Anda di halaman 1dari 10

RANGKUMAN PAT BIOLOGI

Udara pernafasan (grafik) contoh kehidupan sehari-hari

Volume tidal = 500cc (VT)


• Pernafasan biasa yaitu inspirasi dan ekspirasi yang biasa tidak disadari
Volume cadangan inspirasi (komplementer) = 1500cc (VCI)
• Volume udara yang masih bisa dihirup sebanyak-banyaknya setelah inspirasi biasa (inspirasi
maksimum)
• Contoh: seseorang menghirup udara sebanyak-banyaknya saat ingin menyelam/berenang
Volume cadangan ekspirasi (supplementer) = 1500cc (VCE)
• Volume udara yang masih dapat dikeluarkan sebanyak-banyaknya setelah ekspirasi biasa
• Contoh: seorang ibu saat melahirkan, dan seseorang meniup balon
Volume residu = 1000cc (VR)
• Volume udara yang tersisa di dalam paru-paru setelah inspirasi dan ekspirasi maksimum
• Tetap berada di dalam dan untuk menjaga bentuk paru-paru agar tetap mengembang
Kapasitas vital paru-paru: VT + VCI + VCE = 3500cc
• Volume udara yang efektif keluar masuk paru-paru meliputi volume tidal, volume cadangan
inspirasi, volume cadangan ekspirasi
Volume total paru-paru: KVP + VR = 4500cc
• Seluruh volume udara yang dapat tertampung di dalam paru-paru
Pertukaran gas O2 dan CO2 di alveolus (respirasi eksternal)
Respirasi eksternal (terjadi di paru-paru): pertukaran gas yang terjadi di antara alveolus dan eritrosit
(sel darah merah).
Proses pertukaran gas terjadi secara difusi dari tekanan
parsial (P) yang lebih tinggi ke tekanan yang lebih rendah.
PO2 udara luar = 160 PCO2 udara luar = 0,3
PO2 alveolus = 104 PCO2 alveolus = 40
PO2 eritrosit = 100 PCO2 eritrosit = 46
PO2 sel = <40 PCO2 sel = >46
• PO2 di alveolus (104) lebih tinggi dibanding PO2 ertitrosit (100), sehingga O2 bisa masuk ke eritrosit
• PCO2 di eritrosit (46) lebih tinggi dibanding PCO2 di alveolus (40) sehingga CO2 bisa masuk ke
alveolus
Mekanisme bernafas (tinggi rendahnya udara pernafasan karena aktivitas tertentu) & Frekuensi
bernafas (alasan usia sbg penyebab perbedaan frekuensi bernafas)
• Faktor yang memengaruhi proses respirasi:
1. Usia: semakin tua frekuensi pernafasan semakin lambat karena aktivitas lansia tidak sebanyak
saat usia muda. Bayi frekuensinya lebih cepat dibanding dewasa karena organ tubuhnya belum
sempurna sehingga butuh oksigen yang banyak serta untuk pertumbuhannya.
2. Jenis kelamin: laki laki biasanya memiliki frekuensi pernafasan yang lebih tinggi dibanding
perempuan karena laki-laki aktivitasnya lebih intens sehingga frekuensi pernafasannya lebih
tinggi. Aktivitas menggunakan kontraksi otot > otot butuh energi/ATP > ATP butuh oksigen.
3. Suhu tubuh: saat suhu tubuh rendah frekuensi pernafasan lebih tinggi untuk mempercepat
metabolisme agar tubuh tetap hangat
4. Posisi tubuh: berdiri lebih tinggi frekuensi pernafasan karena butuh lebih banyak otot yang
berkontraksi dibanding saat duduk/rebahan. Otot butuh energi/ATP > ATP butuh oksigen
5. Aktivitas: semakin berat aktivitas seseorang semakin tinggi frekuensi pernafasan karena butuh
banyak oksigen untuk membentuk ATP dan menghasilkan energi untuk beraktivitas.
6. Kadar oksigen di lingkungan: saat berada di lingkungan minim oksigen seperti dataran tinggi,
frekuensi pernafasan lebih cepat untuk mengimbangi kebutuhan oksigen dalam tubuh.
Pernafasan dada & perut (inspirasi & ekspirasi)
Gangguan sistem pernafasan (akibat infeksi covid 19)
Virus covid-19 bisa mempengaruhi paru-paru, tenggorokan, dan saluran udara pada system pernafasan.
Beberapa penyakit yang disebabkan oleh covid 19:
1. Pneumonia
• Penyakit komplikasi dimana menginfeksi satu atau kedua paru-paru
• Terjadi karena kantung udara kecil yg ada dalam paru-paru (alveolus) akan berisi cairan atau
nanah yang menyebabkan penderita kesulitan bernafas karena udara yang masuk/keluar akan
terhalang oleh nanah/cairan tersebut
2. Sindrom distress pernafasasan akut/Acute Respiratory Distress Syndrom (ARDS)
• Penderita akan sesak nafas, nafasnya terasa cepat, pusing, detak jantung cepat, keringat berlebih
• Terjadi karena adanya kerusakan pada dinding alveolus yakni dinding menebal yang dimana jika
dinding menebal, maka oksigen tidak bisa berdifusi dan sulit untuk dialirkan ke sel darah merah
sehingga bisa menyebabkan gangguan kesehatan kronis sampai dengan kematian
Sel saraf (perbedaan motorik & sensorik)
1. Bipolar: dua serabut keluar dari badan sel, yg masuk
dendrit, yg keluar akson, biasa di saraf konektor
2. Unipolar: satu serabut yg keluar dari badan sel, sering
ketemu di saraf sensorik
3. Multipolar: banyak serabut (dendrit), merupakan saraf
motorik

