Anda di halaman 1dari 3

PEMERINTAH PROVINSI JAMBI

DINAS PENDIDIKAN
SMA NEGERI 14 TEBO
TERAKREDITASI B NOMOR 268/BAP-SM/IX/Jbi/2016TANGGAL 6 SEPTEMBER 2016
Jl.Syech Ahmad Desa Bangko Pintas Kec.Muara Tabir Kode Pos 37572 Email:sman.14kabtebo@gmail.com

UJIAN SEMESTER GENAP


TP. 2022 / 2023

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia


Kelas : XII IPA
Guru mata pelajaran : Liana Marissa, S.Pd

SOAL PILIHAN GANDA

Cermatilah kutipan novel berikut untuk menjawab soal nomor 1 sampai 5!

Saat mengambil buku di lemari pakaian, ia tidak sengaja melihat sepucuk surat yang sengaja ia
sembunyikan di tumpukan terbawah baju. Itulah benda yang ia bawa pergi dari Pare-Pare
selain pakaian yang dikenakan. Sepucuk surat yang jadi muasal seluruh masalah. Ia menatap
surat itu. Ia benci sekali kenapa tangannya refleks mengambil surat itu. Ia benci sekali kenapa
ia tidak kuasa menghentikannya. Hei, tangannya malah membuka lipatan kertas itu. Apa yang
ia harapkan? Lancang sekali mata dan tangannya. Ia kira kali ini ia lebih tangguh saat
membacanya kembali? Atau ia malah berharap isi surat itu telah berubah jadi sebaliknya?
Omong kosong! Semua kesibukan ini, pengalaman baru, tidak pernah mampu mengusir pergi
kenangan itu. Jika ia sebuah benteng, maka benteng itu rapuh, rontok seketika. Lihatlah ia
justru lumat lagi seluruh isi surat itu. Menghujam dalam hatinya, seperti sakit sekali. Sama
seperti yang ia rasakan saat pertama kali membacanya, hanya bisa menatap kosong.
(Rindu, Tere Liye)

1. Konflik yang dihadapi tokoh pada kutipan novel tersebut adalah…


a. Tokoh tidak mampu menyembunyikan rahasia hatinya
b. Keinginan tokoh untuk membaca surat berkali-kali
c. Tidak ada pakaian yang dimiliki tokoh saat ini
d. Tokoh benci terhadap orang yang lancang terhadap dirinya
e. Tokoh tidak mampu mengusir kenangan yang menyakitkan
2. Keterkaitan isi kutipan novel tersebut dengan kehidupan sehari-hari adalah…
a. Merapikan buku berdekatan dengan tumpukan baju
b. Merasakan sakit hati saat kita membaca surat
c. Ketidakmampuan melupakan hal buruk dalam kehidupan
d. Pengalaman baru akan menghapus kenangan lama
e. Membaca surat dari seseorang tanpa izin
3. Sudut pandang cerita dari kutipan teks novel yang berjudul “Rindu” adalah ….
a. Orang pertama pelaku utama
b. Orang kedua tunggal
c. Orang pertama diaan
d. Orang pertama akuaan
e. Orang ketiga tunggal
4. Karakter tokoh pada kutipan teks novel tersebut adalah ….
a. Bimbang d. Cuek
b. Penasaran e. Pengecut
c. Pasrah
5. Gaya Bahasa yang terdapat dalam kutipan teks novel di atas adalah …
a. Personifikasi d. Simile
b. Hiperbola e. Ironi
c. Litotes
Bacalah kutipan teks Artikel berikut untuk soal nomor 6 dan 7!

Beberapa waktu yang lalu banjir besar melanda Jakarta. Ribuan rumah tenggelam.
Kerugian mencapai 39,5 milyar rupiah dan menelan korban 10 orang meninggal. Seorang
penduduk di luar Jakarta menyurati redaksi sebuah surat kabar. Surat tersebut berisi
pernyataan terhadap kondisi Jakarta. Menurutnya, Jakarta ternyata tidak seperti kota
Metropolitan yang selama ini terlihat megah dalam sinetron.
Orang Jakarta mengatakan bahwa banjir yang melanda Jakarta kiriman dari Bogor, orang
Bogor membantahnya. Mereka mengatakan bahwa yang membuat kerusakan adalah
orang Jakarta sendiri dengan menggusur petani dan membuat vila dan hotel di puncak.

