Anda di halaman 1dari 11

VERBATIM

No. Konselor
Wawancara / Pembicaraan Teknik Konseling
Urut / Konseli
Fase 1 (Pembuka)
1. Konseli “Selamat siang, Bu.” (sambil mengetuk pintu)
2. Konselor “Selamat siang,Teguh.” Fase pembuka
(menyapa konseli)
3. Konseli “Apakah saya mengganggu kesibukan Ibu?”
4. Konselor “Oh…tidak Teguh, silakan masuk.” Fase pembuka
(mempersilakan
konseli masuk)
5. Konseli “Baik Bu, terima kasih.”
7. Konseli “Saya datang kesini ingin membicaraan sesuatu hal dengan
Ibu, apakah Ibu ada waktu luang?”
8. onselor “Oh iya, silakan duduk dulu.” Fase pembuka
(mempersilakan
konseli duduk)
9. onseli “Terima kasih, Bu.”
ase 2 (Penjelasan asalah)
10. Konselor “Jadi di sinikamu mmbicarakan hal apa dengan Ibu?” Ajakan untuk
memulai
11. Konseli “Hmm..begini bu, saya…saya malu utuk menceritakannya
Bu.”
12. Konselor “Tidk apa-ap, silakan bercerita saja tidak usah malu-malu” Ajakan untuk
memulai
13. Konseli “Maslahnya ini tetang nilai-nilai ulangan harian dan hasil
rapot kenaikan kelas saa.”
14. Konselor “Apaah kamu adamasalah dengan hal itu?” Pertanyaan mengenai
hal tertentu
15. Konseli “Hm..iya Bu.”
16. Konselor “Coba kamu ceritkan masalahnya yang seperti apa.” Pertanyaan mengenai
hal tertentu
17. Konseli “Begni Ibu ceritaya, di sini saya merasa takut dan khawatir.”
18. Konselor “Takut dan khawtir?” Pengulangan satu dua

1
kata
19. Konseli “Iya bu saya mrasa takut dan khawatir dengan nilai-nilai
ulangan harian saa. Saya takut saya akan gagal dalam hasil
rapot kenaikan kels nanti.”
20. Konselor “Hmm…jadi kam merasa takut dan khawati dengan hasil rapot Klarifikasi perasaan
kenikan kelas nani?”
21. Konseli “Soalnya Bu, elama beberapa kali ulangan harian berlangsung,
saya dinyataka tidak lulus.”
22. Konselor “Kalau boleh bu tahu, ulangan harian setiap mata pelajaran Berbasa-basi
sampai 3 kali pr mata pelajaran. Apa itu benar Loly?”
23. Konseli “Iya Bu, itu bear.”
24. Konselor “Oke, hmm…klo Ibu tidak salah kamu jurusan IPS kan ?” Pertanyaan mengenai
hal tertentu
25. Konseli “Iya Bu, benar.Saya jurusan IPS.”
26. Konselor “Sebelummya iu ingin bertanya, apakah Loly masuk jurusan Pertanyaan mengenai
itu merasa terbeani atau tidak?” hal tertentu

Fase 3 (Analisis Masalah)


27. Konseli “Tidak Bu, saya merasa tidak terbebani.”
28. Konselor “Baiklah. Lalu kira-kira apa yang membuat kamu tidak lulus Pertanyaan mengenai
dalam beberapa ulangan harian yang sudah di laksanakan ?” hal tertentu
29. Konseli “Mungkin saya rasa yang membuat saya khawatir karena mata
pelajaran ekonomi dan matematika saya Bu.”
30. Konselor “Mata pelajaran ekonomi dan matematika” Pengulangan satu dua
kata
31. Konseli “Iya Bu nilai matematika saya.”
32. Konselor “Hmm…jadi yang membuat kamu takut dan khawatir pada Klasrifikasi pikiran
mata pelajaran ekonomi dan matematika aja, begitu?”
33. Konseli : “Iya bu.”
34. Konselor “Selain ekonomi dan matematika, bagaimana hasil nilai mata Pengulangan satu dua
pelajaran yang lainnya?” kata
35. Konseli “Yah, biasa-biasa saja sih bu. Menurut saya sih sudah
lumayan. Paling tidak sudah diatas angka 6 bu.”
36. Konselor “Oh begitu. // Berarti pada mata pelajaran seperti Penerimaan //

