Anda di halaman 1dari 12

MUSYAWARAH KERJA KEPALA SEKOLAH

( MKKS )
SMA SUDIN DIKMENTI KOTA ADMINISTRASI JAKARTA UTARA
Sekretariat : SMAN 13 Jl. Seroja No.1 Jakarta Utara Telp. 4303676

SOAL TRY OUT UJIAN NASIONAL SMA KE-1


TAHUN PELAJARAN 2008/2009

Mata Pelajaran : Sastra Indonesia


Program : IPB
Hari/Tanggal : Rabu, 19 Nopember 2008
Waktu : Jam 10.30 – 12.30 WIB

PETUNJUK UMUM :
1. Periksa dan bacalah soal-soal sebelum anda menjawab.
2. Jawaban ditulis pada Lembar Jawaban yang telah disediakan dengan pensil 2B.
3. Laporkan kepada Pengawas Ujian kalau terdapat tulisan yang kurang jelas, rusak atau
jumlah soal kurang.
4. Dahulukan soal-soal yang anda anggap mudah.
5. Periksalah pekerjaan anda sebelum diserahkan kepada Pengawas Ujian.
6. Selama mengerjakan soal dilarang meninggalkan ruang kecuali mendapat izin dari
Pengawas Ujian.
7. Berdoalah sebelum mengerjakan soal ujian.

SELAMAT BEKERJA

Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat pada lembar jawaban yang telah tersedia !

Kutipan berikut untuk menjawab soal nomor 1 dan 2


Cermatilah kutipan berikut !

Pada saat ini, ketika kemarau mencekik, wanita jadi tulang punggung di desa kami.
Laki-laki seolah lumpuh tak berdaya.
Mereka tidak bisa mencari nafkah.
Karena sawah sudah menjelma menjadi bongkah-bongkah tanah yang tandus.
Hanya debu yang dihasilkan. Tak Lebih.
Nah dari mana mereka akan dapat makan, kalau sudah begitu ?
Ke kota jadi kuli kasar atau buruh bangunan ? itu sama dengan berjudi.
Sebab kalau gagal, bisa saja mereka itu justru jadi pencuri.

1. Kutipan cerpen tersebut adalah….


a. laki-laki tidak dapat bekerja
b. perempuan menjadi tulang punggung
c. laki-laki menjadi buruh kasar
d. tanah tandus dan berdebu
e. penduduk kampung kelaparan
Alasan : kutipan tersebut menceritakan pergantian peran dalam mencari nafkah dari laki-laki ke
perempuan, bahkan dituliskan pada baris pertama. Sawah yang kering menjadikan para laki-laki
tidak bisa bekerja.

2. Penyebab konflik dalam kutipan cerpen tersebut adalah….


a. susahnya mencari pekerjaan
b. kemarau yang berkepanjangan
c. penduduk desa menjadi buruh kasar
d. sulitnya mencari makanan
e. gagal panen di desa
Alasan : dituliskan pada baris ke-empat “karena sawah sudah menjelma menjadi bongkah-
bongkah tanah yang tandus”
Kutipan berikut untuk soal nomor 3 sampai dengan 4
Cermatilah kutipan cerpen berikut !

Si Kakek berdiri di ambang pintu. I a sedang menunggu menantunya datang dari pasar membeli
kembang. Sudah dari tadi ia berdiri di situ dan menentunya belum juga datang-datang. Sekarang hari
Jumat, pergi sekira jam delapan dan si kakek akan pergi ke kuburan. Di sebelah utara di atas kaki
sebuah bukit, di situ istrinya terbaring di dalam bumi. Itu satu setengah bulan yang lalu sebagai satu
permulaan, dan permulaan itu akan berakhir hingga Tuhan membangkitkan kembali manusia -
manusia dari liang kubur.

3. Sudut pandang cerita tersebut adalah….


a. oang pertama
b. orang kedua
c. orang ketiga
d. orang pertama tunggal
e. orang kedua jamak
Alasan : sang penulis menceritakan tokoh-tokoh dalam kutipan tersebut dengan menyebut nama
atau julukan, tidak menggunakan “aku” atau “saya”.

4. Nilai yang terkandung pada kutipan cerpen tersebut adalah….


a. moral
b. estetika
c. budaya
d. agama
e. pendidikan
Alasan : sesuai dengan kalimat terakhir dalam teks yaitu “dan permulaan itu akan berakhir hingga
Tuhan membangkitkan kembali manusia-manusia dari liang kubur”.