6. Opini pada teks artikel tersebut terdapat pada kalimat ….


a. Sepuluh orang meninggal dalam banjir tersebut.
b. Seorang penduduk di luar Jakarta menyurati redaksi sebuah surat kabar.
c. Orang Jakarta mengatakan bahwa banjir kali ini merupakan kiriman dari Bogor.
d. Kerugian mencapai 39,5 milyar rupiah dan sepuluh orang meninggal.
e. Beberapa waktu yang lalu banjir besar melanda Jakarta.
7. Kesimpulan dari teks artikel tersebut adalah ….
a. Banjir melanda Jakarta sehingga membuat banyak kerugian.
b. Jakarta selama ini terlihat megah dalam sinetron.
c. Banjir yang melanda Jakarta adalah kiriman dari Bogor.
d. Masyarakat Jakartalah yang membuat kerusakan.
e. Orang Jakarta menggusur petani dengan membuat vila dan hotel di puncak

Cermatilah kutipan cerpen berikut!


Akulah Jibril, yang angin adalah aku, yang embun adalah aku, yang asap adalah aku, yang
gemersik adalah aku, yang menghantarkan panas dan dingin. Aku mengirimkan kesejukan,
pikiran segar yang mengajak giat belajar. Aku adalah yang menyodorkan keheranan dan
sekaligus jawaban. Aku di kebun rimbun, aku di padang pasir, aku di laut, aku di gunung,
aku di udara, kukirimkan layang-layangku kepadamu, kepada kalian.
(Mereka Toh Tidak Mungkin Menjaring Malaikat, Danarto)
8. Kalimat kritik yang sesuai dengan isi kutipan tersebut adalah …
a. Danarto dikenal sebagai penulis cerpen yang religius, tercermin dalam tokoh cerpen
yang telah ditulisnya.
b. Cerpen Danarto menuntut pembaca harus lebih cermat untuk memahami isi cerita
karena banyak menggunakan kata-kata kiasan.
c. Penggunaan kalimat-kalimat yang unik membuat cerpen ini diminati
pembacanya.
d. Cerpen Danarto pada umumnya beraliran religius sesuai dengan latar belakang
pendidikan beliau.
e. Penggunaan kalimat yang sederhana memudahkan pembaca untuk memahami isi
cerita

9. Cermatilah paragraf esai berikut!


Berbicara tentang masalah sajak, kita sering menjumpai kata-kata masih mentah, gagal
sebagai sebuah sajak, tidak berbobot. Penyebabnya ada dua kemungkinan. Mungkin
lantaran penulisnya belum mahir dalam teknik menulis sajak. Kemungkinan kedua
kurangnya penghayatan terhadap hidup. Tidak menaruh perhatia pada filsafat atau
memang usianya belum memungkinkan untuk berkecimpung dalam dunia filsafat.
Realita yang terdapat dalam dirinya belum sanggup dia kaitkan dengan realita di luar
karena usianya masih muda remaja.

Kalimat kesimpulan yang sesuai dengan isi paragraf tersebut adalah ...
a. Banyak karya sastra berupa sajak, namun tidak tergolong ke dalam sajak
berkualitas.
b. Karya sastra yang berkualitas terlahir dari sastrawan yang berpengalaman.
c. Penulis sajak yang berkualitas memerlukan penghayatan.
d. Ilmu filsafat sangat menentukan kualitas karya sastra yang dibuatnya.
e. Penulis sajak harus mahir dalam teknik menulis sastra.
10. Perhatikanlah kutipan berikut!
Di antara para Ibu pengajian yang terpukul hatinya, hanya ibu Anjani yang bisa berpikir sangat
tenang.
Makna kata bercetak miring yang digunakan penulis untuk membangkitkan imajinasi
pembaca dalam kutipan teks novel di atas adalah …
a. sangat kecewa d. sangat sedih
b. sangat muram e. sangat menderita
c. sangat berduka

==================== SELAMAT BEKERJA, SEMOGA BERHASIL=====================

Anda mungkin juga menyukai