapat balik (reversible)
dan reaksi berkesudahan (irreversible). Reaksi reversible adalah suatu reaksi yang
berlangsung dalam dua arah. Sementara itu reaksi irreversible adalah suatu reaksi
yang berlangsung dalam satu arah. Suatu reaksi reversible yang memiliki laju
reaksi pembentukan produk sama dengan laju reaksi pembentukan kembali
reaktan dinamakan reaksi kesetimbangan. Berikut adalah konsep dasar dari
kesetimbangan kimia :
1. Tetapan Kesetimbangan
Pada suhu dan tekanan tertentu perbandingan hasil kali konsentrasi zat-zat
hasil reaksi dengan konsentrasi zat-zat pereaksi yang masing-masing
dipangkatkan dengan koefisiensi reaksinya adalah tetap. Tetapan
kesetimbangan (K) dapat berbentuk Kc, Kp, atau Kx. Kc adalah tetapan
kesetimbangan reaksi dimana zatnya heterogen yaitu berwujud. Kp adalah
tetapan kesetimbangan raeaksi dimana zatnya berwujud gas. Kx
menyatakan tetapan kesetimbangan dalam fraksi mol (larutan dan gas).
a. Konsentrasi Molar
b. Tekanan Parsial
7
c. Fraksi Mol
2. Hubungan Kc dengan Kp
Kp = Kc(𝑅𝑇)𝑛
Dimana n = jumlah mol gas hasil reaksi – jumlah mol gas reaktan.
Bila :
n = 0, maka Kp = Kc
n > 0, maka Kp > Kc
n < 0, maka Kp < Kc.
3. Kuosien Reaksi
Kuosien reaksi adalah perbandingan konsentrasi dari produk dan reaktan
yang persamaannya sama dengan persamaan Kc (Tetapan kesetimbangan
heterogen).Jika Qc < Kc berarti reaksi bergeser ke kanan sampai diperoleh
Qc = Kc. Jika Qc > Kc berarti reaksi bergeser ke kiri sampai diperoleh Qc
= Kc. Jika Qc = Kc berarti sistem sudah dalam keadaan setimbang.
8
BAB II
JAWABAN
BACAAN 1
1. Nobel yang diraih oleh Richard Smalley, Robert Curl dan Harry Kroto
adalah “Nobel Prize in Chemistry.” Nobel Prize in Chemistry adalah satu dari
lima Penghargaan Nobel yang diadakan atas permintaan oleh penemu dan
industrialis Swedia Alfred Nobel. Penghargaan ini diberikan pada orang yang
paling giat melaksanakan hubungan yang bersifat internasional, pendiri pergerakan
perdamaian atau berusaha mengurangi atau melenyapkan peperangan.
Pengumumannya tidak dilakukan pada tanggal tertentu, tetapi umumnya
dilaksanakan pada hari Rabu pertengahan Oktober. Pengumumannya
dilangsungkan di gedung Institut Nobel dan telah menjadi peristiwa besar.
Penghargaannya sendiri diberikan setiap tahunnya setiap tanggal 10 Desember,
tanggal dimana Alfred Nobel meninggal pada tahun 1896. Dari 1905 sampai 1946,
upacara penganugerahannya diadakan di Institut Nobel, kemudian
dari 1947 diselenggarakan di aula Universitas Oslo, lalu pada 1990dipindahkan ke
balai kota Oslo.
2. Ya, ada peran kimia dalam perkembangan carbon nanotubes. Peran kimia
dalam perkembangan carbon nanotubes adalah karena tabung nano karbon dalam
pembentukannya menggunakan ilmu kimia kuantum terapan, yang secara spesifik
menghibridisasi orbital paling baik dalam mendeskripsikan ikatan kimia di dalam
tabung nano. Ikatan kimia dari tabung nano terbentuk dari ikatan sp2 mirip
dengan grafit. Ikatan ini lebih kuat dibanding ikatan sp3 yang ditemukan
di alkanadan berlian hal tersebut membuat tabung nano memiliki sifat kekuat yang
unik.
Tabung nano termasuk salah satu anggota struktural fulerena. Suatu tabung nano
secara alami akan menyesuaikan diri membentuk ikatan yang dipertahankan
oleh gaya van der Waals. Lebih spesifiknya berupa susunan-pi. Pengamatan
nanotube karbon terpanjang tumbuh sejauh ini lebih dari 1/2 m (Panjang: 550 mm)
disampaikan pada 2013. nanotube ini ditumbuhkan pada substrat Si menggunakan
9
metode deposisi uap kimia yang ditingkatkan (CVD) dan mewakili susunan
elektrik yang seragam pada nanotube karbon berdinding tunggal. Kepadatan
tertinggi CNT dicapai pada tahun 2013, tumbuh pada permukaan tembaga berlapis
titanium konduktif yang dilapisi dengan co-katalis kobalt dan molibdenum pada
lebih rendah dari suhu 450 °C. Ketinggian tabung rata-rata 0,38 m dan kepadatan
massa 1,6 g cm3. Materi yang menunjukkan konduktivitas ohmik (resistensi
terendah ~ 22 kΩ).
