Anda di halaman 1dari 5

Blok 16 Modul 1

Kelainan Rongga Mulut & Gigi

Skenario

Laki-laki usia 24 tahun datang ke dokter dengan keluhan gusi sering sariawan pada mulut disertai
berdarah saat sikat gigi. Setelah dianamnesis wanita tersebut adalah penasun dan LSL serta memiliki
kebiasaan merokok 2 bungkus setiap hari. Saat dilakukan pemeriksaan fisik ditemukan kalkulus pada
gigi dan banyak bercak keputihan pada daerah disekitar bibir dan buccal. Laki-laki tersebut
mengeluhkan nafsu makan semakin berkurang sejak 1 bulan terakhir.

Step I: Terminologi Sulit

Penasun : pengguna NAPZA suntik merupakan salah satu faktor risiko dalam penyebaran HIV
di Indonesia.
Kalkulus gigi : massa kalsifikasi yang terbentuk dan melekat pada permukaan gigi.
Buccal : daerah pipi bagian dalam mulut.
LSL : kelompok lelaki berhubungan seks dengan lelaki. Istilah ini juga sering disebut
sebagai gay. Kelompok LSL juga merupakan faktor penting dalam merancang kampanye pencegahan
HIV dan AIDS secara elektif.

Step II & III : Identifikasi & Analisis Masalah

1. Mengapa laki-laki tersebut sering berdarah pada gusi saat menggosok gigi?

Jawab: Cara Menggosok Gigi Kurang Tepat: menggosok gigi terlalu keras atau
menggunakan sikat gigi dengan bulu yang kasar dapat menyebabkan gusi rusak dan berdarah.

Gingivitis: inflamasi gusi yang disebabkan oleh penumpukan plak (lapisan lengket
putih atau kekuningan yang kurang terlihat) yang dibentuk oleh bakteri, sisa-sisa makanan, dan
saliva di permukaan gigi dan gusi. Jika plak tidak dihilangkan dengan cara menggosok gigi
dengan benar, gusi dapat berdarah.

Periodontitis: jika gingivitis tidak diobati, plak akan mengalami kalsifikasi, mengeras,
dan mengkristal di permukaan gigi menjadi kalkulus/tartar yang menyebabkan penyakit gusi
yang lebih serius (periodontitis). Kondisi ini dapat menyebabkan kerusakan jaringan
pendukung gigi (gingiva, ligamentum periodontal, cementum, dan processus alveolaris) dan
gusi berdarah.
Kekurangan Vitamin C:

 Penurunan Produksi Kolagen: vitamin C dibutuhkan untuk pembentukan


kolagen yang merupakan protein esensial dalam jaringan ikat. Kolagen menjaga
kekuatan, elastisitas gusi, dan berperan dalam penyembuhan luka. Kekurangan
vitamin C dapat menurunkan produksi kolagen sehingga gusi menjadi lemah dan
rentan terhadap perdarahan.
 Perdarahan Kapiler: vitamin C dibutuhkan untuk integritas dinding pembuluh
darah, salah satunya kapiler. Kekurangan vitamin C dapat menyebabkan
kerusakan kapiler yang dapat mengakibatkan gusi berdarah.

Diabetes:

 Penurunan Aliran Darah ke Gusi: diabetes dapat menyebabkan penyempitan


pembuluh darah dan penurunan aliran darah, salah satunya ke gusi. Penurunan
aliran darah dapat menyebabkan penurunan integritas struktural gusi dan
perlawanan terhadap infeksi menjadi kurang efektif sehingga gusi lebih rentan
terhadap inflamasi dan perdarahan.
 Kerusakan Saraf: kerusakan saraf dapat mempengaruhi persepsi rasa sakit.
Penderita diabetes mungkin tidak menyadari adanya inflamasi pada gusi sehingga
kondisi gusi menjadi lebih serius, seperti gusi berdarah.
 Penurunan Respons Imun: diabetes dapat mempengaruhi respons imun
terhadap infeksi. Penderita diabetes dapat memiliki respons imun yang kurang
efektif terhadap mikroorganisme di dalam rongga mulut sehingga meningkatkan
risiko inflamasi dan perdarahan gusi.
 Penurunan Keseimbangan Hormonal: diabetes dapat mempengaruhi
keseimbangan hormonal, termasuk hormon yang mempengaruhi kesehatan gusi.
Jika terjadi penurunan keseimbangan hormon tersebut, risiko inflamasi dan
perdarahan gusi akan meningkat.

Gigi Tidak Rata/Ortodontik: gesekan yang berlebihan pada gusi yang menyebabkan
gusi berdarah.

