virus, bakteri, parasit, dan jamur. Manakah atas: diantarapenyakit infeksi berikut ini yang a. Demam skarlatina disebabkan oleh jamur? b. Demam chikungunya a. Dengue c. Demam dengue b. aspergillosis d. Demam tifoid c. Kejang demam e. Fase awal hepatitis virus d. demam tifoid 7. Pemeriksaan penunjang konfirmasi etiologi e. chikungunya yang perlu dikerjakan untuk kasus di atas: 2. Mikroorganisme bisa menjadi flora normal a. Swab tenggorok pada tubuh manusia. Organ tubuh yang b. IgM anti dengue steril dari mikroorganisma: c. IgM anti chikungunya a. Kolon d. NS1 anti dengue b. Rongga mulut e. IgM anti HAV c. Faring 8. Tatalaksana awal yang dikerjakan pada d. Vesika urinaria kasus di atas: e. Rongga hidung a. Dipulangkan dengan nasihat intake 3. Penyakit infeksi yang berhubungan dengan cairan harus adekuat pengendalian vektor adalah: b. Infuse cairan rumatan a. Demam tifoid c. Pasien dirawatinapkan dengan terapi b. HIV cairan peroral c. Tetanus d. Infuse cairan rumatan, surface cooling d. Investasi trematoda untuk menurunkan demam e. Leptospirosis e. Infus cairan rumatan, O2, obat penurun 4. Infeksi dapat dipermudah oleh berbagai demam tindakan di RS, di bawah ini yang 9. Komplikasi yang dapat timbul pada kasus di merupakan risiko paling kecil menyebabkan atas: infeksi rumah sakit bila dikerjakan dengan a. Kejang demam, syok, sumbatan jalan baik, adalah: nafas a. Antibiotikaspektrum luas b. Perdarahan, dehidrasi, ensefalitis b. pemasangan gips c. Kejang demam, syok, perdarahan, c. Pemasangan kateter intravena dehidrasi, miokarditis d. Tatalaksana malnutrisi d. Kejang demam, sumbatan jalan nafas e. Prosedur penggantian alas tempat tidur atas, dehidrasi pasien e. Tidak terjadi komplikasi karena 5. Mikroba dapat masuk ke dalam tubuh gejalanya ringan melalui berbagai cara, salah satu 10. Cara penularan penyakit pada kasus di atas mekanisme pertahanan tubuh sebagai adalah: bagian dari innate immunity adalah: a. Kontak langsung dengan penderita a. Kulit yang intak b. Oral-fecal route b. Saluran nafas c. Droplet dan airborne c. Saluran cerna d. Gigitan nyamuk saja d. Traktus urinarius e. Gigitan nyamuk dan transplasental e. transplasental Seorang anak perempuan usia 4 thn datang dengan Seorang anak laki-laki 6 thn BB 21 kg, datang keluhan sesak dan bunyi nafas ngorok. Gejala ini dengan keluhan utama demam tinggi mendadak 3 dikeluhkan sejak 2 hari yang lalu dan bertambah hari, disertai nyeri kepala, otot, dan persendian, berat. Sebelumnya anak demam 6 hari disertai nyeri mual dan muntah, sulit makan dan minum. Pada telan, batuk, dan lemah (tidak mau makan). Pada pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran CM, TD pemeriksaan fisik didapatkan anak gelisah, 100/70 mmHg, nadi 120 x/menit/reg/ckp, RR cyanosis, nadi 130 x/menit/reg/ckp, RR 42 x/menit, 28x/menit/reg, suhu 39.50C, uji tourniquet (+), dangkal, suhu 38.50C, pernafasan cuping hidung pemeriksaan thorax dlm batas normal, pemeriksaan (+/+), retraksi suprasternal (+), bullneck (+), stridor abdomen hepar teraba 1,5 cm di bawah arcus inspiratoir (+), pada tonsil didapatkan costae, ekstremitas dlm batas normal. pseudomembran kelabu luas, dan pada pemeriksaan lain dalam batas normal. 11. Diagnosis kerja pada kasus di atas yang e. Usia 2 bulan, 4 bulan, 6 bulan, 18 bulan, paling tepat adalah: 6 tahun, 12 tahun, 18 tahun a. Benda asing jalan nafas atas Seorang anak laki-laki 5 thn BB 21 kg, datang b. Difteri faucial dan laring dengan keluhan utama demam tinggi mendadak 4 c. Difteri berat tanpa komplikasi hari, disertai nyeri kepala, otot, dan persendian, d. Sindroma croup dengan infeksi mual dan muntah. Pada pemeriksaan fisik tumpangan bacterial dan ancaman didapatkan kesadaran CM, gelisah, TD 90/70 gagal nafas mmHg, nadi 120 x/menit/reg/lemah, RR 0 e. Difteri faucial dan laring disertai 32x/menit/reg, suhu 37 C, uji tourniquet (+), ancaman gagal nafas pemeriksaan thorax didapatkan efusi