2
sejarah,geografi, sosiologi, bahasa inggris dan bahasa Klarifikasi pikiran
indonesia baik-baik saja?”
37. Konseli “Iya Ibu benar, untuk mata pelajaran yang lain baik-baik saja.
Tapi yah itu Bu nilai ekonomi dan matematika saya.”
38. Konselor “Selain karena nilai ekonomi dan matematika Loly, adakah Pertanyaan mengenai
faktor lain?” hal tertentu
39. Konseli “Saya rasa ada Bu, soalnya setiap saya ujianulangan itu pasti
saya gugupan, kemudian telapak tangan saya itu pasti
keringatan, apalagi itu ujian akhir.Ditambah saya kurang suka
dan tidak terlalu dengan mata pelajaran ekonomi dan
matematika, jadi merasa terbebani.”

40. Konselor “Kira-kira apa yang membuat kamu gugup kalau mau Pertanyaan mengenai
ulangan?” hal tertentu
41. Konseli “Kalau itu juga saya tidak tahu, sudah dari dulu seperti itu,
apalagi kalau ujiannya itu berat seperti Ujian Akhir Sekolah.
Saya berpikir bahwa ujian ini menyangkut masa depan saya
jadi saya itu selalu berpikir negatif dulu Bu “aku pasti tidak
bisa”.”
42. Konselor “Berdasarkan ceritamu sebelumnya, apa yang membuatmu Pertanyaan mengenai
berpikir kalau kamu tidak bisa?” hal tertentu
43. Konseli “Karena sudah takut duluan dan saya sudah pesimis. Kalau
boleh jujur Bu,saya itu kalau belajar ekonomi dan matematika,
lalu guru mengajarkan ekonomi dan matematika, saya itu
kurang memahami Bu. Jadi saya kalau ulangan pun selalu
remedial. Nah, itu membuat saya makin malas denganekonomi
dan matematika.”
44. Konselor “Oh begitu. // Apakah setiap kali ujian, selalu merasa pesimis Penerimaan //
dan gugup, atau hanya ujian-ujian tertentu saja?” Pertanyaan mengenai
hal tertentu
45. Konseli “Hmm…saya itu memang tipe orangnya kalau
diberipertanyaan mendadak terus ujian memang gugupan Bu,
tapi kalau ulangan atau ujian tergantung materinya Bu.

3
Semisalkan materinya saya sudah paham, itu saya santai-santai
saja. Tapi jika materinya susah, saya gugup. Jadi gugupan saya
itutergantung materi yang diajukan. Begitu.”
46. Konselor “Lalu apa yang terjadi misalkan kamu sudah paham dengan Pertanyaan mengenai
materinya tetapi mendapatkan nilai yang kurang memuaskan?” hal tertentu
47. Konseli “Mungkin saya sedikit kecewa ya Bu, jadi tidak sesuai dengan
harapan saya, jadi ya begitu Bu.”
48. Konselor “Kembali lagi ke yang tadi waktu kamu bilang kamu gugupan Klasifikasi perasaan //
karena tergantung materinya. // Nah, adakah faktor lain dari Pertanyaan mengenai
dalam diri kamu yang membuat kamu gugup atau pesimis?” hal tertentu
49. Konseli “Sebenarnya saya gugupan itu lebih ke…jadi begini Bu. Tugas
saya itu biasa aja sebenarnya, tetapi kalau ada suatu hal yang
membuat saya kepikiran terus itu apalagi ini ulangan, saya itu
lebih apa ya…lebih gugup ke ulangan harian Bu, tugas sih
biasa saja kecuali ekonomi dan matematika karenaekonomi
danmatematika memang saya tidak bisa. Jadikan takut nilainya
jelek, apalagi saya sering remedial.”
50. Konselor “Bagaimana cara belajar kamu ketika mau ulangan harian? // Pertanyaan mengenai
Soalnya setiap orang mempunyai cara belajar yang berbeda- hal tertentu //
beda.” Pemberian umpan
balik
51. Konseli “Cara belajar saya saat mau ulangan harian pergi ke les.
Setelah selesai les saya belajar lagi. Nah, dan cara belajar saya
itu, pasti selalu belajar malam hari, tidak pernah pagi siang
atau sore itu tidak pernah. Pasti malam sekitar jam 8 lewat,
paling selesai itu pun jam 10 atau jam 11. Cara belajar saya itu
ribet Bu, jadi saya kan sering belajar di ruang tamu, pasti
selalu duduk di sofa tidak pernah di tempat lain, pasti di sofa
jadi mejanya itu pasti penuh dan berantakan seperti bukunya
dimana-mana.”
52. Konselor “Nah maksudnya Ibu itu cara belajarnya dengan menghafal Pertanyaan mengenai
atau membaca saja?” hal tertentu
53. Konseli “Oh…cara belajar saya kan pada malam hari, tapi tergantung
materi Bu. Kalau hafalan pasti saya berbicara, jadi bukan