3. Yang dimaksud dengan kimia adalah cabang dari ilmu fisik yang
mempelajari tentang susunan, struktur, sifat, dan perubahan materi. Ilmu kimia
meliputi topik-topik seperti sifat-sifat atom, cara atom membentuk ikatan
kimia untuk menghasilkan senyawa kimia, interaksi zat-zat melalui gaya
antarmolekul yang menghasilkan sifat-sifat umum dari materi, dan interaksi antar
zat melalui reaksi kimia untuk membentuk zat-zat yang berbeda. Sedangkan yang
dimaksud dengan zat kimia adalah suatu bentuk materi yang memiliki komposisi
kimia dan sifat karakteristik konstan. Ia tidak dapat dipisahkan menjadi komponen
dengan metode pemisahan fisika, yaitu tanpa memutus ikatan kimia. Zat kimia bisa
berupa unsur kimia, senyawa kimia, ion atau paduan. Zat kimia sering disebut
'murni' untuk membedakannya dari campuran. Contoh umum zat kimia
adalah air murni; ia memiliki sifat yang sama
dan rasio hidrogen terhadap oksigen yang sama, baik diisolasi dari sungai maupun
dibuat di laboratorium. Zat kimia lain yang biasa ditemui dalam bentuk murni
adalah intan (karbon), emas, garam meja (natrium klorida) dan gula pasir
(sukrosa). Namun, pada praktiknya, tidak ada zat yang sepenuhnya murni, dan
kemurnian kimia ditentukan sesuai dengan penggunaan zat kimia yang dimaksud.
Zat kimia berada sebagai zat padat, cairan, gas, atau plasma, dan dapat berubah
antara fase materi ini dengan perubahan suhu atau tekanan. Zat kimia dapat
digabungkan atau diubah menjadi zat lain melalui reaksi kimia. Bentuk energi,
seperti cahaya dan panas, bukan materi, dan karena itu dalam hal ini bukan
termasuk "zat". Kita dapat menjumpai zat kimia di alam ini dalam bentuk senyawa,
unsur dan campuran. Senyawa adalah zat-zat yang terbentuk dari unsur-unsur
melalui suatu reaksi kimia. Sifat-sifat suatu senyawa sangat berbeda dengan sifat-
sifat unsur pembentuknya. Seperti air (H2O) merupakan senyawa yang terbentuk
10
dari unsur–unsur hidrogen dan oksigen. Akan tetapi sifat air tidaklah sama dengan
sifat hidrogen dan oksigen. Air berwujud cair, sedangkan hidrogen dan oksigen
berwujud gas pada suhu kamar. Gas hidrogen sangat mudah terbakar sedangkan air
mustahil terbakar. Unsur merupakan zat yang paling sederhana dari materi. Ia tidak
dapat diuraikan lagi menjadi zat-zat yang lebih sederhana. Sampai saat ini unsur-
unsur yang sudah diketahui sebanyak 116 unsur. Sebagian besar ditemukan di Alam
walaupun ada juga yang berasal dari hasil sintesis di laboratorium. Contoh-contoh
unsur, misalnya: hidrogen, oksigen dan karbon. Campuran merupakan hasil
penggabungan dari beberapa zat-zat tanpa terjadinya reaksi kimia. Oleh karena itu,
suatu campuran dapat dipisahkan dengan cara filtrasi (penyaringan), kristalisasi
(penghabluran), destilasi (penyulingan), ekstraksi (penyarian), adsorpsi
(penyerapan) dan kromatografi (pemisahan zat-zat warna).
11
teliti daripada objek yang benar-benar kita ukur Angka Penting adalah banyaknya
digit yang diperhitungkan di dalam suatu kuantitas yang diukur atau dihitung.
Ketika angka signifikan digunakan, digit terakhir dianggap tidak pasti.
Ketidakpastian dari digit terakhir tergantung pada alat yang digunakan dalam suatu
pengukuran. Mistar ketidakpastiannya adalah 0,5 mm; Jangka Sorong
ketdakpastiannya adalah 0,05 mm; Mikrometer Sekrup ketidakpastiannya adalah
0,005 mm; stopwatch ketidakpastiannya 0,05 sekon.