pleura kanan, 12. Tatalaksana awal pada kasus di atas yang pemeriksaan abdomen hepar teraba 3,5 cm di PALING TEPAT adalah: bawah arcus costae, ekstremitas teraba lembab. Hb a. Antibiotika golongan methycillin IM/IV 15 g/dl, lekosit 3500 /cmm, trombosit 60.000/cmm. dan ADS 40.000 U 16. Diagnosis kerja pada kasus diatas yang b. Antibiotika golongan methycillin IV dan paling tepat adalah: ADS 60.000 U a. Demam chikungunya dengan renjatan c. Antibiotika golongan methycillin IM/IV b. Demam berdarah dengue derajat III dan ADS 100.000 U, steroid c. Demam berdarah dengue derajat IV d. Antibiotika golongan macrolide peroral d. Dengue shock syndrome diikuti septic dan ADS 100.000 U, steroid, shock trakeostomi e. Septic shock e. Antibiotika golongan methycillin IM/IV 17. Pemeriksaan penunjang yang diperlukan dan ADS 100.000 U, steroid, adalah: trakeostomi a. Darah lengkap, elektrolit serum, analisis 13. Diagnosis pasti untuk menentukan etiologi gas darah kasus di atas: b. Darah lengkap, elektrolit serum, gula a. Swab tenggorok dan kultur swab darah acak tenggorok dibiakkan di media agar c. Darah lengkap, elektrolit serum, albumin b. Swab tenggorok dan kultur swab d. Darah lengkap, elektrolit serum, faal tenggorok dibiakkan di media Loeffler hemostasis c. Swab tenggorok dan kultur darah e. Darah lengkap, elektrolit serum, foto dibiakkan di media Loeffler thorax d. PCR 18. Tatalaksana awal yang paling tepat untuk e. Swab tenggorok, kultur swab tenggorok, kasus ini: dan kultur darah di media Loeffler a. Diberikan O2 nasal, kristaloid 5 – 10 14. Komplikasi yang dapat terjadi pada kasus di cc/kgBB/jam atas: b. Diberikan O2 nasal, kristaloid 10 – 20 a. Dehidrasi, syok, peritonitis cc/kgBB secepatnya b. Dehidrasi, gagal nafas, syok, miokarditis c. Diberikan O2 nasal, koloid 10 c. Dehidrasi, diare, gagal ginjal cc/kgBB/bolus d. Dehidrasi, reaktivasi TB, gagal nafas d. Diberikan O2 nasal, kristaloid 5 – 10 e. Dehidrasi, gagal nafas, miokarditis cc/kgBB/jam, diberikan FFP bila faal 15. Imunisasi yang dapat diberikan untuk koagulasi memanjang mencegah penyakit di atas, diberikan pada e. Diberikan O2 masker, koloid 10 – 20 usia: cc/kgBB/jam, transfuse FFP a. Segera setelah lahir, 2 bulan, 6 bulan 19. Bila pada kasus di atas terdapat b. Usia 2 bulan, 4 bulan, 6 bulan, 18 bulan, perdarahan, maka diagnosis kasus tsb 6 tahun menjadi: c. Segera setelah lahir maka imunisasi a. Demam chikungunya dengan berikutnya 4 bulan, 6 bulan, 24 bulan, 6 perdarahan dan renjatan tahun b. Demam berdarah dengue derajat II d. Usia 2 bulan, 4 bulan, 6 bulan, 18 bulan, c. Demam berdarah dengue derajat III 6 tahun, 12 tahun, 18 tahun, dan saat d. Demam berdarah dengue derajat IV kehamilan trimester 3 e. Demam dengue dengan manifestasi klinis tidak lazim 20. Kasus di atas secara etiologi, memiliki tubuh, dan ekstremitas. Beberapa hari kemudian diagnosis banding sbb: ruam berubah warna menjadi coklat dan kemudian a. Demam chikungunya, Demam dengue, kehitaman. Tidak didapatkan pembesaran kelenjar Demam rheumatic di leher. b. Demam chikungunya, demam dengue, 24. Diagnosis kerja yang tepat untuk kasus ini demam skarlatina adalah: c. Demam chikungunya, demam dengue, A. Rubella B. Morbilli demam kuning C. Demam skarlatina d. Demam chikungunya, demam dengue, D. Eksantema subitum demam rheumatic, demam skarlatina E. Eritema infectiosum e. Demam chikungunya, demam dengue, 25. Komplikasi yang dapat timbul pada kasus demam tifoid, demam rheumatic, ini. Kecuali ? demam kuning A. Bronchopneumonia Seorang bayi usia 7 hari dibawa ke IGD dengan B. Otitis media C. Subacute sclerosinh penencephalitis keluhan tidak bisa menyusu. Gejala ini dikeluhkan ( SSPE) sejak 2 hari yang lalu.Bayi lahir di dukun dengan BB D. Diare 2700 g, ibu tidak pernah periksa ke bidan.Pada E. Orchitis pemeriksaan fisik didapatkan bayi tampak mecucu, 26. Diagnosis banding kasus ini adalah kecuali badan kaku, dan tali pusat kotor