4
didalam hati dan itu harus diulang 2 atau 3 kali. Nah, lalu
hitung-hitungan itu pertama pasti saya merumuskan rumus
terlebih dahulu, rumus yang benar-benar digunakan, kemudian
dihafal, baru menyelesaikan soal, seperti itu Bu.”
54. Konselor “Oh Ibu mengerti. // Jadi kamu selalu belajar pada malam Penerimaan //
hari?” peranyaan mengenai
haltertentu
55. Konseli “Karena saya sudah terbiasa belajar pada malam hari Bu.
Karena saya merasa malam hari itu suasananya hening sepi
jadi saya itu orangnya tidak bisa belajar jika suasana terlalu
berisik Bu. Apalagi siang atau sore itu pasti godaan saya
menonton TV. Nah kan tidak mungkin, jadi saya lebih suka
malam hari karena materi yang saya pelajari bisa dengan
mudah masuk ke otak saya Bu.”
56. Konselor “Kamu ebih suka duduk di sofa ketika belajar, apakah tidak Pegulangan satu dua
ada tempat lain?” kaa
57. Konseli “Emmm…karena saya sudah terbiasa Bu. Jadi memang saya
belajar pasti selalu di ruang tamu karena di ruang tamu saya
sudah disediakan sofa, jadi ya saya duduk di sofa Bu. Karena
sofa dan meja saya sejajar Bu, dan lebih nyaman saja.”
58. Konselor “Kembali lagi ke cerita, bagaiman oragtuamu apabila kmu Petanyaan mengenai
mendapatkan hasil yang kurang memuaskan?” ha tertentu
59. Konseli “Tanggapan orangtua saya ya pertamanya itu biasa saja Bu.
Tetapi sayanya saja yang memang terlalu kepikiran Bu, jadi
orangtua tidak apa-apa saya mendapatkan nilai itu. Nantikan
masih ada ujian lagi, masih bisa belajar. Ketika teman sekelas
saya yang saya rasa kurang dari saya tidak mengikuti remidial
Itu yang benar-benar membuat saya down. Nah itu bedanya
saya dengan orangtua saya, orangtua saya biasa-biasa saja, nah
saya ini yang terlalu kepikiran. Saya itu memang terlalu
pemikir Bu. Begitu Bu.”
60. Konselor “Jadikamu merasa down ketika ada teman kamutidak Releksi perasaan
mengikuti remidial?”

5
61. Konseli “Ya kenyataanya saya lebih diatas dia Bu, otomatiskan
pengetahuan saya lebih daripada dia. Soalnya teman saya itu
malas-malasan Bu, apalagi dia cowok, malas-malasan kalau
belajar. Memang iya kalauulangan harian diamenyontek dan
tanya teman terus, tapi sebagian ulangan hariannya lulus terus
Bu. Jadi saya merasa down karena saya merasa iri Bu,
sedangkan saya yang lebih banyak pengetahuannya tidak
lulus-lulus Bu, yang membuat saya kesal ya itu dan juga yang
embuat saya down juga, emm…guru-guru juga saya
menanyakan kenapa bisa tidak lulus, ya saya kan jadi malu
Bu, ditambah orangtua saya juga kenal dengan beberapa guru
di sini.”
62. Konselor “Selain merasa down, apa yang Loly alami dan rasakan saat Petanyaan mengenai
kamu tidak lulus dan harus mengikuti remidial?” ha tertentu
63. Konseli “Saya merasa sedih dan sangat kecewa Bu. Saya juga merasa
takut dan gelisah.”

