PT. PERSADA HARSANA PERTIWI, PT. BUMI SUMBER TELADAN, PT. BUMI MEGAHINDAH
( BLOCK N & BLOCK G)
DEPARTMENT : EXPLORATION
PROCEDURE No: 006/24/5/21-TALIABU
JUDUL :
DIBUAT OLEH/
DIPERIKSA OLEH: DISETUJUI OLEH:
S O P. LAND TGL: EL
24/5/2021
CLEARING /
DIREVISI TGL:
PEMBERSIHAN LAHAN
1. DEFINISI
Survei awal untuk memastikan kondisi lahan (fungsi hutan, status lahan,
keanekaragaman hayati, warisan budaya dan legalitas) sebelum kegiatan
pembukaan lahan.
2. TUJUAN
Pembukaan lahan adalah salah satu dari kegiatan proyek yang menimbulkan
dampak signifikan terhadap lingkungan di Weda Bay Nickel. Pembukaan
lahan yang tidak terkontrol dapat menyebabkan dampak lingkungan
termasuk gangguan keanekaragaman hayati, kehilangan tanah pucuk, erosi
tanah, dan berdampak pada aliran-aliran sungai sehingga mempengaruhi
ekosistem akuatik.
Tujuan dari Standar Operasional Prosedur (SOP) ini adalah:
memastikan pembukaan lahan untuk keperluan proyek dilaksanakan di
dalam batas lahan yang sudah disetujui dan sesuai dengan persyaratan
pemerintah atas lingkungan dan keanekaragaman hayati;
meminimalkan lahan yang akan dibuka untuk mengurangi resiko erosi
tanah dan gangguan flora dan fauna.
3. RUANG LINGKUP
4. PERSYARATAN
• Minimalkan areal yang akan dibersihkan untuk mengurangi risiko erosi dan
mengurangi dampak terhadap flora dan fauna.
• Tidak akan ada pembukaan lahan di daerah yang ditetapkan sebagai plot
permanen WBN (dilarang memasuki areal plot permanen) yang dituangkan
dalam Rencana Pengelolaan Hutan.
• Vegetasi hutan harus dijaga di daerah yang berakses atau berkoridor dalam
kawasan hutan yang lebih luas.
• Pada saat pelaksanaan proyek, sumber air minum untuk fauna tidak akan
dihancurkan atau diganggu dan akses ke lapangan harus dibatasi.
Pada saat Ijin Pembukaan Lahan telah disetujui dan bangunan pengendali
erosi dan sedimentasi telah dipasang di tempat yang sesuai maka lahan yang
akan dibersihkan/ dibuka harus mengikuti prosedur di bawah ini:
• Pembukaan lahan dibatasi pada areal yang sudah diberi tanda.
• Pembukaan lahan di areal dekat sungai-sungai besar tidak lebih dari 100m,
sedangkan untuk sungai-sungai sekunder tidak lebih dari 50m. Hal ini
dimaksudkan untuk mencegah dampak negatif terhadap sungai dan
keanekaragaman hayati di sekitarnya.
Persetujuan khusus dari Pemerintah diperlukan untuk proyek yang akan
mengganggu sungai secara signifikan.
• Jika memungkinkan tunggul dan akar pohon harus dipotong sampai bersih
dan dibiarkan di tempat daripada didorong agar dapat menahan dan mengikat
lapisan tanah dan struktur akar.
• Pohon-pohon atau tumbuhan yang tidak cocok untuk kayu olahan (saw mill)
akan ditebang dan ditinggalkan di lokasi untuk ditimbun.
• Dilarang membakar pohon atau vegetasi yang ditebang kecuali ada ijin dari
manajemen.
5. TANGGUNGJAWAB
• memberi tanda batas lahan yang akan dibuka dengan patok dan pita
• melengkapi aplikasi Ijin Pembukaan Lahan (lihan Lamp. 1) untuk setiap areal
yang akan dibuka dan mengajukannya ke Superintendent Lingkungan untuk di
tinjau
• Memasang pengendali erosi dan sedimentasi yang sesuai sebelum
dilaksanakannya kegiatan pembukaan lahan dan pengupasan tanah pucuk.
Supervisor Rehabilitasi :
6. TINDAKAN DISIPLIN