berbau. A. Rubella 21. Diagnosis banding kasus di atas adalah: B. Fifth disease a. Kejang neonatus subtle dan sepsis C. Roseola infantum D. Demam skarlet b. Tetanus ringan pada bayi dan omfalitis E. Varisella c. Tetanus sedang pada bayi 27. Demam dapat merupakan suatu kegawatan d. Tetanus neonatorum pada anak. Pada beberapa kasus dapat e. Tetanus neonatorum dan omfalitis terjadi hiperpireksia. Manakah diantara 22. Pemeriksaan penunjang yang diperlukan pilihan berikut yang memenuhi kriteria untuk diagnosis pasti kasus di atas: hiperpireksia? a. Darah lengkap a. Suhu aksila > 400C b. Tidak diperlukan pemeriksaan b. Suhu aksila > 410C penunjang etiologi karena cukup dari c. Suhu rectal atau aksila > 39.50C klinis d. Suhu rectal > 400C c. Tidak diperlukan pemeriksaan e. Suhu rectal > 39.50C penunjang etiologi karena prognosis 28. Penyebab demam dapat bermacam-macam jelek dan tidak selalu mudah mencari penyebab d. Analisis gas darah dapat melihat kondisi pastinya. Manakah diantara pilihan berikut anaerob kuman yang paling sering menjadi penyebab FUO? e. Kultur luka pada tali pusat a. Bakteri 23. Tatalaksana paling tepat pada kasus di atas: b. Virus A. HTIG, imunisasi DPT, PPC 50.000- c. Jamur 100.000 U/kgbb/hari selama 10 hari d. Parasit B. HTIG, PPC 50.000-100.000 U/Kgbb/ hari e. Obat selama 10 hari 29. Manakah di antara penyakit infeksi berikut C. HTIG, imunisasi DPT, PPC 50.000- yang dapat berakibat infeksi laten? 100.000 U/kgbb/hari selama 10 hari a.varicella D. HTIG, metronidazole 30 mg/kgbb selama b.rubella 10 hari, rawat tali pusat, imunisasi DPT saat c.campak itu d.influenza e.diare kronis E. HTIG, Metronidazole, 30 mg/kgbb selama 30. Berikut ini yang benar mengenai infeksi HIV 10 hari, rawat tali pusat pada anak A. Akibat infeksi perinatal, intrauterine dan Anak laki2 berusia 4 thn BB 14 kg datang ke RS dg post natal keluhan utama demam 4 hari, batuk pilek, mata B. Pada umumnya terjadi pada trimester 3 merah, dan diare. Pada hari ke 4 demam masih C. Infeksi pada fetus berlangsung akut D. Dapat meningkatkan kelainan tinggi, dan muncul ruam kemerahan yg dimulai dari malformasi kongenital belakang telinga dan kemudian menyebar ke muka, E. Ditularkan melalui oral fekal 31. Pada penderita yang dicurigai mengalami D. Tbc berat infeksi dengue, bila didapatkan hasil E. Imunisasi yang seharusnya diberikan pemeriksaan serologi IgM positif, maka tetapi tidak diberikan sehingga anak mudah tertular dan berakibat fatal a. Penderita mengalami infeksi laten b. Penderita pasti sedang menderita Seorang anak laki-laki 8 tahun dg BB 20kg, datang dengue fever dengan keluhan demam tinggi 10 hari, muntah bila c. Penderita tidak mengalami infeksi makan minum, tidak mau makan minum, diare apapun 2x/hari. Pada pemeriksaan didapatkan pasien d. Penderita mungkin masuk dalam fase tampak lemah, kesadaran baik, suhu tubuh 39.7, penyembuhan nadi 100x/menit kuat, RR 30x/mnt. Didapatkah lidah kotor dan hepatomegali. e. Penderita sebaiknya dibiarkan saja 36. Diagnosis pasien ini adalah 32. Manakah diantara berikut ini yang sering A. Demam dengue menjadi faktor risiko infeksi rumah sakit? B. Demam typhoid A. Makan makanan di lingkungan rumah C. Demam skraltina sakit D. Hep A B. Sandal masuk ke ruang observasi E. Demam C. Hand hygiene yang kurang tepat 37. Tatalaksana yang paling tepat pada D. Prosedur pemeriksaan fisik diagnostik penderita penyakit tersebut adalah E. Tidak memakai masker saat memeriksa A. Rawat jalan dan obat penurun panas pasien B. Rawat jalan dan antibiotik oral C. Rawat inap dan obat penurun panas Seorang bayi usia 4 bulan dibawa ke poli dengan D. Rawat inap, infus cairan, dan antibiotik keluhan mulut putih putih yang tidak sembuh per injeksi sembuh. Keluhan ini dirasakan sejak bayi usia 2 E. Rawat inap dan infus cairan minggu dan telah diobati tetapi kambuh. Riwayat 38. Pilihan antibiotik lini pertama pada penyakit ayah meninggal karena diare lama saat