Fase 4 (Penyelesaian Masalah)


64. Konselor “Bagaimana cara kamu mengungkapkan apa yang kamu Petanyaan mengenai
rasakan itu?” ha tertentu
65. Konseli “Emm…saya mengungkapkannya dengan cara menangis Bu,
jadi setelah saya tahu bahwa ulangan harian saya tidak lulus,
ya saya memnagis pada saat itu juga. Saya benar-benar
menangis dan kecewa, tapi saya masih di hibur oleh teman-
teman dekat saya Bu, jadi saya menangis. Tetapi setelah itu
saya tidak menangis lagi karena sudah dihibur oleh teman-
teman dekat saya Bu. Namun saya masih tetap kepikiran Bu
karena sudah berkali-kali saya tidak lulusdalam beberapa
ulangan harian.”
66. Konselor “Oh begitu. // Kalau Ibu boleh tahu apa lagi faktor yang dapat Penerimaan //
membangkitkan kembali semangat selain mendapatkan Pertanyaan mengenai
penghiburan dari teman-teman dekat kamu.” hal tertentu
67. Konseli “Emm…di sini saya memiliki hobi Bu. Jadi saya itu suka

6
mendengarkan music Bu, apalagi music Rock. Saya suka
mendengarkan musik Bu, jadi saat saya sedih, menangis,
senang, pasti saya selalu mendengarkan musik Bu.
Mendengarkan musik bisa membangkitkan semangat saya
untuk belajar lagi.”
68. Konselor “Berdasarkan ceritamu sebelumnya, bagaimana atau apa yang Pertanyaan mengenai
kamu lakukan sehingga bisa lulus pada ulangan harian hal tertentu
selanjutnya?”
69. Konseli “Nah, jadi saya berpikir lagi Bu. Waktu awalnya saya tidak
lulus, dan yang tidak lulus hanya ekonomi dan matematika
saja, yang lain lulus. Jadi saya lebih memfokuskan ke ekonomi
dan matematika, apalagi saya kan juga les, jadi saya juga
cerita dengan guru les. Saya juga belajar lebih giat lagi, jadi
beberapa ulangan harian terakhir saya lulus, walaupun nilainya
itu naiknya sedikit, tetapi saya tetap dinyatakan lulus. Nah, itu
masih membuat saya khawatir dan takut Bu karena walaupun
lulus, tetapi nilai ekonomi danmatematika saya itu kecil Bu
tidak sampai angka yang menurut saya baik. Begitu Bu.”
70. Konselor “Nah dari semua hal yang sudah kamu kan, bagaimana cara Pertanyaan mengenai
kamu mengatasi rasa gugup dan pesimis ketika akan hal tertentu
menghadapi ualangan?”
71. Konseli “Pertama saya pasti berdoa terlebih dahulu pada Tuhan. Saya
itu kalau sedang ujian, selalu membawa Rosario Bu. Dengan
membawa Rosario membuat saya lebih tenang. Saya merasa
saya diberkati oleh Tuhan. mengatasinya lagi ya saya, itu tadi
Bu lebih ke religiusnya Bu, lebih doa kepada Tuhan.”
72. Konselor “Kemudian bagaimana cara kamu mengatasi perasaan- Pertanyaan mengenai
perasaan negatif seperti gelisah, takut, sedih, dll?” hal tertentu
73. Konseli “Emm…cara mengatasinya pertama itu tadi, saya pasti di
hibur oleh teman-teman dekat saya. Teman-teman saya
berkata “jangan sedih lagi, kita juga ada yang tidak lulus
juga”. Nah dari situkan saya jadi berpikir “oh iya ada beberapa
teman-teman juga tidak luluskan”. Jadi saya mengatasinya dari
omongan teman-teman saya, sehingga saya bisa lebih berpikir