5. Jenis-jenis besaran:
Besaran dapat dibedakan menjadi 2 bagian, yaitu Besaran Pokok dan Besaran
Turunan.
Besaran Pokok
Besaran pokok adalah besaran yang satuannya ditetapkan lebih dulu atau besaran
yang satuannya didefinisikan sendiri berdasarkan hasil konferensi internasional
mengenai berat dan ukuran. Berdasar Konferensi Umum mengenai berat dan
ukuran ke-14 tahun 1971, besaran pokok ada tujuh yaitu panjang, massa, waktu,
kuat arus listrik, temperature, jumlah zat, dan intensitas cahaya.
Tabel 1. Besaran Pokok
Besaran Turunan
12
Table 2. Besaran Turunan
13
Contoh: Suhu suatu benda dalam skala Celcius menunjukkan 100 C. Bila
dikonversi ke dalam skala Fahrenheit (F) adalah:
F = (9/5) C + 32
F = (9/5) 100 + 32 = 212 F
Jadi, suhu benda yang menunjukkan angka 100 dalam skala Celcius (C) sama
dengan 212 dalam skala Fahrenheit (F).
Secara ringkas, rumus untuk mengkonversi suhu dari skala satu ke skala lainnya
adalah:
Konversi suhu dari Celcius (C) ke Reamur (R), Fahrenheit (F), dan Kelvin (K)
adalah:
R = (4/5) C
F = (9/5) C + 32
K = C + 273
Konversi suhu dari Reamur (R) ke Celcius (C), Fahrenheit (F), dan Kelvin (K)
adalah:
C = (5/4) R
F = (9/4) R + 32
14
K = C + 273 = (5/4) R + 273
Konversi suhu dari Fahrenheit (F) ke Celcius (C), Reamur (R), dan Kelvin (K)
adalah:
C = 5/9 (F-32)
R = 4/9 (F-32)
K = 5/9 (F-32) + 273
Konversi suhu dari Kelvin (K) ke Celcius (C), Reamur (R), Fahrenheit (F) adalah:
C = K – 273
R = 4/5 (K-273)
F = 9/5 (K-273) + 32
Skala suhu baru berdasarkan data-data fisik naftalen (kapur barus) berikut: titik
leleh 80˚C, titik didih 218˚C. Jika titik leleh naftalen adalah 0˚N dan titik didihnya
adalah 100˚N, berapa titik beku dan titik didih air dalam ˚N? (x = titik beku dalam
˚N dan y = titik didih dalam ˚N)
Titik beku air : 0˚C-80˚C/218˚C-80˚C=x˚N-0˚N/100˚N-0˚N
x˚N=-57,97101449˚N
Titik didih air: 100˚C-80˚C/218˚C-80˚C=y˚N-0˚N/100˚N-0˚N
y˚N=14,49275362˚N
BACAAN 2
1. a. Sukrosa
Sukrosa merupakan suatu disakarida yang dibentuk dari monomer-monomernya
yang berupa unit glukosa dan fruktosa, dengan rumus molekul C12H22O11.
Senyawa ini dikenal sebagai sumber nutrisi serta dibentuk oleh tumbuhan, tidak
oleh organisme lain seperti hewan. Penambahan sukrosa dalam media berfungsi
sebagai sumber karbon. Sumber yang paling banyak di temukan di tebu.
15
b. Glukosa
Glukosa, suatu gula monosakarida, adalah salah satu karbohidrat terpenting yang
digunakan sebagai sumber tenaga bagi hewan dan tumbuhan. Glukosa merupakan
salah satu hasil utama fotosintesis dan awal bagi respirasi.
Glukosa, dinamakan juga dekstrosa atau gula anggur, terdapat luas di alam dalam
jumlah sedikit, yaitu di dalam sayur, buah, sirup jagung, sari pohon, dan bersamaan
dengan fruktosa dalam madu. Glukosa memegang peranan sangat penting dalam
ilmu gizi. Glukosa merupakan hasil akhir pencernaan pati, sukrosa, maltosa, dan
laktosa pada hewan dan manusia. Dalam proses metabolisme, glukosa merupakan
bentuk karbohidrat yang beredar di dalam tubuh dan di dalam sel merupakan
sumberenergi.
c. Fruktosa
d. Galaktosa
e. Laktosa
Laktosa adalah bentuk disakarida dari karbohidrat yang dapat dipecah menjadi
bentuk lebih sederhana yaitu galaktosa dan glukosa. Laktosa ada di dalam
kandungan susu, dan merupakan 2-8 persen bobot susu keseluruhan.
Laktosa (gula susu) hanya terdapat dalam susu dan terdiri atas satu unit glukosa
dan satu unit galaktosa.
16
2.
Karbon (C)
17
• Kulit korban mungkin menjadi berwarna biru karena kekurangan oksigen.
Dalam kasus parah, kematian dapat terjadi.
• Selain itu, hidrogen diperkirakan menyebabkan mutagenisitas,
embryotoxicity, serta teratogenik atau toksisitas reproduksi.
Oksigen (O)
• Nitrogen merupakan gas tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa, dan
sebagian besar merupakan gas diatomik.
• Nitrat dan nitrit diketahui menyebabkan beberapa masalah kesehatan. Berikut
adalah beberapa efek yang paling umum:
• Reaksi dengan hemoglobin dalam darah menyebabkan daya dukung oksigen
darah menurun (nitrit).
• Penurunan fungsi kelenjar tiroid (nitrat).
• Kekurangan vitamin A (nitrat).
• Membentuk nitro amina, yang dikenal sebagai salah satu penyebab paling
umum kanker (nitrat dan nitrit).
Sulfur (S)
18
• Efek merugikan yang mungkin timbul antara lain memicu iritasi mata dan
tenggorokan, kerusakan otak melalui gangguan fungsi hipotalamus, serta
kerusakan sistem saraf.
• Tes juga menunjukkan bahwa bentuk-bentuk tertentu belerang (sulfur) dapat
memicu kerusakan janin dan cacat bawaan.
Kalsium (Ca)
• Asupan lebih dari 2,5 gram kalsium per hari tanpa kebutuhan medis dapat
mengarah pada pembentukan batu ginjal dan sclerosis ginjal serta pembuluh
darah.
• Di lain pihak, kekurangan kalsium merupakan salah satu penyebab utama
osteoporosis.
Natrium (Na)
BAHAYA SAKARIN
Pengkonsumsian sakarin dalam dosis yang lebih mampu memutuskan plasenta pada
bayi. Selain itu secara khusus pengkonsumsian sakarin akan menimbulkan dampak
dermatologis bagi anak-anak yang alergi terhadap sulfamat kemudian akan memacu
tumbuhnya tumor yang bersifat karsinogen.
Sakarin dalam bentuk garam yaitu Natrium sakarin di dalam tubuh tidak mengalami
metabolisme sehingga sakarin ini di ekskresikan meaui urine tanpa perubahan
kimia. Bagaimanapun sakarin mampu keluar dari tubuh dalam bentuk utuh tetap
saja akan ada zat-zat tesebut yang masih tertinggal di dalam tubuh. Tertinggalnya
sakarin dalam tubuh ini karena tidak bisa di metabolisme oleh tubuh maka semakin
lama akan mengalami penumpukan dalam tubuh dan mampu menjadi sesuatu yang
berbahaya bagi tubuh.
BAHAYA SIKLAMAT
19
Siklamat memunculkan banyak gangguan bagi kesehatan, di antaranya tremor
(penyakit syaraf), migrain dan sakit kepala, kehilangan daya ingat, bingung,
insomnia, iritasi, asma, hipertensi, diare, sakit perut, alergi, impotensi dan gangguan
seksual, kebotakan, dan kanker otak.
20
Dari semua para ahli yang dianggap paling berhasil mengelompokkan unsur-unsur
tersebut adalah Dmitry Mendeleev. Dmitry Mendeleev yang pertama kali
mengemukakan tabel sistem periodik unsur pendek. Sistem periodik Mendeleev
disusun dengan berdasarkan kenaikan massa atom dan kemiripan sifat. Mendeleev
menempatkan unsur-unsur dengan kemiripan sifat pada satu garis/lajur vertikal
yang disebut dengan golongan. Dan Mendeleev juga menempatkan unsur-unsur
yang disusun berdasarkan kenaikan massa atom relatifnya dan ditempatkan pada
satu garis/lajur horizontal yang disebut dengan periode. Dapat dilihat seperti pada
gambar dibawah ini:
Ada beberapa hal yang perlu diketahui pada sistem periodik Mendeleev antara lain:
Dua unsur yang saling berdekatan, massa atom relatifnya memiliki selisih
paling kurang satu atau dua satuan.
Terdapat kotak kosong yang merupakan kotak untuk unsur yang belum
diketahui, seperti 44, 68, 72, dan 100.
Dapat mengetahui sifat unsur yang belum diketahui seperti ekasilikon.
Dapat memperbaiki kesalahan pengukuran massa atom relative untuk
beberapa unsur misalnya, Cr = 52,0 bukannya 43,3.