kandungan ini adalah... ibu usia 7 bulan, ibu saat ini dirawat di rs karena A. Ceftriaxon sakit paru paru dan gizi buruk. Anak juga dikeluhkan B. Cefixim sering diare, BB tidak naik, kadang demam, dan C. Quinolon batuk batuk. Pada pemeriksaan fisik bayi dengan D. Azythromycin BB 2500g (berat lahir 1900g), old man face (+), E. Chloramphenicol monilisiasis oreosofageal (+++), pemeriksaan thoraks dalam batas normal, abdomen hepar 3 cm Anak 7 tahun bb 23 kg demam tidak terlalu tinggi dibawah arcus costae, Lien S2, lain lain dbn. nyeri kepala, otot, nafsu makan menurun sakit 33. Diagnosis kerja sementara untuk kasus telinga, semakin sakit saat mengunyah makanan, tersebut adalah curiga infeksi HIV, pembesaran kelenjar dibawah telinga hingga pemeriksaan konfirmasi diagnosis yang aurikula terangkat dan terdorong ke atas, bengkak paling tepat adalah : terasa lunak dan nyeri A. Diagnosis presumtif klinis 39. Diagnosis kerja dari kasus ini adalah B. Serologi dan diagnosis presumtif A. Limfadenopati C. Diagnosis presumtif klinis dan PCR 1x B. Limfadenitis cukup karena ada presumtif C. Parotitis epidemika D. PCR 2x positif D. Mastoiditis E. Bila PCR tidak dapat dikerjakan bisa E. Otitis media akut diperiksa CD4 40. Virus penyebab kasus tersebut adalah 34. Diagnosis presumtif hiv sering digunakan A. Rubulavirus family paramyxoviridae pada pasien pediatri. Salah satu kriteria B. Human parvovirus B19 presumtif adalah: C. HHV 6 A. Diare kronis D. VZV B. Meningitis kriptokokus E. Virus coxsackie A16 C. PCP 41. Komplikasi yang terjadi pada kasus ini D. Tb ekstra paru adalah kecuali E. Tb berat A. Orchitis 35. Anak dengan HIV (+) stadium lanjut sangat B. Pankreatitis beresiko terjadi kematian. Apakah diagnosis C. Meningitis kematian anak dengan HIV? D. Ensefalitis A. Diare E. Kolangitis B. Virus itu sendiri menyebabkan 42. Beberapa infeksi virus dapat dihambat ensefalitis dan kematian dengan antivirus, indikasi pemberian C. Infeksi tumpangan berat (opportunistic antivirus pada HIV yang telah tersedia berat) adalah A. Menghambat perlekatan virus pada sel 49. Berikut merupakan pernyataan yang benar T mengenai pertusis pada anak: B. Tidak perlu antivirus pada kasus a. Sering mengenai anak usia remaja asimtomatis b. Lebih sering mengenai anak usia > 13 C. Mencegah replikasi virus tahun D. Mencegah reaktivasi TB c. Dapat menjadi bentuk karier E. Memungkinkan untuk pasien dapat d. Komplikasi lebih sering mengenai anak kontak seksual secara bebas usia > 7 tahun e. Termasuk penyakit yang hanya terdapat Seorang anak laki-laki 8 tahun, BB 20 kg dengan di daerah tropis keluhan demam tinggi 3 hari, nyeri kepala dan 50. Risiko Difteri, Pertussis, dan tetanus yang muntah. Pasien dan kedua orang tuanya pendatang berat adalah... dari papua dan keluhan seperti ini sudah diderita a. Pemakaian antibiotik yang tidak lengkap beberapa kali sejak usia pasien 4 tahun. Pada b. Penularan melalui droplet pemeriksaan tampak lemah, kesadaran masih baik, c. Tinggal di daerah tropis suhu 40,50C, nadi 120x/menit kuat, laju nafas 30x / d. Imunisasi yang tidak lengkap menit, anemia, hepatomegali dan splenomegali e.Adanya bentuk karier pada dewasa 43. Kecurigaan diagnosis pada kasus diatas 51. Wanita 34 th batuk lama > 2 bulan, sesak, adalah: keringat malam hari, BB turun 25 kg dlm 6 A. Gastroenteritis bulan terakhir, diare berulang 6 bln terakhir. B. Hepatitis Suami meninggal tidak jelas, ada riwayat C. Demam dengue pengguna narkoba. Pemeriksaan klinis KU D. Malaria lemah, TD 100/60, HR 110x/menit, RR 28x/ E. Abses hati menit, SaO2 85%, foto paru tdk ada 44. Pemeriksaan penunjang etiologi yang kelainan, BB 25 kg, TB 168 cm, di mulut ada merupakan baku emas menegakkan keputihan sulit hilang, terjadi pendarahan. diagnosis kasus tersebut adalah Pasien dicurigai menderita HIV A. Kultur darah Diagnosis stadium pada pasien ini B. Tetes tebal dan blood smear A. Stadium immunocompromised C. Kultur