Anda di halaman 1dari 6

Nama : Ragil Lintang Cahya Mawarni

NIM/Kelas : 22012078/ BK 3C

Mata Kuliah : Konseling Mikro

“NASKAH VERBATIM KEGIATAN KONSELING”

Konselor : Ragil Lintang Cahya Mawarni (22012078)

Konseli : Sevina Anggarisa Lisdianti (22012091)

No Konselor/konseli Percakapan Keterampilan Keterangan


1. Konseli “Assalamualaikum, permisi Konselor mengetuk
bu.” Attending pintu ruang BK
2. Konselor “waalaikumsalam, iya Konselor membuka
silahkan masuk mba” pintu dan
mempersilahkan
masuk
3. Konseli “maaf bu, mengganggu Konseli sambil
waktunya ibu. Apakah Ibu masuk ke dalam
sedang tidak sibuk?” ruang BK

4. Konselor “iya mba, kebetulan lagi Konselor


santai ini mba, mari sini mempersilahkan
duduk” duduk
5. Konseli “baik bu, terimakasih” Konseli duduk di
kursi yang telah
disediakan konselor
6. Konselor “ngomong-ngomong emba Konselor duduk
namanya siapa?” Bertanya sambil bertanya
kepada konseli
7. Konseli “nama saya sevina anggarisa Konseli menjawab
bu” pertanyaan konselor

8. Konselor “dari kelas apa ya?” Konselor bertanya


Bertanya kembali
9. Konseli “saya dari kelas IX A bu” Konseli menjawab

10. Konselor “tadi sebelum kesini habis Konselor kembali


pelajaran apa mba” bertanya sambil
mengatur posisi
duduk yang baik”
11. Konseli “Pelajaran olah raga bu” Konseli menjawab
kembali apa yg
ditanyakan konselor
12. Konselor “Ooooo,,,, baik mba, Konselor bertanya
sekarang pelajaran apa? kepada konseli
Tumben sekali ke ruang BK”
13. Konseli “pelajaran agama bu, Konseli menjawab
kebetulan pak Anton tidak dengan jujur apa
masuk kelas karena ada acara yang ditanyakan
di luar jadi sekarang kosong konselor
bu”
14. Konselor “ngomong-ngomong ada apa Bertanya
ya kok tumben ke sini
menemui ibu?”
15. Konseli “jadi begini bu saya mau
sharing dan bercerita sama
ibu”
16. Konselor “ooo iya mba, tapi Konselor
sebelumnya ibu mohon maaf memberikan
ya, nanti mungkin ibu hanya informasa bahwa
bisa menemani sampai jam konselor hanya bisa
istirahat, karena ibu ada rapat menemani masa
setelah istirahat nanti. Apakah konseling hanya
emba sevi setuju?” sampai bel istirahat
berbunyi.
17. Konseli “baik bu tidak papa, mungkin
juga ngga sampai istirahat
bu”
18. Konselor “oke baik mba, kok keliatan Refkectioan
mukanya murung sekali mba off feeling
Ada apa?”