Sensorik Motorik
Unipolar Multipolar
Aksonnya pendek Aksonnya panjang
Menghantarkan impuls dari reseptor (indra) ke Menghantarkan impuls dari otak/sistem saraf otak
otak/sistem saraf pusat ke efektor (gerak tubuh)
Penghantaran impuls (mekanisme gerak reflek STB)
Reflek otak. Diawali dari reseptor menuju ke otak melalui saraf sensorik, lalu
menuju ke efektor melalui saraf motorik.
Contohnya: berkedip, bersin, batuk, dan menyempitnya pupil
Reflek STB. Diawali dari reseptor ke sumsum tulang belakang melalui saraf
sensorik, lalu ke efektor melalui saraf motorik.
Contohnya: kaki kejepit, keinjek paku, dan tangan kena panas
Potensial listrik membran (grafik perbedaan potensial listrik pada membran)

1. Polarisasi
2. Depolarisasi
3. Repolarisasi
4. Hiperpolarisasi
• Ketika dapat rangsangan tapi kecil, maka rangsangan tidak akan
berjalan karena impuls kurang. Jika begitu tidak akan diteruskan.
• Ambang batas terjadi ketika rangsangan yang didapat oleh sel
terlalu kecil (-50 sampai -55)
• Rangsangan yang bisa menaikan hingga (+) baru dinamakan
potensial aksi
A. PENGHANTARAN IMPULS MELALUI MEMBRAN SEL SARAF
1. Sel saraf dalam keadaan istirahat, muatan di luar sel (+) dan di dalam sel (-)
Bagian dalam ada protein, jadinyamuatan bagian dalam bisa negatif
padahal sama-sama. Gambar tersebut merupakan kondisi polarisasi
(potensial istirahat) di mana bagian luar bermuatan positif dan bagian
dalam negatif. Bagian dalam bermuatan sekitar -60 mV. Kanal untuk
tempat keluar masuk zat, nomor 1 kanal K, 2 kanal Na, 3 kanal Na/K.

2. Jika ada rangsangan yang mengenai sel saraf, kanal Na akan terbukadan Na masuk ke
dalam sel
Jika ada rangsangan yang mengenai sel saraf, kanal Na akan terbuka
dan Na masuk ke dalam sel (depolarisasi /potensial aksi). Di luar jadi
negatif, didalam jadi positif karena Na masuk kedalem itu. Muatannya
jadi +40 mV

3. Konsentrasi Na di dalam sel tinggi sehingga menyebabkan kanal Kterbuka dan K


keluar.
Kondisinya Na sudah di dalam bersama K dengan muatan +40 mV,
tahap ini yang berperan adalah kanal K. Fasenya repolarisasi.
Muatannya berubah yang diluar jadi positif, didalam jadi negatif dan
berubahmenjadi -70 mV. Artinya jumlah K diluar sel berlebih. Posisi
sekarang Na dan K terbalik, dalam dan luar nya, harus dikembalikan
ke situasi normal.