sumsum tulang B. HIV grade 1 D. Serologi dengue C. HIV grade 2 E. USG abdomen D. HIV grade 3 45. Definisi hiperparasitemia adalah: E. HIV grade 4 A. Kadar parasit 50.000 UI atau > 1 % 52. HIV tidak ditularkan melalui B. Kadar parasit 100.000 UI atau > 2 % A. Hubungan suami istri C. Kadar parasit 150.000 UI atau > 3 % B. Menggunakan kamar mandi bersama D. Kadar parasit 200.000 UI atau > 4 % dengan penderita HIV E. Kadar parasit 250.000 UI atau > 5 % C. Penggunaan jarum suntik secara 46. Dalam follow up 24 jam, anak masih demam bergantian tinggi, penurunan kesadaran, dan kejang. D. Dari ibu ke janin yang dikandungnya Gejala tersebut mencurigakan adanya E. Dari ibu dengan HIV (+) yang menyusui komplikasi bayinya A. Ensefalitis 53. Cara pemberian pada pasien HIV sesuai B. Malaria cerebral dengan petunjuk WHO 2013 adalah: C. Hepatitis A. HIV stage 1, bila CD4> 500 D. Perdarahan intrakranial B. HIV stage 2, bila CD4> 500 E. Kejang demam C. HIV stage 3 langsung diberi tanpa 47. Yang disarankan sebagai usaha preventif melihat CD4 untuk mencegah penyakit ini adalah D. HIV stage 3, bila CD4 < 500 A. Cuci tangan sebelum makan dan minum E. HIV stage 4, bila CD4 < 500 B. Memakai repellant 54. Bila pada pasien tersebut didapatkan hasil C. Antibiotika profilaksis bila bepergian lab hb 7,8 gr%, leukosit 2300, cd4 98, dan kedaerah endemic ruam kemerahan seluruh tubuhnya, setelah D. Vaksinasi pemberian arv selama 1 buan, maka arv yg E. Memelihara ikan hias dalam kolam sesuai adalah 48. Penyebab demam pada malaria adalah A. AZT + 3TC + EFV A. Adanya infestasi parasit pada hepar B. AZT + 3TC + NVP B. Adanya parasitemia disertai pecahnya C. TDF + 3TC + NVP eritrosit D. TDF + 3TC + EFV C. Produksi endotoxin E. TDF + AZT +NVP D. Berhubungan dengan aktivitas anak 55. Infeksi oportunistik yang ditandai dengan E. Produksi eksotoksin lidah keputihan, bila dibersihkan berdarah adalah A. HIV tongue 4-6 jam, atau metronidazole 500mg/ 6 jam B. Pada stadium 2 B. PPC 2x2,5 juta unit atau penicillin G, 10- C. Oral candidiasis 24 juta continous infusion atau interval dose D. Hairy leukoplakia 4-6 jam, atau metronidazole 4x 500mg E. Oral trush C. Metronidazole 6x500mg atau PPC 2x1,5 56. Program sufa anti retroviral segera diberikan juta unit atau penicillin G, 10-24 juta pada continous infusion atau interval dose 4-6 jam A. Semua pasien hiv D. PPC 2x 2,5 juta unit IM B. Hiv stadium 1 E. Metronidazole 6x 500mg C. Hiv stadium 1&2 CD4 <350 62. Tatalaksana berikut ini yang tidak benar D. Semua psk adalah E. Pasien hiv dg tbc paru A. Merawat dan membersihkan luka 57. Pernyataan berikut salah untuk Tetanus dengan baik, debridement serta Generalisata pemberian injeksi ATS A. Paling sering ditemukan B. Isolasi penderita B. Terdapat trias yaitu risus sardonicus, C. Dukungan nutrisi, oksigen, kejang general, dan badai vasodilatasi akut keseimbangan cairan dan elektrolit C. Trismus, lockjaw, risus sardonicus, D. Pemberian vaksin tetanus pada setiap disfagia, epistotonus, gangguan respirasi penderita yang alami luka untuk D. Stimulus: sentuhan, visual, emosi, mencegah terjadinya tetanus auditori E. Injeksi ATS 100.000 unit untuk BB>50 E. Inkubasi 3-21 hari kg, diberikan 50.000 unit IV dan 50.000 58. Gambaran klinis khas pada tetanus adalah unit IM gangguan neurologis, berupa peningkatan 63. Pernyataan yang tidak benar mengenai tonus otot dan spasma disebut infeksi difteri yaitu: A. Tetanolisin A. Pseudomembran pada faring tidak bisa B. Tetanospasmin diangkat tanpa mengeluarkan darah C. Gamma aminobutyric acid B. Disebabkan oleh C. Diphtheriae D. Tetanospasmin C. Gejala klinis karena toksin yang E. C.Tetani diproduksi oleh C. Diphtheriae yang 59. Yang tidak tepat untuk tetanus adalah: merupakan endotoksin A. Gejala muncul bila toksin berhasil D. Penggunaan antibiotik dan antitoksin memblok terminal presynaptik yang bertujuan untuk eradikasi bakteri C. menghambat sel2 renshaw dan