2. Apakah penyebab gusi berdarah?

Jawab: No. 1

3. Apakah terdapat hubungan kebiasaan merokok serta kebiasaan sebagai penasun dan LSL?

Jawab: Merokok:
 Kalkulus: rokok dapat menyebabkan penumpukan plak yang kemudian
mengeras menjadi kalkulus. Kalkulus dapat menjadi tempat bakteri berkembang
biak dan menyebabkan infeksi dan inflamasi gusi.
 Sariawan (Ulser): nikotin dan zat kimia lainnya di dalam rokok dapat merusak
lapisan pelindung di dalam mulut sehingga dapat menyebabkan sariawan (ulser).
 Bercak Keputihan: rokok dapat mengubah warna labial dan buccal.

Penasun:

 Sariawan (Stomatitis): penggunaan narkoba suntik dapat menyebabkan


kerusakan jaringan di sekitar mulut dan sariawan (stomatitis). Inflamasi ini dapat
menyebabkan nyeri, eritema, dan luka di dalam mulut.
 Perubahan Warna Labial & Buccal: narkoba suntik dapat menyebabkan
perubahan warna dan tekstur labial dan buccal, seperti bercak, luka, atau
perubahan warna.

LSL:

 Praktik Seksual Oral: praktik seksual oral dapat meningkatkan risiko infeksi dan
iritasi di mulut, seperti sariawan.
 HIV/AIDS & Imunodefisiensi: LSL memiliki risiko tinggi terhadap penularan
HIV/AIDS, termasuk gangguan sistem imunitas yang dapat mempengaruhi
kesehatan gigi dan mulut.

4. Mengapa terjadi kalkulus pada gigi?

Jawab: Plak:

 Bakteri di dalam plak merombak sisa-sisa makanan menjadi asam. Asa mini dapat
merusak enamel dan membuka jalan bagi mineral untuk keluar-masuk gigi.

Mineralisasi:

 Ca2+, PO4, dan F dari saliva dan cairan mulut lainnya larut dalam plak gigi.
 Mineral-mineral tersebut membentuk kristal-kristal yang mengeraskan dan
memadatkan plak.

Kalsifikasi:

 Plak yang telah mengalami mineralisasi kemudian mengalami kalsifikasi


(pengerasan lebih lanjut) menjadi kalkulus.
5. Hubungan terjadi kalkulus dan perdarahan pada gusi?

Jawab: Iritasi Gusi: kalkulus yang terdapat di gigi dan garis gusi dapat menyebabkan tekanan
mekanis sehingga gusi lebih rentan terhadap inflamasi dan perdarahan.

Penyebab Inflamasi: kalkulus memberikan permukaan yang kasar yang


memudahkan penumpukan bakteri. Bakteri dapat merangsang respons imunitas dan
menyebabkan inflamasi gusi. Gusi yang mengalami inflamasi lebih mudah berdarah.

6. Apa saja kemungkinan diagnosis penyebab keputihan di dalam rongga mulut?

Jawab: Infeksi Jamur (Kandidiasis Oral): Candida albicans.

Infeksi Bakteri (Stomatitis Bakterial)

HSV: (+) lepuh.

Leukoplakia: bercak putih/abu-abu dan dapat berhubungan dengan kebiasaan


merokok atau konsumsi alkohol.

IMS: contoh: sifilis.

7. Bagaimana tatalaksana penyakit di atas?

Jawab: Sariawan di Mulut:

 Larutan Kumur: larutan kumur antiseptik atau larutan air garam dapat
mengurangi rasa sakit dan mempercepat penyembuhan.
 Obat Topikal: krim atau gel yang mengandung bahan antiseptic atau analgesik
dapat meredakan rasa sakit dan mempercepat penyembuhan.
 Hindari Makanan & Minuman Pedas/Asam: makanan dan minuman yang
pedas/asam dapat memicu iritasi.

Gusi Berdarah:

 Membersihkan Gigi dengan Baik: sikat gigi secara teratur menggunakan pasta
gigi yang mengandung F dan embersihkan sela-sela antargigi menggunakan
benang gigi.
 Hindari Rokok

Kalkulus:

 Pembersihan oleh Dokter Gigi


 Sikat Gigi dengan Benar & Teratur

Bercak Keputihan di Labial & Buccal:

 Hindari Faktor Pemicu: jika bercak disebabkan oleh iritasi atau alergi, hindari
faktor pemicu, seperti makanan atau bahan kimia yang dapat menyebabkan iritasi
atau alergi.

Anda mungkin juga menyukai