4. Kanal Na dan K terbuka lalu Na dipompa keluar dan K dipompa masuk, untuk
mengimbangi, maka kanal K terbuka dan K masuk secara difusi.
Muncul pompa ion atau transport aktif, berarti Na dikirim keluar
sebanyak 3Na dan K dimasukkan kedalam sebanyak 2K melalui kanal
Na/K. Keduanya tidak seimbang, K harus masuk 1 lagi ke dalam. Jadi
dia masuklewat kanal K dengan proses difusi. Tahap 4 terjadi 2 proses,
yakni transport aktif dan difusi. Muatannya tidak berubah, namun
yang tadinya -70 mV jadi -60 mV. Nama fasenya hiperpolarisasi.
TAHAPAN:
1. Rangsangan impuls sampai pada akson terminal
2. Perubahan muatan dari positif ke negatif dan negatif ke positif, membuat kanal Ca terbuka sehingga
Ca di luar masuk
3. Konsentrasi Ca di dalam jadi tinggi bisa mendorong vesikel di dalam bergerak ke bawah, dan
menempel ke membran prasinap
4. Vesikel yang nempel mengeluarkan neurotransmitter (asetilkolin) di celah sinap
5. Asetilkolin menempel pada kanal Na sehingga kanalnya kebuka. Nantinya, Na pada celah sinap
masuk ke dalam. Setelah itu, muatannya yg didalam berubah jadi positif, di luar jadi negatif
(termasuk depolarisasi karena rangsangan uda pindah dari akson ke dendrit)
6. Rangsangan tersebut nantinya merambat ke badan sel lagi, sehingga masuk ke proses membran sel
saraf.
7. Saat sudah merambat, asetilkolin akan lepas dari kanal Na, lalu nempel ke membrane prasinap dan
membentuk vesikel lagi lalu kembali ke atas.
CATATAN:
• Vesikel mengeluarkan asetilkolin namanya proses eksositosis, pas dia membentuk vesikel lagi
dengan cara endositosis
• Asetilkolin ketika uda melewati eksositosis, dia membentuk vesikel lagi dengan endositosis, disitu
dia uda kepecah jadi asetil+kolin. Intinya dia kegabung karna harus membuka kanal Na, kalo kebuka
dia balik misah lagi

Otak (bagian otak dan fungsinya)


Otak kanan melayani tubuh kiri dan sebaliknya
OTAK BESAR (Cerebrum) Terdiri dari empat lobus:
• Lobus Frontalis: fungsinya pusat berpikir, kesadaran, kemauan, memori
• Lobus Parietalis: fungsinya kemampuan berbahasa, berbicara, pusat sentuhan
• Lobus Occipitalis: fungsinya sebagai pusat penglihatan
• Lobus Temporalis: fungsinya sebagai pusat pendengaran

OTAK TENGAH/DEPAN (Diencephalon) terdiri dari:


• Thalamus, fungsinya bagian penerima dan penerus impuls yang datang dari saraf perifer dan
meneruskannya ke pusat sensorik pada bagian otak besar
• Hipothalamus, fungsinya pengatur suhu tubuh, rasa ngantuk, emosi, tekanan darah, rasa lapar,
selera makan

BATANG OTAK (Brain Stem)


• Otak tengah (mesencephalon) fungsinya:
1. Sebagai pusat refleks mata, misalnya penyempitan pupil mata
• Pons varolii fungsinya:
1. Sebagai penghubung impuls antara sumsum tulang belakang dan otak besar
2. perantara otak kecil kiri dan otak kecil kanan
• Medulla Oblongata fungsinya :
1. Penghubung impuls antara STB dan otak besar,
2. Sebagai pusat refleks fisiologis misalnya denyut jantung, tekanan darah,volume dan kecepatan
respirasi, gerak alat pencernaan dan sekresi kelenjar pencernaan.
3. Sebagai pusat refleks lainnya, misalnya bersin, batuk, berkedip

OTAK KECIL (Cerebellum) fungsinya: sebagai pusat keseimbangan dan pengaturan gerak otot

Mata: Penyakit dan kelainan pada mata


Mata miopi (rabun jauh)
• Lensa terlalu cembung/bola mata terlalu panjang
• Bayangan jatuh di depan retina
• Dikoreksi lensa negative/lensa cekung
Mata hipermetropi (rabun dekat)
• Lensa terlalu pipih/bola mata terlalu penddek
• Bayangan jatuh di belakang retina
• Dikoreksi denngan lensa positif/lensa cembung
Astigmatisme (silinder)
• Lengkungan kornea atau lensa tidak rata/oval
• Cahaya yg dibiaskan tidak fokus pada satu titik
• Dikoreksi oleh lensa silindris
• Penderita jg bisa merasakan bayang2 jika gapake
kacamata silinder
Glaukoma (katarak)
• Tekanan bola mata tinggi
• Dapat menyebabkan kebutaan krn menekan
saraf optic
• Lensa mata jadi keruh
Rabun senja/ayam
• Susah atau gabisa liat jelas di tempat gelap atau
malam
• Dikarenakan kekurangan vitamin A membuat sel
batang tidak mampu bekerja
Buta warna (parsial & total)
• Total: 3 sel kerucut rusak, hanya bisa melihat
hitam putih dan abu2
• Parsial: 1-2 sel kerucut rusak missal rusak sel
kerucut merah gabisa liat merah pink, sel
kerucut biru hijau rusak gabisa melihat warna biru hijau dsb
Proses melihat secara normal dan adaptasi
Peran Vitamin A
Vitamin A dibtuhkan agar bisa melihat di tempat yg gelap. Kekurangan vitamin A membuat sel batang
gabisa bekerja karena vitamin A adalah pembentuk rhodopsin untuk penglihatan remang remang
Hormon pada wanita
1. FSH (folikel stimulating hormone): hormone yg memicu perkembangan folikel di ovarium
2. LH (luteinizing hormone): hormone yg memicu folikel yg telah matang pecah
3. Estrogen: untuk membentuk dan mempertahankan dinding rahum
4. Progesterone: untuk mencegah kontraksi uterus dan menjaga dinding Rahim bersama estrogen
Fungsi organ reproduksi

