No Konselor/konseli Percakapan Keterampilan Keterangan
1. Konseli “Assalamualaikum, permisi Konselor mengetuk bu.” Attending pintu ruang BK 2. Konselor “waalaikumsalam, iya Konselor membuka silahkan masuk mba” pintu dan mempersilahkan masuk 3. Konseli “maaf bu, mengganggu Konseli sambil waktunya ibu. Apakah Ibu masuk ke dalam sedang tidak sibuk?” ruang BK
4. Konselor “iya mba, kebetulan lagi Konselor
santai ini mba, mari sini mempersilahkan duduk” duduk 5. Konseli “baik bu, terimakasih” Konseli duduk di kursi yang telah disediakan konselor 6. Konselor “ngomong-ngomong emba Konselor duduk namanya siapa?” Bertanya sambil bertanya kepada konseli 7. Konseli “nama saya sevina anggarisa Konseli menjawab bu” pertanyaan konselor
8. Konselor “dari kelas apa ya?” Konselor bertanya
Bertanya kembali 9. Konseli “saya dari kelas IX A bu” Konseli menjawab
10. Konselor “tadi sebelum kesini habis Konselor kembali
pelajaran apa mba” bertanya sambil mengatur posisi duduk yang baik” 11. Konseli “Pelajaran olah raga bu” Konseli menjawab kembali apa yg ditanyakan konselor 12. Konselor “Ooooo,,,, baik mba, Konselor bertanya sekarang pelajaran apa? kepada konseli Tumben sekali ke ruang BK” 13. Konseli “pelajaran agama bu, Konseli menjawab kebetulan pak Anton tidak dengan jujur apa masuk kelas karena ada acara yang ditanyakan di luar jadi sekarang kosong konselor bu” 14. Konselor “ngomong-ngomong ada apa Bertanya ya kok tumben ke sini menemui ibu?” 15. Konseli “jadi begini bu saya mau sharing dan bercerita sama ibu” 16. Konselor “ooo iya mba, tapi Konselor sebelumnya ibu mohon maaf memberikan ya, nanti mungkin ibu hanya informasa bahwa bisa menemani sampai jam konselor hanya bisa istirahat, karena ibu ada rapat menemani masa setelah istirahat nanti. Apakah konseling hanya emba sevi setuju?” sampai bel istirahat berbunyi. 17. Konseli “baik bu tidak papa, mungkin juga ngga sampai istirahat bu” 18. Konselor “oke baik mba, kok keliatan Refkectioan mukanya murung sekali mba off feeling Ada apa?”
19. Konseli “iya bu saya sedang bingung Konseli mulai
bu, makanya saya pengin bercerita kepada sharing dan bercerita sama konselor ibu” 20. Konselor “lho,,,,bingung kenapa mba, Pemusatan apa yang membuat emba bingung?, ceritakan saja kepada ibu barang kali ibu bisa membantu. 21. Konseli “Jadi begini bu, saya kan Konseli sudah kelas IX bu, akhir- menceritakan akhir ini saya bingung mau kebingungan yang melanjutkan sekolah lagi atau dialami. tidak bu .” 22. Konselor “Lalu?....ceritakan saja lebih Pemusatan Konselor menatap lanjut, apa yang membuat serius dengan mba sevi bingung.” senyuman. 23. Konseli “saya merasa kasihan kepada Konseli kembali orang tua saya bu, sudah tua bercerita dengan tapi masih harus bekerja wajah yang penuh untuk membiayai kuliah dengan anak-anaknya.” kebingungan. 24. Konselor “maaf sebelumnya mba, kalo Bertanya Konselor bertanya boleh tau, orang tua mba sevi dengan ramah dan kerja apa?” senyum penasaran. 25. Konseli “ayah saya bekerja sebagai Konseli bercerita kuli bangunan bu” kembali kepada konselor. 26. Konselor “kalo ibu?” Bertanya 27. Konseli “sedangkan ibu menjahit bu, saya merasa lebih baik saya tidak sekolah lagi bu, saya mau bekerja saja untuk membantu perekonomian orang tua bu” 28. Konselor “ooooo begitu mba, Bertanya ngomong-ngomong mba sevi anak keberapa ?” 29. Konseli “saya anak pertama bu 30. Konselor “mba sevi punya adek?” Bertanya 31. Konseli “punya bu, adek saya 2 bu” 32. Konselor “sudah sekolah apa belum itu Bertanya adeknya?” 