Cermatilah kutipan cerpen berikut !

Tapi tidak anakku, tak akan begitu mudah mengambilmu kembali. Akan ibu pertahankan engkau
dengan segala dayaku sebagai seorang perempuan yang sengsara. Dan itu telah ibu buktikan. Ketika
orang suruhan nenekmu menjemput engkau kembali, ibu tak pernah mau melepaskan lagi.

5. Unsur intrinsik kutipan cerpen tersebut adalah….


a. tema
b. latar
c. konflik
d. karakter
e. sudut pandang
Alasan : kutipan tersebut menonjolkan konflik cerita terutama pada kalimat akhirnya yaitu
“Ketika orang suruhan nenekmu menjemput engkau kembali, ibu tak pernah mau melepaskan
lagi.”

Kutipan novel berikut untuk menjawab soal nomor 6 dan 7.


Cermatilah kutipan novel berikut !

Pak Zulfikar jelas sok tahu dengan mulut besarnya ia mencoba menggertak semua orang
melalui kesan seolah ia sangat memahami teori warna. Aku geram dan ingin membantah Drs.
Congkah ini tapi pengetahuanku terbatas. Tabiat Pak Zulfikar adalah persoalan klasik di negeri ini,
orang-orang pintar sering bicara meracau dengan istilah yang tak membumi dan teori-teori tingkat
tinggi bukan untuk menemukan sebuah karya ilmiah, tapi untuk membodohi orang-orang miskin
diam terpuruk, tak menemukan kata-kata untuk membantah.
Laskar Pelangi ; Andre Hirata

6. Watak Pak Zulfikar dalam kutipan tersebut adalah….


a. teguh pendirian
b. mudah tersinggung
c. penurut kata hati
d. merendahkan orang lain
e. suka menghina orang
Alasan : watak Pak Zulfikar yang suka merendahkan orang lain tertulis pada kalimat dalam
kutipan tersebut yaitu “...tapi untuk membodohi orang-orang miskin diam terpuruk, ...”

7 Pendeskripsian watak yang digunakan pengarang dalam kutipan tersebut adalah….


a. gambaran fisik tokoh
b. melalui dialog antartokoh
c. pikiran-pikiran tokoh
d. secaralangsung oleh pengarang
e. tanggapan tokoh lain terhadap tokoh
Alasan : tokoh “aku” tidak menyukai Pak Zulfikar dan mendeskripsikan wataknya seperti pada
kalimat “Pak Zulfikar jelas sok tahu dengan mulut besarnya ia mencoba menggertak semua orang
melalui kesan seolah ia sangat memahami teori warna. Aku geram dan ingin membantah Drs.
Congkah ini tapi pengetahuanku terbatas.”

Kutipan hikayat berikut untuk menjawab soal nomor 8 dan 9.


Cermatilah kutipan kalimat berikut !

“Ampun tuanku sembah Baidada adapun raja jika tidak mau memaafkan kesalahan orang yang telah
dimurkainya, baik karena berdosa, maupun karena tuduhan yang dusta maka raja demikian berbagaya
bagi kesejahteraan negeri. Raja harus mengampuni orang yang terkena kemalangan demikian,
dengan tiada melupakan kebajikan orang itu yang sudah-sudah.
Hikayat Gagak dengan Burung Hantu.

8. Tema hikayat tersebut adalah….


a. kesombongan
b. keserakahan
c. kesewenangan
d. kekuatan
e. ketidakberdayaan
Alasan : tema hikayat tersebut adalah kesewenangan karena tokoh yang berbicara dalam kutipan
tersebut seperti memohon-mohon untuk dimaafkan oleh pemimpinnya.

9. Hubungan nilai moral dalam kutipan hikayat tersebut dengan nilai moral sekarang adalah….
a. Seorang pemimpin yang tidak memperhatikan kesejahteraan rakyatnya
b. Tabiat atasan yang tidak mau memaafkan kesalahan anak buahnya
c. Sifat sombong seseorang jika mendapatkan kesenangan
d. Kebencian seseorang mengakibatkan permusuhan berkepanjangan
e. Masalah kecil harus segera diselesaikan secara bijaksana
Alasan : kutipan tersebut menceritakan bawahan sang raja yang memohon untuk dimaafkan
karena sang raja tidak mau untuk memaafkan begitu saja kesalahan bawahannya, hal ini layaknya
kejadian masa kini di mana sering terjadi kesewenangan atasan terhadap bawahannya.