Bagian luar:
1. Klitoris: jarinan erektil yg memiliki struktur seperti penis pada pria
2. Labium mayora: melindungi alat kelamin bagian dalam dengan mencegah vagina terbuka dari
pembukaan luar aktivitas seks
3. Labium minora: sebagai pelindung bagi saluran kemih
4. Lubang uretra: lubang untuk kencing
5. Mulut vagina: dilindungi membrane tipis atau disebut selaput dara (hymen)
Bagian dalam:
1. Ovarium: tempat pembentukan sel telur (ovum) dan hormone reproduksi (estrogen dan
progesterone)
2. Oviduk/tuba falopi: menyalurkan telur dari ovarium menuju uterus dan tempat terjadinya
pembuahan (fertilisasi)
3. Rahim (uterus): tempat pembentukan embrio
4. Dinding Rahim (endometrium): tempat menempelnya calon embrio
5. Leher Rahim (cervix): tempat jalan keluarnya bayi
6. Vagina: tempat masuknya sperma dan bayi saat melahirkan
Kontrasepsi permanen
• Wanita (tubektomi): pengikatan tuba falopi untuk mencegah fertilisasi dan implantasi
• Pria (Vasektomi): operasi kecil untuk memotong bagian vas deferens sehingga sel sperma tertahan
dan tidak dikeluarkan Ketika ejakulasi
Masa subur
MENGETAHUI MASA SUBUR WANITA
CARA 1: mengukur suhu tubuh setiap pagi pada saat bangun tidur.
➢ masa subur: suhu tubuh tiba-tiba tinggi dari biasanya.
CARA 2: mengecek lendir kesuburan pada mulut rahim
➢ lendir masa subur : elastis, tidak lengket dan kenyal
CARA 3: menentukan tanggal masa subur dengan menggunakan data siklus menstruasi selama 7 bulan
berturut turut
➢ BILA SIKLUS MENSTRUASI TERATUR selama 7 bulan berturut – turut, misal: selalu 25 hari,
maka
siklus mens siklus mens
RUMUS HARI MASA SUBUR = hari ke ( – 1) s/d hari ke ( +1)
2 2
➢ BILA SIKLUS MENSTRUASI TIDAK TERATUR, maka
RUMUS HARI MASA SUBUR = hari ke (siklus terpendek – 14 – 3) s/d hari ke (siklus terpanjang
– 14 + 3)
➢ TANGGAL = (hari ke… + tanggal -1) s/d (hari ke… + tanggal - 1)

cnth soal:
normal=28 hari, panjang=29, pendek=27 dan terakhir ovulasi 10 Mei
Masa subur mens teratur= hari ke 13 s/d hari ke 15 yakni tanggal 22 Mei s/d 24 Mei
Masa subur mens tdk teratur= hari ke 10 s/d 18 yakni tanggal 19 Mei s/d 27 Mei

Fase Siklus Menstruasi dan Hormon yang Berperan


Fase menstruasi (hari ke 1-7)
➢ Korpus luteum menyusut menjadi korpus albicans (badan putih)
➢ Kadar estrogen dan progesterone rendah
➢ Ketebalan dinding rahum tidak ada yang pertahankan sehingga runtuh dan berdarah
Fase pra ovulasi (hari ke 7-13)
➢ Hipotalamus menghasilkan GnRh yg memicu FSH
➢ FSH merangsang pertumbuhan folikel dan dimulainya oogenesis
➢ Folikel terus berkembang memproduksi hormone estrogen yg menumbuhkan dinding endometrium
rahum
➢ Kadar estrogen yang tinggi merangsan hormone inhibin yg menghambat produksi FSH dan
meningkatkan produksi LH
Fase ovulasi (hari ke 14)
➢ Terjadi lonjakan LH memicu folikel menjadi folikel de Graaf (ukuran folikel paling besar)
➢ LH merangsang keluarnya oosit sekunder dari ovarium dan masuk ke tuba falopi
➢ LH mengubah folikel de Graaf menjadi korpus luteum
Fase pasca ovulasi (hari ke 15-21)
➢ Korpus luteum menghasilkan progesterone yang melanjutkan penebalan dinding endometrium dan
mempertahankan ketebalannya

GRAFIK

Anda mungkin juga menyukai