7
positif lagi Bu karena teman-teman saya berkata “kan kita juga
ada yang tidak lulus” jadi saya merasa didukung oleh mereka.”
74. Konselor “Jadi dukungan mereka yang membuat kamu dapat mengatasi Klasifikasi perasaan
perasaan-perasaan negatif tersebut?”
75. Konseli “Iya, benar Bu.”
76. Konselor “Lalu siapa motivasi terkuat yang membuat kamu bisa bangkit Pertanyaan mengenai
dari perasaan-perasaan negatifmu itu?” hal tertentu
77. Konseli “Pertama orangtua Bu, karena orangtua saya tahu saya tidak
lulus-lulus jadi orangtua saya juga memberi motivasi dan
nasehat “ya tidak apa-apa coba lagi, tapi jangan lupa berdoa
juga kepada Tuhan”. Motivasi saya juga orangtua Bu, karena
orangtua saya mendukung saya dan berkata “ya tidak apa-apa
kamu dapat hasil begini, yang penting kamusudah berusaha”.
Jadi di sini saya lebih ingin membanggakan orangtua saya
Bu.Saya ingin membuktikan bahwa saya pasti bisa. Jadi
motivasi saya seperti itu. orangtua dan teman-teman juga
mendukung saya.”
78. Konselor “Apakah orangtuamu mengharuskan kamu untuk mendapatkan Pertanyaan mengenai
nilai yang bagus?” hal tertentu
79. Konseli “Tidak sih Bu. Orangtua saya tidak seperti itu, yang penting
saya itu bisa lulussaja. Sebenarnya bisa lulussaja itu sudah
senang Bu, jadi tidak harus mendapatkan nilai tinggi, itu tidak.
Orangtua saya itu standar saja Bu, yang pentingkan anaknya
nyaman cara belajar dan cara mengerjakan soalnya. Begitu
Bu.”
80. Konselor “Berarti orangtuamu tidak mempermasalahkan Loly yang Klarifikasi pikiran
harus mendapatkan nilai bagus ya. Yang penting orangtua
tetap mendukungmu.”
81. Konseli “Iya Bu. Tapi kan..”
82. Konselor “Tapi?” Pengulangan satu-dua
kata
83. Konseli “Ya walau orangtua saya tidak mempermasahkan hal tersebut,
tapi saya malu bu. Saya malu saya tidak lulus sampai 4 kali di
ulangan harian. Berarti kan saya mengecewakan orangtua

8
saya.”
84. Konselor “Jadi kamu merasa mengecewakan orangtua karena tidak Refleksi perasaan
lulus?” (parafase)
85. Konseli “Iya Bu, saya merasa sudah mengecewakan. Kan seharusnya
sebagai anak harus bisa membanggakan orangtua. kalo saya
bisa mendapatkan hasil yang baik, tentu orangtua saya bangga.
Tapi kenyataanya tidak Bu.”
86. Konselor “Hmm…kenapa kamu bisa berpikiran seperti itu?” Pertanyaan mengenai
hal tertentu
87. Konseli Yakan seharusnya sebagai anak bisa membanggakan
orangtuanya bu.”
88. Konselor “Begini, membanggakan orangtua itu tidak harus memberikan Pemberian informasi
nilai yang bagus di akademik. Kamu bisa melakukan hal lain
untuk membanggakan orang tua.”
89. Konseli “Hal lain bu? Seperti apa ya bu?”
90. Konselor “Yah kamu bisa membanggakan orangtua dengan cara belajar Penyajian alternatif
dengan rajin dan tekun, tanpa harus menuntut kamu
mendaptkan nilai akademik yang bagus. Kemudian dengan
kamu membantu teman kamu kesusahan itu juga bisa
membanggakan orangtua.”
91. Konseli “Oh begitu ya Bu.”
92. Konselor “Iya. Jadi sekarang kamu jangan berpikiran seperti itu lagi ya.” Pemberian umpan
balik
93. Konseli “Ok Bu.”
94. Konselor “Baiklah, apakah masih ada sesuatu hal yang ingin kamu Pertanyaan mengenai
bicarakan pada Ibu?” hal tertentu
95. Konseli “Hmm.. sepertinya tidak ada lagi Bu. Saya merasa
permasalahan yang ingin saya utarakan dengan ibu ya soal
ketakutan saya dengan nilai ekonomi dan matematika saya.”
96. Konselor “Kalau begitu, mari kita rangkum bersama apa yang kamu Rangkuman
bicarakan tadi dengan Ibu ya.”
97. Konseli “Iya, Bu.”
98. Konselor “Oke kamusudah banyak bercerita tentang nilai ekonomi dan Rangkuman
matematikamu. Di sinikan kamu sudah mengetahui bagaimana

9
cara kamu mengatasi pesimis dan gugup, serta bagaimana
caramu mengatasi,perasaan-perasaan negatif, kamu sudah
mengetahuinya. Nah Ibu berharapkamu dapat menerapkan itu
seterusnya ketika menghadapi situasi atau keadaan yang sama.
Kamujuga beruntung mendapatkan lingkungan keluarga yang
selalu mendukungmu. Kamu juga mendapatkan teman-teman
yang mendukungmu, itu kan juga menjadi hal penting supaya
kamu bisa bangkit dari rasa pesimis dan down ketika kamu
mendapatkan hasil yang kurang memuaskan. Begitu saja
menurut Ibu. Apa kesimpulan Ibu benar?”
99. Konseli “Benar Bu, dari hal ini saya sudah bisa mendapatkan
pencerahan yang lebih memotivasi saya agar mampu
menghadapi ujian akhir nanti Bu.”
100. Konselor “Oke. Nah teruskan Ibu juga mau bilang perasaan pesimis, Memberikan
gugup, takut dan sedih, itu perasaan wajar yang dirasakan tawaran // Dukungan
semua orang ketika mendapatkan hasil yang kurang
memuaskan dalam ulangan-ulangan hariann itu perasaan-
perasaan yang wajar dan normal, jadi ibu harap ketika kamu
mengalami perasaan dan pikiran negatif tersebut kamu harus
mampu untuk mengontrolnya karena apabila perasaan dan
pikiran negatif tersebut berlebihan maka kamu tidak memiliki
kekuatan untuk bangkit. // Oleh sebab itu, kita sebagai
manusia harus mampu mengontrol setiap perasaan dan pikiran
negatif agar bisa bangkit dan lebih semangat lagi
dalammenghadapi suatu hal.”
101. Konseli “Baik bu, saya akan berusaha agar perasaan negatif saya ini
bisa saya kontrol dengan baik.”
Fase 5 (Penutup)
102. Konselor “Sepertinya pembicaraan kita sudah sampai pada titik final. Dukungan //
Setelah ini Ibu harap kamu sudah tidak takut dan gelisah Memberikan Usul
dengan yang namanya hasil rapot nantinya. Kamu pasti bisa
bangkit dari situasi ini. // Ingat kamu juga harus tetap
semangat belajar dan rajin-rajin berlatih soal ujian, terutama

10
ekonomi dan matematika ya.”
103. Konseli “Iya bu, terima kasih atas semangat dan dukungan Ibu
terhadap saya. Saya sangat berterima kasih karena Ibu sudah
mau mendengarkan masalah saya dan saya jugasenang karena
Ibu sudah mendukung saya.”
104. Konselor “Sama-sama, Ibu jugua senang karena kam mau menceritakan Berbasa-basi //
masalahmu pada Ibu. // Nah, apa masih ada hal lain yang ingin Pertanyaan mengenai
kamu bicarakan?” hal tertentu
105. Konseli “Saya kira tidak ada Bu, andaikan ada, saya akan kembali
lagi.”
106. Konselor “Baik, boleh saja. // Nah bagaimana perasaanmu sekarang Penerimaan //
setelah membicarakan ini semua.” Pertanyaan mengenai
hal tertentu
107. Konseli “Perasaan saya bu, sekarang menjadi tenang dan lega. Karena
saya sudah mendapatkan jalan keluar dan tahu apa yang harus
saya lakukan. Terima kasih sekali lagi ya bu.”
108. Konselor “Iya sama-sama.” Berbasa-basi
109. Konseli “Baikla bu, sebaiknya sekarang saya balik ke kelas kembali.
Selamat siang bu.”
110. Konselor “Selamat siang.” Berbasa-basi

11

Anda mungkin juga menyukai