serabut- Diphtheriae serabut 1a motor neuron alfa yang E. Dapat menyebabkan obstruksi saluran mengatur gama amino butryic acid nafas (GABA dan glycine) 64. Obat yang dapat diberikan untuk pasien B. Toksin tetanus diproduksi saat difteri dengan alergi penisilin adalah: germinasi spora dan pertumbuhan A. Eritromisin vegetatif serta organisme bermultiplikasi B. Kloramfenikol secara lokal dan gejala muncul melalui C. Fluorokuinolon situs infeksi D. Cefalosporin C. Otot wajah terkena paling awal karena E. Aminoglikosida jalur axonalnya pendek 65. Pernyataan yg tidak benar untuk diagnosa D. Ikatan toksin pada syaraf bersifat pasti dr demam tifoid : irreversible A. Ditemukan salmonella typhii pada biakan E. Toxin tetanus dapat menembus sawar B. positif salmonella typhii pada PCR darah otak sehingga dapat terjadi kejang C. Kenaikan titer widal 4x lipat genera D. Titer widal O 1/320 atau H 1/640 pada 60. Pertanyaan berikut salah untuk Tetanus sekali pemeriksaan Generalisata adalah: E. Gejala demam, gangguan saluran a. Paling sering ditemukan pencernaan dan pada buang air besar, b. Terdapat trias yaitu risus sardonicus, hepatosplenomegali, titer O lebih dr sama kejang general, dan badai vasodilatasi akut dengan 1/160 pada sekali pemeriksaan c. Trismus, lockjaw, risus sardonicus, 66. Pernyataan berikut yang salah tentang retraksi kepala, opistotonus, gangguan kuman penyebab demam tifoid adalah: respirasi\ A. Kuman typhoid tidak berkapsul dan tidak d. stimulus: sentuhan, visual, auditori, emosi berspora e. masa inkubasi 3-21 hari B. Kuman typhoid memiliki 3 antigen yakni 61. Antibiotik terpilih untuk terapi tetanus adalah O, H, Vi : C. Kuman typhoid memiliki flagel aerob dan A. PPC 2x1,5 juta unit atau penicillin G, 10- gram negative 24 juta continous infusion atau interval dose D. Antigen H adalah antigen somatik suatu E. Pasien HIV diberi vaksin hepatitis B 3x kompleks fosfolipid protein polisakarida, dapat diulang selama 5 tahun kriteria diagnostik tinggi tapi mudah 72. Vaksin hepatitis B tidak dianjurkan pada rusak dengan pendidihan dan alkohol kondisi2 berikut,yaitu: E. Kuman typhoid mati dengan pendidihan A.pasangan HbsAg + suhu 60 derajat selama 15-20 menit B.pengguna IDU atau dengan pasteurisasi atau klorinasi C.berhubungan dgn lebih dari 1 pasang dlm 67. Diagnosis demam tifoid menggunakan widal 6 bulan terakhir test saat ini sudah banyak ditinggalkan, dan D.penderita HIV sekarang ini untuk mendeteksi demam tifoid E.kontak dgn penderita hepatitis menggunakan pemeriksaan : 73. Bila seseorang mengalami intoksikasi A.IgG anti salmonella metanol maka dapat diberikan etanol B.IgM anti salmonella sebagai antidotum. Kedua zat ini secara C.Kultur urin kompetitif bersaing untuk berikatan dengan D.Kutur darah pada minggu pertama A. Alkohol dehidrogenase E.Biopsi sumsum tulang B. Asetaldehid 68. Pernyataan yang salah mengenai demam C. Asetaldehid dehidrogenase tifoid D. Asam asetat A. Masa inkubasi 3-60 hari rata-rata E. Asam format selama 7-14 hari 74. Yang tidak boleh dilakukan dalam B. Minggu pertama demam 39-400C step penanganan intoksikasi (secara ingestion) ladder, tampak sakit berat, konstipasi cairan pembersih porcelain (basa kuat) C. Minggu kedua tampak manifestasi A. Segera diberi minum susu neuropsikiatri sampai koma, bradikardi B. Diberikan injeksi dexamethasone relatif, bercak roseola, pemberian C. Diberikan antibiotik profilaksis antibiotik singkat D. Bila kejadian < 15 menit dapat dilakukan D. Convalescense stage adalah fase kumbah lambung menurunnya demam setelah pemberian E. Penderita dipuasakan antibiotik singkat 75. Seorang wanita 23 tahun dengan keluhan E. Relapse stage adalah didapatkan muntah-muntah. Dari anamnesis didapatkan S.Typhi dalam serum setelah 1-3 penderita baru saja putus pacaran dan minggu ditemukan keluarganya habis meminum 69. Terapi demam tifoid yang tidak boleh sesuatu. Pada pemeriksaan didapatkan diberikan kepada ibu