33. Konseli “sudah bu, yang pertama sudah kelas 6 bu, sayang satunya masih kelas 1 SD” 34. Konselor “Ooooo,,, begitu ya mba” 35. Konseli “ iya bu, maka dari itu saya bingung bu, kalo saya masuk SMA/SMK dan adek saya yang kelas 6 masuk SMP biaya untuk pendaftaran dari mana bu, penghasilan orang tua juga pas-pasan untuk sehari-hari bu” 36. Konselor “tapi kalo boleh tau dari mba Bertanya sevi sendiri punya keniatan untuk sekolah lagi apa tidak, seandainya orang tua mba sevi mampu membiayai sekolah mba sevi dan adek- adeknya mba sevi?” 37. Konseli “ iya mau bu, malah klo bisa saya bisa sampai sarjana bu” 38. Konselor “wahhh, bagus itu mba sevi punya semangat yang luar biasa untuk berpendidikan” 39. Konseli “iya bu, tapi kondisi sekarang ini yang membuat saya bingung dan seakan-akan saya menjadi malas belajar untuk saat ini” 40. Konselor “lhooo, mba sevi harus tetap Pemberian semangat dong. Mba sevi dorongan harus yakin bahwa mba sevi dan adek-adek bisa sekolah hingga semua selesai” 41. Konseli “iya, tapi bu….kan kasian ayah dan ibu kalau harus bekerja setiap hari untuk menyekolahkan anak- anaknya” 42. Konselor “hemmm iya memang betul Pemberian mba, tapi ibu yakin ayah dan dukungan ibu mba sevi akan berusaha semaksimal mungkin bekerja untuk menyekolahkan anak- anaknya hingga sekolah tinggi. Ibu yakin itu mba” 43. Konseli “iya si bu, lagian kalo saya tidak sekolah ayah dan ibu juga pasti marah, karena ayah sama ibu juga pernah bilang” 44. Konselor “ hemmmm itu pasti mba,, orang tua pasti akan berusaha membiayai anaknya untuk sekolah” 45. Konseli “itu betul bu, ayah sama ibu saya pernah bilang akan berusaha untuk membiayai anaknya sekolah tinggi, kalo bisa sampai sarjana”` 46. Konselor “maka dari itu, mba sevi harus lebih semangat lagi belajarnya” 47. Konseli “baik bu, 48. Konselor “mba sevi kalau nanti bisa lanjut sekolah apalagi bisa sampai sarjana malah lebih bagus mba” 49. Konseli “iya bu, saya juga ingin cita- cita dari kecil saya bisa tercapai” 50. Konselor “kalo ibu boleh tahu, cita-cita mba sevi apa?” 51. Konseli “saya dari kecil punya cita- cita jadi guru bu” 52. Konselor “nah,,,,bagus itu mba sevi, pokoknya ibu dukung mba sevi terus” 53. Konseli “iya bu, terimakasih ya bu” 54. Konselor “sama-sama mba, pokoknya harus semangat, harus lebih giat dan rajin belajar lagi nanti kalo mba sevi jadi sarjana , mba sevi kan bisa membantu ayah dan ibu. Mba sevi bisa membantu membiayi adek-adeknya untuk bisa sampai sarjana kaya mba sevi” 55. Konseli “iya baik bu, insya allah saya akan lebih bersemangat lagi untuk mengejar cita-cita bu” 56. Konselor “iya pokoknya mba sevi harus semangat” 57. Konseli “iya baik bu” 58. Konselor “apakah dari yang sudah kita Bertanya bicarakan, masih ada yang mau dibicarakan lagi mba sevi?”` 59. Konseli “sepertinya sudah cukup bu, saya juga sudah merasa tidak bingung berlebihan” 60. Konselor “baik kalo begitu mba, jadi Summary dari apa yang sudah kita bicarakan tadi ibu hanya mau memberikan kesimpulan dari apa yang membuat mba sevi bingung tadi itu. Mba sevi pokoknya harus tetap semangat belajarnya, dan kalo bisa mba sevi lebih giat lagi belajarnya biar ayah dan ibu juga lebih semangat untuk bekerjanya. 61. Konseli “baik bu, terima kasih ya bu, sudah mau menerima sharing dari saya” 62. Konselor “iya mba, sama-sama kalo ada yang mau diceritakan lagi boleh mba sevi menemui ibu lagi” 63. Konseli “baik bu, besok- besok kalo mau bercerita lagi, saya menemui ibu lagi, Kalo begitu saya mau pamit kembali ke kelas lagi bu. Seklai lagi terimakasih ya bu” 64. Konselor “baik kalau begitu. Iya mba sama sama”