Anda di halaman 1dari 9

Keberagaman Lingkungan Sekitar

A. Berkenalan dengan Lingkungan Sekitar

1. Berkenalan dengan Alam

Gambar

Batu zaman praaksara

Benda pada gambar diatas merupakan peninggalan dari aktivitas manusia sebelum mengenal tulisan
(praaksara). Kehidupan primitif masih menjadi aktivitas sehari-hari. Teknologi yang digunakan seperti
benda-benda yang diciptakan sudah canggih di zamannya.

Ketika awal penciptaan mahluk hidup, proses perkembangan bumi. Sebagai pembabakan sejarah
berdasarkan ilmu geologi dibagi dalam empat zaman antara lain :

a. Zaman Arkaekum / Arkeozoikum

Merupakan zaman tertua sekitar 2.500 juta tahun lalu. Suhu bumi masih sangat tinggi dan belum ada
tanda-tanda kehidupan.

b. Zaman Primer / Paleozoikum

Zaman hidup tua telah berlangsung sekitar 340 juta tahun lalu. Zaman ini, mulai muncul mahluk hidup
bersel satu.

gambar

Organisme bersel satu

c. Zaman Sekunder / Mesozoikum


Zaman hidup pertengahan yang sudah berlangsung sekitar 140 juta tahun lalu. Zaman ini dikenal juga
dengan zaman reptil.

Gambar

Rangka Triceratops

d. Zaman Hidup Baru / Neozoikum

Dibedakan menjadi dua zaman, antara lain :

- Tersier

Terjadi sekitar 60 juta tahun lalu. Dinosaurus telah punah dan mulai berkembang binatang mamalia.

- Kuartier

Mulai terdapat tanda-tanda kehidupan manusia.

Sebagai manusia senantiasa berinteraksi dengan lingkungan alam. Alam menyediakan kebutuhan
manusia. Interaksi tersebut juga dapat menimbulkan dampak negatif seperti pencemaran yang terjadi di
bumi. Berikut merupakan beberapa contoh pencemaran :

- Pencemaran Udara

Dapat terjadi karena emisi gas yang dihasilkan selama proses pembakaran.

Gambar

Pencemaran udara

-Pencemaran Air

Dapat terjadi karena penggunaan bahan peledak untuk menangkap ikan dan limbah industri yang
dibuang sembarangan.

Gambar

Pencemaran air
-Pencemaran Tanah

Dapat terjadi karena penggunaan pestisida yang berlebihan dan pembuangan limbah industri ke tanah.

Gambar

Pencemaran tanah

2. Berkenalan dengan Masyarakat

a. Pengertian Interaksi Sosial

Merupakan suatu proses dalam bertindak dan bereaksi dengan orang-orang di sekitarnya.

Gambar

Interaksi sosial

b. Syarat Interaksi Sosial

^^ Kontak Sosial

Merupakan keterlibatan seseorang dan individu lain atau kelompok. Kontak sosial mempunyai dua
kategori, yaitu ;

- Kontak Langsung (primer) adalah kontak secara langsung tanpa perantara. Seperti jabat tangan,
menyapa orang lain, berbincang dan berdiskusi.

- Kontak Tidak Langsung (sekunder) adalah kontak dengan menggunakan perantara. Seperti penggunaan
internet berbasiskan elektronik.

Gambar

Komentar
^^ Komunikasi

Suatu proses dalam menyampaikan pesan dari komunikator kepada komunikan. Proses komunikasi
terjadi lebih panjang karena melibatkan pertukaran pesan berbentuk verbal atau nonverbal.

Gambar

Ekspresi manusia

c. Bentuk Interaksi Sosial

^^ Interaksi Sosial Asosiatif

Adalah bentuk interaksi yang positif karena mengarah pada kesatuan yang berlangsung antarpelaku
hubungan sosial asosatif.

a) Kerjasama

Bentuk interaksi yang utama dari suatu proses interaksi sosial asosatif, karena dilakukan untuk
memenuhi suatu kepentingan bersama-sama.

Gambar

Nelayan

b) Akomodasi

Suatu proses seseorang atau kelompok dalam tahap penyesuaian akibat pertentangan yang terjadi
sebelum akomodasi, dalam rangka mengatasi ketegangan. Bentuk akomodasi diantaranya adalah :
toleransi, koersi, perwasitan, dan mediasi.

c) Asimilasi

Merupakan pembaruan dari dua Kebudayaan yang disertai dengan suatu ciri khas kebudayaan asli yang
hilang, sehingga terbentuk kebudayaan baru.

d) Akulturasi
Percampuran kebudayaan. Seperti bangunan Mesjid Demak yang merupakan tempat ibadah umat Islam
yang memiliki corak Hindu dengan atap bertingkat layaknya candi Hindu.