Cermatilah kutipan hikayat berikut !

“Tuan kata Pasifik. Maafkan saya karena lebah-lebah saya telah menyengat Tuan. Tetapi semua itu
adalah kesalahan Tuan sendiri. Tuan tidak boleh berlaku tidak peduli terhadap sekeliling Tuan, baik
berupa hal yang kecil maupun yang besar. Lebah adalah binatang yang tidak menyukai orang-orang
yang tidak peduli seperti itu dengan nekat”
Hikayat Lebah dan Manusia, Mikhail Zoscenko.

10. Amanat hikayat tersebut adalah….


a. Lebah binatang yang tidak menyukai watak buruk seseorang
b. Lebah akan menyengat orang-orang yang tidak peduli terhadap lingkungannya
c. Manusia harus peduli terhadap sekelilingnya
d. Manusia harus peduli lingkungan sekecil apapun
e. Lebah dan manusia harus tolong-menolong
Alasan : amanat hikayat tersebut tertulis jelas pada kalimat “Tuan tidak boleh berlaku tidak peduli
terhadap sekeliling Tuan, baik berupa hal yang kecil maupun yang besar.”

Puisi berikut untuk menjawab soal nomor 11, 12, dan 13.
Cermatilah kutipan puisi berikut !

Jika Hari Rembang Petang


Jika hari rembang petang
tidak berarti permainan bakal selesai
dan boleh ditinggalkan gelanggang

hanya peranan berputar


dari permainan di dalam
menjadi penonton di luar

kita lantas memasuki ruang penuh cahaya


dan melihat bintang
terlempat di layar

Kita bisa jaga dan menatap semalam suntuk


hari sudah tinggi
kau tidak berbenah ?

di bawah bayang senja


setiap barang nampak indah

muka-muka yang lelah


berbinar di redup sinar

di antara kita berdua, kekasih


siapa dulu akan terkapar

Karya Subagio Sastrowardoyo


dari kumpulan puisi Keroncong Motinggo

11. Tema puisi tersebut adalah….


a. kematian
b. kehidupan
c. ketakutan
d. kekhawatirkan
e. kesedihan
Alasan : seperti pada kalimat “meskipun hari sudah malam, bukan berarti semuanya selesai dan
langsung ditinggalkan” dan “hanya pernanan saja yang berganti, bukan berakhir” maka amanat
yang terkandung adalah kehidupan akan berubah bukan selesai.

12. Majas yang sejenis dengan larik satu bait satu puisi tersebut adalah….
a. jika senja di ufuk merah
b. jika bayang-bayang telah sirna
c. jika mentari redup bersinar
d. jika batang usia sudah tinggi
e. jika di bawah bayang senja
Alasan : majas ini sesuai dengan kalimat “jika hari rembang petang” yang di mana petang artinya
adalah sore hari atau senja

13. Kelompok kata hari sudah tinggi dalam bait keempat puisi tersebut melambangkan….
a. usia yang bertambah
b. hidup yang bertambah
c. pengalaman yang bertambah
d. keadaan yang telah berubah
e. matahari semakin tinggi
Alasan : hari sudah tinggi adalah metafora dari umur manusia yang terus bertambah dan semakin
menua

Kutipan novel berikut untuk menjawab soal nomoor 14 sampai dengan 16.
Cermatilah kutipan novel berikut !

Senantiasa di mana-mana pertentangan yang serupa itu. Dalam hatinya dibenarkannya ucapan
Tuti dan dapat ia mengerti apa sebabnya itu akan mencari pekerjaan yang lain, lebih sesuai dengan
kecakapan dan pekertinya lebih menghidupkan semangatnya.
Sebab itu mendengar Partadiharja yang terakhir itu, dengan tiada sengaja terlompat dari mulutnya
ucapan, “Kalau hatinya telah keras benar kepada pekerjaan itu, menurut biasanya tentulah berhasil
pada usahanya.
Tetapi Partadiharja yang masih kesal kebiasaannya, saya sering melihat orang yang tiada menurut
nasihat orang tua itulah akhirnya terjerumus dan kemudian hari akan menyesal.
Layar Terkembang, STA.

14. Amanat kutipan novel tersebut adalah….


a. Meninggalkan jabatan yang tidak disukai
b. Hati-hatilah jika berbicara dengan orang tua.
c. Mencari pekerjaan yang lebih baik.
d. Mematuhi nasihat orang yang lebih tua.
e. Carilah pekerjaan sesuai dengan kemampuannya.
Alasan : Kalimat “... saya sering melihat orang yang tiada menurut nasihat orang tua itulah
akhirnya terjerumus dan kemudian hari akan menyesal.” menyuratkan amanat bahwa siapa yang
tidak menuruti nasihat orang tuanya maka akan mendapat kesulitan dan menyesal di kemudian
hari.

15. Pernyataan yang tidak diungkap dalam kutipan tersebut adalah….


a. pekerjaan yang sesuai keinginan lebih menghidupkan semangat
b. pekerjaan akan berhasil baik jika sesuai minat dan bakat
c. seseorang akan terjerumus jika tidak mendengar nasihat orang tua
d. seseorang yang mau mendengarkan saran dari orang lain
e. tekad yang kuat menjadi kunci keberhasilan
Alasan : kutipan itu mengungkapkan pentingnya bekerja sesuai bakat, keinginan, dan restu dari
orang tua. Kutipan tersebut tidak menuliskan pentingnya sebuah tekad sebagai kunci dari sebuah
keberhasilan.

Cermatilah kutipan cerpen di bawah ini !


Itu berkaitan dengan harga diri: Ya, itu benar. Seseorang memang harus menghadapimu dengan
martabat dan harga diri supaya kamu tidak menganggap sampah. Apalagi mencintai dan dicintai
adalah masalah bagiku. Karena apapun yang kau dapat harus selalu kau bayar baik secara tunai
maupun kredit. Dunia ini persis pasar, ya kan? Apapun harus ada transaksi yang jelas. Kalau tidak
kamu jadi pencuri. Hukuman bagi pencuri itu sudah jelas. Jika ada empat orang saksi maka kamu
sudah pantas tidak memiliki tangan lagi. Tapi sampai saat ini aku belum juga pantas untuk seseorang
yang mencuri kepolosan hati.
Setelah bertemu denganmu aku tidak polos lagi tapi aku tidak bisa menuduhmu mencuri. Tidak
ada bukti. Tidak ada saksi. Hanya Tuhan saja yang tahu bagaimana kamu menarik hatiku hingga aku
tidak memilikinya lagi.
Orang yang tidak memiliki hati pasti dia bukan manusia lagi. Tapi, entahlah. Setelah hatiku kau
curi malah jadi lebih manusiawi.
Aku sedang membangun mimpi mengenai suatu negeri ketika kamu datang.
16. Nilai budaya yang tersirat dalam cuplikan cerpen tersebut adalah….
a. harga diri dan martabat merupakan sesuatu yang paling hakiki
b. ketulusan dan keikhlasan hati adalah modal untuk mencintai
c. hidup itu keseimbangan antara menerima dan memberi
d. di antara sekian banyak cara mencuri, mencuri hati merupakan sebuah kewajaran
e. cinta diyakini bisa mengubah kepribadian seseorang
Alasan : sesuai kalimat “Seseorang memang harus menghadapimu dengan martabat dan harga
diri supaya kamu tidak menganggap sampah.” sesuai dengan kondisi kehidupan sekarang di mana
orang yang memiliki derajat, pendidikan, atau status yang tinggi akan lebih dihargai di kalangan
masyarakat.

Cermatilah kutipan gurindam berikut dengan seksama !

Apabila banyak berkata-kata,


di situlah jalan masuk dusta,
Keaiban orang jangan dibuka,
keaiban diri hendaklah sangka

17. Isi kedua bait gurindam di atas adalah….


a. Kita harus menjauhkan diri dari dusta dan jangan menggunjing.
b. Lebih baik melihat aib sendiri daripada menggunjing orang lain.
c. Banyak berkata-kata akan tergelincir ke pembicaraan dusta.
d. Jika banyak berkata akan terjebak perbuatan bergunjing.dan berdusta.
e. Jika kita tidak bisa berkata yang baik lebih baik diam karena akan paham kekurangan orang lain.
Alasan : kedua bait itu mengamanatkan agar kita jangan banyak berbicara yang bisa menjadikan
kita berdusta. Janganlah pula membuka aib orang lain dan lihatlah pada aib diri sendiri.
Kalau ada si kembang baru
Bunga kenanga dikupas jangan
Kalau ada sahabat baru
….
18. Larik yang tepat untuk melengkapi pantun di atas adalah….
a. sahabat lama dikenang jangan
b. sahabat lama terbuang jangan
c. sahabat lama dibuang jangan
d. sahabat lama didekati jangan
e. sahabat lama dimusuhi jangan
Alasan : kata dikenang, didekati, dan dimusuhi kurang tepat untuk mengisi larik tersebut. Kata
terbuang juga kurang tepat karena tidak diawali dengan di-

Kutipan drama berikut untuk soal nomor 19 sampai dengan 21.


Cermatilah kutipan drama berikut !

Lisawati (1) : Yang aku tidak mengerti, mengapa tugas-tugas perempuan yang ditimpakan padamu
itu kauterima begitu saja ?
Sapari (2) : Keadaan memaksaku demikian.
Lisawati (3) : Tidakkah hal itu merupakan suatu penghinaan pada dirimu? Derajatmu sebagai lelaki
diturunkan pada derajat perempuan.
Sapari (4) : Kalau aku telah menerimanya, mau apa lagi? Jika diukur dengan kaca mata
kehormatanku sebagai lelaki, ucapanmu itu memang benar. Tapi kami sekarang ini
dalam keadaan begitu darurat.
Lisawati (5) : Dan status quo darurat akan dipertahankan oleh istrimu. Bisa saja suatu saat nanti,
untuk kepentingan yang kau tidak tahu, ia akan keluar rumah. Dan kau yang mesti
memberesi tugas-tugas rumah.

19. Watak tokoh “Sapari” pada kutipan drama tersebut adalah….


a. teguh pendirian
b. mudah marah
c. keras kepala
d. suka mengalah
e. sangat sabar
Alasan : Sapari mengalah ketika dibebankan pekerjaan rumah oleh istrinya seperti yang dituliskan
pada dialog (1) dan dialog (2).

20. Masalah yang diungkap dalam kutipan drama tersebut….


a. menurunnya harkat dan martabat seorang suami
b. istri yang tak bertanggung jawab
c. suami yang setia kepada istrinya
d. laki-laki yang memberesi tugas-tugas rumah
e. laki-laki yang menghadapi keadaan darurat
Alasan : Lisawati mengungkapkan permasalahan dalam dialog mereka yaitu ketika ia bertanya
pada Sapari, “... mengapa tugas-tugas perempuan yang ditimpakan padamu itu kauterima begitu
saja?”

21. Dialog yang menunjukkan suami pasrah menghadapi keadaan dalam kutipan tersebut adalah dialog
nomor….
a. ( 1 )
b. ( 2 )
c. ( 3 )
d. ( 4 )
e. ( 5 )
Alasan : Sapari pasrah pada keadaan yang mengharuskan ia mengerjakan tugas-tugas perempuan
dan ia tidak melawannya.

Cermatilah kutipan drama di bawah ini !

Warda-4 : Menghitung apa? Menghitung apa?


Warda-1 : Diam, goblok Warda, sekali lagi tanya aku sobek mulut kamu. Tanya melulu, jangan
tanya sama kami, tanya sama kamu sendiri, kamu menghitung apa?
Warda-4 : Aku tidak tahu menghitung apa. Itu mengapa aku tanya, menghitung apa? menghitung
apa?
Warda-1 : Stop Diam ! Diam ! Kamu ada di planet mana sih? Nyebut, Wanda nyebut. Kamu di sini
sama-sama aku, dia dia. Kamu di bak sampah, di pinggir kali. Masa tanya lagi, tanya lagi.
Apa yang kami alami, juga kamu alami. Begok. Tahu apa yang kamu alami, kita alami?
Tahu tidak?
Opera Sembelit
Karya N. Riantiarno

22. Watak tokoh “Warda-1 dalam kutipan drama tersebut adalah….


a. emosional
b. optimis
c. sinis
d. pesimis
e. apatis
Alasan : Warda-1 membentak dan melontarkan kata-kata kasar kepada Warda-4 padahal ia
bertanya biasa dan tidak marah-marah.

Kutipan drama berikut untuk soal nomor 23 dan 24

Drama “Iblis” yang ditulis Mohamad Diponegoro, juga Teater Muslim Yogya yang
mempopulerkan dan mementaskannya menjadi harum semerbak. Bahkan tak hanya itu. Berkat drama
satu babak itu pula sejarah penulisan lakon di Indonesia mengalami pergeseran sebab drama “Iblis”
dengan saya dan coraknya yang khas itu berhasil mengubah dan menerjang kovensi penulisan drama
sebelumnya.

23. Kalimat resensi drama yang sesuai dengan isi kutipan di atas adalah….
a. Drama “Iblis” mempopulerkan tema yang berbeda.
b. Penulisan drama “Iblis” berbeda dengan penulisan drama sebelumnya.
c. Pementasan drama “Iblis” menuai kesuksesan di Yogyakarta.
d. Penulisan lakon drama memiliki corak dan gaya yang berbeda dari drama sebelumnya.
e. Penulisan lakon drama “Iblis” memiliki corak yang berbeda dengan penulisan drama sebelumnya.
Alasan : hal ini sesuai dengan kalimat “... sejarah penulisan lakon di Indonesia mengalami
pergeseran sebab drama “Iblis” dengan saya dan coraknya yang khas itu berhasil mengubah dan
menerjang kovensi penulisan drama sebelumnya.”

24. Unsur yang dibahas dalam kutipan resensi drama tersebut adalah….
a. identitas penulis
b. kelemahan drama
c. keunggulan drama
d. sinopsis drama
e. latar belakang penulis
Alasan : kutipan tersebut memuji drama “Iblis” sesuai dengan kalimat “Berkat drama satu babak itu
pula sejarah penulisan lakon di Indonesia mengalami pergeseran sebab drama “Iblis” dengan saya
dan coraknya yang khas itu berhasil mengubah dan menerjang kovensi penulisan drama sebelumnya.

Kutipan resensi berikut untuk nomor 25 dan 26


Cermatilah kutipan resensi berikut dengan seksama!

Dalam puisi “pulanglah Nang” Wiji Thukul menceritakan anak orang kaya yang dilarang bermain
dengan anak-anak kampung yang miskin. Thukul mengangkap adanya pemangkasan dunia bermain
anak-anak karena sikap orang tua yang senantiasa khawatir anaknya terpengaruh pola permainan dunia
anak jelata. Kondisi ambivalen antara dunia anak orang kaya dan miskin. Dan orang tua pun secara tak
langsung telah mengajarkan jurang pemisah antara si kaya dan si miskin.

25. Isi kutipan resensi puisi tersebut adalah . . . .


a. Puisi Wiji Thukul mengangkat realita kehidupan
b. Pemaparan tentang kehidupan si miskin dan si kaya
c. Wiji Thukul mengangkap pemangkasan dunia bermain anak

d. “Pulanglah Nang” puisi Wiji Thukul yang kaya tema


e. Kondisi ambivalen kehidupan orang kaya dan orang miskin
Alasan : kutipan tersebut merincikan fenomena nyata yang dibahas dalam puisi “pulanglah
Nang” yaitu tentang perbedaan antara anak dari keluarga kaya dan anak dari keluarga miskin.

26. Unsur yang dibahas dalam kutipan resensi puisi tersebut adalah . . . .
a. diksi/pilihan kata
b. tema cerita

c. gaya bahasa
d. gaya pengarang

e. amanat puisi

Alasan : dalam kutipan tersebut, penulis hanya membahas fenomena nyata dalam kehidupan
manusia yang sesuai dengan puisi “pulanglah Nang”. Fenomena tersebut adalah orang tua
secara tak langsung telah mengajarkan atau membuat jurang pemisah antara anak yang kaya
dan anak yang miskin.

Cermati penggunaan kalimat pada kutipan cerpen berikut!

1) Dunia penuh kebohongan

2) Rentenir berkeliaran, membantai orang-orang susah tanpa jantung tanpa hati


3) Di luar dunia sangat jahat

4) Hati mereka teramat busuk

5) Lihat muka mereka hitam kelabu mengerikan

27. Makna ungkapan dalam kalimat nomor 2 adalah . . . .


a. dengan marah-marah
b. tanpa perasaan
c. tanpa kasih sayang

d. tanpa kesabaran

e. tidak mudah menyerah


Alasan : “membantai orang-orang susah tanpa jantung tanpa hati” adalah metafora dari
melakukan sesuatu tanpa mempertimbangkan perasaan dan siapa yang tengah
dihadapinya ketika melakukan hal tersebut.
Kutipan puisi tersebut untuk nomor 28 dan 29
Cermatilah kutipan puisi berikut dengan seksama!

Sawah
Sawah di bawah emas padu
Padi melambai, melalai terkulai
Naik suara salung serunai
Sejuk di dengar mendamaikan kalbu.

Sungai bersinar menyilaukan mata,


Menyemburkan buih warna pelangi,
Anak mandi, bersuka hati
Berkejar-kejaran, berseru gempita.

Langit Lazuardi bersih sungguh,


Burung elang melayang-layang,
Sebatang kara dalam udara.

Desik-berdesik daun buluh,


Di buai angin sayang,
Ayam berkokok sayup suara
Sanusi Pane

28. Berdasarkan jumlah barisnya jenis puisi tersebut adalah . . . .


a. syair
b. pantun
c. gurindam

d. balada
e. soneta

Alasan : puisi tersebut memiliki rima a-b-b-a dan termasuk syair karena syair adalah jenis
puisi yang mementingkan irama.

29. Majas personifikasi pada larik kedua puisi di atas mengandung makna . . . .
a. Padi yang terhampar di sawah

b. Padi yang menguning dan merunduk

c. Padi yang siap di panen


d. Padi yang bergoyang-goyang

e. Padi yang menguning


Alasan : sesuai KBBI, melambai adalah mengayun-ayun turun naik (seperti daun-daunan tertiup
angin)

Cermatilah kutipan berikut!


Kami bertiga kembali ke rumah depan. Di situ telah tersedia makanan yang
menurut pendapatku sangat mewah : nasi beras pulen, tidak bercampur apa-apa, dengan
lauk-pauk yang lengkap. Ada daging, sayur, telur,dan sebagainya . . . .

30. Kalimat yang tepat untuk melengkapi kutipan cerpen tersebut adalah . . .
a. Mereka berbelanja di pasar dekat rumah.
b. Seleraku pun meluap-luap.

c. Aku tidak pandai memasak.

d. Makanan bergizi menyehatkan tubuh.

e. Sejak tadi kami berbincang-bincang


Alasan : jika kita melihat makanan yang menurut kita sangatlah lezat, sudah pasti selera makan
akan meningkat. Maka opsi B adalah pilihan tepat untuk melengkapi kutipan cerpen berdasarkan
kalimat sebelumnya.

Kutipan puisi tersebut untuk nomor 31 dan 32


Cermatilah kutipan puisi berikut dengan seksama!

Tuhan Telah Menegurmu


Tuhan telah menegurmu dengan cukup sopan
Lewat perut anak-anak yang kelaparan
Tuhan telah menegurmu dengan cukup sopan
Lewat semayup suara adzan

Tuhan telah menegurmu dengan cukup menahan kesabaran


Lewat gempa bumi yang berguncang
Deru angin yang meraung-raung kencang
Hujan dan banjir yang melintang pukang
Adakah kau dengar
Apip Mustafa

31. Amanat yang tidak terkandung dalam puisi tersebut . . .


a. Kita harus segera sholat saat adzan dikumandangkan.

b. Kita harus peduli pada kaum dhuafa.

c. Kita harus sadar Allah memberi peringatan kepada umatnya.

d. Kita harus mendengar seruan Allah.


e. Kita harus menjaga ciptaan Allah.

Alasan : puisi tersebut tidak menyebutkan bahwa kita harus menjaga ciptaan Allah karena
yang dibahas adalah kita harus menjalankan perintah Allah dan peduli terhadap sesama
32. Nilai agama yang tidak terkandung pada puisi tersebut adalah . . .
a. Allah selalu menguji umatnya.

b. Gempa bumi sebagai peringatan dari Allah.

c. Allah Maha Pengasih dan Maha Pengampun.

d. Jangan mengabaikan perintah Allah

e. Allah mendengar doa ummatnya.


Alasan : tidak disebutkan dalam puisi baik tersurat atau tersirat tentang Allah yang mendengar
doa umatnya.

Maharaja: Kurang ajar! Ini benar-benar bencana!


Dara : Nah, apa kata hamba, Yang Mulia!
Reso : Bertindaklah tegas kepada mereka, Yang Mulia! Sebelum terlambat.
Kenari : Sebelum terlambat, Yang Mulia. Segeralah berunding dengan mereka!
Dara : Ratu Kenari, Anda begitu tega mengorbankan keutuhan kerajaan. Begitu tega pula
menjatuhkan wibawa tahta putraku. Semata-mata Karena ingin membela putra Anda
yang sudah jelas mengumumkan pemberontakan.

33. Pengganti dialog yang sumbang (dicetak miring) dalam kutipan di atas yang tepat adalah . . . .
a. Apa katamu! Ini benar-benar bencana
b. Diam kau! Diam kau, perusak kau

c. Bedebah, kau! Hancurlah rencana kita!


d. Teganya kau ini!
e. Pemberontak kau! Tak mengertikah kau

Alasan : bedebah dan kurang ajar memiliki kesamaan dalam arti menggambarkan
perilaku atau sikap seseorang yang dianggap menyebalkan.

Kutipan novel di bawah ini untuk nomor 34 dan 35


Cermatilah kutipan novel di bawah ini !

“Jika aku yang telah belajar di Al-Azhar sampai merelakan istriku menyuap, maka bagaimana dengan
mereka yang tidak belajar agama sama sekali. Suap menyuap adalah perbuatan yang diharamkan dengan
tegas oleh Nabi. Beliau bersabda “Arrsyi wal murtasyi fin naar !” Artinya, Orang yang menyuap dan
disuap masuk neraka !
Ayat-ayat Cinta
Habiburrahman El Shirazy

34. Nilai agama yang terdapat pada kutipan novel tersebut adalah …
a. Kita jangan menyuap
b. Jauhilah perbuatan menyuap
c. Nabi melarang tegas perbuatan menyuap
d. Penyuap dan yang disuap masuk neraka
e. Penyuap akan masuk neraka
Alasan : suap menyuap diharamkan oleh Nabi sesuai dengan sabda beliau “Arrsyi wal murtasyi
fin naar”

35. Unsur instrinsik novel tersebut adalah …


a. majas d. konflik
b. tema e. sudut pandang
c. setting
Alasan : yang ditonjolkan atau dibicarakan dalam kutipan tersebut adalah perbuatan suap-
menyuap yang menjadi konflik dalam novel.

Tiga mandor penjara mengayunkan tangan mereka ke belakang cemeti panjang berlekuk ke udara
seperti ular hitam.
Kuli Kontrak oleh
Mochtar Lubis

36. Majas kutipan cerpen tersebut adalah …


a. alusio
b. smile
c. alegori
d. hiperbola
e. pleonasme
Alasan : kutipan tersebut menggunakan majas alegori karena mengumpamakan atau
mengibaratkan suatu hal dengan hal lain tanpa maksud secara harfiah.

Onik semakin memperlihatkan kesewenangannya. Dengan dalih sederhana semua isi rumah dan
kehidupan kami bersumber dari tanah warisan miliknya
“ Coba siapa yang membeli rumah ini. Beli mobil. Beli baju yang kamu pakai “ begitu kata-kata
Onik bila merasa perlu membantah kata-kataku. Sungguh, aku selalu tersudut.
Rumah Besar Tanpa Jendela
Karya Fakhrunas M.A. Jabbar

37. Cara pengarang menampilkan watak “Onik” dalam kutipan cerpen tersebut melalui … tokoh
a. pikiran
b. sikap
c. ucapan
d. tatapan
e. gerakan
Alasan : ucapan Onik dalam kutipan cerpen tersebut menggambarkan secara lebih jelas
bagaimana sifat atau wataknya, dari yang sebelumnya hanya digambarkan melalui kata-kata
tanpa dialog.

38. Perhatikan kalimat di bawah ini !

‫مكى ال لو د باواث برجلن فركى‬


Kalimat dalam aksara Arab Melayu di atas sama dengan….
a. Maka lalu dibawanya berjalan pergi
b. Maka lalu pergilah ia berjalan.
c. Maka pergilah ia lalu berjalan.
d. Maka ia lalu pergi berjalan.
e. Maka ia berjalan kaki.

39. Perhatikan kalimat di bawah ini !

‫سي كلس تكى بهس‬


‫كلس يغ مينغكن‬
Kalimat yang sesuai dengan kalimat tersebut dalam aksara Arab Melayu di atas adalah….
a. Saya tiga bahasa, kelas menyenangkan
b. Saya kelas tiga bahasa kelas yang menyenangkan
c. Saya kelas tiga bahasa kelas yang menyenangkan sekali
d. Saya kelas tiga, kelas yang menyenangkan
e. Saya tiga bahasa kelas yang menyenangkan

40. Perhatikan kalimat di bawah ini !

‫سكل بنا تغ مركى ستو‬


‫سكلينث برهمفن دسان‬
Kalimat yang sesuai dengan kalimat dalam aksara Arab Melayu di atas adalah….
a. Segala binatang marga satwa sekaliannya berhimpun di sana
b. Segala binatang dan marga satwa sekalian berhimpun di sana
c. Segala binatang marga satwa berkumpul semua di sana
d. Segala binatang dan marga satwa semua berkumpul di sana
e. Sagala binatang marga satwa semuanya terhimpun di sana

Anda mungkin juga menyukai