Konselor “Selamat siang mba,, kalau boleh tau saya berbicara dengan mba siapa?? (tersenyum)” Klien “Nama saya yuni kak “ Konselor “Halo yuni, perkenalkan saya Eunikel,panggil saja ikel” Klien “Iyaa halo juga kak Ikel (senyum tipis) “ Konselor “Sekarang mba Yuni kesibukannya apa nihh ?? kuliah atau bekerja ?? “ Klien “Sekarang saya kuliah kak” Konselor “Oh yaa,, kuliah dimana mba??” Klien “Di UKSW kak” Konselor “Wahh ternyata mba Yuni mahasiswa di UKSW yahh “ Klien “Iya kak” konselor “Saya senang sekalai loh bisa bertemu dengan mba Yuni,, walaupun bertemunya hanya secara virtual “ Klien “Terimakasih mba,, saya juga senang bertemu dengan kak “ Konselor “Oh iya mba Yuni bagaimana kabarnya??” Klien “Hmm kurang baik kak” (terlihat murung dan menundukkan kepala) Konselor “Kalau boleh tau kenapa mba??” Klien “Hmm... saya punya masalah dengan ayah saya dan itu membuat saya merasa tidak nyaman kak” Konselor “Bisa mba Yuni ceritakan masalah apa yang membuat mba wiwt merasa tidak nyaman?? “ klien “Ayah saya marah sama saya kak... (murung) “ Konselor “Kenapa bisa ayah mba Yuni marah?? “ Klien “Awalnya hanya karena saya melanggar aturan ayah saya kak, jadinya ayah marah “ Konselor “Hmm memangnya aturan seperti apa ?? “ Klien “Ayah saya melarang saya untuk pulang terlalu larut malam kak,, tapi saat itu saya sedang kerja kelompok bersama teman- teman saya dan tugasnya itu harus dikumpulkan besok paginya kak,, saya juga sudah memberitahu kepada ayah saya kalau hari itu saya pulangnya agak malam tapi ayah saya tidak menerima alasan apapun kak, ayah saya malah marah-marah sama saya kak. (terlihat seperti emosi) “ Konselor “Hmmm jadi ayah mba Yuni melarang Paraphrase mba Yuni pulang terlalu larut dan beliau juga tidak mendengarkan alasan kenapa mba Yuni pulang larut. “
Klien Iya kak “
Konselor “Lalu sekarang bagaimana hubungan ayah mba Yuni dengan mba Yuni? “ klien “Ayah malah mendiamkan saya kak, sudah sekitar 5 hari ini ayah tidak mau berbicara dengan saya bahkan saat saya ingin pamit untuk ke kampus pun ayah menghindar. “ Konselor “Terus bagaimana mba Yuni menanggapi hal itu? “ Klien “Yaaa saya juga mendiamkan ayah saya kak, orang ayah duluan mendiamkan saya kok, “ Konselor “Hmm Jadinya mba Yuni juga ikut paraphrase mendiamkan ayah mba” Klien “Iya kak” Konselor “Baik,, disini saya bisa melihat dan Reflecting merasakan kalau mba Yuni agak cemas dan marah,, apakah begitu mba?? “ Klien “Iya kak betul sekali “ Konselor “Hmm apa menurut mba Yuni dengan mba Appropriate questioning wiwit ikut mendiamkan ayah mba Yuni masalah itu bisa terselesaikan? “ klien “Yahh mau giaman lagi kak,, ayah juga mendiamkan saya terus,, yahh gimana mau ngobrol kak,, saya juga pengen diperhatiin kak, pengen di semangatin kak, apalagi ini saya lagi banyak-banyaknya tugas kak, gimana bisa ngerjain tugas kalo kayak gini kak kepikiran terus kan jadinya.” Konselor “Oke.. dari percakapan kita tadi, saya bisa menangkap kalau mba Yuni ingin memperbaiki hubungan mba Yuni dengan ayah. “ Klien “Betul kak, saya ingin ayah kembali berbicara dengan saya kak “ Konselor “Lalu apa mba Yuni sudah mencoba untuk Appropriate questioning “melakukan sesuatu atau apa mba Yuni sudah punya rencana? “ Klien “Kemarin sihh saya sudah coba untuk berbicara sama ayah kak” Konselor “Lalu bagaimana respon ayah maba Yuni? “ Klien “Saya malah di kacangin kak, diangaap kayak ngak ada orang “ Konselor “Lalu untuk kedepannya kira-kira apa yang ingin mba Yuni lakukan? Apa mau diem- dieman terus seperti ini? “ Klien “Yaa saya sihh ingin kemabali berkominukasi dengan ayah saya kak, saya akan mencoba untuk mengajak ayah ngobrol lagi kak “ Konselor “Menurut mba Yuni apakah dengan komunikasi dapat memebantu mengatasi masalah ini?” Klien “Iyaa k,, sakaya rasa begitu, dengan komunikasi kesalah pahaman antara saya dan ayah akan terminimalisir.” Konselor “Baiklah kalau mba Yuni sudah memahami pentingnya komunikasi, karena dengan komunikasi hubungan mba wiwit akan menjadi lebih baik. “ Klien “Iya kak” Konselor “Okee dari permbicaraan saat ini, mba Yuni Summarizing merasa tidak nyaman dengan diamnya ayah mba Yuni terhadap mba. jadi mba komunikasi itu sangat penting, dengan komunikasi yang baiak akan membuat hubungan menajadi baik, memang pasti ada saja hambatan yang terjadi, tetapi jangan karena hambatan itu membuat mba menyerah begitu saja, saya yakin mba pasti bisa memperbaiki hubungan mba dengan ayah mba .” Klien “Iyaa kak semoga saja hubungan saya dan ayah saya bisa cepat membaik. “ Konselor “Sekarang bagaimana kondisi mba Yuni setelah bercerita? “ Klien “Cukup lega sihh kak,, tapi semisal nanti saya mau konseling lagi bisa kak?? “ Konselor “Tentu bisa, dengan senang hati saya akan membantu mba “ Klien “Baik kak,, terimakasih banyak. “