Gambar

Mesjid Demak

^^ Interaksi Sosial Disosiatif

Memiliki hasil akhir yang negatif atau berujung pada perpecahan antar individu maupun kelompok.
Bentuk interaksi disosiatif, diantaranya adalah :

a) Persaingan

Merupakan interaksi yang bersifat negatif. Dapat berupa persaingan perseorangan atau persaingan
antarkelompok.

b) Kontravensi

Suatu proses sosial yang terjadi di dalam persaingan dan pertentangan. Beberapa bentuk kontravensi,
antara lain : kontravensi umum, kontravensi sederhana, kontravensi insentif, kontravensi rahasia dan
kontravensi taktis.

c) Pertentangan / Konflik Sosial

Konflik sering terjadi dengan disertai berbagai ancaman dan kekerasan. Seperti pertentangan pribadi,
rasial, antarkelas sosial, politik dan internasional.

d. Pembentukan Karakteristik Budaya (Kebiasaan) Masyarakat Daerah

Kebudayaan adalah segala sesuatu yang tercipta dan dimiliki oleh seorang manusia pada saat
berinteraksi secara bersama-sama. Kebudayaan yang berbeda-beda dapat berakibat culture shock atau
gagap dalam menghadapi keadaan situasi dan cara hidup yang tidak biasa.

Gambar

Black pink
B. Pembiasaan Diri untuk Melestarikan Lingkungan

Pelestarian lingkungan hidup merupakan upaya menjaga agar kondisi lingkungan hidup tetap terjaga
dengan meningkatkan daya dukungnya. Berikut aktivitas pelestarian lingkungan hidup :

1. Pembiasaan Melestarikan Sumber Daya Udara

Usaha pelestarian sumber daya udara akibat aktivitas pabrik dapat dilakukan dengan pemasangan alat
penyaring udara. Penanaman pohon juga merupakan usaha pelestarian sumber daya udara karena
pohon dapat memproduksi oksigen, sehingga udara menjadi lebih bersih.

Gambar

Pupuk

2. Pembiasaan Melestarikan Sumber Daya Air

Pelestarian sumber daya air dapat diusahakan melalui memelihara dan melindungi sumber air. Yang
dapat dilakukan dengan cara pengaturan siklus hidrologi seperti menyimpan air hujan di dalam profil
tanah melalui sumur resapan.

3 Pembiasaan Melestarikan Sumber Daya Tanah

Pelestarian sumber daya tanah dapat dilakukan dengan melindungi, memperbaiki tanah agar kembali
produktif, dan meningkatkan produktivitas tanah. Juga dapat dilakukan dengan cara bioremediasi.
Merupakan proses pembersihan pencemaran tanah dengan menggunakan mikroorganisme yang
bertujuan memecah atau menurunkan zat-zat yang mencemarkan lingkungan sehingga menjadi bahan
yang tidak beracun.

4. Aktivitas Manusia Zaman Praaksara

Akal manusia menjadikan manusia itu sendiri menjadi mahluk yang paling berbeda dan mempunyai
keistimewaan untuk mengelola kebutuhan hidupnya. Penggunaan akal manusia dapat menciptakan
teknologi yang tersedia dari alam sekitar. Batu, tulang, dan kayu dapat digunakan untuk menciptakan
alat untuk berburu hewan dan mengumpulkan makanan. Alat-alat tersebut selama bertahun-tahun
selanjutnya mengalami perkembangan dan inovasi sesuai dengan kebutuhan pada zamannya.

Gambar

Masa berburu
a. Masa Berburu dan Mengumpulkan Makanan Tingkat Sederhana

Manusia pada masa ini hidup berpindah-pindah dengan berkelompok dan menghuni gua-gua serta
cerukan. Pada tahap berburu dan mengumpulkan makanan sederhana ini, penemuan api dan alat-alat
sangat penting. Api digunakan untuk meramu makanan. Api menjadi penting dalam kehidupan manusia
dalam mengembangkan teknologi.