hamil adalah lakrimasi, hipersalivasi, pupil myosis. A. Kloramfenikol pada trimester 2 Diagnosis yang mungkin pada penderita ini B. Ampisilin A. Intoksiskasi arsen C. Amoxicillin B. Malingering D. Florokuinolon C. Sindroma dispepsia E. Ceftriakson D. Intoksikasi organofosfat 70. Berikut ini yang benar mengenai vaksinasi E. Intoksikasi metanol meningokok tetravalen pada jemaah haji, 76. Penyebab malaria tertiana dengan yaitu timbulnya trias malaria setiap 3 hari. A. Hanya direkomendasikan pada jemaah Penyebabnya haji dewasa saja A. P. Falciparum B. Diberikan minimal 10 hari sebelum B. P. Vivax berangkat C. P. Malariae C. Setiap jemaah haji dilakukan vaksinasi D. P. Knowlesi ulang apabila hendak berkunjung kembali E. P. Berghei D. Jemaah haji yang melakukan vaksinasi lebih dari 3 bulan sebelum berangkat harus 77. Gejala khas penyakit malaria adalah berupa diberikan profilaksis ciprofloksasin trias malaria, yang secara berurutan terdiri E. Respon antibosi berlangsung selama 1 dari: tahun 71. Vaksin yang dapat diberikan pada kondisi A. Panas berkeringat dingin imunocompromised adalah: B. Panas dingin berkeringat A. Pasien gagal ginjal kronis diberikan C. Mengigil panas berkeringat vaksin HPV dan tetanus D. Mengigil berkeringat panas B. Pasien diabetes diberikan vaksin E. Berkeringat mengigil panas hepatitis B, Difteri, Tetanus 78. Pada kasus malaria dapat terjadi relaps. Hal C. Pasien HIV diberikan vaksin polio inaktif, ini berhubungan dengan adanya fase pneumokok, influenza, HPV hipnozoid. Jenis malaria yang dapat D. Pasien asplenic diberikan vaksin menyebabkan relaps adalah? Hepatitis A dan Typhoid A plasmodium falciparum B plasmodium fifax/ovale C plasmodium malaria Seorang laki2 69 tahun datang ke igd dgn keluhan D Plasmodium knowlesi luka di kaki kanan yg tidak sembuh2 selama 2 E plasmodium berghei bulan. Luka meluas disertai pembengkakan sampai 79. Obat malaria yang merupakan ke mata kaki. PF: apatis, td 80/60, nadi 120x/menit, kontraindikasi dan tidak boleh diberikan suhu 38.5, rr 28x/m, ronkhi basah halus pada 2 kepada ibu hamil adalah basal paru. Status lokalis: ulkus di tumit kanan A. ACT selama kehamilan 5x4x2 cm dasarnya ditutupi pus dan jaringan B. Primakuin nekrotik, hiperemia dari plantar pedis sampai genu. C. Klorokuin Lab: hb 6,7 g/dl, leukosit 15100/ul, trombosit D. Kinin 110.000/ul, sgot 146 mg/dl, sgpt 64 mg/dl, albumin E. Klindamisin 2.5 g/dl, gula darah acak 274 mg/dl 80. Efek infeksi malaria seorang ibu hamil 85. Yang bukan kriteria sepsis pada pasien terhadap janinnya terutama disebabkan diatas adalah: oleh? A. Nadi 120 A.adanya gangguan aliran oksigen dan B. Leukosit 15.100 nutrien melalui placenta C. Sumber infeksi pada kaku B. infeksi kongenital D. GDA 274 C. Obat malaria E. RR 28x menit D. Antibody malaria dari ibu 86. Kasus diatas digolongkan ke dalam severe E. Hiperparesitemia sepsis karena 81. Berikut hal yang salah mengenai universal a. Sumber infeksi di kaki precaution yaitu b. Nadi 120x/menit A. Salah satu upaya pencegahan infeksi c. Respiratory rate 28x / menit B. Pencegahan dasar / standart terhadap d. Tekanan darah 80 / 60 mmHg semua kondisi e. Leukosit 15,100 C. Bagian inti dari teknik isolasi pasien 87. Dasar pertimbangan untuk terapi antibiotik D. Pencegahan penyakit menular terutama pada sepsis adalah pada bayi dari ibu yang terinfeksi A. Spektrum dan safety E. Pencegahan terhadap infeksi yang B. Farmakokinetik dan harga dapat ditularkan oleh semua cairan C. Keterlibatan sistem organ tubuh D. A dan B 82. Larutan yang dapat digunakan untuk E. A, B, dan C dekontaminasi adalah 88. Yang tidak benar tentang treatment sepsis A. Larutan klorin10 % selama 60 menit adalah B. Larutan klorin 0,5 % selama 10 menit A. Pemberian insulin iv untuk kontrol C. Usap dengan kassa yang dibasahi hiperglikemia pada pasien sepsis berat larutan betadine selama stabilisasi di ICU D. Rendam dalam larutan formaldehide 2% B. Kontrol glukosa darah rentang 150 (8.3 selama 30 menit mg/dL) dengan protokol adjusting dose E. Usap dengan kassa yang dibasahi menurut ADA alkohol 96 % dengan betadine C. Mencegah stress ulcer dengan H2 83. Berikut ini adalah manajemen pengelolaan blocker atau PPI benda tajam yang tidak benar yaitu: D. Sepsis dengan AKI langsung diberikan A. Menghindari penutupan ulang, HD tanpa melihat uremic syndrome membengkokan atau mematahkan E. Sepsis dengan AKI terpenting B. Dibuang di tempat khusus antibocor monitoring balance cairan dan atau wadah tahan tusukan menghindari obat nefrotoksik C. Tidak mengisi wadah pembuangan 89. Laki-laki, 45 tauhn, panas tinggi 5 hari, hingga penuh atau menggunakan ikterik, nyeri pada kedua tungkai, mual, kembali muntah, dan pipisnya pekat dan sedikit. D. Alat semprot dan suntik dapat Riwayat pekerjaan adalah petani dan sering digunakkan kembali setelah disteril tidak memakai alas kaki pada waktu di dengan sterilisasi tingkat tinggi sawah. Berdasarkan hasil pemeriksaan, E. Menutup jarum suntik hanya dengan didapatkan bahwa terdapat gangguan ginjal satu tangan dan hati. Diagnosa? 84. Kita harus melakukan cuci tangan saat A. Hepatitis A A. Sebelum masuk ruangan B. Hepatitis B B. Sebelum memakai sarung tangan C. Leptospirosis C. Setelah memeriksa pasien dan kontak D. Demam Chikunguya cairan pasien E. Weil’s disease D. Setelah memegang rekam medik pasein 90. Berbagai manifestasi klinis dari weil’s E. Sebelum berhadapan dengan pasien disease didasari oleh: A. Inflamasi kronis B. 2 serotype B. Hipersensitivity tipe 1 C. 3 serotype C. Antigen antibodi kompleks D. 4 serotype D. Vaskulitis E. 5 serotype E. Kerusakan sel akibat infiltrasi langsung 98. Terapi pertama demam berdarah dengue dari mikrorganisme A. Obat anti virus 91. Berdasarkan pernyataan dibawah ini, yg B. Antibiotik tidak benar tentang leptospirosis adalah C. Terapi cairan yang optimal A. Minimal pemberian terapi selama 14 hari D. Transfusi trombosit konsentrat B. Digunakan faine criteria untuk diagnosis E. Vitamin C. Komplikasi yg sering muncul adalah 99. Secondary infeksi virus dapat menyebabkan gangguan fungsi ginjal bocornya membran plasma. Tanda tanda D. Bentuk klinis leptospirosis yg berat dan bocornya membran plasma. fatal dikenal sebagai weil's disease A.Hematokrit > 20% E. Leptospirosis adalah zoonosis B. Hematocrik menurun 10 % dari normal 92. Terapi pada leptospirosis ringan adalah C.Hipertensi A. Siprofloxacin 2x500 mg D.Petchiae B. Doxicyclin 2x100 mg E. Volume urine bertambah C. Cefotxim 3x1000 mg 100. Pada ibu hamil, infeksi dengue sering D. Tetrasiklin 4x500 mg mempunyai tanda dan gejala yang mirip E. Penicilin G 4x 1.5 juta dengan penyakit 93. Berdasar waktu kejadiannya, diare akut a. Eklampsia dapat dibedakan menjadi diare akut dan b. Preeklampsia diare kronik. Disebut diare kronis bila c. HEELP syndrome penderita mengalami diare d. Nephrotic Syndrome A. Lebih dari 10 hari e. Malaria B. Lebih dari 2 minggu C. Lebih dari 1 minggu D. Kurang dari 10 hari E. Kurang dari 2 minggu 94. Penyebab acute inflammatory diarrhea adalah A. Giardia B. Rotavirus C. Shigella D. Cholerae E. Staphylococcus aureus 95. Wanita 20tahun datang dengan keluhan demam tinggi 5hari terus menerus tidak membaik dengan obat penurun panas. Disertai mual dan muntah, nyeri sendi dan bintik2 merah di lipat lengan dan paha. Pem.fisik GCS456, TD100/70mmHg dan rumple leede(+). Pem.lab Hb17g/dl. Hematokrit 59%. Trombosit 23.000u/L. SGOT117mg/dl. SGPT 109mg/dl. Albumin 2,5mg/dl. Diagnosis: A. DHF B. demam dengue C. Chikunguya D. Typhoid fever E.Idiopatic trombositopenia purpura 96. Dengue fever dan dengue hemorhhagic fever adalah infeksi spektrum virus sengue. Perbedaan keduanya adalah: A. Adanya perdarahan B. Adanya trombositopenia C. Adanya leucopenia D. Adanya panas badan E. Adanya kebocoran plasma 97. Virus dengue sebagai penyebab demam berdarah dengue terdiri dari: A. 1 serotype