DINAS PENDIDIKAN
SMA NEGERI 14 TEBO
TERAKREDITASI B NOMOR 268/BAP-SM/IX/Jbi/2016TANGGAL 6 SEPTEMBER 2016
Jl.Syech Ahmad Desa Bangko Pintas Kec.Muara Tabir Kode Pos 37572 Email:sman.14kabtebo@gmail.com
Saat mengambil buku di lemari pakaian, ia tidak sengaja melihat sepucuk surat yang sengaja ia
sembunyikan di tumpukan terbawah baju. Itulah benda yang ia bawa pergi dari Pare-Pare
selain pakaian yang dikenakan. Sepucuk surat yang jadi muasal seluruh masalah. Ia menatap
surat itu. Ia benci sekali kenapa tangannya refleks mengambil surat itu. Ia benci sekali kenapa
ia tidak kuasa menghentikannya. Hei, tangannya malah membuka lipatan kertas itu. Apa yang
ia harapkan? Lancang sekali mata dan tangannya. Ia kira kali ini ia lebih tangguh saat
membacanya kembali? Atau ia malah berharap isi surat itu telah berubah jadi sebaliknya?
Omong kosong! Semua kesibukan ini, pengalaman baru, tidak pernah mampu mengusir pergi
kenangan itu. Jika ia sebuah benteng, maka benteng itu rapuh, rontok seketika. Lihatlah ia
justru lumat lagi seluruh isi surat itu. Menghujam dalam hatinya, seperti sakit sekali. Sama
seperti yang ia rasakan saat pertama kali membacanya, hanya bisa menatap kosong.
(Rindu, Tere Liye)
Beberapa waktu yang lalu banjir besar melanda Jakarta. Ribuan rumah tenggelam.
Kerugian mencapai 39,5 milyar rupiah dan menelan korban 10 orang meninggal. Seorang
penduduk di luar Jakarta menyurati redaksi sebuah surat kabar. Surat tersebut berisi
pernyataan terhadap kondisi Jakarta. Menurutnya, Jakarta ternyata tidak seperti kota
Metropolitan yang selama ini terlihat megah dalam sinetron.
Orang Jakarta mengatakan bahwa banjir yang melanda Jakarta kiriman dari Bogor, orang
Bogor membantahnya. Mereka mengatakan bahwa yang membuat kerusakan adalah
orang Jakarta sendiri dengan menggusur petani dan membuat vila dan hotel di puncak.
Kalimat kesimpulan yang sesuai dengan isi paragraf tersebut adalah ...
a. Banyak karya sastra berupa sajak, namun tidak tergolong ke dalam sajak
berkualitas.
b. Karya sastra yang berkualitas terlahir dari sastrawan yang berpengalaman.
c. Penulis sajak yang berkualitas memerlukan penghayatan.
d. Ilmu filsafat sangat menentukan kualitas karya sastra yang dibuatnya.
e. Penulis sajak harus mahir dalam teknik menulis sastra.
10. Perhatikanlah kutipan berikut!
Di antara para Ibu pengajian yang terpukul hatinya, hanya ibu Anjani yang bisa berpikir sangat
tenang.
Makna kata bercetak miring yang digunakan penulis untuk membangkitkan imajinasi
pembaca dalam kutipan teks novel di atas adalah …
a. sangat kecewa d. sangat sedih
b. sangat muram e. sangat menderita
c. sangat berduka