Gambar

Penemuan api

Pada masa ini, alat-alat yang digunakan masih bersifat kasar dan terbuat dari batu, tulang atau kayu.
Alat-alat dari batu seperti : kapak perimbas, kapak penetak, pahat genggam, dan kapak genggam. Alat
serpih-bilah seperti pisau, peraut, gurdi dan mata panah; serta alat-alat yang terbuat dari tulang
belulang atau tanduk. Hasil kebudayaan pada zaman ini secara arkeologis disebut dengan zaman
paleolitikum. Zaman Paleolitikum dapat dibedakan menjadi dua kebudayaan, yaitu : kebudayaan Pacitan
dan kebudayaan Ngandong.

Kebudayaan Pacitan menunjukkan alat-alat dari batu seperti kapak tapi tidak bertangkai atau alat
penetak (chopper). Pada kebudayaan Ngandong banyak terdapat alat dari tulang selain kapak genggam
dari batu.

Gambar

Kapak genggam

b. Masa Berburu dan Mengumpulkan Makanan Tingkat Lanjut

Kehidupan manusia pada masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat lanjut masih bergantung
pada faktor alam. Seperti : kesuburan, iklim dan terdapatnya sumber makanan.

Tanda-tanda mereka sudah menetap dan bercocok tanam untuk menghasilkan makanan sendiri sudah
tampak untuk menyesuaikan dengan kondisi lingkungan yang tidak menentu.
Namun, tradisi berpindah dan mengumpulkan makanan masih dominan dan menjadi aktivitas
keseharian mereka. Pada masa ini manusia sudah masuk ke dalam masa Mesolitikum berdasarkan
arkeologis.

Gambar

Jejak sampah

Alat-alat yang digunakan masih sama dengan masa sebelumnya. Alat-alat dari batu, tulang, tanduk, kulit
kerang dan bambu.

c. Masa Bercocok Tanam

Peralihan kebudayaan manusia dalam kebiasaan berburu dan mengumpulkan makanan ke masa untuk
bercocok tanam mempunyai proses yang sangat panjang. Pada masa ini, manusia sudah memasuki
babakan sejarah Neolitikum berdasarkan arkeologis.

Populasi manusia meningkat pada masa ini. Mereka mulai mengatur hidup dengan kegiatan dalam
kehidupan perkampungan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dengan pembagian hasil
secara adil.

Pola hunian yang menjadi perkampungan menumbuhkan rasa gotong royong. Mereka terbiasa
bekerjasama dengan dipimipin oleh seorang pemimpin si perkampungan. Tradisi menghormati orang
tua sebagai peran pemimpin telah ada sejak masa ini.

Masa bercocok tanam mendorong penggunaan teknologi yang lebih maju dari masa sebelumnya. Alat-
alat obsidian atau batu kecubung berkembang. Gerabah juga mulai digunakan dengan teknik
pembuatan yang sederhana. Perhiasan juga sudah diciptakan seperti gelang dari batu dan kulit kerang.

Gambar

Beliung persegi

d. Masa Perundagian
Masa perundagian diperkirakan merupakan masa akhir dari masa praaksara. Perundagian berasal dari
kata dasar undagi yang artinya seseorang atau kelompok yang mempunyai keterampilan suatu jenis
usaha tertentu dalam membuat gerabah dan perhiasan. Perhiasan-perhiasan diciptakan beraneka ragam
seperti cincin, gelang, kalung, penutup lengan dan sebagainya.

Gambar

Perhiasan

Manusia pada zaman ini sudah tidak lagi berpindah. Mereka lebih nyaman untuk menetap secara
berkelompok dengan membangun perkampungan.

Manusia menjadi terarah dengan mengetahui pengetahuan dan kemampuan masing-masing.


Perkembangan ini menjadikan manusia terbagi menjadi golongan-golongan tertentu dalam melakukan
pekerjaan.

Kemampuan manusia dalam menghasilkan teknologi jauh lebih tinggi. Manusia juga sudah ulung dalam
berlayar. Mereka melakukan perdagangan dengan daerah lain mengarungi lautan luas. Perdagangan
dilakukan dengan sistem tukar menukar atau barter. Barang-barang yang laku kala itu adalah nekara
perunggu dan perhiasan-perhiasan dari logam dan manik-manik. Mereka percaya benda-benda tersebut
mempunyai unsur magis dan bersifat khas, dan dipercayai terdapat di dalam benda-benda tersebut
sehingga diberi nama dan dirawat dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai