Anda di halaman 1dari 13

PENDAHULUAN

Pendahuluan
1. Rekayasa Lalu Lintas sebagai profesi

2. Sistem Transportasi dan Fungsinya

3. Undang-undang Jalan dan sejarah di Indonesia

4. Elemen Rekayasa Lalu Lintas

5. Pustaka Standar bagi Ahli Rekayasa Lalu Lintas

Daftar Pustaka
1.1. Rekayasa Lalu Lintas sebagai profesi
ITE (Institute of Transportation Engineer, Amerika)
— Rekayasa Transportasi sebagai penerapan prinsip
teknologi dan ilmu murni pada perencanaan,
perancangan, operasional, dan pengelolaan fasilitas
untuk setiap moda transportasi, sehingga dapat
memberikan keselamatan, kecepatan, kenyamanan,
ketepatan, ekonomis, dan bersahabat dengan
lingkungan bagi pergerakan orang dan barang
— Rekayasa Lalu Lintas seperti definisi Rekayasa
Transportasi yang berhubungan dengan perencanaan,
perancangan geometrik dan operasional lalu lintas
dari jalan bebas hambatan, jaringan jalan, terminal,
dan hubungannya dengan moda transportasi lain.
Peran Ahli Lalu Lintas
• Traffic engineer ditugaskan meningkatkan
kapasitas sistem jalan untuk
mengakomodir pertumbuhan lalu lintas
yang tidak pernah berhenti, dan juga
pengguna jalan lain (memaksa pejalan kaki
menggunakan jembatan atau terowongan).
• Sekarang, khususnya di daerah perkotaan,
peran ahli lalu lintas adalah memperbaiki
efisiensi sistem yang ada, dan bukan
membangun jalan dengan kapasitas lebih
tinggi.
Types of Transportation Engineers
Transportation Jobs Employment Areas
— Planning — Public
— Design — Local
— Operations — State
— Construction — Federal
— Maintenance Private
— Logistics — Consulting
— Vehicle Design
Academia
— Driver/Conductor/Pilot
— Teaching
— Research
1.1.2. Tujuan
— Kecepatan
— Kenyamanan
— Kemudahan
— Murah
— Ramah lingkungan
1.2.4 Moda Transportasi
— Transportasi darat yang meliputi :
o transportasi jalan;
o transportasi jalan rel;
o transportasi sungai, danau dan penyeberangan;
o transportasi pipa;
o transportasi gantung.

— Transportasi laut
— Transportasi udara
1.3 Undang-undang Jalan
— UU 38 Tahun 2004 tentang Jalan
— UU 22 Tahun 2009 tentang Angkutan Jalan
— PP 34 Tahun 2006 tentang Jalan
— PP 44 Tahun 2009 tentang Perubahan PP 15 tahun
2005 tentang Jalan Tol
— PP No 43 Tahun 1993 tentang Prasarana dan Lalu
Lintas Jalan
UU No.22/2009, pasal 81
— Syarat usia sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditentukan paling
rendah sebagai berikut:
— usia 17 (tujuh belas) tahun untuk Surat Izin Mengemudi A,
Surat Izin Mengemudi C, dan Surat Izin Mengemudi D;
— usia 20 (dua puluh) tahun untuk Surat Izin Mengemudi B I;
dan
— usia 21 (dua puluh satu) tahun untuk Surat Izin Mengemudi B
II.
— Syarat administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
meliputi:
— identitas diri berupa Kartu Tanda Penduduk;
— pengisian formulir permohonan; dan
— rumusan sidik jari.
1.4 Elemen Rekayasa Lalu Lintas
1) Survey dan Karakteristik Lalu Lintas
2) Evaluasi Kinerja
3) Perancangan fasilitas
4) Pengaturan Lalu Lintas
5) Operasi Lalu Lintas
6) Pengelolaan Sistem Transportasi
7) Integrasi teknologi ITS (Intelligent
Transportation System)
1.6 Pustaka Standar untuk Ahli Rekayasa
Lalu Lintas
1. Mc Shane, W.R. and Roess, R.P (2011), "Traffic Engineering",
Pearson Prentice Hall, 4th ed, N.Y.
2. May, A.D. (1990), “Traffic Flow Fundamentals”, Prentice Hall
3. ITE (2009),”Traffic Engineering Handbook”, Prentice Hall, 5th ed.
4. TRB (2010),”Highway Capacity Manual”, 5th Edition, Washington
D.C.
5. AASTHO (2011),”A Policy on Geometric Design of Highways and
Streets”, 5th Edition, Washington D.C.
Daftar Pustaka
1. Mc Shane, W.R. and Roess, R.P (2011), "Traffic Engineering",
Pearson Prentice Hall, 4th ed, N.Y.
2. May, A.D. (1990), “Traffic Flow Fundamentals”, Prentice Hall
3. ITE (2009),”Traffic Engineering Handbook”, Prentice Hall, 5th ed.
4. TRB (2010),”Highway Capacity Manual”, 5th Edition, Washington
D.C.
5. AASTHO (2011),”A Policy on Geometric Design of Highways and
Streets”, 5th Edition, Washington D.C.
6. Salter (1989),”Traffic Engineering”

Anda mungkin juga menyukai