Sifat-sifat Unsur
1. Jari-jari Atom
Jari-jari atom adalah jarak dari inti atom ke kulit terluar. Besarnya jari-jari atom
dipengaruhi oleh jumlah kulit elektron dan muatan inti atom.
Dalam suatu golongan, jari-jari atom semakin ke atas cenderung semakin kecil.
Hal ini terjadi karena semakin ke atas, kulit elektron semakin kecil.
21
Dalam suatu periode, semakin ke kanan jari-jari atom cenderung semakin kecil.
Hal ini terjadi karena semakin ke kanan jumlah proton dan jumlah elektron
semakin banyak, sedangkan jumlah kulit terluar yang terisi elektron tetap sama
sehingga tarikan inti terhadap elektron terluar semakin kuat.
2. Jari-jari Ion
3. Energi Ionisasi
Energi ionisasi adalah besarnya energi yang diperlukan oleh suatu atom/ion
untuk melepaskan sebuah elektron yang terikat paling lemah (elektron teluar).
Energi ionisasi merupakan energi yang digunakan untuk melawan gaya tarik inti
terhadap elektron terluarnya, jadi semakin jauh dari inti maka semakin kecil
energi ionisasinya dan semakin mudah elektron itu dilepaskan.
Dalam suatu periode semakin banyak elektron dan proton gaya tarik menarik
elektron terluar dengan inti semakin besar (jari-jari kecil). Akibatnya, elektron
sukar lepas sehingga energi untuk melepas elektron semakin besar. Hal ini
berarti energi ionisasi besar. Jika jumlah elektronnya sedikit, gaya tarik menarik
elektron dengan inti lebih kecil (jari-jarinya semakain besar). Akibatnya, energi
untuk melepaskan elektron terluar relatif lebih kecil berarti energi ionisasi kecil.
Kekecualian :
Unsur-unsur golongan II A memiliki energi ionisasi yang lebih besar dari pada
golongan III A, dan energi ionisasi golongan V A lebih besar dari pada golongan
VI A.
4. Afinitas Elektron
22
Afinitas Elektron adalah besarnya energi yang dibebaskan oleh suatu atom untuk
menerina sebuah elektron.
Jadi, besaran afinitas elektron merupakan besaran yang dapat digunakan untuk
mudah tidaknya atom untuk menarik elektron. Semakin besar afinitas elektron
yang dimiliki atom itu menunjukan bahwa atom itu mudah nenarik elektron dari
luar dan membentuk ion negatif(anion). Jika ion negatif yang terbentuk bersifat
stabil, maka proses penyerapan elektron itu disertai pelepasan energi dan afinitas
elektronnya dinyatakan dengan tanda negatif. Akan tetapi jika ion negatif yang
terbentuk tidak stabil, maka proses penyerapan elektron akan membutuhkan
energi dan afinitas elektronnya dinyatakan dengan tanda positif. Jadi, unsur yang
mempunyai afinitas elektron bertanda negatif mempunyai kecenderungan lebih
besar menyerap elektron daripada unsur yang afinitas elektronnya bertanda
positif. Makin negatif nilai afinitas elektron berarti makin besar kecenderungan
menyerap elektron.
Dalam satu periode dari kiri ke kanan, jari-jari semakin kecil dan gaya tarik inti
terhadap elektron semakin besar, maka atom semakin mudah menarik elektron
dari luar sehingga afinitas elektron semakin besar.
Pada satu golongan dari atas ke bawah, jari-jari atom makin besar, sehingga gaya
tarik inti terhadap elektron makin kecil, maka atom semakin sulit menarik
elektron dari luar, sehingga afinitas elektron semakin kecil.
5. Keelektronegatifan
23
yang bersangkutan cenderung menerim elektron dan membentuk bilangan
oksidasi negatif. Jika harga keelektronegatifan kecil, unsur cenderung
melepaskan elektron dan membentuk bilangan oksidasi positif. Jumlah atom
yang diikat bergantung pada elektron valensinya.
7. Kereaktifan
Reaktif artinya mudah bereaksi. Unsur-unsur logam pada sistem periodik, makin
ke bawah makin reaktif, karena makin mudah melepaskan elektron. Unsur-unsur
bukan logam pada sistem periodik, makin ke bawah makin kurang reaktif, karena
makin sukar menangkap elektron.
24
golongan. Lajur-lajur horizontal,yaitu lajur unsur-unsur berdasarkan kenaikan
massa atom relatifnya.
modern :disusun berdasarkan kebalikan nomor atom dan kemiripan sifat. Lajur-
lajur horizontal, yang disebut periode disusun berdasarkan kenaikan nomor
atom.sedangkan lajur-lajur vertikal, yang disebut gologan disusun berdasarkan
kemiripan sifat.
5. Nomor atom (Z) adalah nomor yang menunjukkan jumlah proton (muatan
positif) atau jumlah elektron dalam atom tersebut. Nomor atom ini merupakan ciri
khas suatu unsur. Oleh karena atom bersifat netral maka jumlah proton sama dengan
jumlah elektronnya, sehingga nomor atom juga menunjukkan jumlah elektron.
Selain nomor atom, ada juga yang disebut dengan nomor massa yang biasanya
diberi lambang A. Massa elektron sangat kecil dan dianggap nol sehingga massa
atom ditentukan oleh inti atom yaitu proton dan neutron. Nomor massa ini
digunakan untuk menentukan jumlah nukleon dalam atom suatu unsur. Nukleon
sendiri adalah partikel penyusun inti atom yang terdiri dari proton dan
neutron. Nomor massa ditulis agak ke atas sebelum lambang unsur.
Nomor Massa (A) = Jumlah proton (p) + Jumlah neutron
Oksigen
• Nomor atom: 8
• Massa atom: 15,999 g/mol
• Proton : 8, elektron : 8, neutron : 8
Hidrogen
• Nomor atom: 1
• Massa atom: 1.007825 g/mol
• Proton : 1, elektron : 1, neutron : 0
Karbon
• Nomor atom: 6
• Massa atom: 12,011 g/mol
• Proton : 6, elektron : 6, neutron : 6
Sulfur
• Nomor atom: 16
• Massa atom: 32,06 g/mol
25
• Proton : 16, elektron : 16, neutron : 16
Nitrogen
• Nomor atom: 7
• Massa atom: 14,0067 g/mol
• Proton : 7, elektron : 7, neutron :7
•
6.
BACAAN 3
Massa Atom Relatif: massa suatu atom dalam keadaan diam. Massa atom rata-rata
relatif terhadap 1/12 dari massa atom karbon-12 dengan rata-rata berdasarkan
kelimpahan isotop.
Molaritas: Besaran yang menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam satuan volume
pelarut.
M = n/v
Molalitas: Besaran yang menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam tiap satuan
berat pelarut.
m= n/p
26
Berat ekivalen: massa molekul relatif per banyaknya atom H yang dilepas atau
diterima
Normalitas: Besaran yang menyatakan jumlah mol ekivalen zat terlarut dalam tiap
satuan volume larutan. Satuan dari normalitas adalah norml (N) = ekivalen/liter.
mol TiCl4 = 3,54 × 107 g TiCl4 × 1 mol TiCl4 / 189,7 g TiCl4 = 1,87 × 105 mol
TiCl4
1,87 × 105 mol TiCl4 × 1 mol Ti / 1 mol TiCl4 = 1,87 × 105 mol Ti
Dan
Jadi, TiCl4 adalah pereaksi pembatas karena menghasilkan Ti dalam jumlah yang
lebih kecil. Mass teoritis dari Ti yang dihasilkan kedua reaktan ini adalah
27
- Proses Kroll yang menggunakan bijih seperti Rutil (TiO2) dan ilmenit
(FeTiO3)
- Proses Van Arkel dan De Boer dari bijih titaniaum seperti rutile, anatase
dan ilmenit
- Proses J. Meggy dan M.Prieto dari bijih ilmenit dengan cara Flourinasi.
6. Titanium merupakan unsur yang ringan, kuat, tahan korosi, stabil pada suhu
tinggi, merupakan senyawa biokompatibel. Titik didihnya 3287°C dan titik
lelehnya 1541°C. Kegunaan titanium antara lain:
- Sebagai pigmen putih, bahan pemutih kertas, kaca, keramik, dan kosmetik
BACAAN 4
Reduktor merupakan zat yang mengalami penurunan biloks dan menaikkan biloks
zat lain, sedangkan oksidator merupakan zat yang mengalami pertambahan biloks
dan menurunkan biloks zat lain.
2. Larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik karena zat yang terlarut
menguraikan ion-ion. Sedangkan larutan non-elektrolit adalah larutan yang tidak
dapat menghantarkan listrik karena zat terlarutnya tetap berwujud molekul netral
yang tidak bermuatan.
28
2. Setarakan koefisien dari unsur yang mengalami perubahan biloks
29
6. Samakan jumlah elektron pada kedua reaksi dan jumlahkan reaksi
tersebut
- Cara pelapisan: melapisi logam besi dengan tembaga atau timah, karena
logam Cu dan Sn memiliki potensi reduksi yang lebih positif dibanding
besi. Logam-logam lain yang memiliki potensi reduksi yang lebih positif
dibanding besi seperti perak, emas, nikel, timah, tembaga, dan platina juga
dapat dijadikan pelapis besi.
BACAAN 5
1)
Hukum Kekekalan Energi berbunyi energi dapat diubah dari suatu
bentuk ke bentuk lainnya tetapi tidak dapat diciptakan atau
dimusnahkan.
Reaksi eksotermik adalah reaksi yang menyebabkan sistem
melepaskan energi sehingga suhu lingkungan menjadi naik.
Reaksi endotermik adalah reaksi yang menyebabkan sistem menerima
energi sehingga suhu lingkungan menjadi turun.
2)
30
Menurut Hukum Hess suatu reaksi kimia hanya ditentukan oleh keadaan
awal dan keadaan akhir sistem, serta tidak ditentukan oleh cara yang
ditempuh dari keadaan awal menuju keadaan akhir. Kegunaan dari
Hukum Hess adalah untuk menghitung entalpi suatu reaksi kimia.
3)
Kalorimeter adalah suatu alat untuk menentukan entalpi reaksi yang
merupakan suatu sistem terisolasi sehingga semua energi yang
dibutuhkan atau dibebaskan tetap berada dalam kalorimeter.
Jenis dan kegunaan kalorimeter :
a. Kalorimeter Bom
Kalorimeter bom digunakan untuk mengukur jumlah kalor yang
dibebaskan pada pembakaran sempurna suatu senyawa, bahan
makanan, bahan bakar, dan lain lain.
b. Kalorimeter Sederhana
Kalorimeter sederhana digunakan untuk mengukur kalor reaksi
yang reaksinya berlangsung dalam fase larutan.
4)
Entalpi adalah jumlah energi panas (kalor) yang ditransfer.
Jenis-jenis entalpi secara umum :
a. Entalpi Pembentukan Standar (Hf)
Entalpi pembentukan standar adalah energi yang diterima atau
dilepas untuk membentuk 1 mol zat dari unsur pembentuknya.
Nilai entalpi pembentukan standar ditentukan menggunakan
data entalpi pembentukan standar.
b. Entalpi Penguraian Standar (Hd)
Entalpi penguraian standar adalah energi yang diterima atau
dilepas untuk mengurai 1 mol zat menjadi unsur pembentuknya.
Nilai entalpi penguraian standar berlawanan dengan nilai entalpi
pembentukan standar.
c. Entalpi Pembakaran Standar (Hc)
Entalpi pembakaran standar adalah jumlah energi yang
dilepaskan untuk membakar 1 mol zat. Nilai entalpi pembakaran
standar ditentukan menggunakan data entalpi pembakaran
standar.
Cara menentukan entalpi :
a. Menggunakan kalorimetri.
Dengan mengukur perubahan suhu dapat menentukan energi
kalor reaksi dan entalpi reaksi.
𝑄𝑟𝑒𝑎𝑘𝑠𝑖 = 𝑚 × 𝑐 × ∆𝑇
31
−𝑄𝑟𝑒𝑎𝑘𝑠𝑖
∆𝐻 =
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑚𝑜𝑙
b. Menggunakan Hukum Hess.
Merupakan penjumlahan entalpi reaksi dari setiap tahap.
c. Menggunakan data entalpi pembentukan.
∆𝐻𝑅 = ∆𝐻°𝑓𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘 − ∆𝐻°𝑓𝑟𝑒𝑎𝑘𝑡𝑎𝑛
5)
Produksi asam nitrat dilakukan langsung dari nitrogen dan oksigen
dengan electric furnance. Electric furnance adalah alat yang
digunakan untuk proses pembuatan logam atau peleburan logam.
Electric furnance biasanya terdiri dari tiga buah batang elektroda
besar yang biasanya terbuat dari grafit. Untuk melakukan peleburan,
dilakukan pembenturan busur listrik antara elektroda dengan zat yang
berada di dalam wadah besar.
Asam nitrat digunakan pada pabrik plastic, syntetis fibre,
nitroglycerine, cellulose, TNT, nitrat dan beberapa bahan nitro
organic lainnya. Namun secara umum asam nitrat digunakan dalam
industri pupuk dengan penambahan ammonia untuk menghasilkan
ammonium nitrat.
−829,6
H 𝐻𝑁𝑂3 = = −207,4 kJ
4
BACAAN 6
32
1. Kesetimbangan adalah suatu keadaan dimana tidak ada perubahan yang terlihat
seiring berjalannya waktu.