19. Konseli “iya bu saya sedang bingung Konseli mulai


bu, makanya saya pengin bercerita kepada
sharing dan bercerita sama konselor
ibu”
20. Konselor “lho,,,,bingung kenapa mba, Pemusatan
apa yang membuat emba
bingung?, ceritakan saja
kepada ibu barang kali ibu
bisa membantu.
21. Konseli “Jadi begini bu, saya kan Konseli
sudah kelas IX bu, akhir- menceritakan
akhir ini saya bingung mau kebingungan yang
melanjutkan sekolah lagi atau dialami.
tidak bu .”
22. Konselor “Lalu?....ceritakan saja lebih Pemusatan Konselor menatap
lanjut, apa yang membuat serius dengan
mba sevi bingung.” senyuman.
23. Konseli “saya merasa kasihan kepada Konseli kembali
orang tua saya bu, sudah tua bercerita dengan
tapi masih harus bekerja wajah yang penuh
untuk membiayai kuliah dengan
anak-anaknya.” kebingungan.
24. Konselor “maaf sebelumnya mba, kalo Bertanya Konselor bertanya
boleh tau, orang tua mba sevi dengan ramah dan
kerja apa?” senyum penasaran.
25. Konseli “ayah saya bekerja sebagai Konseli bercerita
kuli bangunan bu” kembali kepada
konselor.
26. Konselor “kalo ibu?” Bertanya
27. Konseli “sedangkan ibu menjahit bu,
saya merasa lebih baik saya
tidak sekolah lagi bu, saya
mau bekerja saja untuk
membantu perekonomian
orang tua bu”
28. Konselor “ooooo begitu mba, Bertanya
ngomong-ngomong mba sevi
anak keberapa ?”
29. Konseli “saya anak pertama bu
30. Konselor “mba sevi punya adek?” Bertanya
31. Konseli “punya bu, adek saya 2 bu”
32. Konselor “sudah sekolah apa belum itu Bertanya
adeknya?”
33. Konseli “sudah bu, yang pertama
sudah kelas 6 bu, sayang
satunya masih kelas 1 SD”
34. Konselor “Ooooo,,, begitu ya mba”
35. Konseli “ iya bu, maka dari itu saya
bingung bu, kalo saya masuk
SMA/SMK dan adek saya
yang kelas 6 masuk SMP
biaya untuk pendaftaran dari
mana bu, penghasilan orang
tua juga pas-pasan untuk
sehari-hari bu”
36. Konselor “tapi kalo boleh tau dari mba Bertanya
sevi sendiri punya keniatan
untuk sekolah lagi apa tidak,
seandainya orang tua mba
sevi mampu membiayai
sekolah mba sevi dan adek-
adeknya mba sevi?”
37. Konseli “ iya mau bu, malah klo bisa
saya bisa sampai sarjana bu”
38. Konselor “wahhh, bagus itu mba sevi
punya semangat yang luar
biasa untuk berpendidikan”
39. Konseli “iya bu, tapi kondisi sekarang
ini yang membuat saya
bingung dan seakan-akan
saya menjadi malas belajar
untuk saat ini”
40. Konselor “lhooo, mba sevi harus tetap Pemberian
semangat dong. Mba sevi dorongan
harus yakin bahwa mba sevi
dan adek-adek bisa sekolah
hingga semua selesai”
41. Konseli “iya, tapi bu….kan kasian
ayah dan ibu kalau harus
bekerja setiap hari untuk
menyekolahkan anak-
anaknya”
42. Konselor “hemmm iya memang betul Pemberian
mba, tapi ibu yakin ayah dan dukungan
ibu mba sevi akan berusaha
semaksimal mungkin bekerja
untuk menyekolahkan anak-
anaknya hingga sekolah
tinggi. Ibu yakin itu mba”
43. Konseli “iya si bu, lagian kalo saya
tidak sekolah ayah dan ibu
juga pasti marah, karena ayah
sama ibu juga pernah bilang”
44. Konselor “ hemmmm itu pasti mba,,
orang tua pasti akan berusaha
membiayai anaknya untuk
sekolah”
45. Konseli “itu betul bu, ayah sama ibu
saya pernah bilang akan
berusaha untuk membiayai
anaknya sekolah tinggi, kalo
bisa sampai sarjana”`
46. Konselor “maka dari itu, mba sevi
harus lebih semangat lagi
belajarnya”
47. Konseli “baik bu,
48. Konselor “mba sevi kalau nanti bisa
lanjut sekolah apalagi bisa
sampai sarjana malah lebih
bagus mba”
49. Konseli “iya bu, saya juga ingin cita-
cita dari kecil saya bisa
tercapai”
50. Konselor “kalo ibu boleh tahu, cita-cita
mba sevi apa?”
51. Konseli “saya dari kecil punya cita-
cita jadi guru bu”
52. Konselor “nah,,,,bagus itu mba sevi,
pokoknya ibu dukung mba
sevi terus”
53. Konseli “iya bu, terimakasih ya bu”
54. Konselor “sama-sama mba, pokoknya
harus semangat, harus lebih
giat dan rajin belajar lagi
nanti kalo mba sevi jadi
sarjana , mba sevi kan bisa
membantu ayah dan ibu. Mba
sevi bisa membantu
membiayi adek-adeknya
untuk bisa sampai sarjana
kaya mba sevi”
55. Konseli “iya baik bu, insya allah saya
akan lebih bersemangat lagi
untuk mengejar cita-cita bu”
56. Konselor “iya pokoknya mba sevi harus
semangat”
57. Konseli “iya baik bu”
58. Konselor “apakah dari yang sudah kita Bertanya
bicarakan, masih ada yang
mau dibicarakan lagi mba
sevi?”`
59. Konseli “sepertinya sudah cukup bu,
saya juga sudah merasa tidak
bingung berlebihan”
60. Konselor “baik kalo begitu mba, jadi Summary
dari apa yang sudah kita
bicarakan tadi ibu hanya mau
memberikan kesimpulan dari
apa yang membuat mba sevi
bingung tadi itu. Mba sevi
pokoknya harus tetap
semangat belajarnya, dan kalo
bisa mba sevi lebih giat lagi
belajarnya biar ayah dan ibu
juga lebih semangat untuk
bekerjanya.
61. Konseli “baik bu, terima kasih ya bu,
sudah mau menerima sharing
dari saya”
62. Konselor “iya mba, sama-sama kalo
ada yang mau diceritakan lagi
boleh mba sevi menemui ibu
lagi”
63. Konseli “baik bu, besok- besok kalo
mau bercerita lagi, saya
menemui ibu lagi,
Kalo begitu saya mau pamit
kembali ke kelas lagi bu.
Seklai lagi terimakasih ya bu”
64. Konselor “baik kalau begitu. Iya mba
sama sama”

Anda mungkin juga menyukai