Kesetimbangan kimia yaitu suatu sistem dikatakan seimbang jika dua
proses kimia yang berlawanan terjadi dalam laju yang sama dan tidak
terjadi perubahan konsentrasi semua komponen yaitu reaktan dan produk.
Kuosien reaksi adalah perbandingan konsentrasi dari produk dan reaktan
yang persamaannya sama dengan persamaan Kc (Tetapan kesetimbangan
heterogen).
Reaksi dikatakan setimbang atau mencapai kesetimbangan apabila reaksi
bolak-balik yang mengandung zat berwujud gas terjadi dalam system
tertutup, konsentrasi seluruh zat nilainya tetap, dan laju reaksi sama
dengan laju reaksi balik.
2. Kesetimbangan kimia terjadi apabila reaksi bolak balik terjadi pada tempat dan
waktu yang sama dengan laju reaksi yang sama. Apabila satu reaksi diberikan
katalis, katalis hanya meningkatkan laju reaksi sehingga mempercepat
tercapainya keadaan setimbang. Mempercepat laju reaksi tidak dapat
menggeser kesetimbangan kimia.
3.
Hubungan Q dan Kc
Apabila zat pada ruas kiri dan ruas kanan dari suatu reaksi
kesetimbangan dicampurkan dalam suatu wadah maka sangat mungkin
bahwa campuran tidak setimbang. Reaksi harus berlangsung ke kanan
atau ke kiri sampai mencapai kesetimbangan. Dalam hal ini, arah reaksi
dapat ditentukan menggunakan koefisien reaksi (Qc) yang bentuknya
sama dengan persamaan Kc. Jika Qc < Kc berarti reaksi bergeser ke
kanan sampai diperoleh Qc = Kc. Jika Qc > Kc berarti reaksi bergeser ke
kiri sampai diperoleh Qc = Kc. Jika Qc = Kc berarti sistem sudah dalam
keadaan setimbang.
Hubungan Kc dengan Kp
Kc adalah tetapan kesetimbangan reaksi dimana zatnya heterogen yaitu
larutan dn gas. Kp adalah tetapan kesetimbangan raeaksi dimana zat
berwujud gas. Hubungan antara Kc dengan Kp yaitu :
Kp = Kc(𝑅𝑇)𝑛
4.
Prinsip Le Chatelier menyatakan bahwa bila suatu sistem setimbang
dinamik mendapat gangguan yang mengganggu kesetimbangan, maka
sistem akan berubah sedemikian hingga gangguan berkurang dan jika
mungkin kembali ke keadaan setimbang. Penerapan dari prinsip Le
33
Chatelier ini adalah dapat memperkirakan arah pergeseran
kesetimbangan jika ada pengaruh dari luar sistem.
Pengaruh pengubahan konsentrasi terhadap kesetimbangan.
1. Jika ada penambahan konsentrasi pada reaktan, maka
kesetimbangannya akan bergeser ke kanan (kearah produk). Jika
ada penambahan konsentrasi pada produk, maka kesetimbangan
akan bergeser ke kiri (kearah pereaksi).
2. Jika ada pengurangan konsentrasi pada reaktan, maka
kesetimbangan akan bergeser ke kiri (kearah pereaksi). Jika ada
pengurangan konsentrasi pada produk, maka kesetimbangan akam
bergeser ke kanan (kearah produk).
3. Jika ada pengurangan konsentrasi semua zat yang terlibat reaksi
(dengan pengenceran atau memperbesar volume), maka
kesetimbangan akan bergeser ke arah yang jumlah molekulnya
banyak.
5. Jika N2 dan H2 dibiarkan bereaksi dengan rasio mol 1 : 3 dan tekanan gas
total ammonia dipertahankan 1 atm, berapakah % mol ammonia pada
kesetimbangan?
Reaksi :
Mol 𝑁2 yang bereaksi = 1 mol
Mol 3𝐻2 yang bereaksi = 3 mol
Mol 2𝑁𝐻3 yang terbentuk = 2 mol
𝐾𝑜𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛 𝑁𝐻3 2
Persen mol = 𝑥 100% = 𝑥 100% = 33.33%
𝐾𝑜𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛 𝑘𝑒𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ𝑎𝑛 6
34
2𝐶(𝑠) + 𝐶𝑂2 (𝑔) → 2𝐶𝑂(𝑔) 𝐻 = +120 𝑘𝐽
35
BAB III
36
menentukan perubahan energi dan perubahan kalor yang terjadi dalam suatu reaksi
kimia, salah satu penerapannya adalah pembuatan asam nitrat (𝐻𝑁𝑂3) di dalam
industri yang mengunakan beberapa tahap reaksi kimia.
37
DAFTAR PUSTAKA
38
39